Anda di halaman 1dari 7

PRESENTASI

PANCASILA SEBAGAI SISTEM


ETIKA
SISTEM INFORMASI
FAKULTAS SAINS & TEKNOLOGI

Di Susun Oleh :
Suryandika Awang Juliansyah (4122015)
Abiyan Nur (4122024)
Dosen Pengampu
Abdullah Rikza, S.L, M.P
A. Pengertian Etika

Pengertian Etika dibagi menjadi 2 bagian


- Menurut bahasa
- Menurut para ahli

1.Menurut Bahasa

Secara bahasa kata ‘etika’ lahir dari bahasa Yunani ethos yang artinya tampak dari suatu kebiasaan. Dalam hal ini
yang menjadi perspektif objeknya adalah perbuatan, sikap, atau tindakan manusia. Pengertian etika secara khusus
adalah ilmu tentang sikap dan kesusilaan suatu individu dalam lingkungan pergaulannya yang kental akan aturan
dan prinsip terkait tingkah laku yang dianggap benar.
Sedangkan pengertian etika secara umum adalah aturan, norma, kaidah, ataupun tata cara yang biasa digunakan
sebagai pedoman atau asas suatu individu dalam melakukan perbuatan dan tingkah laku.
2.Menurut Para Ahli

(Ahmad Amin)

Etika adalah suatu ilmu yang menjelaskan hal yangberkenaan dengan arti baik dan buruk serta apa
yang semestinya dilakukan oleh manusia, selain itu menyatakan sebuah tujuan yang harus dicapai
manusia dalam perbuatannya dan menunjukkan arah untuk melakukan apa yang semestinya dilakukan
oleh manusia.

(Aristoteles)

Merupakan seorang filsuf asal Yunani dan murid dari Plato berpendapat dengan membagi etika
menjadi 2 pengertian, yakni Terminius Technicus dan Mannerand Cutom. Terminius
Technicus merupakan etika sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari problema tingkah laku
atau perbuatan individu (manusia), sedangkan Manner and Cutom merupakan pengkajian etika
berkaitan dengan tata cara dan adat yang melekat dalam diri individu, serta terkait dengan baik dan
buruknya tingkah laku, perbuatan, ataupun perilaku individu tersebut.
 
B. Etika Pancasila
Sebagaimana dipahami bahwa sila-sila Pancasila adalah merupakan suatu sistem nilai, artinya
setiap sila memang mempunyai nilai akan tetapi sila – sila tersebut saling berhubungan, saling
ketergantungan secara sistematik dan diantara nilai satu sila dengan sila lainnya memiliki
tingkatan.

Nilai-nilai tersebut berupa nilai religius, nilai adat istiadat, kebudayaan dan setelah disahkan
menjadi dasar Negara terkandung di dalamnya nilai kenegaraan

Selain itu, secara kausalitas bahwa nilai-nilai pancasila adalah berifat objektif dan subjektif.
Artinya esensi nilai-nilai pancasila adalah universal yaitu ketuhanan, kemanusiaan, persatuan,
kerakyatan, dan keadilan.
Sehingga memungkinkan dapat diterapkan pada Negara lain yang mungkin saja namanya bukan
pancasila. Artinya jika suatu Negara menggunakan prinsip filosofi bahwa negara berketuhanan,
berkemanusiaan, berpersatuan, berkerakyatan, dan berkeadilan, maka negara tersebut pada
hakikatnya menggunakan dasar filsafat dari nilai sila-sila pancasila.
 
C. Pancasila Sebagai Solusi Problematika
& Sosial Bangsa
Soal Peringatan 1 Juni 1945, Mangindaan menjelaskan bahwa pada saat itu berlangsung peristiwa
bersejarah. Kala itu, para pendiri bangsa sedang bersidang dalam BPUPKI untuk merumuskan dasar
negara Indonesia merdeka yang menuntut segera diwujudkan. "Bung Karno kemudian mengeluarkan lima
prinsip dasar. Dari itu, dirumuskan dan akhirnya menjadi Pancasila sebagai dasar negara, yang tercantum
dalam alinea ke empat pembukaan UUD 1945," imbuh Mangindaan.

karenanya, Mangindaan menekankan bahwa Pancasila harus dipelajari terus, digali, dipahami, dan
dipraktikkan. Pancasila, menurutnya, tidak berjiwa statis tapi sangat dinamis. Untuk mencapai itu, butuh
konsistensi masyarakat terutama pemimpin dan pejabat negara menjadikan Pancasila sebagai landasan
berpikir dan membuat kebijakan untuk masyarakat. "Saya mengajak rakyat, jadikan Pancasila sebagai
pedoman hidup dan penyemangat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," ucap Mangindaan
TERIMA KASIH!

Anda mungkin juga menyukai