Anda di halaman 1dari 16

Program Studi Ilmu Kelautan

Pengaruh Pemberian Dosis Pupuk PES ( Provasoli Enrinched Seawater ) Yang Berbeda Terhadap Laju Pertumbuhan
Rumput Laut (Eucheuma Cottoni) Hasil Kultur Jaringan Di BPBL , Lombok.

Dosen Pembimbing
Dr.Agus Romadhon ,S.P ., M.Si.
NIP.19760827200501.1.002
Nando Adiaksa Perdata
Dosen Penguji 1903 4110 0045
Dr.Apri Arisandi,S.Pi.,M.Si
NIP.19760412200212.2.001
Latar Belakang

Pupuk PES(Provasoli Enrinched Seawater)

METODOLOGI

Hasil Penelitiaan

Kesimpulan
Latar Belakang

Bibit Rumput Kualitas dan Kuantitas Bibit Kultur Jaringan Rumput Laut
Laut Eucheuma Euhceuma Cottoni
Cottoni

Laju Pertumbuhan dan Dosis Pupuk PES yang Pemberian Pupuk PES
kualitas rumput laut yang efektif...?
berkualitas
Tujuan

Tujuan
1. Mengetahui cara melakukan metode kultur
jaringan
2. Mengetahui cara pemberian pupuk PES (Provasoli
Enrinched Seawater)
3. Mengetahui proporsi volume pemberian pupuk
PES yang paling efektif dalam metode kultur
jaringan
Pupuk PES ( Provasoli Enrinched Seawater )
-Tris Base 5 gr
-NaNO3 3,5 gr
Bahan bahan pembuatan -Na2 b-glycerolphosphate 0,5 gr
pupuk PES -Larutan iron 250 ml
-Larutan Trace Metal 25 ml
-Larutan thiamine 0,5 ml
-Larutan biotin 0,5 ml
-Larutan Cyanocobalamin 1 ml

Pupuk PES merupakan pupuk buatan

Manfaat Pupuk PES dalam kultur dengan komposisi lengkap, memiliki


jaringan rumput laut sumber fosfat serta nitrogen yang
dibutuhkan rumput laut untuk
Gambar pertumbuhannya .Pupuk PES (provasoli
Pupuk PES (Provasoli
encriched seawater) berperan sebagai
Enrinched Seawater )
nutrien bagi bibit rumput laut ( Sulistiani
dan Samsul,2014).
METODOLOGI

Waktu dan Tempat

Kegiatan praktik kerja lapang (PKL) akan dilaksanakan di


Balai Perikanan Budidaya Laut Lombok (BPBL) Sekotong
Barat, Lombok Barat yang direncanakan pada tanggal 20
Desember 2021 – 19 Januari 2022

BPBL Lombok memiliki laboratorium kultur jaringan rumput


laut. Pengembangan dan penelitian mengenai kultur jaringan
akan selalu dilakukan untuk keterbaruan data dan inovasi
Gambar mengenai kultur jaringan rumput laut.
Lokasi Praktik Kerja Lapang
ALUR PENELITIAAN

Pengukuran Kualitas Perairan

Metode atau Cara Kultur Jaringan

Monitoring Pertumbuhan Rumput Laut


Prosedur Pengukuran Kualitas Air

Pengujian DO

Spektrofotometer
Pengukuran Kualitas Air

Air Laut Steril pada media kultur Air setelah proses aerasi selama 1 minggu

Parameter Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4 Baku Parameter Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4 Baku
Kualitas Air Mutu** Kualitas Air Mutu**
pH 7,9 7,8 7,7 7,9  7-8,5 pH 7,8 7,8 7,6 7,7 7-8,5
DO (Oksigen 6,3 mg/l 6,2 mg/l 6,5 mg/l 6,3 mg/l >5 mg/l
DO (Oksigen 6,4 mg/l 6,5 mg/l 6,6 mg/l 6,5 mg/l >5mg/L
Terlarut)
Terlarut)
Salinitas 30 ppt 32 ppt 30 ppt 32 ppt 29-35
Nitrat <0,01 mg/l 0,02 mg/l <0,01 mg/l <0,01 mg/l 0,01-0,7 Salinitas 34 ppt 34 ppt 35 ppt 35 ppt 29-35
mg/L Nitrat <0,01 mg/l <0,01 mg/l 0,02 mg/l <0,01 mg/l 0,01-0,7
Nitrit 0,001 mg/l 0,002 mg/l <0,001 0,002 mg/l 0,01-0,7 mg/L
mg/l mg/L Nitrit 0,256 mg/l 0,266 mg/l 0,254 mg/l 0,263 mg/l 0,01-0,7
Amonium 0,03 mg/l 0,03 mg/l 0,04 mg/l 0,06 mg/l 0,1-0,5 mg/L
mg/L
Amonium 0,05 mg/l 0,05 mg/l 0,03 mg/l 0,05mg/l 0,01-0,5
mg/l

**KEPMEN NO 51/MENKLH/2004 **KEPMEN NO 51/MENKLH/2004

Berdasarkan hasil pengukuran yang dilakukan dapat dinyatakan bahwa


nilai pengukuran kualitas air cukup sesuai dari standart baku mutu yang
ada. Air laut hasil aerasi memiliki nilai Nitrit yang cukup yaitu 0,243
mg/l karena adanya pupuk PES yang memberikan suplai nitrogen yang
untuk pertumbuhan rumput laut. Kualitas air yang baik akan berdampak
terhadap laju pertumbuhan rumput laut. Semakin baik kualitas air maka
semakin cepat laju pertumbuhan rumput laut.
Metode Kultur Jaringan

Pemilihan planlet

Penimbangan berat awal


planlet

Pemberian Pupuk PES


(Provasoli Enrinced
Seawater)
MONITORING PERTUMBUHAN RUMPUT LAUT

Pergantian media
kultur
Pembersihan planlet

Pemberian pupuk PES


setiap Minggu
Penimbangan berat
per Minggu
DATA BERAT RUMPUT LAUT PER MINGGU

Berat per minggu (gr)


No sampel rata rata
minggu 1 minggu 2 minggu 3 minggu 4
1 10 A 3.01 3.13 3.18 3.49 3.2025
2 10 B 5.14 5.2 5.35 5.4 5.2725
3 10 C 5.67 5.84 6.03 6.09 5.9075
4 15 A 3.87 4.08 4.27 4.47 4.1725
5 15 B 3.69 3.98 4.05 4.19 3.9775
6 15 C 2.8 3.06 3.18 3.37 3.1025
7 20 A 2.76 3.14 3.25 3.58 3.3825
8 20 B 3.28 3.59 3.74 4.07 3.67
9 20 C 2.85 3.26 3.44 3.76 3.3275

Berat paling tinggi didapatkan pada sampel dengan konsentrasi pupuk PES 10
ml. Hal ini dikarenakan planlet pada sampel 10 ml memiliki ukuran yang
paling besar. Berat awal planlet pada sampel 10 rata-rata sebesar 3-5 gram.
Berbeda dengan berat planlet sampel 15 dan 20 ml pupuk PES saat pemilihan
awal adalah 3-4 gram. Berat awal planlet tidak menjadi acuan sebagai
indikasi bahwa sampel tersebut mengalami laju pertumbuhan yang paling
besar.
Pertumbuhan Mutlak

Nomor Sampel Pertumbuhan Mutlak 0.9


0.8 f(x) = 0.062 x + 0.274444444444444
1 10A 0,48 gram 0.7 R² = 0.758628755207953
2 10B 0,26 gram
0.6
3 10C 0,42 gram
4 15A 0,6 gram 0.5
5 15B 0,5 gram 0.4
6 15C 0,57 gram 0.3
7 20A 0,82 gram
0.2
8 20B 0,79 gram
9 20C 0,82 gram 0.1
0
10A 10B 10C 15A 15B 15C 20A 20B 20C
1 2 3 4 5 6 7 8 9

Berdasarkan grafik pertumbuhan mutlak sampel dengan dosis pupuk 20 ml memiliki


nilai paling besar yang artinya mengalami kenaikan berat dari akhir penelitiaan hingga
akhir penelitian yang paling besar. Hal ini dikarenakan penyerapan nutrien yang G : Pertumbuhan mutlak
terkandung dalam pupuk PES (Provasoli Enrinched Seawater) pada planlet rumput laut Wt : Berat akhir penelitian
dengan jumlah 20 bibit. Hal tersebut diperkuat oleh penelitiaan yang dilakukan oleh Wo : Berat awal penelitiaan
Jaelani et al (2019) yang menyatakan bahwa dosis pupuk PES yang besar dengan
jumlah planlet yang banyak akan terjadi kondisi yang seimbang (balance) antara
penyerapan nutrisi dan planlet pada media kultur sehingga membuat penyerapan nutrisi
menjadi optimal.
Laju Pertumbuhan Harian ( LPH )
0.25%

Nomor sampel Laju Pertumbuhan harian


0.20% f(x) = 0.000131666666666667 x + 0.000863888888888889
R² = 0.778826955074875
1 10A 0,12%
2 10B 0,11% 0.15%
3 10C 0,12%
4 15A 0,15% 0.10%
5 15B 0,12%
6 15C 0,14%
0.05%
7 20A 0,20%
8 20B 0,19%
9 20C 0,22% 0.00%
10A 10B 10C 15A 15B 15C 20A 20B 20C

Rumus Laju Pertumbuhan Harian ( LPH )


( Cokrowati et al,2020) dalam Journal of Fisheries
Tingginya Laju pertumbuhan harian pada sampel dengan dosis pupuk 20 dan Marine Research
% dikarenakan kandungan nitrogen dan fosfat yang dibutuhkan sebagai LPH : x 100 %
nutrisi terserap secara optimal dan merata tidak kurang dan tidak lebih.Hal Keterangan
ini sesuai dengan penelitiaan yang dilakukan oleh Cokrowati et al (2020) LPH : Laju Pertumbuhan Harian Rata-Rata (%)
Dimana pemberian pupuk yang berlebihan dan kekurangan akan menjadi Wt: Bobot basah planlet pada awal penelitiaan ( gr)
faktor penghambat pertumbuhan rumput laut pada media kultur jaringan. W0 : Bobot basah planlet pada akhir penelitiaan ( gr)
t : selang waktu pengamatan
KESIMPULAN

1. Langkah-langkah dalam metode kultur jaringan adalah pemilihan planlet, penimbangan berat awal, pemberian
dosis pupuk PES, pembuatan pupuk PES dan monitoring pertumbuhan. Monitoring pertumbuhan meliputi
pergantian media kultur setiap minggu, pembersihan planlet, pemberian pupuk PES setiap minggu dan
perhitungan laju pertumbuhan.

2. Pembuatan pupuk PES adalah sebagau berikut Aquades sebanyak 1000 ml diambil dan dituangkan kedalam
erlemeyer. Erlemeyer diletakkan diatas hot plate stirrer setelah itu masukan 5,0 g Tris Base, 3,5 g NaNO3, 0,5 g
Na2b-glycerophosphate H2O, 250 ml larutan stok Iron-EDTA, 25 ml larutan stok Trace Metals, 0,5 ml larutan
stok Thiamine (Vitamin BI), 0,5 ml Larutan Stok Biotin (Vitamin H) dan 1 ml Larutan Stok Cyanocobalamin
(Vitamin B12), kemudian diaduk dengan stirrer hingga semua. Pupuk PES dilarutkan dalam botol media kultur
dengan menggunakan pipet atau Eppendorf sesuai dengan volume yang dibutuhkan dalam penelitiaan.

3. Dosis pupuk 20 ml memiliki nilai laju pertumbuhan yang paling besar diantara sampel lainya. artinya mengalami
kenaikan berat dari akhir penelitiaan hingga akhir penelitian yang paling besar. Hal ini dikarenakan penyerapan
nutrien yang terkandung dalam pupuk PES (Provasoli Enrinched Seawater) pada planlet rumput laut dengan
jumlah 20 bibit merupakan proporsi yang cukup baik.
TERIMAKASIH .

Anda mungkin juga menyukai