Anda di halaman 1dari 9

STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.

K. O. DENGAN
POST PARTUM NORMAL DI RUANG FLAMBOYAN
RSUD PROF.W. Z. YOHANES KUPANG

AGUNG IKSANTO : 4201020015


M.ILHAM ISMAIL : 4201020010
SYAIFUL : 4201020006
Definisi Rinenger

 Persalinan adalah akhir kehamilan dan titik dimulainya


kehidupan di luar rahim bayi baru lahir. Dengan faktor- faktor
insensial persalinan, proses persalinan itu sendiri, kemauan
persalinan, adaptasi ibu dan bayi, proses keperawatan baik
pada wanita maupun pada keluarga. Post partum adalah waktu
dimana proses penyembuhan dan perubahan, waktu sesudah
melahirkan sampai sebelum hamil, serta penyesuaian terhadap
hadirnya anggota keluarga baru (Rinenger, 2009).
Etiologi

Partus normal adalah proses pengeluaran hasil


konsepsi yang telah cukup bulan atau dapat hidup di
luar kandungan melalui jalan lahir atau jalan lain,
dengan bantuan.
Partus dibagi menjadi 4 kala :
 kala I
 Kala 2
 Kala 3
 Kala 4
Faktor penyebab ruptur perineum

 Faktor Ibu  Faktor Janin  Faktor


 Paritas  Berat Badan Persalinan
 Meneran Bayi Baru lahir Pervaginam
 Presentasi  Vakum ekstrasi
 Presentasi  Ekstrasi
Muka Cunam/Forsep
 Presentasi Dahi  Persalinan
 Presentasi Presipitatus
Bokong
Patofisologi

 Dalam masa post partum atau masa nifas, alat-alat genetalia interna maupun
eksterna akan berangsur-angsur pulih kembali seperti keadaaan sebelum hamil.
Perubahan-perubahan alat genetalia ini dalam keseluruhan disebut “involusi”. Di
samping involusi terjadi perubahan-perubahan penting lain yakni memokonsetrasi
dan timbilnya laktasi yang terakhir ini karena pengaruh laktogenik hormon dari
kelenjar hipofisis terhadapkelenjar-kelenjar mamae
 Ada beberapa kelainan atau hambatan pada proses persalinan yang menyebabkan
bayi tidak dapat lahir secara normal/spontan, misalnya plasenta previa sentralis dan
lateralis, panggul sempit, disproporsi cephalo pelvic, rupture uteri, partus lama,
partus tidak maju, pre-eklamsia, distorsia serviks, dan malpresentasi janin. Kondisi
tersebut menyebabkan perlu adanya suatu tindakan pembedahan, yaitu Sectio
Caesarea.
 Dalam proses operasinya dilakukan tindakan anestesi yang akan menyebabkan
pasien mengalami imobilisasi sehingga akan menimbulkan masalah intoleransi
aktivitas. Adanya kelumpuhan sementara dan kelemahan fisik akan menyebabkan
pasien tidak mampu melakukan aktivitas perawatan diri pasien secara mandiri
sehingga timbul masalah defisit perawatan diri.
Komplikasi

 Perdarahan
Perdarahan
Infeksi puerperalis
Endometritis
Mastitis
Infeksi saluran kemih
Tromboplebitis dan trombosis
Emboli
Manifestasi klinik

Sistem reproduksi
Sistem endokrin
Sistem urinarius
Sistem cerna
Sistem kardiovaskuler
Sistem neurologi
Sistem muskuluskeletal
Sistem integumen
Penatalaksanaan

Perawatan wanita pada masa nifas

Tes Diagnostik

Terapi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai