Anda di halaman 1dari 60

PRINSIP-PRINSIP

PRODUKSI ISLAMI
Pertemuan 5
AGENDA
 Prinsip Dasar Produksi Islami
 Penolakan Ekonomi Islam Konsep

Pareto optimality
 Tujuan Produksi Islami
PRINSIP DASAR PRODUKSI ISLAM
Definisi Produksi…….1
 Dr. Muhammad Rawwas Qalahji memberikan
padanan kata “produksi” dalam bahasa Arab dengan
kata al-intaj yang secara harfiyah dimaknai dengan
ijadu sil’atin au khidmatin (mewujudkan /
mengadakan sesuatu barang atau jasa)

‫االنتاج‬ ‫ايجاد سلعة أو خدمة‬


Produksi
Definisi Produksi…….2
 ‫ة معينة باستخدام مزيج من عناصر االنتاج ضمن اطار زمني‬$‫و خدم‬$‫لعة أ‬$‫ايجاد س‬
‫محدد‬
 Ijadu sil’atin au khidmatun mu’ayyanatin bi
istikhdami muzayyajin min ‘anashir al-intaj dhamina
ithara zamaniyyin muhaddadin (mengadakan barang
atau pelayanan jasa tertentu dengan bantuan
pengabungan unsur-unsur produksi yang terbingkai
dalam waktu tertentu).[1]
[1] Muhammad Rawwas Qalahji, Mabahis fi al-Iqtishad al-
Islamiy min Ushulihi al-Fiqhiyyah, (Beirut: Dar an-Nafes, 2000),
Cet. ke-4, h. 62.
Definisi Produksi…………….3
 Menurut Pyndic (2002) The Production
Process is Combining inputs or factors of
production to achieve an output.
 Berdasarkan definisi tersebut jelas yang
dimaksud dengan proses produksi
merupakan penggunaan kombinasi input
(factor produksi ; labor, material and
Capital) untuk menghasilkan output.
Definisi Produksi…………….4
Kegiatan produksi dalam ilmu ekonomi
diartikan sebagai kegiatan yang
menciptakan manfaat (utility) baik dimasa
kini maupun di masa mendatang (M.
Frank, 2003).
Nilai-nilai tawhid pada produksi ..1
1. Melakukan kegiatan produksi adalah
perintah Allah (28:77) dan karena itu
aktivitas produksi dipandang sebagai
ibadah.
2. Berproduksi bagi seorang muslim
merupakan aktualisasi keberadaan dirinya
sebagai khalifah Allah di muka bumi yang
bertugas memakmurkan bumi dengan
ilmu dan amalnya
Al-qashash : 77
‫ك ِم َن ال ُّد ْنيَا َوأَحْ ِسن‬ َ َ‫صيب‬ ِ َ‫س ن‬ َ ‫ك هللاُ ال َّدا َر ْاألَ ِخ َرةَ والَتَ ْن‬ َ ‫َوا ْبتَ ِغ فِي َمآ َءاتَا‬
َ‫ض إِ َّن هللا‬
ِ ْ‫ر‬ َ ‫أل‬‫ا‬ْ ‫ي‬ ِ ‫ف‬ ‫د‬
َ ‫ا‬‫س‬َ َ ‫ف‬ ْ
‫ال‬ ‫ْغ‬
ِ ‫ب‬َ ‫ت‬َ ‫ال‬‫و‬َ ‫ْك‬
َ ‫ي‬ َ ‫ل‬ِ ‫إ‬ ُ ‫هللا‬ ‫ن‬
َ ‫س‬َ ْ‫ح‬ َ ‫َك َمآأ‬
َ ‫الَي ُِحبُّ ْال ُم ْف ِس ِد‬
‫ين‬
Carilah apa yang diberikan Allah kepadamu untuk
kebahagian kampung akhiratmu dan jangan lupa
nasibmu di dunia ini. Berbuat baiklah sebagaimana
Allah berbuat baik kepadamu.Janganlah melakukan
kerusakan di muka bumi.Sesungguhnya Allah tidak
menyukai orang-orang yang melakukan kerusakan
(Alqashash : 77)
KITA ADALAH KHALIFAH ALLAH DI MUKA BUMI

‫إني جاعل في األرض خليفة‬

Khalifah Mengelola bumi


(Pemimpin
Pengelola Memakmurkan bumi
Bumi)
Bekerja dan Berusaha

Mewujudkan kesejahteraan
Duniawi-ukhrawi
Sesuai syari’ah Allah
Nilai-nilai tawhid pada produksi ..2

3. Bekerja untuk menghasilkan suatu


barang/jasa dalam rangka menafkahi
keluarga adalah jihad fi sabilillah
4. Kemampuan manusia berproduksi
sehingga mampu menikmati hasil hasil-
hasil produksi dan mendapatkan harta
karena berproduksi, merupakan nikmat
harus disyukuri kepada Allah. Islam
mengutuk manusia kufur nikmat. (14:7
dan Al-’adiyat (QS : 100 : 6)
)‫من كد على عياله كان المجاهد في سبيل هللا عز و جل (احمد‬

 
 
Sabda Nabi Saw,
“Siapa yang bekerja keras untuk mencari nafkah
keluarganya,
maka ia adalah mujahid fi Sabillah
”(Ahmad)
Nilai-nilai tawhid pada produksi …3

5. Melihat pentingnya peranan produksi


dalam mewujudkan kemakmuran, maka
Alquran dan sunnah memerintahkan
manusia untuk bekerja keras dalam
mencari penghidupannya guna memenuhi
kebutuhan hidupnya.(9:105)
6. Kegiatan produksi tidak boleh
menghasilkan barang-barang haram,
seperti khamar, rokok, daging babi,
gelatin babi, plasenta serta jasa-jasa
terlarang, perjudian, riba, prostitusi, dsb.
At-Taubah : 105
ِ‫وقُ ِل ْاعملُوا فَسَيرى اهللُ َعملَ ُك ْم ور ُسولُهُ والْم ْؤِمنُو َن و َسُترُّدو َن إِىَل َعامِل‬
َ َ ُ َ َ َ َ‫مِب‬ َِ َ َ ِ َ
‫َّه َادة َفُينَبِّئُ ُكم َا ُكنتُ ْم َت ْع َملُو َن‬
َ ‫الْغَْيب َوالش‬
Katakanlah ya
Muhammad,”Bekerjalah kamu.
Allah, RasulNya dan orang-orang
mukmin akan melihat kerjamu”
Berproduksi menurut syariah (1)

1. Islam selalu mendorong kemajuan di bidang


produksi. Menurut Yusuf Qardhawi, Islam membuka
lebar penggunaan metode ilmiah yang didasarkan
pada penelitian, eksperimen & perhitungan.

2. Teknik produksi diserahkan kepada keinginan &


kemampuan manusia. Sabda Nabi :”Kalian lebih
mengetahui urusan dunia kalian”.

3. Dalam berinovasi & bereksperimen, pada prinsipnya


Islam menyukai kemudahan, menghindari mudarat
& memaksimalkan manfaat.
Berproduksi menurut syariah (2)

4. Kegiatan produksi dalam rangka


mewujudkan maslahah (maqashid
syariah) yakni mewujudkan harta sebagai
qiyam (pilar) kehidupan
5. Berproduksi bukan semata-mata mencari
laba, tetapi juga mewujudkan manfaat
bagi kemaslahatan ummat secara umum
Orang yang bekerja secara manual sangat
dipuji dan dihargai Nabi Muhammad Saw.
Dalam sebuah riwayat, Nabi Saw pernah
mencium tangan orang yang bekerja
mencari kayu, yaitu tangan Sa’ad bin Mu’az
tatkala melihat tangannya kasar akibat
bekerja keras. Nabi seraya berkata :
‫كفان يحبهما هللا تعالى‬
Inilah dua telapak tangan yang dicintai Allah
 
‫اذا صليتم الفجر فال تناموا عن طلب الرزق‬
 
 
Apabila kamu telah selesai shalat subuh,
maka janganlah kamu tidur
‫ور‬ ‫ُّش‬
‫ن‬ ‫ال‬ ِ
‫ه‬ ‫ي‬َ‫ل‬ِ
‫إ‬‫و‬ ِ
‫ه‬ ِ‫هو الَّ ِذي جعل لَ ُكم اْألَرض ذَلُوالً فَامشوا يِف مناكِبِها وُكلُوا ِمن ِّرزق‬
ُُ ْ َ ْ َ َ ََ ُْ

َ ْ ُ َ ََ َُ
 Dialah yang menjadikan bumi itu mudah bagimu,
maka berjalanlah kesegala penjurunya dan
makanlah sebagian dari rezekinya
TAUHID

Semua rezeki yang didapat melalui perusahaan


1 adalah anugerah dari Allah Swt,
Manusia berfungsi sebagai penerima Amanah
Mencari Harta (rezeki) harus sesuai dengan syariah Allah

Tujuan Penciptaan manusia ; Untuk beribadah kepadaNya


2 Aktivitas bisnis perusahaan dibingkai sebagai ibadah

‫و ما خلقت الجن و الالنس اال ليعبدون‬

)‫من كد على عياله كان المجاهد في سبيل هللا عز و جل (احمد‬

Sabda Nabi Saw, “Siapa yang bekerja keras untuk mencari


nafkah keluarganya, maka ia adalah mujahid fi Sabillah”(Ahmad)
Perusahaan
Islami sebagai :

A PLACE OF WORSHIP A PLACE OF WEALTH A PLACE OF WARFARE

Tempat
Corporate sebagai Mengelola Perusahaan Arena Peperangan
“Tempat” ibadah Untuk meraih kekayaan Melawan bisnis magrib

Corporate sebagai Tempat


Perang melawan
Arena jihad Mewujudkan
Kemiskinan
Kesejahteraan

Mewujudkan Falah
Dunia/akhirat
Menurut M.Rawwas :
Dalam ekonomi Islam, kerja dan
produktifitas adalah untuk mencapai tiga
sasaran, yaitu :
1. Mencukupi kebutuhan hidup (‫) ا الشباع‬
2. Meraih laba yang wajar (‫) ا الرباح‬
3. Menciptakan kemakmuran lingkungan
sosial maupun alamiyah ( ‫) ا العمار‬
  
PRINSIP-PRINSIP PRODUKSI DALAM ISLAM (1)

1. Kegiatan Produksi harus dilandasi nilai-nilai


Islami, sesuai dengan maqashid syariah. Tidak
memproduksi barang yang bertentangan
dengan maqashid syariah yaitu menjaga iman,
keturunan, jiwa, akal dan harta.

2. Prioritas produksi harus sesuai dengan


prioritas kebutuhan yaitu: Dharuriyah, Hajiyah
dan Tahsiniyah.
PRINSIP-PRINSIP PRODUKSI DALAM ISLAM (2)

3. Kegiatan Produksi harus memperhatikan


keadilan, aspek sosial kemasyarakatan,
memenuhi kewajiban zakat, sedekah,infak
dan wakaf.
1. Mengelola sumberdaya alam secara optimal,
tidak boros, berlebihan dan merusak
lingkungan.
2. Distribusi keuntungan yang adil antara pemilik,
pengelola, manajemen dengan buruh.
PRINSIP-PRINSIP PRODUKSI DALAM ISLAM (3)

 Menurut Siddiqi (1992) ada 3 prinsip


pokok produsen yang Islami, yaitu:
◦ Memiliki komitmen yang penuh terhadap keadilan
◦ memiliki dorongan untuk melayani masyarakat
(untuk mencapai kesejahteraan), sehingga segala
keputusan perusahaan harus mempertimbangkan
hal ini.
◦ Optimasi keuntungan diperkenankan dengan
batasan kedua prinsip di atas.
PRINSIP-PRINSIP PRODUKSI DALAM ISLAM (4)

 Sedangkan menurut Metwally, pada


dasarnya teori produksi dalam konsep
Islami berbasiskan pasa kewajiban
shodaqoh atau amal Sholeh. Secara
sederhana fungsi tujuan yang Islami dapat
diformulasikan sebagai berikut:
PRINSIP-PRINSIP PRODUKSI DALAM ISLAM (5)

 Y=f(F,G)
Dimana
Y = Tujuan perusahaan
F = Tingkat keuntungan
G = Pengeluaran untuk shodaqoh atau amal sholeh
 Jika M menunjukkan tingkat keuntungan actual,
maka dapat dibuat formulasi :
M=R–C–G
Dimana
M = Tingkat keuntungan actual
R = Penerimaan perusahaan keseluruhan (tital revenue)
C = Biaya=biaya (variable maupun tetap) total (total cost
G = Pengeluaran Shodaqoh
Kaidah-kaidah Produksi
1. Memproduksi barang dan jasa yang halal pada setiap tahapan produksi.

2. Mencegah kerusakan dimuka bumi, termasuk membatasi polusi, memelihara


keserasian, dan ketersediaan sumber daya alam.

3. Produksi dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan individu dan masyarakat


serta mencapai kemakmuran.

4. Produksi dalam Islam tidak dapat dipisahkan dari tujuan kemandirian umat.

5. Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia baik kualitas spritual maupun


mental dan fisik.
Karakter Manusia&Kegiatan Produksi

 Cinta (wants) kepada harta benda :


‫اع‬ ِ َّ ‫ب َوالْ ِف‬
َ ‫ض ِة َواخْلَْي ِل الْ ُم َس َّوَم ِة َواْألَْن َع ِام َواحْلَْر ِث َذل‬ ِ َ‫ات ِمن النِّس ِاء والْبنِني والْ َقن‬
َّ ‫اط ِري الْ ُم َقنطَرِة ِم َن‬
ِ ‫الذ َه‬ ِ ‫ب الشَّهو‬ ِ ِ‫زيِّن ل‬
ُ َ‫ك َمت‬ َ َ
َ ََ َ َ َ َ ِ ُُّ ‫ح‬ ‫َّاس‬ ‫ن‬ ‫ل‬ َُ
ِ َ‫ندهُ حسن الْمئ‬
‫اب‬ ِ
ُّ ‫احْلَيَاة‬
َ ُ ْ ُ َ ‫الد ْنيَا َواهللُ ع‬
Dijadikan indah pada (pandangan) manusia, kecintaan pada apa-apa yang
diinginkan, yaitu wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis
emas, perak kda pilihan, hewan ternak dan sawah ladang, Itulah kesenangan
hidup di dunia. Sisi Allah-lah tempat kembali yang baik.

Ayat ini menegaskan, bahwa semua harta benda dan kekayaan bukan
tujuan, tetapi Allah-lah yang menjadi tujuan sebenar.
Faktor-Faktor Produksi

 Para ahli ekonomi Islam berbeda pendapat


tentang faktor-faktor produksi menurut Islam
 Menurut Afzalur Rahman ada empat, yaitu,
tanah, (tenaga) kerja, modal dan organisasi
Demikian pula Dr. Muhammad Rawwas Qalahji
dan Muhammad Abdul Mannan menyebutkan 4
faktor produksi.
‫الطبيعة‬ Tanah

Faktor-
‫العمل‬ Faktor ‫رأس المال‬
(Tenaga) Kerja
Produksi Modal

‫التنظيم‬
organisasi
Tanah
Kafil

Faktor-
Tenaga
Kerja Faktor Modal

Produksi

Organisasi/
Manajemen
Faktor-Faktor Produksi

Modal Tenaga Kerja Tanah

Sebagian ahli
Organisasi
Ekonomi Islam termasuk
lainnya
dalam kategori
tenaga kerja

‫العمل المنظم‬
Menurut Dr.Al-’Araby

Modal (Tenaga) Kerja


Faktor-Faktor Produksi

Modal Tenaga Kerja Taqwa

Dr.Sa’ad ialah amal


Tanah Ibrahim
Sholih Sholih
termasuk
yang bertujuan
modal
Ridha Allah
Buku
Fiqh
Ekonomi
Umar
1. Alam
2. Tenaga Kerja
Faktor-Faktor Produksi
3. Keahlian
4. Modal

Produksi yang baik dan berhasil ialah produksi yang


dengan menggunakan faktor faktor tersebut bisa
menghasilkan barang sebanyak-banyaknya dengan
kualitas semanfaat mungkin.
Faktor Alam
Dianggap sebagai suatu faktor produksi penting
mencakup semua sumber daya alam yang digunakan
dalam proses produksi.
Faktor Tenaga Kerja

Tenaga kerja merupakan faktor utama produksi, Karena dengan tenaga


kerjanya manusia dapat merubah apa yang terdapat pada alam, dari ‘amal (kerja)
produktif menjadi hasil-hasil pertanian serta menambah produksi barang-barang
dan jasa dalam industri yang merupakan kebutuhan masyarakat dan menjadi
sumber kekayaan bangsa.

Islam mengangkat tenaga kerja dan menyuruh orang bekerja, baik bekerja
untuk mencapai penghidupan yang layak untuk menghasilkan barang-barang
serta jasa yang menjadi keperluan manusia, maupun amal yang bersifat ibadah
semata-mata kepada Allah.
Faktor Keahlian/skilss/al-’amal al-munazzam

Keahlian merupakan faktor produksi terpenting yang


ketiga dalam pandangan Islam. Teknik produksi, mesin
serta sistem manajemen merupakan buah dari ilmu dan
kerja. Modal adalah hasil kerja yang disimpan.
Faktor Modal

Dalam Islam modal (sebagai hak milik) adalah amanah


dari Allah yang wajib di kelola secara baik. Manusia
atau para pengusaha hanya diamanahi oleh Allah untuk
mengelola harta atau modal itu sehingga modal itu
dapat berkembang.
 Pelarangan terhadap transaksi riba
seharusnya banyak mewarnai
pembahasan tentang konsep biaya
produksi dalam Islam
 Dari keempat faktor produksi, modal
adalah faktor penting yang memiliki
perbedaan besar dalam perspektif
ekonomi Islam. Ini dikarenakan adanya
unsur interest atau riba dalam modal pada
ekonomi konvensional, sedangkan pada
ekonomi Islam riba sangat dilarang. Dalam
ekonomi Islam dikenal sistem pembiayaan
berdasarkan profit sharing ataupun
revenue sharing.
Faktor Modal dalam pemanfaatanya :
1. Islam mengharamkan peminjaman modal dengan cara menarik bunga (riba)
2. Tidak boleh menggunakan modal dalam produksi secara boros
3. Dalam memproduksi barang dan jasa, Islam mengharamkan penimbunan &
menyuruh memasarkannya untuk kebutuhan masyarakat
4. Islam mengajarkan untuk berusaha dengan cara-cara lain agar modal
tersebut jangan sampai terpusat pada beberapa tangan saja.
5. Islam menganjurkan untuk menghidupkan sektor riil, agar modal tidak
idle.Maka semangat kewirausahaan harus didorong dan ditumbuhkan.
6. Islam mendorong kerja, berdagang, jual beli, dan mengembangkan jasa-jasa.
7. Islam mewajibkan zakat atas harta simpanan atau harta produktif dalam
bentuk dagang pada setiap tahun.
 Menurut Yusuf Qardhawi, faktor produksi
yang utama menurut Al-Quran adalah alam
dan kerja manusia. Fungsi manusia adalah
sebagai khalifah dimuka bumi. Khalifah ini
diberi amanat oleh Allah untuk
memakmurkan bumi.
‫‪‬‬ ‫‪Semua ulama ekonomi Islam sepakat‬‬
‫‪bahwa amal (tenaga kerja) merupakan‬‬
‫‪faktor asasi dalam produksi‬‬

‫َخَر ْجنَا ِمْن َها َحبًّا فَ ِمْنهُ يَأْ ُكلُو َن {‪َ }33‬و َج َع ْلنَا‬
‫اها َوأ ْ‬‫َحَيْينَ َ‬ ‫َوءَايَةٌ هَّلُ ُم اْأل َْر ُ‬
‫ض الْ َمْيتَةُ أ ْ‬
‫ون {‪ }34‬لِيَأْ ُكلُوا ِمن مَثَِرِه‬
‫اب وفَ َّجرنَا فِيها ِمن الْعي ِ‬
‫َ ْ َ َ ُُ‬
‫فِيها جن ٍ‬
‫َّات ِّمن خَّنِ ٍيل وأ َْعنَ ٍ‬
‫َ‬ ‫َ َ‬
‫اع ِملَْتهُ أَيْ ِدي ِه ْم أَفَالَ يَ ْش ُكُرو َن‬‫َوَم َ‬
Supaya mereka dapat memakan
buahnya dan apa yang dikerjakan
oleh tangan-tangan mereka.
Mengapa mereka tidak bersyukur?
Usman bin Abul ‘Ash berkata kepada Umar
Radhiallahu Anhu, “ Wahai Amirul Mukminin,
sesungguhnya di daerah kami terdapat lahan
tanah yang tidak dimiliki seseorang, maka
putuskanlah dia kepadaku untuk aku kelolanya,
sehingga dia mendatangkan manfaat bagi
keluargaku dan juga bagi kaum muslimin. “
Maka Umar menetapkan lahan tanah tersebut
untuknya. (Ibnu Zanjawaih, Kitab Al- Amwal
(2:626)
 Imam Al-Ghazali juga menaruh perhatian
pada teori produksi dan telah
menguraikan sebuah proses produksi
ditentukan oleh kasab (usaha fisik yang
dikerahkan manusia) serta inovasi untuk
mengubah sumber-sumber daya yang
dimiliki manusia untuk mendapatkan value
yang lebih tinggi.
 Al-Ghazali mengklasifikasikan aktivitas
produksi menurut kepentingan sosialnya dan
menitikberatkan perlunya kerja sama dan
koordinasi (management).
 Selain itu ia juga telah menetapkan hukum
fardhu kifayah dalam melakukan sebuah
kewajiban sosial ini (production activities).
PENOLAKAN EKONOMI ISLAM KONSEP
PARETO OPTIMALITY
PRODUCTION
 The Production Function
◦ The production function shows the relationship
between quantity of inputs used to make a good
and the quantity of output of that good.
The Production Function

 Marginal Product
◦ The marginal product of any input in the
production process is the increase in output that
arises from an additional unit of that input.
The Production Function
 Diminishing Marginal Product
◦ Diminishing marginal product is the property
whereby the marginal product of an input declines
as the quantity of the input increases.
 Example: As more and more workers are
hired at a firm, each additional worker
contributes less and less to production
because the firm has a limited amount of
equipment.
Figure 2 Hungry Helen’s Production Function

Quantity of
Output
(cookies
per hour)
150 Production function
140
130
120
110
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10

0 1 2 3 4 5Number of Workers Hired

Copyright © 2004 South-Western


The Production Function

 Diminishing Marginal Product


◦ The slope of the production function measures the
marginal product of an input, such as a worker.
◦ When the marginal product declines, the
production function becomes flatter.
Pareto optimality……1
 Kriteria investasi yang dikemukakan V.Pareto
seorang sosiolog dan ekonom Italia
 Kriteria Parto menyatakan bahwa efisiensi
alokatif akan terjadi bila tidak mungkin lagi
dilakukan reorganisasi produksi sedemikian
rupa sehingga masing masing pihak (konsumen
dan produsen) merasa lebih sejahtera ( better
off)
 Sehingga kepuasaan seseorang dapat
ditingkatkan hanya dengan menurunkan
kepuasan orang lain
Pareto optimality……2
 Manan (1992) menyatakan bahwa kegiatan
produksi dalam perspektif islam bersifat
altruistik (mementingkan atau
memperhatikan orang lain)
 Produksi yang bersifat altruistik tidak
dapat secara sederhana menerima kriteria
efisiensi pareto , hal ini terutama ketika
kondisi distribusi pendapatan masyarakat
tidak merata
TUJUAN PRODUKSI
ISLAMI
Tujuan Produksi

 Tujuan umum produksi adalah


untuk mencapai falah (kebahagiaan
dunia akhirat. Menurut terminologi
ushul fiqh, untuk mewujudkan
maslahah (maqashid syariah) yakni
maslahah dunia akhirat.
Tujuan produksi Secara spesifik
1. Berproduksi bukan semata-mata mencari laba,
tetapi juga mewujudkan manfaat bagi
kemaslahatan ummat secara umum
2. Mewujudkan kemandirian ummat dalam bidang
ekonomi.
3. Memenuhi kewajiban sebagai khalifah di bumi,
beribadah kepada Allah dan untuk menjalankan fungsi
sosial.
4. Untuk memenuhi kebutuhan hidup pribadi dan keluarga
5. Sarana untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan
barang dan jasa secara umum
6. Sebagai persediaan untuk generasi di masa yang akan
datang.

Anda mungkin juga menyukai