Selama- Sementar
lamanya a
DASAR HUKUM LARANGAN PERKAWINAN
DALAM ISLAM
Al-Baqarah
• 221 (larangan mengawini orang musyrik)
• 228 dan 234 (laki-laki dilarang menikahi perempuan yang sedang berada
pada masa iddah)
An-Nisa
• 22 (larangan mengawini ibu tiri)
• 23 (larangan mengawini karena hubungan darah, sepersusuan, anak tiri
yang ba’da dukhul dengan ibunya, poligami 2 perempuan bersaudara
kandung/seayah/seibu
• Al-Maidah ayat 5 dan al-
Mumtahanah ayat 10
• mengawini wanita ahlul-kitab
CONT’D
KHI
UU Perkawinan Pasal 8
Pasal Pasal
30-44 54
Larangan Perkawinan
Larangan menikahi
Karena hubungan Karena hubungan Karena hubungan
perempuan karena
darah sesusuan semenda
kondisinya
Larangan
Larangan kawin
perkawinan karena
mut’ah
masa Ihram
1. Larangan Perkawinan Karena Hubungan
Darah
Ibu
Anak
perempuan Anak
dari saudara perempuan
perempuan
- KHI Pasal 39
Anak
ayat (1)
perempuan
dari saudara
- An Nisa ayat 23 Saudara
perempuan
laki-laki
Saudara
Saudara ibu
bapak
perempuan
perempuan
2. Larangan Perkawinan Karena Hubungan Sesusuan
Syarat Umur anak kurang dari 2 Menurut mazhab Syafi’i dan Hanbali: 5
saudara
tahun Ukuran kali menyusui penuh sampai kenyang.
KHI
Pasal 39 ayat (2)
An Nisa ayat 22.
Ibu tiri
An Nisa ayat 23.
Ibu isteri (mertua perempuan)
Anak isteri dari isteri yang telah
dicampuri (jika isteri belum
dicampuri dan telah bercerai,
anak isteri boleh dinikahi)
Isteri anak kandung
Menikahi 2 orang perempuan
bersaudara sekaligus
4. Larangan Menikahi Perempuan Karena
Kondisinya
Al Baqarah ayat 228
dan 234 dan KHI
• Laki-laki dilarang Pasal 40 huruf b
menikahi istri • Laki-laki dilarang
orang lain menikahi
(poliandri) perempuan
pada masa
An Nisa ayat 24 dan
KHI Pasal 40 huruf a
iddah
5. Larangan Perkawinan Terkait dengan
Putusnya Perkawinan
Akibat Talak
KHI Pasal 43 Akibat Li’an.
ba’in kubra,
ayat (1) dan (KHI Pasal
kecuali ada
(2) 126-127)
muhallil
6. Laki-laki Dilarang Menikah Karena Kondisinya
KHI Pasal 42: Telah memiliki 4
isteri, baik keempat-empatnya
masih terikat dalam perkawinan
atau salah seorang masih dalam
iddah talak raj’i
KHI Pasal 44: Tidak beragama Islam
apabila ingin menikahi perempuan
muslimah
7. Larangan Mengawini Pezina
Larangan tersebut
tetap berlaku
meskipun isteri
ditalak raj’i tapi masih
‘iddah (KHI Pasal 41
ayat (2))
Menghimpun Anak • Dari Ibnu Abbas, bahwa
sesungguhnya ia pernah
Tiri dan Ibu Tiri memadu (menghimpun)
antara janda seorang laki-laki
dengan anak perempuan laki-
laki itu dari isteri yang lain
setelah isteri (yang pertama)
ditalak dua kali dan sekali
talak khul’i
• Sahabat Rasulullah, Jabalah,
memadu (menghimpun)
antara janda seorang laki-laki
dan anak perempuan laki-laki
itu dari isterinya yang lain
Bagaimana
dengan kawin
hamil?
Kawin Hamil
Lukman: 14 &
KHI Al Ahqaaf: 15
Al Baqarah: 233
• Pasal 53 • masa • masa
mengandung menyusui
dan menyusui adalah 2
adalah 30 tahun atau 24
bulan bulan
Anak sah
Berpengaruh terhadap pengertian “anak sah”
anak yang
anak yang
lahir dari
lahir dalam
hasil
perkawinan
perkawinan
atau yang sah
yang sah
• Wanita hamil yang dinikahi oleh
laki-laki yang menghamilinya
tidak menjadikan anak yang
dilahirkannya adalah anak sah
dan mempunyai hubungan
hukum terhadap ayah
biologisnya
• Akibat hukum
• Anak hasil zina dan ayah
biologisnya tidak dapat
saling mewarisi
• Ayah biologisnya tidak dapat
menjadi wali nikah apabila
anak tersebut adalah wanita
Terimakasih