Anda di halaman 1dari 13

ETIKA

PERSIDANGAN
Oleh :
Nurudin, S.Ag
Acara Latihan Kepemimpinan II Karang Taruna
Kota Jakarta Barat
Jakarta, 19 November 2022
Pengertian
• Etika adalah nilai dan • Persidangan merupakan
norma moral yang forum formal suatu
menjadi acuan bagi organisasi guna
manusia secara membahas masalah
tertentu dalam upaya
individu maupun
menghasilkan
kelompok dalam keputusan, yang akan
mengatur segala menjadi sebuah
tingkah lakunya. ketetapan dan aturan-
aturan yang jelas.
Pengertian Etika Persidangan &
Macam-Macam Etika Persidangan
• ETIKA PERSIDANGAN adalah norma-norma yang
dimiliki oleh pimpinan sidang dan peserta sidang
di dalam melakukan persidangan.

• MACAM-MACAM PERSIDANGAN yaitu :


• Sidang Pleno
• Sidang Komisi
• Sidang Sub Komisi
Sidang Pleno
• Sidang Pleno diikuti oleh seluruh peserta dan
peninjau permusyawaratan.

• Sidang Pleno dipimpin oleh Presidium Sidang.

• Sidang Pleno mengesahkan segala ketetapan


dan keputusan yang berhubungan dengan
permusyawaratan.
Macam-macam Sidang Pleno :
• Muktamar
• Kongres
• MUNAS (Musyawarah Nasional)
• MUBES (Musyawarah Besar)
• Temu Karya
• Musda (Musyawarah Daerah)
• Konferensi
• Rapat Anggota Tahunan (RAT)
• Rapat Kerja (Raker)
Sidang Komisi
• Sidang Komisi adalah sidang yang membahas
suatu permasalahan dalam sebah organisasi.

• Contoh :
• Komisi A tentang AD ART,
• Komisi B tentang organisasi,
• Komisi C tentang program kerja, dan
• Komisi D tentang Rekomendasi.
Sidang Sub Komisi
• Pembahasan tentang bagian dari komisi.
• Contoh :
• Komisi A membahas tentang AD ART
maka bsa dipecah menjadi 2 sub komisi,
misal sub komisi membahas AD dan sub
komisi membahas ART.
Tata Tertib Sidang
• Hak dan kewajiban persidangan sidang,
• Peraturan mengenai keputusan sidang,
• Peraturan hak suara dalam persidangan,
• Peraturan pemilihan pimpinan sidang, dsb.
Istilah-istilah Persidangan
• 1. Schorsing
• (penundaan) untuk sementara atau dalam waktu tertentu.

• 2. Lobiying
• (obrol-obrol) antara peserta dan pimpinan sidang dalam
waktu tertentu untuk mencari kesepahaman yang tidak
dapat diambil dalam pesidangan. Point No. 1 & 2 ini juga
dilakukan apabiladalam persidangan mengalami jalan buntu
atau peserta sidang mengalami kelelahan (kejemuhan)
maka bisa dilakukan Schoring.
• 3. Interuption (memotong pembicaraan)
• meminta kesempatan untuk berbicara. Ada 4 istilah interupsi yang sering
berkembang dalam setiap persidangan, yaitu :

• Interuption point of order (meminta kesempatan untuk berbicara) dilakukan


apabila peserta lain atau pimpinan persidangan melakukan pembicaraan yang
menyimpang dari masalah yang dibicarakan.
• Interuption point of information (meminta kesempatan & untuk memberi
penjelasan) dilakukan terhadap peserta lain atau pimpinan sidang untuk
memberikan informasi sebagai pelengkap dari apa yang telah disampaikan.
• Interuption point of clearification (meminta untuk diperjelas) dilakukan untuk
memperjelas masalah agar tidak terjadi perbedaan pendapat yang menajam
dalam persidangan.
• Interuption point of personal prevelage (permintaan untuk pembersihan nama)
dilakukan dari peserta sidang kepada peserta lainya. Yang menginterupsi meminta
kepada pimpinan sidang untuk tidak memberikan kesempatan atau membiarkan
pembicaraan yang diinterupsi, karena dipandang telah memojokkan seseorang
atau menyinggung masalah pribadi seseorang.

• 4. Peninjauan Kembali (PK)


• Peninjauan Kembali Keputusan
Penggunaan Palu Sidang
• Satu kali (1x) ketukan digunakan untuk :
• Menerima dan menyerahkan pimpinan sidang
• Mengesahkan keputusan sidang point demi point
• Memberikan perhatian kpd peserta sidang untuk tidak gaduh
• Menschorsing atau mencabut kembali schorsing sidang yang
lamanya 1 x 15 menit
• Mencabut kembali atau membatalkan ketukan terdahulu yg
dianggap keliru
• Dua kali (2x) ketukan digunakan untuk :
• Schorsing sidang yang lamanya 2 x 15 menit atau 2 x 30 menit
• Tiga kali (3x) ketukan digunakan untuk :
• Membuka atau menutup acara sidang
• Mengambil keputusan/mengesahkan keputusan hasil sidang akhir
secara keseluruhan
BIODATA PRIBADI
NAMA : NURUDIN
TEMPAT TGL LAHIR : TEGAL, 16 SEPTEMBER 1968
ALAMAT : JL. KP. KRAMAT, RT 007/09 KEL. GROGOL
KEC. GROGOL PETAMBUTAN, KOTA JAKARTA BARAT
AGAMA : ISLAM
PENDIDIKAN : S1 TARBIYAH
NO HP : 0815 1605 318 – 0877 8445 1196

ORGANISASI : 1. IKATAN REMAJA MASJID (IRM) TEGAL


2. IKATAN PELAJAR NAHDHOTUL ULAMA (IPNU) PEKALONGAN
3. KETUA GP. ANSOR KEL. GROGOL, JAKARTA
4. KETUA GP. ANSOR KEC. GROGOL PETAMBURAN, JAKARTA
5. WAKIL KETUA GP. ANSOR CABANG JAKARTA BARAT
6. BENDAHARA GP. ANSOR CABANG JAKARTA BARAT
7. KETUA KARANG TARUNA KEL. GROGOL
8. KETUA KARANG TARUNA KEC. GROGOL PETAMBURAN
9. WAKIL KETUA I BID. ORGANISASI KARANG TARUNA JAKARTA BARAT
10. WAKIL KETUA FORUM KOMUNIKASI DAI MUDA INDONESIA
(FKDMI) JAKARTA BARAT
11. KETUA FORUM KOMUNIKAS IMADRASAH DINIYAH JAKARTA BARAT
12. KETUA FORUM KOMUNIKASI DINIYAH TAKMILIYAH DKI JAKARTA
13. LEMBAGA DAKWAH KAROMAH JAKARTA
14. KETUA FKDM KEL. GROGOL JAKARTA
15. SEKRETARIS KARANG TARUNA KOTA ADMINISTRASI JAKARTA BARAT
16. WAKIL SYURIAH MWCNU KECAMATAN GROGOL PETAMBURAN
17. KETUA LAZISNU PCNU KOTA ADMINISTRASI JAKARTA BARAT
TERIMA KASIH 

Anda mungkin juga menyukai