Anda di halaman 1dari 19

HAKIKAT MANUSIA

RURI
HAKIKAT MANUSIA

Hakikat Manusia adalah ciptaan


Tuhan Yang Maha Esa yang
memiliki derajat paling tinggi di
antara ciptaan yang lain, yang
dikaruniakan akal, pikiran, perasaan
dan keyakinan.
I. Mans Sbg Makhluk Ciptaan Tuhan

Manusia adalah makhluk paling


sempurna yang pernah diciptakan oleh
Allah SWT. Kesempurnaan yang dimiliki
manusia merupakan suatu konsekuensi
fungsi dan tugas mereka sebagai khalifah
di muka dumi ini.
(dari setetes mani, pembuahan, bayi smp
dewasa dan menua)
Bukti penciptaan Allah SWT?
II. Manusia Sebagai Makhluk individu

Manusia sebagai makhluk individu


memiliki unsur jasmani dan rohani,
unsur fisik dan psikis, serta unsur
raga dan jiwa. Seseorang dikatakan
sebagai manusia individu manakala
unsur-unsur tersebut menyatu
dalam dirinya
Sebagai makhluk individu, manusia berperan untuk
menjalankan beberapa hal seperti berikut :

a.    Menjaga dan mempertahankan harkat dan


martabatnya
b.    Mengupayakan tentang terpenuhinya hak-hak
dasar sebagai manusia
c.    Merealisasikan segenap potensi diri baik dari sisi
rohani maupun jasmani
d.    Memenuhi kebutuhan dan kepentingan diri demi
kesejahteraan hidupnya
Contoh Masalah yang Timbul dari Manusia sebagai Makhluk Individu
Timbul sifat egois dan ingin menang sendiri pada diri
seseorang
Timbul sifat apatis, yang artinya masa bodo atau acuh
tak acuh
Timbul sikap atheis atau tidak memiliki agama pada
diri seseorang
Iri hati, dengki, dan tidak senang melihat orang lain
memperoleh kebahagiaan atau kesenangan
Berburuk sangka
Memiliki sifat pendendam
Umurnya sudah dewasa akan tetapi masih manja serta
tingkah laku dan pemikirannya seperti anak kecil
III.  Manusia Sebagai Makhluk Sosial

a. Manusia tunduk pada aturan, norma sosial.


b. Perilaku manusia mengaharapkan suatu penilain dari orang lain.
c. Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain
d. Potensi manusia akan berkembang bila ia hidup di tengah-tengah manusia.

Aktivitas manusia dan perubahan yang terjadi saat ini :


Jaman dahulu menuju tempat tertentu dengan berjalan kaki. saat ini enuju tempat
tertentu dengan berbagai kendaraan, seperti sepeda motor dan mobil.
Jaman dahulu membajak sawah menggunakan tenaga hewan seperti kerbau dan
sapi, saat ini mengerjakan sawah menggunakan tenaga traktor.
Jaman dahulu berkomunikasi menggunakan surat, saat ini komunikasi dapat
dilakukan dengan menggunakan handphone.
Jaman dahulu jarang sekali wanita yang bekerja, saat ini banyak wanita yang bekerja
diberbagai bidang pekerjaan.
Industri pada jaman dahulu masih menggunakan teknologi yang sederhana,
sedangkan saat ini industri sudah menggunakan teknologi canggih.
Contoh Masalah yang Timbul dari Manusia sebagai Makhluk Sosial

1.    Perkelahian
2.    Permusuhan
3.    Tawuran antar pelajar atau antar desa
4.    Perang antar suku karena salah paham
5.    Persaingan yang tidak sehat, baik dilingkungan
pendidikan, politik, maupun hukum
6.    Menyebar fitnah seseorang kepada orang lain
7.    Pilih-pilih teman atau sikap diskriminisasi
8.    Korupsi, Kolusi dan Nepotisme secara berjamaah
9.    Memiliki sifat untuk menjadi penguasa dengan
menghalalkan segala cara sebagai makhluk individu ataupun
makhluk sosial hendaknya manusia memiliki kepribadian
IV. Manusia Sebagai Makhluk Yang Unik

Unik artinya satu-satunya. Setiap orang adalah


dirinya, satu-satunya, berbeda dengan yang lain,
berbeda dengan sudara kandungnya bahkan saudara
kembarnya,.
Mengapa berbeda ? karena proses kehadiran setiap
orang melalui waktu yang berbeda, “cara” yang
berbeda, ruang yang berbeda dan suasana psikologis
yang berbeda.
Seorang ibu misalnya memiliki 5 anak,
ternyata kelima-kelimanya berbeda.
Ternyata suasana batin sewaktu hamil
mewujud pada pembawaan anak-anaknya.
Perbedaan suasana batin mewujud pada
lima typology bawaan lima anaknya, ada
yang periang, ada yang melangkolis, ada
yang pemarah, ada yang pemaaf, dan ada
yang cuekan. Suasana batin juga
dipengaruhi oleh gizi, stimulus yang hadir
dan persepsi terhadap stimulus.
 
V. Manusia Sebagai Makhluk Multidimensi

Manusia sebagai makhluk multidimensi menunjukan


bahwa manusia memiliki kekayaan dimensi yang luar
biasa untuk dipelajari. Kekayaan manusia dalam
dimensi-dimensinya menjadi kajian berbagai ilmu
untuk menemukan, mengakui, merumuskan,
menganalisis dan akhirnya ilmu-ilmu berusaha untuk
menyelesaikan sejumlah problematika manusia yang
secara eksistensial merupakan makhluk problematika
atau makhluk penuh persoalan dan masalah
Ada Empat Macam Dimensi

1.    Dimensi keindividualan
2.    Dimensi kesosialan
3.    Dimensi kesusilaan
4.    Dimensi keberagaman
1. Dimensi keindividualan

Lysen mengartikan individu sebagai ”orang


seorang” sesuatu yang merupakan suatu keutuhan
yang tidak dapat dibagi-bagi (in devide).
Selanjutnya individu diartikan sebagai pribadi.
Karena adanya individualitas itu setiap orang
memiliki kehendak, perasaan, cita-cita,
kecenderungan, semangat dan daya tahan yang
berbeda.
Kesanggupan untuk memikul tanggung jawab
sendiri merupakan ciri yang sangat esensial dari
adanya individualitas pada diri manusia
2. Dimensi Kesosialan

Setiap anak dikaruniai kemungkinan untuk bergaul.


Artinya, setiap orang dapat saling berkomunikasi
yang pada hakikatnya di dalamnya terkandung
untuk saling memberi dan menerima.
Seorang berkesempatan untuk belajar dari orang
lain, mengidentifikasi sifat-sifat yang di kagumi dari
orang lain untuk dimilikinya, serta menolak sifat
yang tidak di cocokinya. Hanya di dalam
berinteraksi dengan sesamanya, dalam saling
menerima dan memberi, seseorang menyadari dan
menghayati kemanusiaanya
3. Dimensi Kesusilaan

Susila berasal dari kata su dan sila yang artinya


kepantasan yang lebih tinggi
Dalam bahasa ilmiah sering digunakan dua macam
istilah yang mempunyai konotasi berbeda yaitu,
etiket (persoalan kepantasan dan kesopanan) dan
etika (persoalan kebaikan). Kesusilaan diartikan
mencakup etika dan etiket.
4. Dimensi Keberagaman

Pada hakikatnya manusia adalah mahluk religius.


Beragama merupakan kebutuhan manusia karena
manusia adalah mahluk yang lemah sehingga
memerlukan tempat bertopang.
Manusia memerlukan agama demi kesalamatan
hidupnya. Dapat dikatakan bahwa agama menjadi
sandaran vertical manusia. Manusia dapat
menghayati agama melalui proses pendidikan
agama.

Anda mungkin juga menyukai