Anda di halaman 1dari 18

HEPATOMEGALI

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 7
 
AHMAD MUZAMMIL 2101036
GALLY ARIFIANTO 2101038
SAIPUL UMAR 2101039
SYAIFUL HUDA 2101040
M. MUSLIH HUSAENI 2101042
DEFINISI

Hepatomegali Pembesaran Hati adalah pembesaran


organ hati yang disebabkan oleh berbagai jenis
penyebab seperti infeksi virus hepatitis, demam tifoid,
amoeba, penimbunan lemak (fatty liver), penyakit
keganasan seperti leukemia, kanker hati (hepatoma) dan
penyebaran dari keganasan (metastasis). ( Brunner &
Suddarth, 2000:22 ).
KLASIFIKASI
ETIOLOGI
1. Alkoholisme
2. Hepatitis A
3. Hepatitis B
4. Gagal jantung kongestif (CHF, congestive
heart failure)
5. Leukemia
6. Neuroblastoma
PATOFISIOLOGI

Faktor-faktor resiko seperti rokok jamur, kelebihan


zat dan infeksi virus hepatitis B serta alcohol yang
mengakibatkan sel-sel pada hepar rusak serta
menimbulkan reaksi hiperplastik yang
menyebapkan neoplastik hepatima yang mematikan
sel-sel hepar dan mengakibatkan pembesaran hati.
TANDA DAN GEJALA
• Sakit perut terutama di bagian kanan atas
• Perut terasa penuh
• Mual dan muntah
• Perut terlihat membesar
• Nyeri otot
• Lemas
• Hilang nafsu makan
• Penurunan berat badan
• Kulit dan mata menguning (Penyakit kuning)
KOMPLIKASI
Orang yang hatinya rusak karena pembentukan jaringan parut (sirosis), bisa

menunjukkan sedikit gejala atau gambaran dari hepatomegali. Beberapa

diantaranya mungkin juga mengalami komplikasi, yaitu:

1) Hipertensi portal dengan pembesaran limpa

2) Asites (pengumpulan cairan dalam rongga perut)

3) Gagal ginjal sebagai akibat dari gagal hati (sindroma hepatorenalis)

4) Kebingungan (gejala utama dari ensefalopati hepatikum) atau

5) Kanker hati (hepatoma).


PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. rontgen perut
2. CT scan perut
3. tes fungsi hati.
PENATALAKSANAAN MEDIK DAN
KEPERAWATAN

• Terapi umum - Istirahat - Diet

• Terapi komplikasi - Ruptur : pembedahan - Kista


terinfeksi : pasang drainase
• Pembedahan - Pembedahan - Operasi pintas porto-
cava - Aspirasi cairan (bila kista besar) - Skleroterapi
(bila ada perdarahan varises) - Transplantasi hati
KONSEP KEPERAWATAN KRITIS
KASUS
Tn P laki-laki, 57 tahun, dirawat di ruang ICU dengan keluhan keluhan utama perut

membesar. pasien sesak dan kesulitan bernapas, keluhan diperberat dengan nyeri skala 5

disertai dengan mual muntah.GCS 15 tekanan darah 110/80 mmHg, nadi 92x per menit, laju

respirasi 32x per menit, suhu axilla 38 oC, dan VAS : 3/10 di daerah epigastrium. Tampak

konjunctiva anemis pada pemeriksaan mata dan ginekomastia pada pemeriksaan thoraks.

Dari pemeriksaan abdomen, pada inspeksi tampak adanya distensi, dari palpasi didapatkan

hepar dan lien sulit dievaluasi dan ada nyeri tekan pada 5 regio epigastrium dan

hipokondrium. Dari perkusi abdomen didapatkan undulasi (+), shifting dullness (+) dan

traube space redup sclera dan tubuh nampak kuning sejak 2 bulan sebelum masuk rumah

sakit.
DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Pola napas tidak efektif behubungan dengan


hambatan upaya napas
2. Nyeri akut berhubungan dengan agen
pencederaan fisiologis
INTERVENSI
Pola napas tidak efektif behubungan
dengan hambatan upaya napas
Setelah dilakukan tindakan keperawatan
diharapkan pola napas membaik dengan
kritera hasil :
1) dispnea membaik
2) pemanjangan fase ekpirasi membaik
3) frekuensi napas membaik
4) kedalaman napas baik
Pola napas tidak efektif behubungan dengan
hambatan upaya napas
Observasi
1. monitor jalan napas ( frekuensi, kedalaman , usaha napas )
2. monitor bunyi napas tambahan
Terapeutik
3. pertahankan kepatenan jalan napas
4. posisikan semi-fowler atau fowler
5. lakukan fisioterapi dada, jika perlu
6. berikan oksigen, jika perlu
Kolaborasi
7. kolaborasi pemberian bronkodilator , ekspektoran,
mukolitik , jika perlu
Nyeri akut berhubungan dengan agen
pencederaan fisiologis ( inflamasi)
Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan tingkat
nyeri menurun dengan
kritera hasil :
1) Keluhan nyeri menurun

2) Meringis menurun

3) Sikap protektif menurun


4) Kesilitan tidur menurun
Nyeri akut berhubungan dengan agen pencederaan
fisiologis ( inflamasi)
Observasi
1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi ,frekuensi , kualitas , intensitas nyeri
2. Identifikasi skala nyeri
3. Identifikasi respon nyeri non verbal
4. Identifikasi factor yang memperberat dan meringankan nyeri.
5. Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup
6. Monitor efek samping penggunaan analgetik
Terapeutik
7. Berikan teknik nonfarmakologi untuk mengurangi rasa nyeri
8. Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri
9. Fasilitasi istirahat dan tidur
10.Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan strategi meredahkan nyeri
Edukasi
11.Jelaskan penyebab, periode dan pemicu nyeri
12.Jelaskan strategi meredakan nyeri
13.Ajarkan teknik nonfarmakologi untuk mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
14.Kolaborasi pemberian analgetik
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai