Anda di halaman 1dari 29

Kelompok 3

Dede Ariano dan Dewi Sartika


Ketua : Akmal Atma Jaya
Tidak Ikut Mengerjakan
Wakil : Aprilia Rahmatus Shyfa
Anggota : - Abrar Hussain - Ani Eka Putri
- Ahmad Maulana - Aulia Shacai Dwi Arini
- Aja Pranata - Aurellia Martyana Hesea
- Alya Khairin Nafisa - Ayub Gautama Putra
- Andika Rizki Pratama - Dhini Aprillia
- Angga Putra Ramadhan
BAB 3
JURNAL DAN
POSTING
Buku besar yang terdiri atas akun-akun adalah alat untuk mencatat
transaksi perusahaan. Pengaruh transaksi tidak dicatat secara langsung
dalam buku besar, tetapi masing-masing transaksi dianalisis dahulu
pengaruhnya terhadap elemen-elemen persamaan akuntansi (asset,
kewajiban, modal, pendapatan, dan beban) dan kemudian baru
dipindahkan ke buku besar. Hasil analisis transaksi tersebut dituangkan
dalam suatu alat pencatatan yang disebut jurnal. Dengan demikian jurnal
merupakan penghubung antara transaksi seperti faktur, kwitansi dan
sebagainya dengan buku besar.
Alur Pencatatan

BUKTI BUKTI
TRANSAKSI JURNAL BUKU BESAR
TRANSAKSI
JURNAL
Jurnal adalah alat untuk mencatat transaksi
perusahaan yang dilakukan secara kronologis
(berdasarkan urut waktu terjadinya) dengan
menunjukkan akun yang harus didebet dan
dikredit beserta jumlah rupiahnya masing-masing.

Buku jurnal juga sering disebut sebagai buku catatan pertama


(book of original entry).
Manfaat Pemakaian Jurnal
1. Jurnal merupakan alat pencatatan yang dapat menggambarkan akun-akun yang terpengaruh oleh
suatu transaksi selain itu juga dapat memberi gambaran secara kronologis (menurut urutan waktu
terjadi transaksi).
2. Jurnal dapat dipecah-pecah menjadi beberapa jurnal khusus yang dapat dikerjakan oleh beberapa
orang secara bersamaan
3. Jurnal menyediakan ruang yang cukup untuk keterangan transaksi
4. Apabila transaksi dicatat secara langsung ke buku besar dan terjadi kesalahan dalam mencatatnya,
maka letak kesalahan tersebut di buku besar akan sulit ditemukan
CONTOH BENTUK JURNAL
Prosedur mencatat suatu transaksi
1) Tahun ditulis pada baris pertama. Tahun biasanya tidak ditulis berulang-ulang pada suatu halaman
apabila tahun tidak berganti.
2) Nama bulan ditulis untuk transaksi yang pertama terjadi dalam bulan yang bersangkutan pada bagian
atas kolom pertama. Nama bulan. hanya ditulis lagi pada bagiah atas halaman yang baru atau pada
awal bulan yang baru. Jadi nama bulan tidak perlu ditulis berulang-ulangpada halaman yang sama,
kecuali kalau bulan berganti.
3) Tanggal untuk setiap transaksi dicatat pada kolom pertama, pada bagian kolom yang kecil. Untuk
setiap transaksi perlu ditulis tanggalnya meskipun dalam tanggal yang sama terjadi beberapa
transaksi.
4) Nama akun yang didebet ditulis merapat ke pinggir sebelah kiri dalam kolom (2) dan jumlah
pendebetan dimasukkan ke dalam sisi kiri ataukolom (4) dalam kolom Jumlah.
5) Nama akun yang dikredit ditulis dalam baris berikutnya pada kolom(2), dan ditulis sedikit masuk ke
sebelah kanan bila dibandingkan dengan nama akun yang didebet. Jumlah pengkreditan dicatat pada
sisi kanan atau kolom (5) dalam kolom Jumlah.
6) Penjelasan atau keterangan ditulis pada baris berikutnya dalam kolom (2) Sebaiknya keterangan
ditulis secara singkat tanpa mengabaikan informasi yang penting, dan dapat dipahami dengan jelas
Nama Akun Dalam Jurnal

Nama akun yang digunakan dalam menjurnal harus


sama dengan nama akun yang digunakan di dalam Contoh Lembar Jurnal
buku besar. Sebagai contoh misalnya perusahaan
membeli sebuah gedung, maka akun yang harus
digunakan adalah akun Gedung dan bukannya akun
Beli Gedung. Contoh yang lain, misalnya
perusahaan menerima uang, maka akun yang harus
digunakan adalah akun Kas dan bukannya akun
Terima Uang.

