DAN
HARTA PENINGGALAN
Pendidikan Agama Islam
Dosen Pengampu : Mokh. Iman Firmansyah., S.Pd.I., M.Ag.
Kelompok 4
Az-zahra Diva Fauziah 2207176
Daffa Yan Hilmy 2203487
Fela Amelia 2207210
01 PERNIKAHAN
Pengertian Pernikahan
َو ِم ْن ُك ِّل َش ْي ٍء َخلَ ْقنَا َز ْو َجي ِْن لَ َعلَّ ُك ْم تَ َذ َّكر ُْو َن
"Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan agar kamu
dapat mengingat (kebesaran Allah).“
Pernikahan mengandung hikmah, antara lain :
1. Menguatkan Ibadah
2. Menjaga kehormatan Diri
3. Menyalurkan Fitrah
4. Mendapat keturunan
Langkah Menuju Pernikahan
“Semoga Allah memberkatimu, adakanlah walimah meskipun hanya dengan seekor kambing.“
Anjuran untuk melakukannya bukan dengan pesta pora dan sejenisnya, namun isis pesan tersebut
adalah agar pernikahan tersebut diketahui oleh banyak orang dan orang yang baru menikah dapat
terhindar dari gangguan fitnah.
Hak dan Tanggung Jawab
Dalam Q.S An-nisa ayat 34 :
"Laki-laki (suami) itu pelindung bagi perempuan (istri),
karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki)
atas sebagian yang lain (perempuan), dan karena mereka
(laki-laki) telah memberikan nafkah dari hartanya…”
Tarikah adalah harta yang ditinggalkan oleh Pewaris atau orang yang telah meninggal
dunia
Pembagian Harta Peninggalan
a. Pembagian Harta adalah hak Allah
Islam memandang segala sesuatu di alam ini adalah milik Allah ( Lillahi ma fissamawa ti wal ardi,
miik Allah lah apa yang ada di langit dan di bumi ), sedangkan manusia hanya memiliki hak guna-
pakai yang bersifat sementara. Apabila seseorang meninggal dunia, maka segala yang dimilikinya
dikembalikan kepada Allah. Ini berarti harta yang ditinggalkannya harus dikelola sesuai dengan
ketentuan Allah. Karena itu ajaran islam mengatur tentang pembagian harta peninggalan berdasarkan
ketentuan Allah yang disebut hukum waris atau faraid.
b. Prinsip Kewarisan dalam Islam.
1.) Prinsip Ijbari
Yaitu peralihanharta benda seseorang yang telah meninggal dunia keada ahli warisnya yang masih
hidup dengan sendirinya. Pelaksanaannya atas kehendak Allah bukan kehendak pewaris dan ahli
warisnya. Dan apabila harta warisan tidak cukup menutupinya, maka tidak ada kewajiban bagi ahli
waris untuk menutupi utang-utangnya itu, cukup dibayarkan sebataas harta benda yang
ditinggalkannya. Kalaupun ahli waris akan melunasinya itu bukan karna perintah hukum tetapi atas
Dasar etika..
2. Prinsip Individual
Warisan dapat dibagikan kepada ahli warisnya secara perorangan. Ahli waris berhak atas bagian
dari warisann tanpa terikat dengan ahli waris lainnya. Dasarna pada surt An-Nisa : 7, Bahwa setiap
ahli waris laki-laki dan perempuan berhak menerima warisan dar orang tua maupun kerabatnya.
3. Prinsip Bilateral
Jenis kelamin bukanlah halaangan kewarisan dalam waris islam Dasarnya ada dalam Al- Quran
surat An-Nisa ayat 7,11,12 dan 176 khususnya ayat 7 yang menegaskan bahwa prinsip bilateral
berlaku baik garis keatas maupun kesamping
4. Prinsip kewarisan hanya karena kematian.
Waris islam hanya mengenal bentuk kewearisan baru angkatan
Hak dan Tanggung Jawab
Manejemen Konflik dalam Keluarga, apabila komunikasi berjalan dan konflik berlanjut maka
beberapa cara yang diajarkan Islam dapat ditempuh :
1. Saling menasihati
2. Berbeda tempat (bisa dengan pindah tidur)
3. Pelajaran yang lebih keras kepada pihak yang dianggap salah baik suami maupun istri
4. Minta bantuan anggota keluarga yang lain sebagai penengah.
Pernikahan ditujukan untuk mencapai ketentraman lahir dan batin, namun tidak bisa dipungkiri
bahwa ada pula pernikahan yang tidak mencapai tujuannya. Jika usaha-usaha untuk
mempertahankan pernikahan telah dilakukan dan tidak dapat dipertahankan, islam
memperbolehkan perceraian. Namun Allah sangat membenci talak atau perceraian, karena
walaupun perceraian tidak diharamkan tetapi memiliki akibat yang buruk apalagi jika pasangan
tersebut telah memiliki anak. Maka anak akan menderita karena anak akan kehilangan kasih
sayang dari seorang orang tuanya.
PERNIKAHAN,
HARTA PENINGGALAN
Terimakasih, dan