Anda di halaman 1dari 15

Manajemen Operasi

Perspektif Islam
Manajemen Operasi Islam
Dr. Muhammad Rawwas

Qalahji memberikan

padanan kata “produksi”

dalam bahasa Arab dengan

kata al-intaj yang secara

harfiyah dimaknai dengan

ijadu sil’atin au khidmatin PRODUKSI


(mewujudkan / mengadakan

sesuatu barang atau

jasa)‫ا النتاجايجاد س لع ة أو‬

‫خدمة‬Produksi
Definisi Produksi…….2‫ايجاد س لع ة أو خدمة معينة ب استخدام مزيج منعناصر ا النتاج ض مناطار‬

‫زمني محدد‬Ijadu sil’atin au khidmatun mu’ayyanatin bi istikhdami muzayyajin

min ‘anashir al-intaj dhamina ithara zamaniyyin muhaddadin

(mengadakan barang atau pelayanan jasa tertentu dengan bantuan

pengabungan unsur-unsur produksi yang terbingkai dalam waktu

tertentu).[1] [1] Muhammad Rawwas Qalahji, Mabahis fi al-Iqtishad al-

Islamiy min Ushulihi al-Fiqhiyyah, (Beirut: Dar an-Nafes, 2000), Cet. ke-4, h.

62.
Nilai – nilai tawhid pada produksi

Nilai-nilai tawhid pada produksi ..1

Melakukan kegiatan produksi adalah perintah Allah

(28:77) dan karena itu aktivitas produksi dipandang

sebagai ibadah.Berproduksi bagi seorang muslim

merupakan aktualisasi keberadaan dirinya sebagai

khalifah Allah di muka bumi yang bertugas

memakmurkan bumi dengan ilmu dan amalnya


‫ك ِم َن‬َ َ‫صيب‬ ِ َ‫س ن‬ َ ‫ك هللاُ ال َّدا َر اَْأل ِخ َرةَ والَتَ ْن‬
َ ‫َوا ْبتَ ِغ فِي َمآ َءاتَا‬
‫ك َوالَتَب ِْغ ْالفَ َسا َد فِي‬ َ ‫ال ُّد ْنيَا َوَأحْ س َك َمآَأحْ َس َن هللاُ ِإلَ ْي‬
‫ض ِإ َّن هللاَ الَي ُِحبُّ ْال ُم ْف ِس ِدين‬ ِ ‫ر‬ ْ ‫َْأل‬
‫ا‬
Al Qashash : 77

Carilah apa yang diberikan Allah kepadamu untuk kebahagian


kampung akhiratmu dan jangan lupa nasibmu di dunia ini.
Berbuat baiklah sebagaimana Allah berbuat baik
kepadamu.Janganlah melakukan kerusakan di muka
bumi.Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang
melakukan kerusakan (Alqashash : 77)
Nilai-nilai tawhid pada produksi ..2

Bekerja untuk menghasilkan suatu barang/jasa dalam rangka

menafkahi keluarga adalah jihad fi sabilillahKemampuan manusia

berproduksi sehingga mampu menikmati hasil hasil- hasil produksi

dan mendapatkan harta karena berproduksi, merupakan nikmat

harus disyukuri kepada Allah. Islam mengutuk manusia kufur

nikmat. (14:7 dan Al-’adiyat (QS : 100 : 6)


Nilai-nilai tawhid pada produksi (3)

Melihat pentingnya peranan produksi dalam mewujudkan


kemakmuran, maka Alquran dan sunnah memerintahkan
manusia untuk bekerja keras dalam mencari penghidupannya
guna memenuhi kebutuhan hidupnya.(9:105)Kegiatan produksi
tidak boleh menghasilkan barang-barang haram, seperti khamar,
rokok, daging babi, gelatin babi, plasenta serta jasa-jasa terlarang,
perjudian, riba, prostitusi, dsb.
Berproduksi menurut syariah (1)

Islam selalu mendorong kemajuan di bidang produksi.


Menurut Yusuf Qardhawi, Islam membuka lebar penggunaan
metode ilmiah yang didasarkan pada penelitian, eksperimen
& perhitungan.Teknik produksi diserahkan kepada keinginan
& kemampuan manusia. Sabda Nabi :”Kalian lebih
mengetahui urusan dunia kalian”.Dalam berinovasi &
bereksperimen, pada prinsipnya Islam menyukai kemudahan,
menghindari mudarat & memaksimalkan manfaat.
Berproduksi menurut syariah (2)

Kegiatan produksi dalam rangka mewujudkan maslahah


(maqashid syariah) yakni mewujudkan harta sebagai qiyam
(pilar) kehidupanBerproduksi bukan semata-mata mencari laba,
tetapi juga mewujudkan manfaat bagi kemaslahatan ummat
secara umum
Menurut M.Rawwas : Dalam ekonomi Islam, kerja dan produktifitas
adalah untuk mencapai tiga sasaran, yaitu :Mencukupi kebutuhan
hidup (‫) ا الشباع‬Meraih laba yang wajar (‫) ا الرباح‬Menciptakan
kemakmuran lingkungan sosial maupun alamiyah ( ‫) ا العمار‬
PRINSIP –
PRINSIP
PRODUKSI
DALAM ISLAM
Prinsip – Prinsi Produksi Dalam Islam
(1)

Kegiatan Produksi harus dilandasi nilai- nilai Islami, sesuai


dengan maqashid syariah. Tidak memproduksi barang yang
bertentangan dengan maqashid syariah yaitu menjaga iman,
keturunan, jiwa, akal dan harta.Prioritas produksi harus
sesuai dengan prioritas kebutuhan yaitu: Dharuriyah, Hajiyah
dan Tahsiniyah.
Prinsip – Prinsi Produksi Dalam Islam
(2)
Kegiatan Produksi harus memperhatikan keadilan, aspek sosial
kemasyarakatan, memenuhi kewajiban zakat, sedekah,infak
dan wakaf.Mengelola sumberdaya alam secara optimal, tidak
boros, berlebihan dan merusak lingkungan.Distribusi
keuntungan yang adil antara pemilik, pengelola, manajemen
dengan buruh.
Bersambung..

Anda mungkin juga menyukai