Jurnal yang dibuat untuk suatu transaksi tertentu


disebut ayat jurnal. Antara ayat jurnal yang satu
dengan ayat jurnal yang lain hendaknya diberi jarak
satu baris, sehingga jelas terlihat batas antara jayat
urnal yang satu dengan ayat jurnal lainnya. Kolom kode akun diisi setelah suatu ayat jurnal di catat
dalam akun-akun yang bersangkutan dibuku besar
POSTING
Proses memindahkan ayat-ayat jurnal yang telah dibuat
dalam buku jurnal ke buku besar disebut posting, yaitu
memindahkan angka yang tercantum dalam kolom debet
jurnal ke dalam sisi debet suatu akun dan memindahkan
angka yang tercantum dalam kolom kredit jurnal ke
dalam sisi kredit akun yang lain.

Urutan nama akun beserta kegiatan (mendebit dan mengkredit) dari


jurnal harus sesuai urutan saat di pindahkan ke akun buku besar
Prosedur melakukan posting
Dalam perusahaan-perusahaan besar, posting ke buku besar biasanya dilakukan dengan menggunakan
mesin pembukuan atau secara otomatis dilakukan dengan komputer. Apabila posting dilakukan dengan
tangan (dengan cara manual), maka cara yang harus ditempuh adalah sebagai berikut :
1. Tanggal dan jumlah yang dicatat dalam jurnal dicatat kembali dalam akun yang bersangkutan.
Apabila suatu jumlah dicatat di sisi debet dalam jumal, maka posting harus dilakukan ke sisi debet
akun, demikian pula bila di dalam jurnal dicatat di sisi kredit, maka posting harus dilakukan ke sisi
kredit akun. Cara mencatat tahun, bulan dan tanggal, sama dengan yang dilakukan dalam jumal.
2. Apabila posting telah dilakukan, maka nomor halaman jurnal harusdituliskan dalam kolom F (folio)
di akun.
3. Langkah berikutnya adalah menuliskan nomor akun yang telah diposting pada kolom Nomor Akun
di dalam jumal. Prosedur ini mempunyai dua tujuan, yaitu:
a) Untuk menunjukkan bahwa ayat jurnal tersebut telah diposting.
b) Untuk menunjukkan hubungan antara jurnal dan akun di buku besar.
Kode Akun
Contoh pemberian nomor kode akun

Jumlah akun-akun yang digunakan dalam perusahaan


tergantung pada sifat operasi perusahaan, volume
kegiatan perusahaan, dan sampai seberapa jauh
dibutuhkan rincian. Apabila perusahaan membutuhkan
informasi yang sangat rinci, maka jumlah akun yang
perlu disediakan akan semakin banyak.

Apabila akun yang terdapat dalam buku besar cukup banyak


jumlahnya, maka akun biasanya diberi kode berupa nomor.
Nama-nama akun beserta nomor kodenya disusun dalam
suatu daftar yang disebut daftar kode akun (bagan akun) atau
chart of accounts. Pemberian kode akun dapat dilakukan
dengan berbagai cara dan variasi. Pengelompokan akun-akun
dalam lima golongan yaitu: aset, kewajiban, modal,
pendapatan, dan beban.
Penggunaan Jurnal dan Buku Besar
Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang
penggunaan jurnal dan buku besar, marilah kita ikuti contoh Contoh Jurnal awal usaha Budi
dalam kasus Budi selama bulan april dalam bentuk suatu
perusahaan percetakan yang akan ditanganinya dengan nama
Percetakan “Rapih” dengan modal dari usaha lama yang
dialihkan pada perusahaan yang baru

