Anda di halaman 1dari 35

PANDUAN SINGKAT

UNTUK SEKOLAH
DINAS PENDIDIKAN
KABUPATEN SUMEDANG
ADAPTASI KEBIASAAN BARU
(AKB)
Tahun pelajaran baru tetap dimulai pada tanggal 13
Juli 2020, tetapi sekolah dimungkinkan tetap belajar
1 daring dan atau luring sampai waktu yang belum
ditentukan (menunggu keputusan Dinas Pendidikan
Kabupaten Sumedang).

Pelaksanaan pembelajaran dilakukan dengan sistem


pembelajaran jarak jauh (daring/luring), tidak ada
2 pembelajaran tatap muka baik di ruang kelas maupun
dalam bentuk kelompok belajar di luar sekolah.

Tujuan Pelaksanaan Belajar Dari Rumah (BDR), yaitu:


1) Memastikan pemenuhan hak peserta didik untuk
mendapatkan layanan pendidikan selama darurat
COVID-19
2) Melindungi warga satuan pendidikan dari dampak
buruk COVID-19
3) Mencegah penyebaran dan penularan COVID-19 di
satuan pendidikan
4) Memastikan pemenuhan dukungan psikososial bagi
pendidik, peserta didik dan orang tua/wali

1
Prinsip pelaksanaan BDR, yaitu

1) Keselamatan dan kesehatan lahir batin peserta didik,


pendidik, kepala satuan pendidikan dan seluruh warga
satuan pendidikan menjadi pertimbangan utama dalam
pelaksanaan BDR
2) Kegiatan BDR dilaksanakan untuk memberikan pengalaman
belajar yang bermakna bagi peserta didik, tanpa terbebani
tuntutan menuntaskan seluruh capaian kurikulum
3) BDR dapat difokuskan pada pendidikan kecakapan hidup,
antara lain mengenai pandemi COVID-19
4) Materi pembelajaran bersifat inklusif sesuai dengan usia dan
jenjang pendidikan, konteks budaya, karakter dan jenis
kekhususan peserta didik
5) Aktivitas dan penugasan selama BDR dapat bervariasi antar
daerah, satuan pendidikan dan Peserta Didik sesuai minat
dan kondisi masing-masing, termasuk mempertimbangkan
kesenjangan akses terhadap fasilitas BDR
6) Hasil belajar peserta didik selama BDR diberi umpan balik
yang bersifat kualitatif dan berguna dari guru tanpa
diharuskan memberi skor/nilai kuantitatif
7) Mengedepankan pola interaksi dan komunikasi yang positif
antara guru dengan orang tua/wali

2
Pelaksanaan Belajar Dari Rumah oleh Guru

Guru memfasilitasi pelaksanaan PJJ secara daring, luring,


mupun kombinasi keduanya sesuai kondisi dan ketersediaan
sarana pembelajaran
1) Menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran jarak
jauh.
Dalam menyiapkan pembelajaran, guru perlu memastikan
beberapa hal berikut:
a. Memastikan kompetensi pembelajaran yang ingin
dicapai. Dilarang memaksakan penuntasan kurikulum
dan fokus pada pendidikan kecakapan hidup.
b. Menentukan metode dan interaksi yang dipakai dalam
penyampaian pembelajaran melalui daring, luring, atau
kombinasi keduanya.
c. Menentukan jenis media pembelajaran, seperti format
teks, audio/video simulasi, multimedia, alat peraga, dan
sebagainya yang sesuai dengan metode pembelajaran
yang digunakan.

3
2) Fasilitasi pembelajaran jarak jauh daring
Waktu pembelajaran daring sepanjang hari menyesuaikan
ketersediaan waktu, kondisi, dan kesepakatan peserta didik
dan orangtua/walinya. Proses pembelajaran daring terdiri
atas:
a. Tatap muka Virtual melalui video conference,
teleconference, dan/atau diskusi dalam group di
media sosial atau aplikasi pesan. Dalam tatap muka
virtual memastikan adanya interaksi secara langsung
antara guru dengan peserta didik.
b. Learning Management System (LMS).
LMS merupakan sistem pengelolaan pembelajaran
terintegrasi secara daring melalui aplikasi. Aktivitas
pembelajaran dalam LMS antara lain pendaftaran dan
pengelolaan akun, penguasaan materi, penyelesaian
tugas, pemantauan capaian hasil belajar, terlibat dalam
forum diskusi, konsultasi dan ujian/ penilaian. Contoh
LMS antara lain kelas maya rumah belajar, google
classroom, ruang guru, zenius, edmodo, moodle, siajar
LMS seamolec, dan lain sebagainya.

4
Persiapkan pembagian tugas mengajar, jadwal
pelajaran, dan tugas lainnya untuk mempersiapkan
3 apabila sekolah mulai tatap muka dengan tetap
memperhatian ketentuan dari Dinas Pendidikan
Kabupaten Sumedang

Persiapkan untuk menyusun Dokumen I Kurikulum


Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) (Kurikulum 2013)
4 tahun pelajaran 2020/2021 dengan mengacu kepada
Komponen KTSP/ Indikator yang telah ditentukan.

ADAPTASI KEBIASAAN BARU


(AKB)

5
Berdasarkan SKB 4 Menteri : Menteri Pendidikan dan Kebudayaan,
Menteri Agama, Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri,
5 bahwa tahun pelajaran 2020/2021 tetap akan dimulai pada tanggal
13 Juli 2020. Kabupaten Sumedang yang masih zona biru belum
diizinkan melakukan KBM di sekolah secara tatap muka sampai ada
kebijakan lebih lanjut.

Strategi pembelajaran yang akan diterapkan Dinas Pendidikan


Kabupaten Sumedang dengan 7 (tujuh) teknik pembelajaran yang
tidak terpisahkan atau bukan pilihan atau bukan alternatif tetapi
merupakan satu kesatuan strategi yang saling mengisi/melengkapi
(komplementer), yaitu :

1) Pembelajaran melalui virtual atau virtual meeting


2) Pembelajaran pendekatan proyek (dengan memberikan tugas
yang nyata dalam kehidupan sehari-hari)
3) Pembelajaran dengan sistem modul atau LKS
4) Pembelajaran dengan Guru home visit (kunjungan ke rumah)
5) Pembelajaran melalui siaran televisi, radio, dan media-media
lainnya
6) Pembelajaran dengan Grup Medsos (Grup WA, FB, atau
sejenisnya)
7) Pembelajaran dengan penugasan secara berkala atau terukur

Ke 7 (tujuh) teknik pembelajaran ini tidak terpisahkan atau bukan pilihan atau bukan alternatif
tetapi merupakan satu kesatuan strategi yang saling mengisi/melengkapi (komplementer).

6
Berdasarkan poin 5 (lima) sekolah harus menyusun:.
1) Rencana Tindakn Lanjut Belajar Dari Rumah (RTL BDR) yang
6 formatnya telah dikirimkan ke semua sekolah dengan mengacu kepada
hasil zoom meeting Alternatif Model BDR Berbasis Proyek pada Masa
Covid-19 dengan nara sumber Prof. Sumar Hendayana, Ph.D.

2) Membuat RPP penyesuaian selama Covid-19 tiap mata pelajaran yang


kegiatannya dilakukan secara virtual atau virtual meeting, dengan
modul atau LKS, home visit (kunjungan ke rumah), dengan Grup
Medsos (Grup WA, FB, atau sejenisnya), dan dengan penugasan secara
berkala atau terukur

Pada saat daftar ulang Peserta Didik Baru harap diantar oleh
Orang Tua dengan jumlah peserta didik setiap harinya
7 dibatasi. Jika memungkinkan pada saat daftar ulang
sekaligus pelaksanaan Masa Pengenalan Lingkungan
Sekolah (MPLS) dengan kegiatan berupa:
1) Pengenalan lingkungan sekolah
2) Memperkenalkan staf guru, tenaga administrasi, dan staf
sekolah lainnya
3) Pembagian kelas, dan memperkenalkan masing-masing
wali kelas
4) Strategi pembelajaran selama Covid-19
5) Lain-lain yang dianggap penting.

7 Kegiatan ini dilakukan dengan waktu terbatas.


Meskipun Kabupaten Sumedang memasuki Zona Hijau tetap
patuhi 4 (empat) syarat jika sekolah boleh dibuka
8
Pertama: Keputusan zona hijau suatu daerah berdasarkan
rekomendasi Gugus Tugas Percepatan Penanganan
Covid-19.
Kedua: Jika pemerintah daerah atau Kantor Wilayah/Kantor
Kementerian Agama memberi izin pembukaan sekolah.
Pemerintah daerah harus memberikan izin untuk
membuka kegiatan belajar dan mengajar.

Ketiga: Pembukaan kegiatan belajar secara tatap muka bisa


dilaksanakan jika satuan pendidikan sudah memenuhi
semua daftar periksa dan siap melakukan pembelajaran
tatap muka. Saat ketiga langkah pertama (persyaratan)
tatap muka, sekolah bisa mulai tatap muka.

Keempat: Orang tua/wali murid menyetujui putra/putrinya


melakukan pembelajaran tatap muka di sekolah.
Meskipun sekolah telah memenuhi ketiga syarat
pembukaan sekolah, orangtua berhak memutuskan
anaknya akan ikut belajar tatap muka di sekolah atau
tidak.

7
Apabila sekolah sudah mula dibuka kembali :

9
Pertama: Kantin tidak boleh dibuka, peserta didik membawa
bekal masing-masing.

Kedua: Pembelajaan dilakukan selama 4 jam tiap hari satu jam


pelajarannya atara 30 sd 35 meit tanpa ada jeda
istiharat.

Ketiga: Jumlah siswa tiap rombel maksimal 15 s.d. 16 orang


peserta didik atau 50 % dari jumlah peserta didik
secara keseluruhan (Split Shift).

8
METODE DAN MEDIA PELAKSANAAN BELAJAR DARI RUMAH

1. Daring
a. Persiapan
1) Siswa
a. Memiliki program BDR secara tertulis dalam bentuk jadwal
pelajaran
b. Memiliki petunjuk pelaksanaan Daring atau Luring.
c. Memiliki Bahan Ajar yang dilengkapi langkah-langkah
pembelajaran yang jelas lengkap dengan alat evaluasi
d. Memiliki alat komunikasi dan kemampuan akses Internet
e. Memiliki kontak person guru atau teknisi sekolah jika terjadi
kesulitan belajar.
2) Guru
a. Menyiapkan program pembelajaran BDR selama satu semester
b. Memiliki bahan ajar yang berorientasi pada pengembangan
keterampilan berpikir tingkat tinggi dan literasi.
c. Memiliki alat evaualsi dalam bentuk soal-soal HOTS.
d. Memiliki media pembelajaran multimedia dengan
memanfaatkan berbagai media di Internet.
e. Menggunakan model pembelajaran yang direkomendasikan
pada kurikulum 2013

9
METODE DAN MEDIA PELAKSANAAN BELAJAR DARI RUMAH

1. Daring
3) Kepala Sekolah dan Manajeman Sekolah
a. Membentuk tim pengembang kurikulum BDR
b. Menentukan teknik pembelajaran daring
c. Menetapkan protokol kesehatan pembelajaran pada masa BDR.
d. Mengalokasikan biaya pembuatan modul berbasis keterampilan
berpikir
e. Mengalokasikan pelatihan pembuatan soal-soal HOTS
f. Mengalokasikan biaya pelatihan pembuatan media pembelajaran
g. Melakukan supervisi pembelajaran daring
h. Menyediakan sarana dan prasarana pembelajaran secara daring
4) Infrastrukutur
a. Alat komunikasi
b. Jaringan Internet
c. Ruangan nyaman untuk belajar
d. Bahan Ajar dan media belajar

10
METODE DAN MEDIA PELAKSANAAN BELAJAR DARI RUMAH
1. Daring
b. Pelaksanaan
1) Siswa
a. Sebelum belajar siswa melakukan pembiasaan dalam rangka
pembentukan karakter misalnya; menyanyikan lagu Indonesia
raya, literasi, dhuha, berdoa dll
b. Melaksanakan instruksi pembelajaran sesuai dengan pendekatan
dan model pembelajaran yang dikembangkan guru
c. Melaksanakan pembelajaran dengan menganalisis, sintesis,
evaluasi dan mencipta terhadap materi belajar yang tersedia
dalam modul.
d. Melakukan komunikasi dua arah dengan guru melalui media
komunikasi yang disediakan dan disepakati oleh guru.
e. Melakukan evaluasi pembelajaran dengan mengerjakan soal
HOTS atau unjuk kerja secara virtual.
2) Guru
a. Mengecek kehadiran peserta didik
b. Melakukan dan mengarahkan kegiatan pembiasan Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)/Gerakan Masyarakat Sehat
dalam pengembangan Pendidikan Karakter
c. Menjelaskan langkah-langkah pembelajaran dalam
mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi yang harus
dilakukan siswa
d. Menjelaskan hasil yang harus dicapai siswa
e. Membahas jawaban hasil evaluasi yang dikerjakan siswa.

11
f. Membuka ruang dialog sebagai bahan untuk umpan balik
pembelajaran berikutnya.
METODE DAN MEDIA PELAKSANAAN BELAJAR DARI RUMAH

1. Daring
b. Pelaksanaan
3) Kepala Sekolah
a. Melakukan monitoring terhadap guru dalam melaksanakan BDR
b. Melakukan monitoring terhadap kehadiran peserta didik dalam
kegiatan BDR.
c. Melakukan evaluasi periodik terhadap kendala pelaksanaan
BDR guru dan siswa.
d. Membangun komunikasi dengan komite sekolah dan orang tua
e. Membuat laporan periodik kepada pihak dinas melalui pengawas
pendidikan.
4) Orang tua siswa
a. Mendampingi peserta didik selama BDR berlangsung
b. Mengawas peserta didik selama BDR
c. Memotivasi peserta didik untuk belajar mandiri dan
bertanggung jawab
d. Membantu kesulitan teknis belajar peserta didik melalui
komunikasi dengan guru

12
METODE DAN MEDIA PELAKSANAAN BELAJAR DARI RUMAH

1. Daring
b. Pelaksanaan
5) Infrastrukutur
a. Memiliki jaringan Internet yang memadai
b. Alat komunikasi berfungsi dengan baik
c. Memiliki Bahan ajar daring
6) Kurikukulum
a. Mengajarkan kompetensi inti dalam kurikulum 2013 berfokus
pada pendidikan karakter mandiri, tangung jawab, disiplin,
gorong royong, religius, dan keterampilan berpikir.
b. Pendekatan kolaboratif atau tematik.
c. Menggunakan multimedia dan aplikasi pembelajaran
d. Durasi Pembelajaran maksimal 4 x 45 JP per hari.
7) Proses pembelajaran
a. Melatih kemampuan berpikri tingkat tinggi
b. Melatih komunikasi
c. Melatih kreativitas
d. Melatih kemampuan menuangkan ide ke dalam karya tulis
e. Membuat produk karya kreatifitas berbasis multimedia dan
Internet
f. Mempublikasikan karya di media sosial Internet.

13
METODE DAN MEDIA PELAKSANAAN BELAJAR DARI RUMAH

1. Daring
b. Pelaksanaan
8) Media pembelajaran
a. Video tutorial di lntenet
b. Aplikasi belajar di Internet
c. Televisi streaming
d. Radio streaming
9) Penilaian hasil pembelajaran
a. Evaluasi soal uraian CBT
b. Evaluasi soal pilihan ganda CBT
c. Unjuk kerja virtual

14
METODE DAN MEDIA PELAKSANAAN BELAJAR DARI RUMAH

2. Luring
a. Persiapan
1) Siswa
a. Memiliki jadwal belajar BDR
b. Memiliki Bahan Ajar
2) Guru
a. Menyusun Progam BDR satu semester.
b. Memiliki Bahan Ajar
c. Memiliki jadwal BDR
3) Kepala Sekolah
a. Menetapkan tim pengembang kurikulum luring
b. Menetapkan jadwal BDR
d. Menetapkan program monitoring BDR
e. Menetapkan PROTOKOL KESEHATAN layanan BDR luring
4) Orang tua siswa
a. Memiliki kontak person guru atau wali kelas
b. Menyediakan tempat belajar nyaman di rumah
c. Memiliki jadwal BDR
d. Memahami teknis belajar BDR melalui luring
5) Infrastrukutur
a. Tempat belajar luring
b. Bahan ajar
c. Alat evaluasi
d. Program belajar melalui televisi dan radio

15
METODE DAN MEDIA PELAKSANAAN BELAJAR DARI RUMAH

2. Luring
b. Pelaksanaan
1) Siswa
a. Melakukan kegiatan pembiasaan
b. Melakukan pembelajaran melalui bahan ajar
2) Guru
a. Membuat petunjuk teknis kegiatan belajar luring mandiri
b. Memantau kegiatan belajar melalui kunjungan periodik
c. Melakukan dan mengarahkan kegiatan pembiasaan Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS)/Gerakan Masyarakat Sehat dalam
pengembangan Pendidikan Karakter
d. Menyediakan waktu berkumpul dengan peserta didik secara
terbatas
e. Melakukan evaluasi hasil pembelajaran siswa
f. Memberikan umpan balik kualitatif terhadap hasil belajar siswa.
3) Kepala Sekolah
a. Merencanakan kegiatan tatap muka terbatas
b. Melakukan monitoring kegiatan pembelajaran luring
c. Melakukan evaluasi periodik efektivitas kegiatan belajar luring
4) Orang tua siswa
a. Mendampingi belajar peserta didik
b. Mengkomunikasikan kegiatan belajar peserta didik
c. Memotivasi kegiatan belajar peserta didik

16
METODE DAN MEDIA PELAKSANAAN BELAJAR DARI RUMAH

2. Luring
b. Pelaksanaan
5) Infrastruktur
a. Sumber belajar
b. Media belajar
c. Ruangan Belajar memperhatikan protokol kesehatan
6) Kurikulum
a. Mengajarkan kompetensi inti dalam kurikulum 2013 berfokus pada
pendidikan karakter mandiri, tangung jawab, disiplin, gorong
royong, religius, dan keterampilan berpikir.
b. Pendekatan kolaboratif, tematik, blok.
c. Menggunakan multimedia dan aplikasi pembelajaran
d. Durasi Pembelajaran maksimal 4 x 45 JP per hari.
7) Proses pembelajaran
a. Melatih kemampuan berpikir tingkat tinggi
b. Melatih komunikasi
c. Melatih kreativitas
d. Melatih kemampuan menuangkan ide ke dalam karya tulis

17
METODE DAN MEDIA PELAKSANAAN BELAJAR DARI RUMAH

2. Luring
b. Pelaksanaan
8) Media pembelajaran
a. Televisi
b. Radio
c. Alat tulis cetak
9) Penilaian hasil pembelajaran
a. Penilaian uraian paper soal-soal HOTS
b. Penilaian pilihan ganda soal-soal HOTS
c. Angket
d. Daftar Ceklis

18
LANUUT
Pengawas SMP Disdik Sumedang
SIMULASI SIKLUS BELAJAR

Jika kita memulai pembelajaran


tatap muka
SPLIT HORIZONTAL

Minggu Pertama
16 16 16 16 16 16 16
VII A VII B VII C VII D VII E VII F VII G
32 32 32 32 32 32 32
16 16 16 16 16 16 16

Minggu Kedua
16 16 16 16 16 16 16
VIII A VIII B VIII C VIII D VIII E VIII F VIII G
32 32 32 32 32 32 32
16 16 16 16 16 16 16

16 16 16 16 16 16 16
IX A IX B IX C IX D IX E IX F IX G
32 32 32 32 32 32 32
16 16 16 16 16 16 16

7 Ruang
SIKLUS BELAJAR SPLIT HORIZONTAL
• Minggu pertama belajar dalam tatap muka di kelas untuk 50% dari jumlah peserta
didik dalam satu kelas (Kelas A 1, B 1, C 1, dst.), dan diberi tugas untuk pertemuan
minggu kedua belajar dirumah. Sedangkan 50% peserta didik (Kelas A 2, B 2, C 2,
dst.) masih di rumah.
• Minggu kedua belajar dalam tatap muka di kelas untuk 50 % dari jumlah peserta
didik dalam satu kelas (Kelas A 2, B 2, C 2, dst.), dan diberi tugas untuk pertemuan
minggu ketiga belajar di rumah. Sedangkan 50% peserta didik (Kelas A 1, B 1, C 1,
dst.) belajar di rumah.
• Minggu ketiga belajar dalam tatap muka di kelas untuk 50% dari jumlah peserta didik
dalam satu kelas (Kelas A 1, B 1, C 1, dst.), dan diberi tugas untuk pertemuan minggu
keempat belajar di rumah. Sedangkan 50% peserta didik (Kelas A 2, B 2, C 2, dst.)
belajar di rumah.
• Minggu keempat belajar dalam tatap muka di kelas untuk 50 % dari jumlah peserta
didik dalam satu kelas (Kelas A 2, B 2, C 2, dst.), dan diberi tugas untuk pertemuan
minggu kelima belajar di rumah. Sedangkan 50% peserta didik (Kelas A 1, B 1, C 1,
dst.) belajar di rumah.
• Dst.
• Pengaturan 50% peserta didik dapat disesuaikan dengan norma dan kebutuhan.
SPLIT VERTIKAL

Minggu Pertama Minggu Kedua

16 16 16 16 16 16 16
VII A VII B VII C VII D VII E VII F VII G
32 32 32 32 32 32 32
16 16 16 16 16 16 16

16 16 16 16 16 16 16
VIII A VIII B VIII C VIII D VIII E VIII F VIII G
32 32 32 32 32 32 32
16 16 16 16 16 16 16

16 16 16 16 16 16 16
IX A IX B IX C IX D IX E IX F IX G
32 32 32 32 32 32 32
16 16 16 16 16 16 16

8 Ruang 6 Ruang

7 Ruang
SIKLUS BELAJAR SPLIT VERTIKAL

• Minggu pertama belajar dalam tatap muka di kelas untuk 50% dari jumlah kelas
(Kelas A , B, C, dan D) dipecah dua, dan diberi tugas untuk pertemuan minggu kedua
belajar dirumah. Sedangkan 50% jumlah kelas (Kelas E, F, dan G) masih di rumah.
• Minggu kedua belajar dalam tatap muka di kelas untuk 50 % dari jumlah kelas (Kelas
E, F, dan G) dipecah dua, dan diberi tugas untuk pertemuan minggu ketiga belajar di
rumah. Sedangkan 50% jumlah kelas (Kelas A , B, C, dan D) belajar di rumah.
• Minggu ketiga belajar dalam tatap muka di kelas untuk 50 % dari jumlah kelas (Kelas
A , B, C, dan D) dipecah dua, dan diberi tugas untuk pertemuan minggu keempat
belajar di rumah. Sedangkan 50% jumlah kelas (Kelas E, F, dan G) belajar di rumah.
• Minggu keempat belajar dalam tatap muka di kelas untuk 50 % dari jumlah kelas
(Kelas E, F, dan G) dipecah dua, dan diberi tugas untuk pertemuan minggu kelima
belajar di rumah. Sedangkan 50% jumlah kelas (Kelas A , B, C, dan D) belajar di
rumah.
• Dst.
• Pengaturan 50% peserta didik dapat disesuaikan dengan norma dan kebutuhan.
PROTOKOL PELAKSANAANADAPTASI KEBIASAAN BARU SEKOLAH BERBASIS
PROTOKOL COVID-19

No. JENIS KEGIATAN DESKRIPSI


1. Berangkat Sekolah  Sebelum berangkat ke sekolah, orang tua memastikan bahwa
siswa dalam kondisi sehat (suhu badan normal, tidak batuk, pilek,
gangguan kulit, mata, muntah, diare, tidak selera makan atau
keluhan lain). Hal ini berlaku pula bagi Guru dan Tenaga
Kependidikan.
 Membawa bekal makanan dan minuman dari rumah.
 Pakaian seragam dan atribut sekolah (PSAS) yang dikenakan
dalam kondisi bersih.
 Wajib mengenakan masker (motif polos/bukan karakter),
membawa masker cadangan, hand sanitizer.
 Wajib membawa perlengkapan alat sholat pribadi.
 Jika menggunakan kendaraan umum, tetap menerapkan prinsip
jaga jarak.
 Dari rumah langsung menuju ke sekolah (tidak mampirmampir)
 Pengantar dan Penjemput berhenti di lokasi yang ditentukan dan
di luar sekolah, serta dilarang menunggu atau berkerumun
selama mengantar atau menjemput
PROTOKOL PELAKSANAANADAPTASI KEBIASAAN BARU SEKOLAH BERBASIS
PROTOKOL COVID-19
No. JENIS KEGIATAN DESKRIPSI
2. Masuk lingkungan  Seluruh warga sekolah wajib menggunakan masker
sekolah  Melakukan skrining kesehatan menggunakan thermo gun.
 Larangan masuk ke lingkungan sekolah bagi seluruh warga
sekolah maupun tamu sekolah jika memiliki gejala demam/nyeri
tenggorokan/batuk/pilek/sesak nafas.
 Bagi para pendidik dan tenaga kependidikan yang memiliki latar
belakang penyakit yang rentan imun dan di atas 45 tahun dapat
mengajukan ijin melaksanakan tugas secara daring.
 Seluruh siswa, guru, dan tenaga kependidikan dengan suhu
badan normal di bawah 37,3⁰C diperbolehkan masuk ke
lingkungan sekolah.
 Siswa, guru, dan tenaga kependidikan dengan suhu badan di atas
37,3⁰C ditempatkan di ruang isolasi dan berkoordinasi dengan
orang tua/keluarga.
 Setelah lolos skrining seluruh warga sekolah diwajibkan untuk
mencuci tangan menggunakan sabun/hand sanitizer.
 Pada kondisi tertentu jika terjadi hal-hal terkait pencegahan
penularan COVID-19 maka wajib melaporkannya kepada tim
gugus COVID-19 sekolah.
PROTOKOL PELAKSANAANADAPTASI KEBIASAAN BARU SEKOLAH BERBASIS
PROTOKOL COVID-19
No. JENIS KEGIATAN DESKRIPSI
3. Pembelajaran di kelas/  Sebelum masuk kelas cuci tangan menggunakan sabun/hand
laboratorium Sanitizer yang telah disediakan.
 Siswa dan guru wajib memakai masker.
 Guru wajib menggunakan sarung tangan )*
 Siswa dan guru wajib menggunakan face shield transparan)*
 Siswa tidak perlu cium tangan guru cukup ucapkan salam/salam
covid 19.
 Disarankan pintu kelas dibuka oleh guru.
 Siswa menempati tempat duduk di kelas di atur 1 (satu) kursi
untuk 1 (satu) orang/menjaga jarak duduk antar siswa minimal
1,5 meter.
 Jika terdapat siswa yang kurang/tidak sehat lebih baik
diistirahatkan di UKS/dipulangkan dan dicatat.
 Pendidik selalu mengingatkan perlunya melaksanakan protokol
kesehatan dalam kegiatan pembelajaran.
 Selama Pembelajaran pendidik tidak terlalu banyak
bergerak/mobilitasnya di batasi dan disarankan memakai face
shield.
PROTOKOL PELAKSANAANADAPTASI KEBIASAAN BARU SEKOLAH BERBASIS
PROTOKOL COVID-19
No. JENIS KEGIATAN DESKRIPSI
 Selama pembelajaran antar pendidik dan siswa, antara siswa dan
siswa selalu menjaga jarak sesuai protokol kesehatan;
 Siswa/guru tidak diperbolehkan saling meminjamkan alat
tulis/perlengkapan sekolah.
 Sebelum dan sesudah menggunakan alat dalam pembelajaran
senantiasa dibersihkan dengan handsanitizer/cuci tangan dengan
sabun.
 Selama pembelajaran pendidik selalu mengontrol kondisi
kesehatan siswanya.
 Saat istirahat siswa makan dan minum tetap berada di dalam
kelas.
 Melakukan penyemprotan disinfektan di kelas secara berkala.
4. Pulang Sekolah  Selesai jam pelajaran terakhir, siswa langsung meninggalkan
sekolah dan pulang ke rumah masingmasing (tidak
mampir/berkumpul).
 Mengenakan masker
 Jika menggunakan kendaraan umum, tetap menerapkan prinsip
jaga jarak.
PROTOKOL PELAKSANAANADAPTASI KEBIASAAN BARU SEKOLAH BERBASIS
PROTOKOL COVID-19
No. JENIS KEGIATAN DESKRIPSI
 Sampai di rumah langsung ganti pakaian dan mandi.
 Tidak berkumpul atau melakukan kontak fisik dengan anggota
keluarga sebelum mandi.
 Berkoordinasi dengan orang tua, dan RT/RW untuk memastikan
keberadaan siswa.
5. Pelayanan  Petugas layanan perpustakaan menggunakan masker, sarung
perpustakaan/tempat tangan dan disarankan menggunakan pelindung wajah/face
ibadah shield.
 Setiap pengunjung wajib menggunakan masker.
 Pengunjung diarahkan untuk mencuci tangan dengan sabun atau
menggunakan hand sanitizer sebelum dilayani.
 Melakukan penyemprotan disinfektan di sekitar area
perpustakaan secara berkala.
6. Pelayanan tata usaha  Petugas pelayanan administrasi tata usaha yang langsung
berinteraksi dengan stakeholder (siswa/orang tua siswa)
memakai APD diantaranya : masker, sarung tangan, dan
disarankan menggunakan face shield (pelindung wajah)
PROTOKOL PELAKSANAANADAPTASI KEBIASAAN BARU SEKOLAH BERBASIS
PROTOKOL COVID-19
No. JENIS KEGIATAN DESKRIPSI
 Petugas pelayanan administrasi tata usaha sebelum memberikan
pelayanan, terlebih dahulu melakukan penyemprotan disinfektan
di sekitar lingkungan kerjanya.
 Jika terjadi kepadatan jumlah pengunjung TU, maka diberlakukan
sistem antrian dengan mempersilahkan pengunjung menunggu di
kursi tamu/ruang tunggu.
 Petugas pelayanan administrasi tata usaha hanya melayani 1
(satu) orang saja yang berada di depan meja pelayanan sesuai
antrian.
 Melakukan penyemprotan disinfektan kembali di area sekitar
lingkungan kerjanya secara berkala.
7. Pelayanan UKS  Petugas UKS memakai APD lengkap diantaranya masker, sarung
tangan, dan disarankan menggunakan face shield (pelindung
wajah)
 Setelah memperoleh pertolongan pertama pasien UKS
disarankan segera pulang.
 Melakukan penyemprotan disinfektan di area sekitar UKS secara
berkala.
PROTOKOL PELAKSANAANADAPTASI KEBIASAAN BARU SEKOLAH BERBASIS
PROTOKOL COVID-19
No. JENIS KEGIATAN DESKRIPSI
 Petugas pelayanan administrasi tata usaha sebelum memberikan
pelayanan, terlebih dahulu melakukan penyemprotan disinfektan
di sekitar lingkungan kerjanya.
 Jika terjadi kepadatan jumlah pengunjung TU, maka diberlakukan
sistem antrian dengan mempersilahkan pengunjung menunggu di
kursi tamu/ruang tunggu.
 Petugas pelayanan administrasi tata usaha hanya melayani 1
(satu) orang saja yang berada di depan meja pelayanan sesuai
antrian.
 Melakukan penyemprotan disinfektan kembali di area sekitar
lingkungan kerjanya secara berkala.
7. Pelayanan UKS  Petugas UKS memakai APD lengkap diantaranya masker, sarung
tangan, dan disarankan menggunakan face shield (pelindung
wajah)
 Setelah memperoleh pertolongan pertama pasien UKS
disarankan segera pulang.
 Melakukan penyemprotan disinfektan di area sekitar UKS secara
berkala.
PROTOKOL PELAKSANAANADAPTASI KEBIASAAN BARU SEKOLAH BERBASIS
PROTOKOL COVID-19
No. JENIS KEGIATAN DESKRIPSI
8. Pelayanan Bimbingan  Guru bimbingan dan konseling dijadwalkan bertatap muka
Konseling dengan siswa di kelas fisik atau kelas daring untuk memberikan
layanan kelompok berkenaan dengan pembelajaran selama
pandemi.
 Guru bimbingan dan konseling yang langsung berinteraksi
dengan stakeholder (siswa/orang tua siswa) memakai APD
diantaranya : masker, sarung tangan, dan disarankan
menggunakan face shield (pelindung wajah)
 Guru bimbingan dan konseling sebelum memberikan pelayanan,
terlebih dahulu melakukan penyemprotan disinfektan di sekitar
lingkungan kerjanya.
 Setelah memperoleh layanan konseling individu siswa disarankan
segera kembali ke kelas.
 Melakukan penyemprotan disinfektan kembali di area sekitar
lingkungan kerjanya secara berkala.
9. Keadaan darurat  Koordinasi dengan satgas Covid-19 di tingkat daerah (kab/kota)
HATUR NUHUN
Pengawas SMP Disdik Sumedang

Anda mungkin juga menyukai