Anda di halaman 1dari 18

KEPERAWATAN GERONTIK

ASUHAN KEPERAWATAN HIPERTENSI PADA LANSIA


NAMA KELOMPOK II
1. M.RIZAN SYAFIQ
2. MERIZAL
AFRIANDI
3. NANDA
4. ALFADILA SARI
5. JELSI ARYUNI
6. TESYA INDRIANI
7. NURUL LATIFA
ANUM
DEFINISI

Lansia (Lanjut Usia/Menua) adalah suatu proses


menghilangnya secara perlahan lahan kemampuan
jaringan untuk memperbaiki diri atau mengganti dan
mempertahankan fungsi normalnya sehingga tidak
dapat bertahan terhadap infeksi dan memperbaiki
kerusakan yang diderita.
BATASAN LANSIA

WHO (1999) menggolongkan lanjut usia berdasarkan usia


kronologis/ biologis menjadi 4 kelompok yaitu :
1. Usia pertengahan (middle age) antara usia 45 sampai 59
2. Lanjut usia (elderly) berusia antara 60 dan 74 tahun
3. Lanjut usia tua (old) 75 – 90 tahun
4. Usia sangat tua (Very old) di atas 90 tahun.
TIPE-TIPE LANSIA

1. Tipe konstruktif/integritas baik


2. Tipe ketergantungan(dependent)
3. Tipe defensive/penolakan
4. Tipe bermusuhan(hostility)
5. Tipe membenci/menyalahkan diri sendiri
UPAYA KESEHATAN BAGI LANSIA
1. UPAYA PROMOTIF
Upaya peningkatan kebugaran jasmani, pemeliharaan kemandirian serta
produktivitas masyarakat lanjut usia.
Contoh :
 Perilaku Hidup Sehat
 Gizi untuk Lanjut Usia

2. UPAYA PREVENTIF
Kegiatan ini bertujuan untuk mencegah sedini mungkin terjadinya
penyakit dan komplikasinya akibat proses degeneratif.
Contoh:
 pemantauan kesehatan lanjut usia yang dapat dilakukan di posyandu
lansia atau Puskesmas.
LANJUTAN….

3. UPAYA KURATIF
Pengobatan lebih lanjut ataupun perawatan bagi lanjut usia yang
sakit dapat dilakukan di fasilitas pelayanan seperti Puskesmas
Pembantu.

4. UPAYA REHABILITATIF
Upaya rehabilitatif ini dapat berupa upaya medis, psikososial,
edukatif maupun upaya-upaya lain yang dapat semaksimal mungkin
mengembalikan kemampuan fungsional dan kepercayaan diri lanjut
usia.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN HIPERTENSI

Hipertensi yaitu peningkatan tekanan darah sistolik sedikitnya


140 mmHg atau tekanan diastoliknya sedikitnya 90 mmHg.

TANDA DAN GEJALA HIPERTENSI:


1. Mengeluh sakit kepala, pusing
2. Lemas, kelelahan
3. Sesak nafas
4. Gelisah
5. Mual
6. Muntah
7. Epistaksis
8. Kesadaran menurun
KLASIFIKASI HIPERTENSI

Klasifikasi Tekanan Darah untuk Dewasa Usia 18 Tahun atau Lebih

Sistolik Diastolik
Kategori
(mmHg) (mmHg)
Normal < 130 <85
Normal tinggi 130-139 85-89
Hipertensi †
Tingkat 1 (ringan) 140-159 90-99
Tingkat 2 (sedang) 160-179 100-109
Tingkat 3 (berat) ≥180 ≥110
Tingkat 4 (sangat berat) ≥210 ≥120
ETIOLOGI

1. Faktor Risiko yang Tidak 2. Faktor Risiko yang Dapat


Dapat Dikendalikan Dikendalikan
a. Umur a. Merokok
b. Jenis Kelamin b. Garam Dapur
c. Genetik (Keturunan) c. Obesitas 
d. Kurang Olahraga
e. Stres Emosional
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

1. Hb/Ht
2. BUN/kreatinin
3. Glukosa
4. Uranalisa
5. CT Scan
6. EKG
7. IUP
8. Photo dada
KOMPLIKASI

1. Miokard infark
2. Stroke
3. Cerebral vaskular accident
4. Penyakit vascular perifer: aterosklerosis, aneurisma.
5. Gagal ginjal
6. Left ventricular failure
PENGEGAHAN HIPERTENSI

1. Berhenti merokok.
2. Pertahankan gaya hidup sehat.
3. Belajar untuk rileks dan mengendalikan stres.
4. Batasi konsumsi alkohol.
5. Penjelasan mengenai hipertensi.
6. Jika sudah menggunakan obat hipertensi teruskan
penggunaannya secara rutin.
7. Batasan diet dan pengendalian berat badan.
8. Diet garam.
9. Periksa tekanan darah secara teratur.
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
d. Integritas ego
1. DATA SUBYEKTIF 1) Riwayat perubahan kepribadian, ansietas,
a. Identitas Pasien depresi, euphoria atau marah kronik.
b. Riwayat atau Adanya Faktor Risiko 2) Faktor faktor stress multiple (hubungan,
1) Riwayat garis keluarga tentang keuangan yang berkaitan dengan
hipertensi pekerjaan).
2) Penggunaan obat yang memicu e. Makanan dan cairan
hipertensi 1) Makanan yang disukai, dapat mencakup
c. Aktivitas/Istirahat makanan tinggi garam, tinggi lemak,
1) Kelemahan, letih, napas pendek, gaya tinggi kolesterol (seperti makanan yang
hidup monoton digoreng, keju, telur) gula-gula yang
2) Frekuensi jantung meningkat berwarna hitam, kandungan tinggi kalori.
3) Perubahan irama jantung 2) Mual, muntah.
4) Takipnea 3) Perubahan berat badan akhir-akhir ini
(meningkat atau menurun).
PENGKAJIAN

2. DATA OBJEKTIF 3) Neurosensori


a. Pemeriksaan Fisik a) Keluhan pusing.
1) Sirkulasi b) Berdenyut, sakit kepala suboksipital
Riwayat hipertensi, ateroskleorosis, (terjadi saat bangun dan menghilang
penyakit jantung koroner atau katup dan secara spontan setelah beberapa
penyakit cerebro vaskuler jam).
2) Eliminasi 4) Dispnea yang berkaitan dengan
Gangguan ginjal saat ini atau yang lalu aktivitas/kerja.
seperti infeksi atau obs-truksi. a) Takipnea, ortopnea, dispnea
noroktunal paroksimal.
b) Batuk dengan/tanpa pembentukan
sputum.
c) Riwayat merokok.
DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Penurunan curah jantung berhubungan dengan peningkatan


afterload, vasokonstriksi, hipertrofi/rigiditas ventrikuler, iskemia
miokard.
2. Intoleransi aktivitasi berhubungan dengan kelemahan,
ketidakseimbangan suplai dan kebutuhan oksigen.
3. Nyeri (sakit kepala) berhubungan dengan peningkatan tekanan
vaskuler serebral.
4. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan peningkatan cairan
intra-vaskuler, edema.
5. Risiko ketidakefektifan perfusi jaringan otak berhubungan dengan
suplai O2 ke otak menurun.
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Implementasi umum yang biasa dilakukan pada pasien hipertensi :

1. Monitor tanda-tanda vital


2. Monitor adanya perubahan tekanan darah
3. Catat adanya fluktuasi tekanan darah
4. Identifikasi penyebab dari perubahan vital sign
5. Memantau asupan nutrisi
6. Memantau intake dan output cairan
7. Membantu meningkatkan koping
8. Memberikan HE agar menghindari penyebab timbulnya
hipertensi.  
EVALUASI KEPERAWATAN

Evaluasi merupakan tahap akhir proses asuhan keperawatan. Pada tahap


ini kita melakukan penilaian akhir terhadap kondisi pasien dan disesuaikan
dengan kriteria hasil yang sebelumnya telah dibuat.
Evaluasi yang diharapkan pada pasien yaitu:

1. Tekanan vena sentral, tekanan kapiler paru, output jantung, dan vital
sign dalam batas normal
2. Tekanan sistole dan diastole dalam rentang normal
3. Tidak ada ortostatik hipertensi
4. Tidak ada tanda-tanda peningkatan tekanan intrakranial (tidak lebih
dari 15 mmHg)
5. Mampu mengidentifikasi strategi tentang koping
TERIMAKASIH…

Anda mungkin juga menyukai