Anda di halaman 1dari 6

KEDATUKAN HAMPARAN PERAK DI KABUPATEN DELI SERDANG 1823-1946

(STUDI KASUS: SEJARAH, TRANSFORMASI, DAN KONTRIBUSINYA


TERHADAP KESULTANAN DELI)

Nur’ Aini
22705002
LATAR BELAKANG

• Kedatukan Hamparan Perak merupakan salah satu pilar berdirinya Kesultanan Deli, namun sangat
disayangkan banyak orang yang tidak mengetahui sejarah dan kontribusinya.
• Kedatukan ini pada awalnya didirikan oleh anak dari Raja Batak, ia dikenal dengan sebutan Guru
Patimpus. Namun seiring perkembangannya, Kedatukan ini tidak lagi dikenal dengan kerajaan kecil
Batak, namun lebih condong pada kerajaan kecil Melayu. Hal ini dapat dilihat dari perubahan nama
dari Kedatukan ini, pada mulanya nama kedatukan ini ialah, “ XII Kuta Hamparan Perak”, namun saat
ini Kedatukan ini lebih dikenal dengan sebutan, “ Kedatukan Urung Sapuluh Dua Kuta Hamparan
Perak”.
• Kedatukan Hamparan Perak memiliki hubungan yang erat dengan Kesultanan Deli. Agaknya ada
beberapa hal yang menyebabkan hal itu bisa terjadi. Berdasarkan beberapa poin di atas, maka perlu
dikaji dan diteliti bagaimana sejarah Kedatukan Hamparan Perak, apa saja transformasi yang terjadi,
kemudian bagaimanan hubungan dan kontribusinya terhadap Kesultanan Deli.
RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana sejarah dari Kedatukan Hamparan Perak?


2. Mengapa terjadi transformasi pada Kedatukan Hamparan Perak?
3. Bagaimana hubungan Kedatukan Hamparan Perak dengan Kesultanan Deli?
TEORI STRUKTURASI

Teori strukturasi yang dikemukakan oleh Giddens, merupakan bukti ataupun bentuk dari
kepeduliannya dalam mengembangkan suatu kerangka pemikiran ontologis terhadap
aktivitas sosial manusia (Giddens, 1991, p. 201). Dalam prinsip struktural, Giddens membagi
tiga gugus besar dari struktur, yaitu: struktur signifikasi (sinification) menyangkut skemata
simbolis, penyebutan, dan wacana. Struktur dominasi (domination) yang mencakup skemata
penguasaan atas orang (politik) dan barang (ekonomi). Struktur legitimasi menyangkut
skemata peraturan normatif yang terungkap dalam tata hukum (Giddens, 1984, p. 28-31).
Menurut Davis karakteristik utama dari kekuasaan berdasarkan pandangan strukturasionis ialah :
1.Kekuasaan sebagai bagian integral dan interaksi sosial (power as integration to social interaction). Dalam setiap interaksi sosial
selalu melibatkan kekuasaan, dimana kekuasaan dapat diterapakan dalam semua jenjang kehidupan sosial mulai dari yang kecil
sampai yang besar.

2.Kekuasaan merupakan hal penting dalam diri manusia (power as intrinsic to human agency). Kekuasaan ialah kemampuan aktor
untuk memengaruhi dan mengintervensi serangkaian peristiwa, sehingga ia dapat mengubah jalannya peristiwa.

3.Kekuasan sebagai konsep relasional, termasuk hubungan otonomi dan ketergantungan (power as relational concept, involving
relations of otonomy and dependence). Kekuasaan tidak hanya sekedar kapasitas transformasi aktor untuk mencapai tujuannya,
melainkan juga konsep relational. Hal ini menyebabkan setiap aktor dapat mempengaruhi lingkungan peristiwa interaksi yang
terjadi.
TEORI DAN PENDEKATAN YANG DIGUNAKAN
DALAM PENELITIAN INI

Penelitian yang berjudul Kedatukan Hamparan Perak di Kabupaten Deli Serdang 1823-1946
(Studi Kasus: Sejarah, Transformasi, Dan Kontribusinya Terhadap Kesultanan Deli),
menggunakan Teori Struktural dengan pendekatan sejarah, politik, kekuasaan, ekonomi dan
sosial

Anda mungkin juga menyukai