SPC
(STATISTICAL PROCESS
CONTROL)
CHECKSHEETS
Stratifikasi
HISTOGRAMS
SCATTER Diagrams 7 Tools
PARETO Diagrams
CAUSE-AND-EFFECT Diagrams +
CONTROL Charts
Flow Chart
Manajemen Berdasarkan Data
Present Level
Mencari Penyebab Permasalahanya
Selesaikan Gejala
Problems Masalah Problem
Masalah Solved
Hilang
Temporarily!
Marilah kita cari masalah sebenarnya
Identifikasi Selesaikan Gejala Problem
Problems Penyebab Masalah Masalah Solved
Permasalahan Hilang
Really Solved!
Manajemen Berdasarkan Data
Measurement
Brainstorming
Category
Average
6. Report results.
4. Identify causes for the current 5. Develop a plan for improvement and
situation. how success will be measured.
and/or
than creating driving
notes.
Cause Cause Affinity Diagram forces.
Team members
randomly place
Pilot Project
them in the middle
EFFECT of the table.
Ideas are grouped
into l ike categories.
Finally, a header
note is placed at
Cause Cause Cause the top of each Action Plan refers to a series of connected steps that
column. are designed to accomplish a goal or objective. Action
plans include details of shorter- and longer-term
performance projections, responsible personnel, resource
Imagineeringis a Brainstorming technique used
to identify what an individual or group envisions as and/or A Run Chart is used to monitor a process to see
whether or not the long-range average is
the perfect project, process, or system. Another A Bar Chart displays collected data on
commitments and time horizons for accomplishment. term used for Imagineering is idealized design. parallel horizontal bars for comparative changing.
Action plan development represents the critical stage analysis. Lengths are proportional to
The facilitator or leader Run Charts are the simplest quality tool to
collected data.
in planning when Imagineering must clearly state the construct and use.
strategic ACTION PLAN objective of the BAR CHART RUN CHART
objectives and Imagineering session.
goals are made
Measurement
Example:
Category
specific so that Average
“What would be the perfect
effective learning environment?”
organization-wide
Survey Results In Percent
understanding and
deployment are Time
possible.
Student Evaluation Form
FLOW CHART
Flow Charts
y
Qualit
nteed
Guara
Quality
Guaranteed
Customer
Flow Charts
1. Tentukan Batasan
Mulailah dari yang dalam kontrol/bidang kerja anda
Yes
Within
Input Process Output
Spec?
No
adjust
Flow Charts Symbols
N
PROCESS DECISION
Y END
A A CONNECTOR
FILE
DOCUMENT
Process Chart Symbols
Operations
Inspection
Transportation
Delay
Storage
CHECK SHEET
Check Sheet
Observasi (pengamatan).
Coba anda bayangkan anda diminta untuk mengambil data dengan cara
observasi langsung di lapangan
Resiko: Lupa, tidak akurat dan sebagainya
H A
G B
F C
E D
Radial
Circular 1 2 3 4 5 6 7 TOTAL
A 2
B 0
C 3
D 0
E 9
F 3
G 1
H
TOTAL 8 8 0 0 0 2 0 18
Defective Cause Check Sheet
oo o oo ooooo oooooo oo o oo oo o o
M x x x
E C y y
S z z
v v v
I oo o oo ooo ooo ooooo oo oo oo o oo o
N x x x x xx
D y y y yy
z z z zz
B
v v
Check Up Confirmation Check Sheet
Apabila berdiri
Siapkan tiket/abonemen
Pegangan yang erat pada tempat untuk pegangan
Letakkan/ pindahkan tas di depan anda
Pindah ke dekat pintu apabila stasiun tujuan tinggal berjarak 1 stasiun
Turun dari kereta di stasiun tujuan
Contoh Check Sheet
Alasan Tidak ada orang untuk Orang yg dicari tidak Hanya 1 orang Total
menerima telpon ditempat operator (partnernya
sedang keluar)
Tanggal
4-Jun IIII IIIII I IIIII IIIII I 24
5-Jun IIIII IIIII III IIIII IIIII IIII 32
6-Jun IIIII I IIII IIIII III 28
3.5
Shift 1
2.5
Total cacat
Shift 2
1.5
0.5
0
1 2 3 4 5 6 7
HISTOGRAM
Ir. Isti Surjandari, Ph.D.