Seandainya dalam usaha yang lama Budi mempunyai utang,


maka dalam jumal di atas harus dimasukkan juga pos Utang
Usaha di sisi kredit dan dengan demikian modal Budi menjadi
berkurang.
Jurnal Usaha Budi selama 1 bulan
Jurnal dibukukan ke Buku Besar
Akun Saldo Berjalan
Salah satu bentuk akun yang banyak digunakan
dalam praktik adalah akun saldo berjalan. Contoh Akun Saldo Berjalan Usaha Budi
Perbedaan bentuk akun ini dengan akun T adalah
(1) letak kolom debet dan kolom kredit tidak Contoh Saldo Berjalan Usaha Budi
berlawanan melainkan berdampingan, dan (2)
kolom jumlah rupiah ditambah satu buah, yaitu
kolom untuk mencatat saldo akun. Dengan
adanya kolom tambahan ini maka saldo akun
ditentukan setiap kali terjadi transaksi. Hal ini
sangat bermanfaat, karena akun selalu
menunjukkan saldo yang ada pada setiap saat.

Metode Akun Saldo Berjalan lebih informatif dari


akun Kas bentuk T
NERACA SALDO
Jika hal ini diterapkan dengan benar,
tujuan utama penyusunan neraca saldo maka di buku besar jumlah saldo
adalah untuk menguji bahwa setelah akun-akun bersaldo debet akan sama
dengan jumlah saldo akun-akun
semua posting dilakukan, jumlah debet bersaldo kredit. Apabila tidak sama,
sama dengan jumlah kredit. Hal ini sejalan bisa dipastikan telah terjadi
dengan penerapan metoda pembukuan kesalahan, mungkin dalam
berpasangan yang mencatat setiap penjurnalan atau bisa juga dalam
transaksi dengan cara melakukan posting. Selain itu, neraca saldo juga
pendebetan dan pengkreditan dengan sangat bermanfaat dalam
jumlah yang sama. penyusunan laporan keuangan.
Penetapan Saldo

Dalam perusahaan yang menggunakan akun saldo berjalan, saldo akun


dapat diketahui setiap saat sehingga neraca saldo dapat disusun dengan
mengutip jumlah saldo yang telah tersedia pada setiap akun. Akan tetapi
bila perusahaan menggunakan akun bentuk T, maka saldo akun harus
dihitung dahulu dan setelah itu disusun neraca saldo.Langkah pertama di
dalam menyusun neraca saldo pada perusahaan yang menggunakan akun
bentuk T adalah menjumlahkan kolom debet atau kredit yang mempunyai
dua atau lebih pendebetan atau pengkreditan. Untuk akun-akun yang
memiliki jumlah debet dan jumlah kredit harus dihitung saldonya. Sisi
debet dan sisi kredit akun dijumlahkan, kemudian saldonya (selisihnya)
ditulis pada sisi yang besar sejajar dengan jumlah dari sisi yang besar
tersebut
Contoh Penetapan Saldo
Penyusunan Neraca Saldo
Contoh Penyusunan Neraca Saldo

Penyusunan Neraca Saldo


dilakukan setelah penetapan
saldo
Harap diperhatikan bahwa neraca saldo tidaklah
sama dengan neraca. Pembaca sering dikacaukan
oleh kedua istilah ini. Neraca saldo adalah
dokumen internal perusahaan yang digunakan
untuk keperluan interen perusahaan (untuk
menguji keseimbangan debet dan kredit),
sedangkan neraca adalah laporan keuangan
formal perusahaan yang digunakan juga oleh
pihak luar perusahaan. Publik tidak pernah
mengguna an neraca saldo.
KOREKSI KESALAHAN
Kesalahan pembukuan bisa terjadi pada setiap tahapan dalam proses akuntansi.
Kesalahan-kesalahan yang terjadi dalam pencatatan di buku besar dapat
ditemukan melalui beberapa cara, antara lain melalui prosedur pemeriksaan
pembukuan, ditemukan secara kebetulan, atau dapat juga diketahui melalui
neraca saldo. Di atas telah dijelaskan bahwa tidak semua kesalahan dapat
ditunjukkan oleh neraca saldo. Namun demikian apabila jumlah sisi debet dan
jumlah sisi kredit neraca saldo tidak seimbang, maka harus dicari sebab-sebab
atau tempat terjadinya kesalahan.

