Anda di halaman 1dari 22

SUMBER DANA JANGKA

PANJANG & SUMBER


DANA JANGKA PENDEK

K3/Kelompok 8
1. Dinda Kusumaningrum (2110104025)
2. Lisna Miranda (2120104053)
3. Nova Nur Azizah (2120104062)
Sumber Dana Jangka Pendek
Pengertia
n

Sumber Dana
Jangka
Pendek
Jenis-jenis Sumber
Tujuan dana jangka
pendek

2
Sumber Dana Jangka Pendek
Sumber dana jangka pendek adalah pendanaan yang harus
dibayar kembali dalam jangka waktu satu tahun atau kurang.
ALASAN MENGAPA PERLU SUMBER DANA JANGKA PENDEK
• Laba yang diperoleh tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan
pendanaan sehubungan dengan pertumbuhan perusahaan.
• Dalam memenuhi kebutuhan dana, pihak manajemen cenderung
memilih untuk meminjam dari pada harus menunggu perusahaan
memiliki cukup dana.
• Sumber pendanaan jangka pendek lebih mudah tersedia dan
biasanya lebih rendah biayanya dibandingkan dengan sumber dana
jangka panjang.
3
Sumber Dana Jangka Pendek
JENIS-JENIS SUMBER DANA JANGKA PENDEK
1. Kredit Dagang/ Utang Dagang
Utang dagang merupakan pembelian barang dagangan dengan syarat
pelunasannya berjangka pendek, biasanya kurang dari satu tahun serta
terdapat biaya kredit dagang yang berupa pengenaan tambahan bunga
pemasok ataupun penetapan harga jual yang lebih tinggi.
2. Dana Pinjaman Bank
Dana pinjaman bank merupakan sumber dana dari pihak eksternal yang
juga sering dimanfaatkan perusahaan sebagai sumber dana jangka
pendek. Berikut beberapa jenis sumber dana bank dan non bank jangka
pendek:
4
Sumber Dana Jangka Pendek
• Kredit Usaha Kecil Menengah
• Kredit Tanpa Agunan
• Leasing
• Kredit Pasar Uang
• Letter of Credit
• Factoring

5
Sumber Dana Jangka Panjang

Pengertian
Obligasi

Sumber Dana
Jangka Panjang Tujuan Saham
Preferen

Jenis-jenis
Saham Biasa

6
Sumber Dana Jangka Panjang
Sumber dana jangka panjang merupakan sumber dana yang
memiliki jangka waktu panjang. Biasanya lebih dari lima tahun.
TUJUAN PENGGUNAAN SUMBER DANA JANGKA PANJANG
• Kebutuhan dana dalam jumlah besar yang dibutuhkan untuk investasi
• Laba ditahan perusahaan tidak mencukupi untuk memenuhi
kebutuhan finansial perusahaan
JENIS-JENIS SUMBER DANA JANGKA PANJANG
1. OBLIGASI
Surat pengakuan hutang perusahaan kepada pihak lain yang
memiliki nilai nominal tertentu dan jangka waktu tertentu serta
perusahaan yang mengeluarkannya diwajibkan membayar bunga
tertentu sesuai yang tertera pada surat tersebut.
7
OBLIGASI
Istilah dalam obligasi:
a. Nilai nominal/pokok pinjaman/nilai pari (jumlah yang dibayarkan pada
pemberi pinjaman pada saat obligasi mencapai maturitas)
b. Tingkat Bunga/coupon rate/suku bunga kupon (biasanya dinyatakan dalam
bentuk persen)
c. Jatuh tempo/maturitas (waktu pada saat perusahaan penerbit obligasi
diwajibkan membayar pemegang obligasi sebesar nilai nominal)
Pengawas keuangan (trustee) adalah seseorang atau lembaga yang ditunjuk
oleh penerbit obligasi sebagai wakil resmi pemegang obligasi, biasanya adalah
bank.
Peringkat obligasi, biasanya diurutkan berdasarkan kemungkinan kegagalan.
Surat berharga dengan peringkat tertinggi, diniai tidak memiliki risiko
kegagalan
8
Debentur
e
Sertifikat
Debentur
Perwalia
e bernilai
n rendah
Peralatan

Jenis-
jenis
Obligas Obligas Obligasi
i Penghasila
Berseri i n

Obligas
Obligas
i
i
Sampa
Hipotik
h
9
OBLIGASI
- Jenis-jenis obligasi:
a. Debenture
Debenture adalah hutang obligasi tanpa jaminan. Karena tidak dijamin dengan kekayaan
perusahaan, pemegang debenture menjadi kreditur umum perusahaan pada saat perusahaan
dilikuidasi.
b. Debentur bernilai rendah (Subordinated debenture)
Debenture bernilai rendah merupakan hutang tanpa jaminan dengan tuntutan terhadap aktiva
di bawah debenture. Jika terjadi likuidasi, pemegang debenture bernilai rendah menerima
pembayaran hanya jika seluruh kreditur dengan nilai lebih tinggi dibayar.
c. Obligasi Penghasilan (Income bond)
• Bunga atas obligasi penghasilan hanya dibayarkan saat perusahaan mendapatkan keuntungan.
• Pembayaran bunga bersifat kumulatif
• Memiliki peringkat pembayaran yang lebih tinggi dari saham preferen, saham biasa dan
hutang bernilai rendah jika perusahaan dilikuidasi
10
OBLIGASI
d. Obligasi Sampah (Junk Bond)
• Memberikan hasil tinggi, karena memiliki risiko yang tinggi dan tanpa menggunakan jaminan
• Diterbitkan sehubungan dengan perusahaan membutuhkan leverage yang tinggi di mana
perusahaan menghadapi kesulitan dan risiko kegagalan.
e. Obligasi Hipotik
• Diterbitkan dengan jaminan hipotik kekayaan perusahaan penerbit obligasi.
• Memberikan pemegang obligasi hak gadai atas aktiva yang dijaminkan.
• Jika perusahaan tidak mampu melunasi hutang, maka jaminan tersebut dapat dijual untuk
melunasi hutangnya. Namun jika dalam penjualannya dibawah nilai obligasi, maka untuk
sisanya pemegang obligasi diperlakukan menjadi kreditur umum.
e. Obligasi Berseri
• Diterbitkan pada waktu yang sama dengan tanggal jatuh tempo serta bunga yang berbeda
• Investor dapat memilih maturitas yang sesuai dengan kebutuhan.
11
OBLIGASI
f. Sertifikat Perwalian Peralatan (Equipment trust certificate, ETC)
• Merupakan investasi jangka menengah hingga panjang.
• Digunakan misalnya oleh Perusahaan Umum kereta api untuk mendanai perolehan
mesin lokomotif. Perusahaan kereta api menandatangani perjanjian dengan
perusahaan manufaktur untuk pembuatan khusus. Pada saat peralatan diterima,
sertifikat perwalian peralatan dijual kepada investor.
Penarikan Kembali obligasi
• Penarikan kembali obligasi dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya:
• Melakukan seluruh pembayaran pada akhir jatuh tempo
• Menukarkan obligasi dengan saham
• Membeli obligasi jika terdapat hak beli
• Melakukan pembayaran periodik dana pelunasan obligasi yang biasanya telah
dicadangkan perusahaan.
12
2. SAHAM PREFEREN
• Jika terjadi likuidasi, tuntutan pemegang saham preferen atas aktiva berada
pada urutan setelah kreditur namun sebelum pemegang saham biasa.
• Pembayaran dividen atas saham preferen relatif lebih fleksibel dibandingkan
dengan bunga hutang.
• Return maksimum pemegang saham preferen biasanya dibatasi dengan
sejumlahdividen tertentu
• Tidak memiliki hak atas nilai sisa laba perusahaan.
• Biaya modal setelah pajak lebih tinggi dibandingkan dengan biaya modal dari
hutang.
• Tidak memiliki hak untuk memaksakan pembayaran dividen.
• Terdapat dividen kumulatif (dividen yang belum dibayarkan dan akan
dibayarkan kemudian).
13
SAHAM PREFEREN
Jenis-jenis Saham Preferen
• Saham preferen kumulatif: selalu diperhitungkan kewajiban pembayaran dividennya
sebelum membayar dividen kepada pemegang saham biasa.
• Saham preferen partisipasi: berhak menerima dividen tambahan jika pemilik saham biasa
juga menerima dividen tambahan, tetapi kebanyakan tidak bersifat partisipatif dengan
maksimum return dibatasi sampai tingkat dividen tertentu.
Hak Pemberian Suara
Pemegang saham preferen tidak diberikan hak suara karena pemegang saham preferen
memiliki hak prioritas di atas pemegang saham biasa terhadap aktiva dan laba.
Kecuali:
• Perusahaan tidak dapat membayar dividen saham preferen misalnya sebanyak 4 kali, maka
pemegang saham preferen diberi hak suara dalam RUPS.
• Perusahaan dalam keadaan kesulitan keuangan yang parah, biasanya pemegang saham
preferen diberi hak suara walaupun hak suara tersebut masih harus dipertimbangkan.
14
SAHAM PREFEREN
Penarikan Kembali Saham Preferen
Terdapat kondisi tertentu yang memungkinkan penarikan kembali saham preferen
antara lain
1. Ketetapan Penarikan
Cara penarikan saham preferen tersebut dapat dilakukan dengan cara membeli di pasar
terbuka, melakukan penawaran tender saham preferen pada harga di atas harga pasar,
atau menawarkan penggantian saham dengan surat berharga lain.
2. Dana Pelunasan (Penarikan)
Umumnya saham preferen memiliki dana pelunasan (sinking funds) yang menjamin
penarikan kembali saham secara teratur.
3. Pertukaran (Konversi)
• Saham preferen ada yang dapat dipertukarkan menjadi saham biasa (disebut saham
preferen konvertibel atau convertible preferred stock).
15
SAHAM PREFEREN
• Biasanya perusahaan membeli kembali saham preferen jika harga pasar
saham preferen di atas harga tebus.
• Seringdigunakan dalam mengakuisisi perusahaan lain, karena transaksi
pertukaran tersebut tidak dikenakan pajak. Transaksi terkena pajak hanya
pada saat saham preferen dijual.

16
3. SAHAM BIASA
Pemegang saham biasa merupakan pemilik akhir perusahaan dan menanggung
resiko terakhir kepemilikan, serta kewajiban dibatasi sesuai jumlah investasi.
Istilah-istilah dalam saham biasa:
a. Saham diotorisasi, saham diterbitkan, dan saham beredar
• Saham yang diotorisasi adalah jumlah maksimum saham yang dapat diterbitkan
perusahaan tanpa mengubah anggaran dasar.
• Saham diterbitkan, yaitu Ketika saham yang diotorisasi dijual
• Saham beredar, yaitu jumlah saham yang diterbitkan dan dimiliki masyarakat
b. Nilai Nominal
Merupakan angka yang dicatat pada anggaran dasar perusahaan dan tidak memiliki
nilai ekonomis yang berarti. Perusahaan tidak dapat menerbitkan saham dibawah
nilai nominalnya karena setiap potongan atas nilai nominal dianggap sebagai
kewajiban.
17
SAHAM BIASA
c. Nilai Buku dan Nilai Likuidasi
• Nilai buku per lembar saham merupakan jumlah modal sendiri dari
saham biasa dibagi dengan jumlah saham yang beredar.
• Nilai likuidasi merupakan nilai property yang dijual melalui lelang
setelah memperhitungkan risiko penjualannya.
d. Nilai Pasar
Nilai pasar per lembar merupakan harga yang berlaku sekarang dimana
saham diperdagangkan. Nilai pasar per lembar saham biasa merupakan
fungsi dividen perusahaan saat ini dan yang diharapkan di masa datang
serta resiko saham bagi investor.

18
SAHAM BIASA
Hak Pemegang Saham Biasa
a. Hak memberikan suara
Pemegang saham biasa adalah pemilik perusahaan, sehingga mereka berhak untuk
memilih dewan direksi. Ada dua sistem,yaitu:
• Sistem hak suara mayoritas (pemegang saham memiliki satu suara per lembar
saham yang dimiliki, dan harus memilih setiap posisi direksi yang tersedia.
Kelemahan sistem ini yaitu menghalangi kepentingan minoritas untuk
memenangkan direksi pilihannya. Sehingga jika manajemen dapat memperoleh
surat kuasa lebih dari 50% dari total suara, maka manajemen dapat memilih
seluruh direksi.
• Sistem hak suara kumulatif (pemegang saham dapat mengakumulasikan dan
memberikan suara untuk memilih dewan direksi di bawah jumlah total dewan
direksi yang dipilih. Sistem pemberian suara kumulatif memberikan peluang yang
lebih besar pada kelompok minoritas untuk memilih sejumlah direksi).
19
SAHAM BIASA
b. Hak untuk membeli saham baru
Jika perusahaan menerbitakan saham biasa yang baru, maka pemegang
saham biasa harus diberikan hak prioritas untuk memesan saham baru
tersebut.
c. Hak memperoleh pembayaran dividen.
Dividen merupakan bagian laba bersih setelah pajak yang dibagikan
kepada para pemegang saham. Jika perusahaan tidak memperoleh laba,
maka pemilik saham biasa tidak memperoleh dividen. Dividen yang
diberikan didasarkan atas dasar per lembar saham yang dimiliki dan
besarnya dividen payout ratio (rasio antara dividen yang dibayarkan
dengan laba bersih setelah pajak). Besarnya dividen ditentukan oleh
dewan direksi dengan pemegang saham melalui RUPS.
20
SAHAM BIASA
d. Hak atas aktiva setelah pembayaran yang lebih senior dalam likuidasi
Jika perusahaan dilikuidasi, maka kewajiban perusahaan yang pertama
adalah melunasi hutang kepada kreditur. Jika sudah dilunasi, maka
pemegang saham memperoleh hak atas aktiva. Mereka yang memiliki
saham lebih dahulu (lebih senior) akan memperoleh hak didahulukan
dalam pembagian aktiva tersebut. Sebenarnya hak ini tidak mutlak,
tergantung pada kesepakatan dalam rapat pemegang saham.

21
TERIMAKASIH

22

Anda mungkin juga menyukai