Anda di halaman 1dari 17

Rasio Likuiditas

Rasio Likuiditas

Rasio yang dipergunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan


dalam memenuhi kewajiban-kewajiban jangka pendek

Tujuan:
melakukan uji kecukupan dana, solvency perusahaan, kemampuan
membayar kewajiban-kewajiban yang segera harus dipengaruhi.
Pentingmya Rasio Likuiditas untuk Perusahaan

Arti pentingnya rasio likuiditas bagi setiap perusahaan akan sangat dirasakan
pada berbagai akibat merugikan atau tidak dapat digunakannya kesempatan
untuk memperoleh laba, jika perusahaan tidak (kurang) likuid.

 Likuiditas merupakan suatu tingkat kemampuan bersifat relative.


Karena itu apabila perusahaan dalam kurang likuid, ada
kemungkinan perusahaan tidak bias memanfaatkan kesempata
potongan(pembelian, tunai) yang ditawarkan oleh para levansiernya

 Likuiditas merupakan tingkat kemampuan perusahaan untuk


membayar kewajiban-kewajiban jangka pendek. Jika keadaan kurang
likuid demikian seriusnya, hal ini akan cenderung untuk menuju
kebangkrutan
 Bagi para pemilik perusahaan perusahaan yang kurang/tidak likuid
berarti mengurangi (kesempatan) untuk meraih keuntungan yang
lebih besar, atau bahkan kehilangan control terhadap sebagian atau
seluruh modal yang diinvestasikan

 Bagi para kreditur perusahaan, keadaan kurang likuid dari


perusahaan di mana diberikan kredit berarti penundaaan akan atas
pengumpulan bunga dari pokok pinjaman yang diberikan.

 Para langganan seperti halnya liveransier atas barang-barang dan


jasa bagi perusahaan, kemungkinan juga akan ikut terpengaruh
Macam-macam Rasio Likuiditas

a. Current Ratio

rasio yang dihasilkan dari perbandingan aktiva lancar (current


assets) dengan utang lancar (current liabilities) atau utang jangka
pendek

Rumus current ratio:


Current Ratio = x 100%

Jika current ratio suatu perusahaan “hanya” sebasar 90% maka


setiap utang lancar Rp 1 akan dijamin dengan aktiva lancar Rp 0,9
sehingga perusahaan disebut dalam keadaan ilikuid
b. Quick Ratio

rasio hasil perbandingan antara kas dan aktiva lancar (quick asset)
dengan utang lancar atau utang jangka pendek.

Quick asset meliputi piutang-piutang dan surat-surat berharga.


Quick ratio disebut juga acid test ratio (rasio uji cair)

Quick Ratio = x 100%


c. Cash Ratio

menunjukan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban


jangka pendeknya dengan uang kas dan surat berharga yang mudah
diperdagangkan, yang tersedia di dalam perusahaan

Ukuran demikian akan memberikan suatu gambaran yang lebih


baik mengenai likuiditas suatu perusahaan oleh karena dapat
diketahui berapa uang kas yang tersedia dan surat berharga untuk
menjamin setiap rupiah kewajiban jangka pendek

Cash Ratio =
PT. KARYA NAUFAL
NERACA DIBANDINGKAN
Per 31 Desember 2011, 2012, 2013 (Ribu Rupiah)
AKTIVA 2011 2012 2013
Aktiva Lancar
kas 7,000 15,000 10,000
Piutang usaha 3,500 4,000 3,000
Piutang wesel 2,500 3,000 2,000
Persekot asuransi 500 2,000 1,000
Jumlah aktiva lancar 13,500 24,000 16,000

Aktiva tidak lancar:


Investasi dalam obligasi 3,000 5,000 2,000
Aktiva tetap berwujud:
Tanah 35,000 40,000 50,000
Bangunan 9,000 11,000 15,000
Peralatan 1,500 2,000 3,000
Aktiva tetap tidak berwujud:
Merek dagang 25,000 27,000 30,000
Aktiva lain-lain:
Piutang jangka panjang 4,000 3,000 7,000

Jumlah aktiva tidak lancar 77,500 88,000 107,000


TOTAL AKTIVA 91,000 112,000 123,000

PASSIVA
Utang Lancar:
Utang usaha 9,000 10,000 8,000
Utang gaji 4,500 3,000 6,000
Utang bunga 4,500 6,000 4,000
Jumlah utang lancar 18,000 19,000 18,000

Utang jangka panjang:


Utang bank 22,000 23,000 20,000

Modal:
Modal Tuan Dodi 20,000 15,000 35,000
Modal Tuan Firman 21,000 30,000 20,000
Modal Tuan Ali 10,000 25,000 30,000
Jumlah modal 51,000 70,000 85,000
TOTAL PASSIVA 91,000 112,000 123,000
Perhitungan current ratio tahun 2011:

Current Ratio = x 100%

CR= x 100% = 75%

Artinya bahwa setiap utang lancar Rp 1 “hanya” akan dijamin dengan


aktiva lancar sebesar Rp 0,75 maka kondisi perbandingan ini dapat
dikatakan bahwa PT Karya Naufal dalam kondisi ilikuid karena
besarnya aktiva lancar sebagai jaminan atas utang lancar lebih kecil.
Perhitungan current ratio tahun 2012 dan 2013:

Current Ratio = x 100%

Current Ratio 2012:

Current Ratio 2013:


Perhitungan Quick ratio tahun 2011:

Quick Ratio = x 100%

Quick Ratio 2011 = x 100%

Quick Ratio 2011 = x 100%

Quick Ratio 2011 = 72,22%

Artinya bahwa setiap utang lancar Rp 1 “hanya” akan dijamin dengan


aktiva lancar meliputi kas dan quick assets sebesar Rp 0,7222 maka
kondisi perbandingan ini dikatakan bahwa PT. Karya Naufal dalam
kondisi illikuid.
Perhitungan Quick ratio tahun 2012 dan 2013:

Quick Ratio = x 100%

Quick Ratio 2012:

Quick Ratio 2013


Perhitungan Cash ratio tahun 2011:

Cash Ratio = x 100%

Cash Ratio 2011 = x 100%

Cash Ratio 2011 = 38,88%

Cash Ratio 2012

Cash Ratio 2013


Berdasarkan PERATURAN BANK INDONESIA
NOMOR: 15/15/PBI/2013,

LDR adalah rasio kredit yang diberikan kepada pihak


ketiga dalam Rupiah dan valuta asing, tidak termasuk
kredit kepada bank lain, terhadap dana pihak ketiga yang
mencakup giro, tabungan, dan deposito dalam Rupiah
dan valuta asing, tidak termasuk dana antar bank.
Berdasarkan PERATURAN BANK INDONESIA
NOMOR: 15/15/PBI/2013,

Batas bawah LDR Target sebesar 78%

Batas atas LDR Target sebesar 92%


Likuiditas Perbankan di Indonesia

LDR bank umum per Maret tercatat sebesar 91,17%

Permintaan kredit baru yang meningkat dari 87,9 persen pada kuartal
II-2014 menjadi 90 persen pada kuartal III-2014.

Pertumbuhan DPK justru turun dari 98 persen pada kuartal II-2014


menjadi 90,9 persen pada kuartal III-2014

kondisi likuiditas perbankan pada kuartal mendatang semakin ketat


dibandingkan kuartal sebelumnya
NERACA DIBANDINGKAN
Pe r 31 Dese mbe r 2012, 2013, 2014 (Ribu Rupiah)
AKTIVA 2011 2012 2013
Akti va Lancar
kas 7,000 11,000 10,000
Piutang usaha 8,500 9,000 8,000
Piutang wesel 2,500 3,000 2,000
Perse kot asuransi 500 2,000 1,000
Jumlah akti va l ancar 18,500 25,000 21,000

Akti va ti dak lancar:


Investasi dalam obligasi 3,000 5,000 2,000
Akti va tetap be rwujud:
Tanah 37,000 44,000 50,000
Bangunan 9,000 11,000 15,000
Peralatan 1,500 2,000 3,000
Akti va tetap tidak berwujud:
Mere k dagang 20,000 22,000 25,000
Akti va lai n-lain:
Piutang jangka panjang 4,000 3,000 7,000

Jumlah akti va ti dak lancar 74,500 87,000 102,000


TOTAL AKTIV A 93,000 112,000 123,000

PASSIVA
Utang Lancar:
Utang usaha 9,000 10,000 8,000
Utang gaji 4,500 3,000 6,000
Utang bunga 4,500 6,000 4,000
Jumlah utang l ancar 18,000 19,000 18,000

Utang jangka panjang:


Utang bank 22,000 23,000 20,000

Modal:
Modal Tuan Dodi 22,000 15,000 35,000
Modal Tuan Firman 21,000 30,000 20,000
Modal Tuan Ali 10,000 25,000 30,000
Jumlah modal 53,000 70,000 85,000
TOTAL PASSIV A 93,000 112,000 123,000

Anda mungkin juga menyukai