Anda di halaman 1dari 8

Kasus

stress kerja
Karyawan Toyota Di Jepang Meninggal Akibat
Kerja Nonstop Dari Aspek Psikososial dan Stress
Kerja
KASUS
Berita yang dikutip dari :
https://www.merdeka.com/sehat/4-kasus-karyawan-meninggal-setelah-bekerja-nonstop.html
 
Pada tahun 2008, seorang insinyur yang bekerja di perusahaan mobil Toyota diketahui
meninggal setelah bekerja terlalu lama. Karyawan yang tak diketahui namanya tersebut berusia
45 tahun saat meninggal.
Berdasarkan pengacaranya, Mikio Mizuno, sebelum meninggal pria tersebut tengah mengalami
tekanan pekerjaan sebagai pemimpin dalam proyek pengembangan versi hybrid dari Toyota
Camry. Selama dua bulan sebelum kematiannya, pria tersebut diketahui sering bekerja lebih
lama dari jam kerja yang ditentukan. Dia bahkan sering bekerja di malam hari dan di hari libur.
Tak hanya itu, insinyur tersebut juga sering dikirim ke luar negeri untuk urusan pekerjaan dan tak
mendapatkan waktu istirahat yang cukup. Anak perempuannya menemukannya sudah tak
bernyawa di rumah. Kasus semacam ini juga pernah terjadi pada salah satu karyawan Toyota
yang berusia 30 tahun pada tahun 2002. Pekerja tersebut juga diketahui meninggal saat bekerja.
Di Jepang meninggal akibat bekerja nonstop disebut dengan istilah 'Karoshi'. Jepang merupakan
negara kedua yang sering mengalami kasus seperti ini setelah China. Kasus Karoshi di jepang
telah meningkat sejak tahun 1987.
Analisis Kasus

Dari kasus diatas dapat disimpulkan bahwa karyawan Toyota di Jepang tersebut
mengalami masalah psikososial dan stress kerja. Hal tersebut ditunjukkan dengan
karyawan tersebut mengalami tekanan sebagai pemimpin dalam proyek pengembangan
versi hybrid dari toyota camry. Tanggung jawab yang besar sebagai pemimpin dan bekerja
untuk sebuah perusahaan besar sekelas Toyota pasti akan menimbukan tekanan-tekanan
yang akan menjadi beban bagi karyawan tersebut. Target pencapaian, deadline, kualitas
dan kesempurnaan selalu menjadi beban pikiran yang selalu ada dalam pikirannya terlebih

Toyota merupakan perusahaan kelas dunia sehingga kegagalan akan menjatuhkan


nama perusahaan dan karier karyawan itu sendiri. Pada akhirnya untuk mencapai
kesemuanya itu karyawan tersebut memaksa dirinya sendiri untuk bekerja di luar batas
normal. Dalam artikel disebutkan karyawan tersebut bekerja lebih lama dari jam kerja yang
ditentukan dan bahkan sering bekerja di malam hari dan di hari libur. Hal tersebut tentu
sangat tidak ideal, dimana idealnya adalah 8 jam perhari. Setidaknya sore hari para
pekerja sudah selesai dengan pekerjaannya dan pulang ke rumah masing-masing. Tetapi
yang ditunjukkan dalam kasus diatas karyawan tersebut bekerja sampai malah dan bahkan
di hari liburpun masih tetap bekerja.
Hal tersebut menunjukkan beban kerja yang sangat berat yang diberikan dari
perusahaan terbukti dengan waktu kerja normal pekerjaannya belum selesai sehingga
membuatnya bekerja hingga malam dan di hari libur. Faktor-faktor lain seperti tekanan
dari petinggi toyota dan waktu juga pasti ikut memberikan beban lebih kepada karyawan
tersebut. Dan akhirnya tingkat stress dari karyawan tersebut semakin meningkat.
Selain itu sepertinya perusahaan dimana karyawan tersebut bekerja tidak begitu
memperhatikan kesehatan karyawannya terbukti dari pernyataan anaknya bahwa
perusahaan pernah mengirimkan karyawan tersebut ke luar negeri tetapi tidak mendapat
waktu istirahat yang cukup. Bisa dibayangkan bagaimana melelahkannya perjalanan ke
luar negeri dengan waktu tempuh perjalanan yang lama. Dan dalam hal ini perusahaan
tidak memberikan waktu istirahat yang cukup. Perjalanan yang melelahkan, waktu
istirahat yang kurang, dan beban pekerjaan untuk nantinya di presentasikan tentu akan
semakin meningkatkan stress yang dialami si karyawan. Disamping stress kesehatan
karyawan tersebut juga akan menurun.
Dengan banyaknya masalah psikososial dan stress kerja yang dialami karyawan
tersebut tentu pekerjaan semakin tidak fokus semakin menjadi beban dan pada akhirnya
stress bertambah berat.
Dan pada akhirnya kesemuanya tersebut berdampak pada kesehatan. Dengan usia si karyawan
yang telah berusia 45 tahun tentu tidak bisa dikatakan dia masih muda lagi dan fungsi tubuhnya
juga telah mengalami penurunan. Dengan berbagai faktor tersebut berbagai masalah kesehatan
timbul seperti penyakit kardiovaskular dan gangguan psikologis. Pola makan tidak teratur dan
istirahat yang kurang semakin memperburuk kondisi kesehatannya. Dan akhirnya si karyawan
tersebut ditemukan meninggal.
Kecelakaan kerja tersebut tidak perlu terjadi jika perusahaan lebih memperhatikan karyawannya
dan karyawannya bisa memanagemen stress. Dari perusahaan seharusnya tidak terlalu
membebani karyawan tersebut dengan pekerjaan yang terlalu berat atau perusahaan dapat
memberikan tambahan sumber daya untuk membantu karyawan tersebut. Perusahaan juga
harusnya tidak terlalu menekan karyawan tetapi lebih memberikan kepercayaan kepada
karyawan tersebut. Liburaan dan istirahat yang cukup saat melakukan kunjungan ke luar negeri
harusnya dapat diberikan oleh perusahaan selain itu perusahaan harus menciptakan kondisi
lingkungan kerja yang nyaman dan kondusif. Sehingga jika semua faktor diatas dapat terpenuhi
oleh perusahaan maka masalah psikososial dan stress kerja dapat dihindari dan keccelakaan
kerja tidak perlu terjadi. untuk tenaga kerja lebih diperhatikan lagi sehingga kecelakaan kerja
bisa dihindari.
Sedangkan dari diri karyawan sendiri managemen stress dapat dilakukan dengan
istirahat yang cukup, mengambil liburan untuk refresing. Dan seharusnya jika
memang merasa tidak sanggup tidak perlu memaksakan diri tapi lebih
berkoordinasi dengan pimpinannya untuk tambahan sumber daya sehingga
dapat membantu pekerjaannya.
Untuk Pemerintah Jepang harusnya kasus tersebut dapat menjadi pembelajaran
agar peraturan tentang ketenagakerjaan lebih diperhatikan lagi, mengingat pada
tahun-tahun sebelumnya di perusahaan yang sama juga pernah terjadi peristiwa
serupa. Sehingga perlu dilakukan evaluasi terhadap perusahaan tersebut dan
regulasi
penyebab
Stress kerja
Stres kerja merupakan suatu kondisi
dimana seorang karyawan dihadapkan
dengan tuntutan, hambatan, peluang dan
tantangan yang berbeda atau tidak sesuai
dengan kondisi yang diharapkan hingga
dapat mempengaruhi kondisi fisik dan
mentalnya.

Psikososial
Psikososial merupakan setiap perubahan
dalam kehidupan individu, baik yang
bersifat psikologik maupun sosial yang
mempunyai pengaruh timbal balik 
Solusi masalah
Diperlukan aturan-aturan yang lebih mengatur tentang
ketenagakerjaan dan mekanisme kerja sehingga
01 keselamatan dan kesejahteraan pekerja dapat lebih
diperhatikan sehingga kecelakaan kerja bisa dihindari.

Perusahaan hendaknya lebih memperhatikan


karyawannya, tidak memberikan beban kerja yang

02 berlebihan, tidak terlalu menekan karyawannya,


menciptakan lingkungan kerja yang nyaman dan
memberikan waktu bagi karyawannya untuk liburan.

Pemerintah harus mengevaluasi perusahaan tersebut


mengingat pada tahun-tahun sebelumnya kecelakaan
03 kerja yang serupa juga terjadi, sanksi dan evaluasi
aturan yang mengatur ketenagakerjaan harus
dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai