Anda di halaman 1dari 10

Breaking Bad News to Patient

Disusun Oleh:
Fajar Hani Priandhika ||160721220002
Program Residensi Penyakit Mulut FKG UNPAD
Pembimbing:
Dr. Aulia Iskandarsyah M.Psi. M.Sc. Ph.D.
informasi yang menciptakan
pandangan buruk  bagi kesehatan
seseorang, dapat menimbulkan
perasaan tanpa harapan pada
 pasien,  ancaman terhadap
kesehatan mental dan fisik pasien,
atau resiko mengganggu atau
mengacaukan gaya hidup atau
keseharian pasien dan dapat
secara drastis mengubah
pandangan hidup pasien tentang
masa depannya

2
Jenis Jenis Bad News

KEBUTUHAN PENGOBATAN / PERAWATAN Contoh: Tindakan tidak dicover BPJS, ada biaya ekstra

ADANYA CACAT/HILANG FUNGSI Contoh: Impotensi, Kebutaan, dll

HASIL USG Contoh: Kematian Janin / Keguguran

MENULAR MEMATIKAN Contoh: HIV positive, COVID positive

MENULAR Contoh: Hepatitis A, B, C

KEGANASAN Contoh: Kanker Rongga Mulut


Importance of breaking bad news
Pasien ingin mengetahui apa yang
01 sedang terjadi pada dirinya.

Pasien ingin mengetahui kemungkinan apa


02 saja yang bisa terjadi pada dirinya  terapi,
prognosis, dan efek samping

Ketika dokter menahan informasi dari


03 seorang pasien  dokter sudah
mengurangi otonomi pasien

Apabila pasien akhirnya mengetahui  ada informasi


04 yang tidak diberikan padanya  hilang rasa percaya
pada dokter
Metode Komunikasi
Kaye’s 10 Step Model PEWTER Model ABCDE Mnemonic

1. Preparation • P: Preparing the one •


giving the news through
Advance preparation
2. Determine what the
patient knows education and training, • Build a therapeutic
and preparing the setting environment/relationshi
3. Determine if more and the approach for p
information is wanted giving the news,
4. Give a warning shot • E: Evaluating what the
• Communicate well
5. Allow denial listener already knows, • Deal with patient and
6. Explain if requested • W: Warning by making a family reactions
brief statement followed
7. Listen to concerns
by a moment of silence to
• Encourage and
8. Encourage feelings validate emotions
prepare the listener for
9. Summarize the bad news that comes
10. Follow up & Offer next,
further help • T : Telling the news,
• E: Emotional response:
paying attention to and
responding appropriately
to the listener’s emotional
responses,
• R: Regrouping by helping
the listener move forward
with the next steps
SPIKES Protocol • Ruangan dengan Privacy
• Hindari gangguan : HP, perawat atau apapun
Buatlah rencana langkah - langkah dan
• Duduk berdekatan dengan mata yang sejajar :
Berikan penjelasan yang lengkap pada pasien
tentang apa saja yang harus dilakukannya • Buat koneksi dengan pasien : terutama eye kontak, sentuh lengan atau
pada tiap langkah, dan apa saja yang mungkin
pegang tangan nya jika pasien lebih nyaman
terjadi, dan apa saja yang bisa membantu
mengatasinya bila ternyata muncul hal yang • Tanya pasien, ingin ditemani keluarga atau tidak
tidak diinginkan • “Bagaimana perasaan anda sekarang ?“  percakapan dua arah

STRATEGY SETTING and


and LISTENING
• Ikut merasakan reaksi emosi pasien : sedih, shock dll SUMMARY SKILLS
• Jika anda tidak memberikan tanggapan terhadap
emosi yang muncul pada pasien, anda sama saja
seperti “meninggalkan urusan sebelum urusan • BEFORE YOU TELL, ASK
tersebut selesai ..”. Selain itu Anda juga bisa dianggap • Mulailah mengajukan pertanyaan untuk menggali informasi dari
sebagai seorang dokter yang tidak memiliki
kepedulian pada pasien. Explore Patient’s pasien supaya anda dapat mulai memahami.
• Kalimat – kalimat yang bisa digunakan pada tahap ini : EMOTIONS and PERCEPTION of • Apakah pasien sudah tahu mengenai penyakitnya/ situasinya.
• Saya tahu bahwa hasil ini adalah hasil yang tidak kita the condition
harapkan….
EMPATHIZE as • Seberapa banyak dia tahu ? Darimana dia tahu ?
• Saya tahu bahwa kabar ini adalah kabar yang tidak patient responds and its
• Tingkat pengetahuan pasien
mengenakkan…. seriousness
• Setelah mengetahui hasilnya, kira – kira hal apakah • Situasi emosional pasien
yang bisa saya bantu ?

• Penting untuk persiapkan segala data sebelum anda bertemu dengan pasien.
KNOWLEDGE – INVITATION from
• Topik pada tahap ini biasanya adalah mengenai diagnosis, terapi / penanganan,
giving medical patient to give • Penting untuk menanyakan pada pasien seberapa detil informasi yang ingin

prognosis, serta dukungan / fasilitas apa saja yang bisa diperoleh oleh pasien dan
facts information didengarnya. Apakah sangat detil, atau hanya gambaran besarnya saja ?
• Perlu diperhatikan bagaimana cara bertanya, dan kemungkinan reaksi pasien. (Setiap
keluarganya. pasien tidak akan sama , bahkan pada pasien yang sama kemungkinan akan berubah
permintaannya selama dalam satu sesi percakapan).
• Berikan informasi dalam potongan kecil, dan memberi jeda di antara potongan – • Beberapa pertanyaan yang sering digunakan pada tahap ini misalnya :
potongan informasi itu untuk memastikan bahwa pasien paham dengan yang kita • Bapak / ibu , bila nanti situasi atau kondisi/ hasil test menunjukkan sesuatu yang serius
, apakah saya bisa memberitahukan pada anda mengenai masalah tsb?
jelaskan. • Apakah bapak / ibu ingin saya menjelaskan secara rinci atau hanya garis besar dari
• Ingatlah untuk menerjemahkan istilah medis ke dalam bahasa Indonesia, dan kondisi bapak / ibu sekarang ?
• Bapak / Ibu, hasil test anda sudah keluar. Apakah saya bisa menjelaskan pada bapak /
jangan mencoba untuk mengajar patofisiologi (jelaskan dengan lebih sederhana), ibu, atau bapak / ibu ingin agar saya menjelaskan kondisi anda pada keluarga ?
bisa dengan gambar
You Know What?
Hal Hal yang dianggap penting oleh pasien saat penyampaian berita buruk

Isi Supportiveness Fasilitasi Cara Penyampaian


• Apa saja yang dibicarakan, • Aspek supportif dalam • Kapan dan di mana informasi • Dalam berkomunikasi dengan pasien, dokter
dan seberapa banyak komunikasi dokter. Jadi diberikan. Apakah dalam harus memberikan informasi dengan singkat,
informasi atau keterangan apakah dalam ruangan dengan privacy jelas, dan jujur sehingga dapat dimengerti oleh
yang diberikan oleh dokter. penyampaian berita buruk yang cukup, dokter pasien.
• Sangat berhubungan dengan ini dokter bersikap baik, memperhatikan pasien • Perlu memperhatikan intonasi yang lembut,
angapan/ kepercayaan pasien memberi support/dukungan mendengarkan pasien, memberikan support dan
dengan sungguh – sungguh
meyakinkan pasien dalam menjalani terapi
terhadap kompetensi dokter di yang cukup. Termasuk pula (tidak sambil lalu saja). • Cara penerimaan pasien terhadap “berita buruk”
bidangnya, juga tentang di sini apakah dokter • Juga apakah dokter dipengaruhi oleh: jenis kelamin, tingkat
pengetahuan dokter bersedia menunggu sampai seluruh pendidikan, usia, kematangan pribadi, jenis
mengenai perkembangan mengkomunikasikan hal – hasil diperoleh, sehingga kepribadian, faktor sosial budaya, cara pandang
terbaru mengenai penyakit/ hal yang menyangkut sudah cukup data untuk tentang hidup itu sendiri, dll.
kasus mereka. diagnosis,prognosis, Add menyimpulkan situasi pasien • Penting bagi seorang dokter untuk mengenali
pasiennya, latar belakang pasien dan
• Tipe pasien yang treatment, dll kepada sebelum akhirnya dokter
mementingkan isi, informasi keluarga atau orang lain, Contents Title menyampaikan berita buruk keluarganya sebab dalam hal penerimaan berita
buruk, kita tidak bisa mengharapkan reaksi yang
detil mengenai kondisi dan juga menyediakan pada pasien. sama dari setiap pasien.  dapat diketahui
penyaki, terapi serta berbagai informasi yang • Diketahui pasien dengan dengan mempelajari rekam medis, sedangkan
prognosisnya: Pasien dengan ingin diketahui pasien. tingkat pendidikan yang lebih jenis kepribadian dapat dinilai melalui interaksi
pendidikan yang lebih tinggi , • Aspek penting dalam tinggi dan pasien muda yang dilakukan dengan pasien.
Pasien muda, wanita, Pasien memberikan support sangat mementingkan hal ini • Kehadiran anggota keluarga pasien juga
dengan tingkat kecemasan adalah mendengarkan merupakan hal yang harus diperhatikan. Pasien
yang tinggi dan motivasi tinggi pasien, serta memberikan Asia dilaporkan lebih memilih untuk didampingi
untuk menjalankan terapi, jawaban atas pertanyaan oleh anggota keluarga saat menerima berita
buruk daripada pasien dari negara- negara
juga menginginkan informasi yang diajukan oleh pasien
Amerika Utara atau Eropa.
yang lebih detail.
Kesulitan - Kesulitan
cara yang tepat untuk jujur

01 Bagaimana cara kita untuk


menyampaikan pada cara menghadapi dan menangani
pasien/keluarganya sejujur-jujurnya emosi pasien
tanpa sweetening the condition
02 Ketika pasien diberi paparan berita
buruk, pasti ada reaksi emosional (tiap
orang berbeda), bagaimana cara kita
menanggapinya (emphatize or what)

kapankah waktu yang tepat

03 Ketika ingin menyampaikan berita


buruk, kita harus melihat kondisi memilih metode komunikasi
pasien/keluarga terlebih dahulu
04 Kita harus selektif dalam memilih cara
penyampaian, bisa dengan melihat
latar belakang dan kepribadian pasien
terlebih dahulu
Kesalahan - Kesalahan
Menyampaikan berita buruk bukan di tempat yang menjamin privacy,
misalnya disampaikan di lorong rumah sakit, di pintu IGD, dll.

Interupsi / pemberian penjelasan terpotong atau terganggu karena suatu hal


(misalnya menerima atau menjawab telepon, HP berbunyi, ada perawat
meminta tanda tangan, dll).

Penyampaian kabar buruk melalui telepon. Hindari hal ini karena dokter tidak
tahu bagaimana situasi dan kondisi pasien saat menerima kabar buruk
tersebut.

Dokter terlalu banyak bicara (biasanya karena dokter sendiri merasa tidak
nyaman atau nervous).

Efek iatrogenik yaitu berita buruk yang disampaikan memperburuk kondisi pasien baik secara
fisik maupun psikologis atau bahkan menimbulkan gangguan baru secara fisik atau fisiologis
(misalnya, pasien pria mendapat berita buruk tentang mengidap diabetes melitus, penjelasan
tentang akibat diabates yang salah satunya impotensi menyebabkan pasien cemas sehingga
menjadi impotensi psikogenik).
THANK YOU
Any Question? Feel free to ask 

Anda mungkin juga menyukai