Anda di halaman 1dari 15

BAB 1

pengendalian
Aditiya Finanda
2021804072
Definisi Pengendalian
• Menurut pendapat para ahli yaitu:
• 1. Peter L Berger Ia mengatakan pengendalian sosial ialah berbagai cara
yang mana digunakan masyarakat untuk melakukan atau menertibkan
anggotanya yang menyimpang.
• 2. Horton dan Hunt Mereka menyebutkan pengendalian sosial ialah
segenap cara dan proses yang ditempuh oleh sekelompok orang tua
maupun masyarakat. Dimana sehingga para anggotanya dapat bertindak
sesuai dengan harapan kelompok ataupun masyarakat tersebut.
• 3. Bruce J Cohen Menurutnya pengendalian sosial adalah cara cara atau
metode yang digunakan untuk mendorong seseorang agar berperilaku
selaras dengan kehendak kehendak kelompok, maupun masyarakat
tertentu yang ada
Tujuan Pengendalian
• Pengendalian bertujuan untuk : Supaya proses pelaksanaan dilakukan
sesuai dengan ketentuan- ketentuan dari rencana. Melakukan tindakan
perbaikkan ( corrective ), jika terdapat penyimpangan – penyimpangan (
deviasi ). Supaya tujuan yang dihasilkan sesuai dengan rencananya.
Nah kemudian ada beberapa contoh tujuan pengendalian sosial yaitu :
• 1. Agar masyarakat dapat mematuhi norma dan nilai yang telah berlaku
atau yang telah menjadi kesepakatan bersama.
• 2. Agar masyarakat tercipta keserasian dan kenyaman dalam kehidupan
sosial di lingkungan dan aktivitas sehari hari. 3.
• Agar pelaku penyimpangan sosial dapat kembali untuk mematuhi nilai
dan norma yang ada tersebut
Fungsi Pengendalian
• Fungsi pengendalian (controlling) adalah fungsi terakhir dan
proses manajemen. Fungsi ini sangat penting dan sangat
menentukan pelaksanaan proses manajemen, karena itu harus
dilakukan dengan sebaik-baiknya. Hal ini dilakukan dengan
melakukan perbandingan prestasi kerja yang ada dengan
rencana serta membuat tindakan yang paling baik dan tepat
untuk menghilangkan atau mengstabilkan perbedaan yang
ada. Selain itu, dengan adanya sistem pengendalian
manajemen yang baik, maka pengendalian biaya yang
dikeluarkan dari sebuah perusahaan akan lebih efektif.
Asas – asas Pengendalian
• Harold Koontz dan Cyril O‟Donnel mengemukakan asas-asas pengendalian
yaitu
• : 1. Asas tercapainya tujuan (principle of assurance of objective), artinya
pengendalianharus ditujukan ke arah tercapainya tujuan yaitu dengan
mengadakan perbaikan untukmenghindari penyimpangan-penyimpangan dan
rencana.
• 2. Asas efisiensi pengendalian (principle of efficiently of control), artinya
pengendalianitu efisiensi, jika dapat menghindari penyimpangan dan rencana,
sehingga tidakmenimbulkan hal-hal lain yang di luar dugaan.
• 3. Asas tanggung jawab pengendalian (principle of control responsibility),
artinyapengendalian hanya dapat dilaksanakan jika manajer bertanggung jawab
terhadap pelaksanaan rencana
• 4. Asas pengendalian terhadap masa depan (principle of future
control), artinyapengendalian yang efektif harus ditujukan ke arah
pencegahan penyimpanganpenyimpangan yang akan terjadi, baik
pada waktu sekarang maupun masa yang akan datang.
• 5. Asas pengendalian langsung (principle of direct control), artinya
teknik control yangpaling efektif ialah mengusahakan adanya manajer
bawahan yang berkualitas baik
Proses atau Langkah –
Langkah Pengendalian
• Tiga langkah di proses pengendalian adalah pengukuran,
perbandingan, dan pengambilan tindakan. Pengukuran mencakup
penentuan bagaimana mengukur kinerja aktual dan apa yang diukur.
Perbandingan meliputi melihat selisih antara kinerja aktual dengan
standarnya (tujuan). Penyimpangan di luar area yang dapat diterima
membutuhkan perhatian. Pengambilan tindakan meliputi tidak
berbuat apa-apa, memperbaiki kinerja, atau merevisi standar. “Tidak
berbuat apa-apa” sudah cukup jelas, mengoreksi kinerja melibatkan
beberapa tindakan perbaikan, yaitu langsung atau dasar. Merevisi
standar yaitu dengan menaikkan atau menurunkan standar itu.
• Proses pengendalian dilakukan secara bertahap melalui langkahlangkah
berikut:
• 1. Menentukan standar-standar yang akan digunakan dasar pengendalian.
• 2. Mengukur pelaksanaan atau hasil yang telah dicapai.
• 3. Membandingkan pelaksanaan atau hasil dengan standar dan
menentukan penyimpangan jika ada.
• 4. Melakukan tindakan perbaikan, jika terdapat penyimpangan agar
pelaksanaan dantujuan sesuai dengan rencana. Rencana juga perlu dinilai
ulang dan dianalisis kembali, apakah sudah benar-benar realistis atau
tidak. Jika belum benar atau realistis maka rencana itu harus diperbaiki.
Jenis – jenis Pengendalian
• Berdasarkan tujuan dari pengendalian internal maka jenis pengendalian
internal ini dibagi menjadi dua yaitu, pengendalian internal akuntansi dan
pengendalian internal administrasi.
• 1. Pengendalian Internal Akuntasi Yang dikendalikan dalam pengendalian
internal akuntasi ini meliputi, keandalan data, persetujuan, pemisahan
fungsi operasional,pencatatan, pengawasan, serta pengawasan asset
perusahaan.
• 2. Pengendalian Internal Administrasi Dalam pengendaliannya, internal
administrasi mengurus beberapa hal meliputi : efesiensi usaha, analisis
risiko, kebijakan direksi, manajemen sumber daya, dan pengendalian
mutu.
• Berdasarkan manfaatnya, jenis pengendalian internal juga dibagi menjadi
tiga kelompok, yaitu:
• 1. Pengendalian Preventif Pengendalian ini digunakan untuk mencegah
kesalahan yang terjadi. Dalam hal ini secara otomatis akan dilakukan
pengecekan yang dirancang untuk mencegah penyalahgunaan.
• 2. Pengendalian Detektif Pengendalian ini digunakan untuk mendeteksi
kesalahan-kesalahan yang terjadi dalam memasukan data.
• 3. Pengendalian Korektif Pengendalian ini digunakan untuk memberikan
informasi kepada pihak manajemen untuk memperbaiki kesalahan yang
terjadi. Pengendalian ini dirancang untuk mengoreksi kesalahan yang
terdeteksi
• Berdasarkan cakupannya, jenis pengendalian intertal juga dibagi lagi
menjadi dua kelompok, yaitu:
• 1. Pengendalian Umum Digunakan untuk memproses semua aktivitas
yang berhubungan dengan data didalam komputer. Hal-hal yang
diproses meliputi: pemisahan tanggung jawab dan pengolahan data.
• 2. Pengendalian Aplikasi Digunakan untukn mengawasi jalannya
transaksi dan penggunaan program diaplikasi-aplikasi computer.
Pengendalian ini bertujuan untuk menjaga setiap transaksi harus
selalu dicatat, mendapat otoritasi, diproses, dan dilaporkan dengan
baik.
Objek Pengendalian
• Dalam sebuah perusahaan tentu banyak konteks yang menjadi penentu sebuah
objek pengendalian. Dalam konteks sIstem informasi objek memiliki 3 poin
utama yang dilakukan proses pengendalian, yaitu:
• 1. General Control Objective Ini mencakup semua aspek yang ada kaitannya
dengan informasi, keamanan computer, dan kelengkapannya melalui kebijakan,
perencanaan, aturan, hukum, dan regulasi. Tujuannya yaitu untuk menjamin
pengembangan dan implementasi aplikasi secara tepat, serta menjamin
integritas dari program, data files dan oprasi computer.
• 2. Data & Transaction Control Objective Dalam sistem informasi, data dan
transaksi merupakan element atau hal yang selalu ada. Proses dari data transaksi
tersebut memiliki 3 tahap yaitu mencakup: input, proses, dan output data.
• 3. Program Control Objective Adalah proses, prosedur, laporan,
pemeriksaan, audit dan sistem yang diterapkan untuk mengelola
program. Pengendalian adalah praktik sistematis yang dapat
diterapkansecara konsisten. Mereka memuji aspek kepemimpinan
manajemen program yang lebih dinamis dan berfokus pada orang.
Program Control Objective mencakup pengembangan dan pemakaian
program computer.
Kriteria Pengendalian Efektif
• Menurut Lewis, Goodman dan Fandt (2004), agar suatu system
pengendalian dapat berjalan secara efektif dalam mendeteksi dan
melakukan Tindakan koreksi terhadap berbagai kinerja yang tidak
sesuai dengan standar, ,aka system pengendalian tersebut harus
memenuhi beberapa kriteria sebagai berikut: Harus berhubungan
dengan strategi perusahaan, memaksimalkan seluruh langkah di
dalam proses pengendalian, mengandung ukuran yang objektif dan
subjektif, memiliki kerangka waktu feedback yang jelas, serta dapat
diterima oleh para pekerja.
Terimakasih
“_”

Anda mungkin juga menyukai