Anda di halaman 1dari 15

PEMELIHARAAN DAN

REHABILITASI
BANGUNAN SEKOLAH
Workshop Bimbingan Teknis
Penyaluran Bantuan Sosial
Program Rehabilitasi Bangunan Sekolah
DEPRESIASI NILAI
BANGUNAN
Bangunan Ruang Kelas dibangun tahun 2004, berapa nilai
bangunan pada tahun 2014 ?

TANPA PROSES PEMELIHARAAN, nilai bangunan


pada tahun ke-10 diperkirakan tinggal 80 %.
PERMENDIKNAS
24/2007
 Bangunan gedung sekolah baru dapat bertahan
minimum 20 tahun.
 Pemeliharaan bangunan gedung sekolah adalah
sebagai berikut.
› Pemeliharaan ringan, meliputi pengecatan ulang,
perbaikan sebagian daun jendela/pintu, penutup
lantai, penutup atap, plafon, instalasi air dan
listrik, dilakukan minimum sekali dalam 5 tahun
› Pemeliharaan berat, meliputi penggantian rangka
atap, rangka plafon, rangka kayu, kusen, dan
semua penutup atap, dilakukan minimum sekali
dalam 20 tahun.

Sisa nilai bangunan setelah 20


Tahun adalah 60%
SKEMA
PEM & PER

 Pemeliharaan perlu dilakukan dengan alokasi


anggaran minimal 2% dari Nilai Bangunan Baru
 Rehabilitasi bangunan terjadi, akibat:
 Pemeliharaan tidak berjalan maksimal
 Kesalahan dalam pemanfaatan
 Bencana alam dan musibah
 Revitalisasi masuk dalam kategori renovasi
PEMELIHARAAN
BANGUNAN
 Pemeliharaan adalah kegiatan menjaga keandalan
bangunan gedung beserta prasarana dan sarananya
agar selalu laik fungsi.
 Lingkup pemeriharaan adalah pada komponen:
 Komponen Struktur
Pondasi, Struktur Kolom dan Balok, Rangka Atap
 Komponen Arsitektur
Dinding, Kusen Pintu dan Jendela +Ass.,
Plafon, Penutup lantai, Finishing luar dan dalam
 Komponen Perpipaan/Elektrikal
Instalasi listrik, Perpipaan, Lampu penerang
 Komponen Luar
Taman, Pagar, Jalan masuk, Parkir, Gerbang
PERAWATAN
BANGUNAN
 Perawatan adalah kegiatan memperbaiki dan/atau
mengganti bagian bangunan gedung, komponen,
bahan bangunan, dan/atau prasarana dan sarana agar
bangunan gedung tetap laik fungsi.
 Langkah perawatan dapat dilakukan dalam bentuk:
 Rehabilitasi
Peningkatan kualitas bangunan, mengembalikan
fungsi bangunan dengan fungsi bangunan tetap
 Revitalisasi
Peningkatan kualitas bangunan, dengan fungsi
bangunan dapat berbeda. Terjadi peningkatan
fungsi, kapasitas dan perwajahan bangunan.
NILAI BANGUNAN

REHABILITASI
 Tingkat Kerusakan Bangunan 35%
 Sisa performansi bangunan tinggal 65%
 Tindakan rehabilitasi bangunan, akan mengembalikan
keandalan bangunan menjadi 100% , untuk berfungsi
kembali.

REVITALISASI
 Usia bangunan 30 tahun, sisa nilai aset adalah 40%
dengan
 Tindakan revitalisasi bangunan, akan mengembalikan
dan meningkatkan fungsi bangunan.
PENGHAPUSAN ASET
 Kriteria aset barang milik negara yang dapat dihapus:

 Aset yang dihapus dilakukan penilaian nilai sisa aset, oleh


Instansi/Badan yang ditunjuk oleh penguasa aset
 Penggantian sebagian/seluruh komponen bangunan yang
memiliki nilai aset, seyogianya memperhitungkan
penghapusan aset.
NILAI KOMPONEN
 Nilai komponen yang diperhitungkan masih memiliki
nilai aset, berdasarkan visitasi lapangan
SPESIFIKASI
REHABILITASI
RUANGAN
RUSAK BERAT DAN
SEDANG
KATEGORI RUANG
KELAS RUSAK BERAT
 Rusak Berat (RB), dengan intensitas
tingkat kerusakan: 46% - 65%; dalam
perencanaan dasar DAK diperhitungkan
tingkat kerusakan ruang kelas adalah 65%.
 Kerusakan pada komponen Struktur
mengakibatkan kondisi tidak aman,
sebagian besar komponen Arsitektur rusak
dan membuat tidak nyaman; Komponen
kelistrikan & dan fungsi utilitas ruangan
sudah tidak berfungsi;
 Rehabilitasi juga ditujukan juga untuk
perbaikan dan penggantian perabot-
perabot ruang kelas yang rusak.
KATEGORI RUANG
KELAS RUSAK SEDANG

 Rusak Sedang (RS), dengan intensitas


tingkat kerusakan: 31% - 45%; dalam
perencanaan dasar DAK diperhitungkan
tingkat kerusakan ruang kelas adalah 45%.
 Kerusakan pada sebagian komponen
Struktur mengakibatkan kondisi tidak
nyaman, sebagian komponen Arsitektur
rusak dan membuat tidak nyaman;
Komponen kelistrikan & dan fungsi utilitas
ruangan sebagian yang tidak berfungsi;
 Rehabilitasi juga ditujukan juga untuk
perbaikan dan penggantian perabot-perabot
ruang kelas yang mengalami kerusakan.
ANALISA TINGKAT
KERUSAKAN

Tingkat kerusakan komponen


bangunan, dihitung berdasarkan
pendekatan:
 Tingkat kerusakan bangunan:
= Bobot komponen bangunan X % Kerusakan
 % kerusakan komponen, dilihat
secara visual dari foto dokumentasi
atau hasil tinjauan lapangan
langsung.
 Contoh 1:
SMA Harapan Bangsa di Kab. Pacitan, bermaksud merehab 2 ruang
kelas yang diidentifikasi mengalami kerusakan pada beberapa
komponen bangunannya, Berapa tingkat kerusakan bangunan tersebut
dan alokasi dana rehabilitasinya?

Berdasarkan analisis di atas, kerusakan bangunan: 47%


(Rusak Berat)
 Tingkat Kerusakan :
Contoh hasil perhitungan = 47%
 Luas Bangunan :
Ruang Kelas = 81 m2 ( ruangan+ ½ x selasar) x 2 = 162
m2
 Harga satuan bangunan, dihitung sebagai berikut:
Harga satuan bangunan Kab. Pacitan
= Rp. 1.591.000,- (CONTOH)
 Biaya Rehabilitasi Fisik
= Tingkat Kerusakan x Luas Bangunan x Harga Satuan Bangunan
= 47% x 162 x Rp. 1.591.000,- = Rp. 141.758.000,-
 Alokasi paket = 3 x Rp. 50.000.000,- = 150.000.000,-

Anda mungkin juga menyukai