Besarnya jumlah selisih antara sisi debet dan sisi kredit neraca saldo
kadang-kadang dapat menunjukkan lokasi kesalahan.
Menentukan Letak Kesalahan
Cara yang terbaik untuk dapat menemukan kesalahan dengan segera adalah dengan cara selalu meneliti
kembali setiap kali melakukan pencatatan, baik di dalam jurnal maupun di buku besar. Akan tetapi bila
hal ini tidak mungkin dilakukan, misalnya karena bagian pembukuan sangat sibuk, maka cara yang
paling tepat adalah menelusur kembali proses akuntansi, yaitu dengan meneliti kembali mulai dari
neraca saldo sampai pada jurnal. Langkah-langkah untuk menelusur kembali adalah sebagai berikut:
a) Periksa kebenaran penjumlahan kolom-kolom debet dan kreditneraca saldo dengan cara
mengadakan penjumlahan ulang.
b) Bandingkan nama-nama akun yang tertulis pada kolom nama akun di neraca saldo, dengan akun-
akun yang ada di buku besar, untuk memeriksa apakah tidak ada akun yang terlewat dicantumkan
di neraca saldo.
c) Periksalah kebenaran penjumlahan sisi debet dan sisi kredit akun akun di buku besar dan periksa
pula perhitungan saldonya.
d) Bandingkan semua angka yang ada di buku besar dengan angka angka yang tercantum dalam
jurnal, Setiap kali melakukan pencocokan supaya diberi tanda, baik dalam buku besar maupun
dalam jurnalnya, Bila kesalahan belum juga ditemukan, perhatikan apakah ada angka-angka di
dalam buku besar atau jurnal yang belum diberi tanda.
Prosedur Mengoreksi Kesalahan

Kesalahan - kesalahan biasanya terjadi pada waktu menjurnal


dan pada waktu membukukan ke buku besar. Kesalahan -
kesalahan semacam itu tidak boleh di koreksi dengan cara
menghapus, sebab bekas - bekas menghapus akan
menimbulkan kecurigaan seakan - akan telah terjadi
kecurangan. Ada bermacam macam prosedur untuk
melakukan koreksi kesalahan, apabila kesalahan berupa salah
menulis nama akun atau salah menulis jumlah dalam jurnal
maka koreksinya dapat dilakukan dengan menarik garis lurus
di atas jurnal yang salah tersebut.
Mengoreksi Kesalahan
Untuk menentukan jurnal koreksi, harus diketahui lebih dahulu dua
hal berikut ini:
1) Jurnal yang salah (yang telah dilakukan).
2) Jurnal yang benar (yang seharusnya dilakukan).

Contoh Jurnal Yang Salah

Sebagai contoh, apabila pengeluaran kas


Rp8.000.000,00 untuk membeli peralatan
kantor telah dijurnal dan dibukukan dengan
mendebet akun. Perlengkapan Kantor, maka
kesalahan ini harus dikoreksi melalui jurnal.
Mengoreksi Kesalahan

Contoh Jurnal Koreksi


Apabila jurnal di samping dibukukan ke buku
besar maka akibatnya kesalahan pendebetan
dalam akun Perlengkapan Kantor
Rp8.000.000,00 akan hapus karena sudah
dikredit kembali dengan Rp8.000.000,00 dan
akun Peralatan Kantor sudah didebet
Rp8.000.000,00 sebagaimana mestinya.
Contoh Penyelesaian Jurnal
2

1
Contoh Penyelesaian Jurnal
4

3
Contoh Penyelesaian Jurnal
5
THANKS!
Malu bertanya sesat di jalan,
kebanyakan nanya menyusahkan
teman 

CREDITS:
Untuk Thisdan
perhatian presentation template
pengertiannya kamiwas
KELOMPOK 3
created terima
ucapkan by Slidesgo,
kasih including icons by
Flaticon, infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai