Anda di halaman 1dari 15

PERNIKAHAN

DAN

HARTA PENINGGALAN
Pendidikan Agama Islam
Dosen Pengampu : Mokh. Iman Firmansyah., S.Pd.I., M.Ag.
Kelompok 4
Az-zahra Diva Fauziah 2207176
Daffa Yan Hilmy 2203487
Fela Amelia 2207210
01 PERNIKAHAN
Pengertian Pernikahan

Pernikahan merupakan penyatuan dua Pengertian Nikah menurut Undang-


lawan jenis anak adam dalam sebuah ikatan Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang
ritual agama yang menghalalkan hubungan Perkawinan yang Bunyinya “Perkawinan
biologis diantara keduanya. merupakan ikatan lahir batin antara seorang
Serta dengan pernikahan dapat menyatukan pria dengan seorang Wanita sebagai suami istri
dua keluarga dari pasangan yang menikah. dengan tujuan membentuk keluarga (rumah
tangga) yang Bahagia dan kekal berdasarkan
Ketuhanan yang Maha Esa”
Tujuan dan Hikmah Nikah
Tujuan Nikah terdapat pada : QS. Az-Zariyat 51, Ayat 49

‫َو ِم ْن ُك ِّل َش ْي ٍء َخلَ ْقنَا َز ْو َجي ِْن لَ َعلَّ ُك ْم تَ َذ َّكر ُْو َن‬
"Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan agar kamu
dapat mengingat (kebesaran Allah).“
Pernikahan mengandung hikmah, antara lain :
1. Menguatkan Ibadah
2. Menjaga kehormatan Diri
3. Menyalurkan Fitrah
4. Mendapat keturunan
Langkah Menuju Pernikahan

A Persiapan Menuju Pernikahan


B Menentukan Pendamping Hidup

Mengenal calon pasangan merupakan upaya untuk


1. Kesiapan fisik mengenal lebih dekat dan menjadi pertimbangan untuk
memilih dan menetapkan siapa yang akan menjadi
2. Kesiapan mental/psikologis suami atau istri. Tuntunan Nabi Muhammad SAW dalam
memilih pasangan diungkapkan dalam hadist :
3. Kesiapan ekonomis ‘Perempuan dinikahi karena empat hal yakni karena
cantiknya, hartanya, keturunannya, dan agamanya.
4. Kesiapan social
Pilihlah karena agamanya, niscaya engkau mendapat
5. Kesiapan agama keuntungan’
Akad dan Walimatul ‘Ursy
Rukun Nikah
1. Adanya calon suami dan calon istri,
2. Adanya wali pihak perempuan,
3. Adanya dua orang saksi, dan
4. Adanya Ijab Qobul
Prinsip dan Adab Walimatul ‘Ursy
Bagi orang yang melaksanakan pernikahan disunatkan mengumumkan kepada khalayak dengan
mengadakan perhelatan atau walimatul ‘ursy. Nabi SAW menganjurkan agar mengadakan walimah
pernikahan. Ia bersabda pada saat pernikahan Abdurrahman bin Auf :

“Semoga Allah memberkatimu, adakanlah walimah meskipun hanya dengan seekor kambing.“

Anjuran untuk melakukannya bukan dengan pesta pora dan sejenisnya, namun isis pesan tersebut
adalah agar pernikahan tersebut diketahui oleh banyak orang dan orang yang baru menikah dapat
terhindar dari gangguan fitnah.
Hak dan Tanggung Jawab
Dalam Q.S An-nisa ayat 34 :
"Laki-laki (suami) itu pelindung bagi perempuan (istri),
karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki)
atas sebagian yang lain (perempuan), dan karena mereka
(laki-laki) telah memberikan nafkah dari hartanya…”

Dari surat tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa kaum


laki-laki atau suami bertanggung jawab sebagai
pemimpin dalam keluarga.
Hak dan Tanggung Jawab
Manejemen Konflik dalam Keluarga, apabila komunikasi berjalan dan konflik berlanjut maka
beberapa cara yang diajarkan Islam dapat ditempuh :
1. Saling menasihati
2. Berbeda tempat (bisa dengan pindah tidur)
3. Pelajaran yang lebih keras kepada pihak yang dianggap salah baik suami maupun istri
4. Minta bantuan anggota keluarga yang lain sebagai penengah.
Pernikahan ditujukan untuk mencapai ketentraman lahir dan batin, namun tidak bisa dipungkiri
bahwa ada pula pernikahan yang tidak mencapai tujuannya. Jika usaha-usaha untuk
mempertahankan pernikahan telah dilakukan dan tidak dapat dipertahankan, islam
memperbolehkan perceraian. Namun Allah sangat membenci talak atau perceraian, karena
walaupun perceraian tidak diharamkan tetapi memiliki akibat yang buruk apalagi jika pasangan
tersebut telah memiliki anak. Maka anak akan menderita karena anak akan kehilangan kasih
sayang dari seorang orang tuanya.
HARTA
02 PENINGGALAN
Pengertian Harta Peninggalan
Tarikah atau dalam bahasa arab yang artinya harta peninggalan.

Tarikah adalah harta yang ditinggalkan oleh Pewaris atau orang yang telah meninggal
dunia
Pembagian Harta Peninggalan
a. Pembagian Harta adalah hak Allah
Islam memandang segala sesuatu di alam ini adalah milik Allah ( Lillahi ma fissamawa ti wal ardi,
miik Allah lah apa yang ada di langit dan di bumi ), sedangkan manusia hanya memiliki hak guna-
pakai yang bersifat sementara. Apabila seseorang meninggal dunia, maka segala yang dimilikinya
dikembalikan kepada Allah. Ini berarti harta yang ditinggalkannya harus dikelola sesuai dengan
ketentuan Allah. Karena itu ajaran islam mengatur tentang pembagian harta peninggalan berdasarkan
ketentuan Allah yang disebut hukum waris atau faraid.
b. Prinsip Kewarisan dalam Islam.
1.) Prinsip Ijbari
Yaitu peralihanharta benda seseorang yang telah meninggal dunia keada ahli warisnya yang masih
hidup dengan sendirinya. Pelaksanaannya atas kehendak Allah bukan kehendak pewaris dan ahli
warisnya. Dan apabila harta warisan tidak cukup menutupinya, maka tidak ada kewajiban bagi ahli
waris untuk menutupi utang-utangnya itu, cukup dibayarkan sebataas harta benda yang
ditinggalkannya. Kalaupun ahli waris akan melunasinya itu bukan karna perintah hukum tetapi atas
Dasar etika..
2. Prinsip Individual
Warisan dapat dibagikan kepada ahli warisnya secara perorangan. Ahli waris berhak atas bagian
dari warisann tanpa terikat dengan ahli waris lainnya. Dasarna pada surt An-Nisa : 7, Bahwa setiap
ahli waris laki-laki dan perempuan berhak menerima warisan dar orang tua maupun kerabatnya.
3. Prinsip Bilateral
Jenis kelamin bukanlah halaangan kewarisan dalam waris islam Dasarnya ada dalam Al- Quran
surat An-Nisa ayat 7,11,12 dan 176 khususnya ayat 7 yang menegaskan bahwa prinsip bilateral
berlaku baik garis keatas maupun kesamping
4. Prinsip kewarisan hanya karena kematian.
Waris islam hanya mengenal bentuk kewearisan baru angkatan
Hak dan Tanggung Jawab
Manejemen Konflik dalam Keluarga, apabila komunikasi berjalan dan konflik berlanjut maka
beberapa cara yang diajarkan Islam dapat ditempuh :
1. Saling menasihati
2. Berbeda tempat (bisa dengan pindah tidur)
3. Pelajaran yang lebih keras kepada pihak yang dianggap salah baik suami maupun istri
4. Minta bantuan anggota keluarga yang lain sebagai penengah.
Pernikahan ditujukan untuk mencapai ketentraman lahir dan batin, namun tidak bisa dipungkiri
bahwa ada pula pernikahan yang tidak mencapai tujuannya. Jika usaha-usaha untuk
mempertahankan pernikahan telah dilakukan dan tidak dapat dipertahankan, islam
memperbolehkan perceraian. Namun Allah sangat membenci talak atau perceraian, karena
walaupun perceraian tidak diharamkan tetapi memiliki akibat yang buruk apalagi jika pasangan
tersebut telah memiliki anak. Maka anak akan menderita karena anak akan kehilangan kasih
sayang dari seorang orang tuanya.
PERNIKAHAN,
HARTA PENINGGALAN

Terimakasih, dan

Anda mungkin juga menyukai