Definisi
Frekuensi rendah dekat tengah kisaran data, dan ada puncak pada sisi lain
T ip e d u a P u n c a k
Bentuk-bentuk Histogram
Langkah Pembuatan
Histogram
Langkah 1 :
Mengumpulkan dan mentabulasi
Langkah 2 :
Menyampaikan informasi
mengenai variasi dalam Menghitung kisaran dan lebar interval
suatu proses
Langkah 3 :
Mengambil keputusan Menggambar sumbu horizontal dan vertikal
dengan memusatkan
perhatian pada upaya Langkah 4 :
perbaikan Mentabulasi data menurut interval
Langkah 5 :
Memetakan data
Langkah 6 :
Menganalisis Histogram
Contoh Penyusunan
Histogram
Diketahui nilai test akhir untuk Materi Statistik dalam suatu pelatihan
yang diikuti oleh 80 peserta adalah sbb:
68 84 75 82 68 90 62 88 76 93
73 79 88 73 60 93 71 59 85 75
61 65 75 87 74 62 95 78 63 72
66 78 82 75 94 77 69 74 68 60
96 78 89 61 75 95 60 79 83 71
79 62 67 98 78 85 76 65 71 75
65 80 73 57 88 78 62 76 53 74
86 67 73 81 72 63 76 75 85 77
Contoh Penyusunan
Histogram
Data disusun menurut array (angka yang terkecil ke terbesar atau sebaliknya)
53 62 65 71 73 75 77 79 85 90
57 62 66 71 74 75 78 80 85 93
59 62 67 71 74 75 78 81 86 93
60 62 67 72 74 76 78 82 87 94
60 63 68 72 75 76 78 82 88 95
60 63 68 73 75 76 78 83 88 95
61 65 68 73 75 76 79 84 88 96
61 65 69 73 75 77 79 85 89 98
Nilai terendah = 53
Nilai tertinggi = 98
Range = nilai tertinggi – nilai = 98 – 53 = 45
Data disusun menurut kelas/kelompok – kelas dan jumlah peserta
Pembentukan Tabel Distribusi Frekuensi
Tab el 2
D is t r i b u s i F r e k u e n s i N i l a i U j i a n S t a t i s t i k In d u s t r i d a r i 8 0 m a h a s i s w a
N ILA I U JIA N FR EK U EN SI
52 – 58 2
59 – 65 15
66 – 72 11
73 – 79 28
80 – 86 9
87 – 93 9
94 – 100 6
TO TAL 80
Tabel 3.
Distribusi Frekuensi Nilai Ujian Statistik Industri dari 80 mahasiswa
NILAI FREKUENSI
52 – 57 2
58 – 63 12
64 – 69 9
70 – 75 19
76 – 81 16
82 – 87 8
88 – 93 8
94 – 99 6
TOTAL 80
14
12
Frequency
10
0
50 55 60 65 70 75 80 85 90 95 100 105
Nilai Statistik
Hal yang perlu diperhatikan
Histogram lebih bersifat sebagai tempat sortir dari satu karakteristik yang ingin diketahui
deskripsinya
Kita sudah mendapatkan data pendapatan dari berbagai perusahaan. Kita ingin tahu berapa
perusahaan yang mendapatkan $10.000-$20.000, berapa yang $20.000-$40.000, dst
Bar Graph bisa memberikan gambaran berbagai macam karakteristik atau sumber
karakteristik dalam satu gambar
4
Count
0
53 57 59 60 61 62 63 65 66 67 68 69 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 92 93 94 95 96 98
Nilai Statistik
Kegunaan
Time
Run Chart
Why is it useful?
Time – order sequence shows a running record of the process
Lebih mudah untuk dapat mengidentifikasi kecenderungan (trend)
When is it used?
Apabila dirasakan perlu untuk memperlihatkan variasi proses
terhadap waktu (untuk memperlihatkan ketidak-konsistenan dalam
suatu periode waktu)
Run Chart
How is it done?
9/18 9/21 9/26 10/2 10/7 10/10 10/13 10/13 10/14 10/17 10/19 10/20 10/21 10/22 10/24 10/26 10/26 10/28 10/30
16 24 19 26 21 18 28 29 21 17 21 25 15 27 23 20 17 28 26
Smallest Number = 15
Largest Number = 29
Run Chart Example
9/1 9/2 9/2 10/ 10/ 10/ 10/ 10/ 10/ 10/ 10/ 10/ 10/ 10/ 10/ 10/ 10/ 10/ 10/
8 1 6 2 7 10 13 13 14 17 19 20 21 22 24 26 26 28 30
16 24 19 26 21 18 28 29 21 17 21 25 15 27 23 20 17 28 26
30
29
28 28
27
26 26
25 25
24
23
21 21 21
20 20
19
18
17 17
16
15 15
10
Run Chart Example
30
29
28 28
27
26 26
25 25
24
23
21 21 21
20 20
19
18
17 17
16
15 15
10
GRAFIK
Ir. Isti Surjandari, Ph.D.
Grafik / Diagram
Fungsi:
Menerangkan (kondisi kerusakan, tingkat produktivitas.)
Memahami keadaan, keadaan masa lalu dan sekarang.
Merencanakan target.
Grafik Garis
Jumlah Masalah
2
Membuat Janji Telpon
25
Actual "OUT"
20 Post "OUT"
Mirip histogram, tetapi
No of Outs
15
statistiknya tidak seketat 10
histogram 5
Pekerjaan
SwitchBoard
Normal, 75
Pertanyaan, 16
Student Evaluation Form
Grafik Batang
3.63 0.88
10. Overall rating 4.11 0.63
3.38 1.00
9. Communicated subject matter clearly 3.94 0.94
3.25 1.01
8. Created learning atmosphere 3.68 0.93
3.42 1.00
7. Learned greatly from instructor 3.57 0.88
3.64 0.90
6. Instructor interested in helping students 4.11 0.73
3.78 0.88
5. Instructor well prepared 4.13 0.71
3.57 0.94
4. Encouraged independent thinking 3.79 0.78
3.76 0.94
3. Instructor interested in teaching 4.38 0.64
3.63 0.93
2. Intellectually stimulating 3.77 0.79
3.63 0.88
1. Well organized 4.11 0.52
5.00
3.47 3.50
3.50 3.42 3.30 3.28
3.24
2.00
1.50
1.00
x1 x2 x3 x4 x5 x6 x7 x8 x9 x10 x11 x12 x13 x14 x15 x16 x17 x18 x19
Nama dosen
Grafik Pie
Sangat Kurang
Membantu melihat bagian 4%
“kue” dari keseluruhan
Biasa
19%
Baik
40%
47%
53%
above average
below average
PARETO
Ir. Isti Surjandari, Ph.D.
Vilfredo Pareto
80
80
Percent
Count
60
60
40
40
20 20
0 0
sample1 red blue green yellow Other
Count 53 27 19 7 2
Percent 49.1 25.0 17.6 6.5 1.9
Cum % 49.1 74.1 91.7 98.1 100.0
Pareto Charts
Apakah 80% dari keluhan konsumen timbul dari 20% produk atau
jasa yang anda hasilkan?
80/20 Rule
20
80
80
20
Cause Problems
Pembuatan Diagram Pareto
START
Buat END
Diagram Pareto
Studi Kasus PT Mie Instant XYZ
“99% Good”
20,000 lost articles of mail per hour s Defects % Good
5,000 incorrect surgical operations Per million
per week.
No electricity for almost 7 hours
2 308,733 69.1%
each month 3 66,803 93.3%
4 6,200 99.38%
5 233 99.976%
6 3.4 99.9996%
Note: Target dari pengendalian kualitas Six Sigma adalah sebesar 3.4 DPMO
Number of defects
DPMO x 1,000,000
Number of
opportunities
for error per x No. of units
unit
D P M O Example
Pencucian sebuah karpet yang berukuran 1500 cm 2 dilakukan oleh suatu proses
berkemampuan 4 yang memiliki target 6.210 DPMO
Maka akan terdapat sekitar 9,3 cm2 dari area karpet itu yang tidak tercuci bersih
6.210
Banyaknya Cacat * 1500 9,3
1.000.000
D P M O Example
Pencucian sebuah karpet yang berukuran 1500 cm 2 dilakukan oleh suatu proses
berkemampuan 6 yang memiliki target 3,4 DPMO
Maka hampir seluruh area karpet akan tercuci bersih, karena kemungkinan kegagalan hanya
0,005 cm2
3,4
Banyaknya Cacat * 1500 0,005
1.000.000
D P M O example
For every one
million bank
Example of Defects Per Million Opportunities
(DPMO) calculation. Suppose we observe statements the
200 bank statements out of a total of 200,000 manager can
are mailed out to the wrong address. What is expect to have
the DPMO in this situation? 1,000 of them
sent to the wrong
address.
200
DPMO x 1,000,000 1, 000
1 x 200,000
Cost of Quality: What might that DPMO mean
in terms of correcting the errors?
FISHBONE DIAGRAM
Ir. Isti Surjandari, Ph.D.
John Dewey once said, "A problem well-
defined is half solved."
Fishbone Diagram
Fungsi:
Menemukan penyebab-penyebab dari suatu masalah.
Fishbone Diagram
SEBAB - SEBAB
AKIBAT
METHOD MACHINE
Contoh Fishbone
Alat
Metode
Alat sering
A
rusak
Tidak Petugas lambat
dijadwalkan melakukannya
Maintenance tidak Petugas kurang
Tidak dilakukan terampil u/pakai komputer
ada dana
Komputer sering Bukan latar
“Hang” blk pendidikannya
B Aturan belum
dibuat
Petugas
tidak ditempat
Tidak ada Petugas tidak
instruksi dari Ka.Radiologi ditempat Tidak ada Jadwal
Jaga Petugas
Pasien tidak
dikirim o/Dokter Spes
Kerja rangkap C
Jarang ada
pasien radiologi
Tidak ada
indikasi Manusia
Langkah Fishbone Diagram
Step 1 – Ambillah keputusan tentang efek yang ingin dianalisa, gambarkan kepala ikan
disebelah KANAN
Step 2 – Jika bisa kumpulkan semua orang dalam proses yang memiliki kepentingan
terhadap efek tersebut
Sebab posisi itu tidak ditempati sejak departemen periklanan dibuka sejak 2 bulan yang lalu.
Pertanyaan yang membantu dalam menyusun Fishbone
Diagram
MAN MACHINE
Apakah bekerja megikuti standard? Apakah memenuhi persyaratan produksi?
Apakah bekerja dengan efisien? Apakah memenuhi kemampuan proses?
Apakah ia sadar akan masalah? Apakah diberi minyak/ oli cukup?
Apakah ia bertanggung jawab? Apakah dilakukan inspeksi?
Apakah ia qualified? Apakah proses sering terhenti karena
Apakah ia ditugaskan di posisi yang tepat? masalah peralatan?
Apakah ia mau berubah kearah perbaikan? Apakah memenuhi persyaratan presisi?
Apakah ia sehat? Apakah menimbulkan bunyi bising yang
Apakah ia dapat berhubunga dengan baik tidak biasa?
dengan orang lain? Apakah layoutnya sesuai?
Apakah tersedia jumlah yang cukup?
Apakah semuanya dalam tatanan kerja
yang baik?
Pertanyaan yang membantu dalam menyusun
Fishbone Diagram
Manusia METODE
UCL
CL
LCL
Membaca Peta Kendali
UCL
CL
LCL
Membaca Peta Kendali
3. Kecenderungan bila titik-titik membentuk kurva
kontinu ke atas atau ke bawah.
kecenderungan ke atas
tujuh titik turun yang drastis
UCL
CL
LCL
Membaca Peta Kendali
UCL
garis 3 sigma
garis 2 sigma
CL
LCL
Membaca Peta Kendali
5. Mendekati garis pusat bila kebanyakan titik
terdapat di dalam 1,5 sigma dari garis pusat.
UCL
garis 3 sigma
LCL
Membaca Peta Kendali
6. Gerak periodik bila kurva berulang-ulang
menunjukkan kecenderungan naik dan turun.
UCL
CL
LCL
EXAMPLES OF FORMS
Type of Variable Control Chart
np charts
Counting No of defects
c charts
u charts
Pemilihan Jenis Control Chart
Determine Data Type
Use c chart
(or u chart)
Is sample size equal Is sample size
to 1? constant?
Yes No
Use X and
No Use p chart
Moving Yes
Range charts
Use X bar R
No and S charts
Pertanyaan :
Kasus
Subgroup X1 X2 X3 X4 Xi Ri Subgroup X1 X2 X3 X4 Xi Ri
1 6.5 6.2 6.7 6.7 6,53 0,5 14 6.3 6.8 6.3 6.7 6,53 0,5
2 6.2 6.1 6.8 7.1 6,55 1 15 6.1 6.6 7.0 7.3 6,75 1,2
3 6.0 6.6 6.7 6.9 6,55 0,9 16 6.7 6.2 6.5 6.0 6,35 0,7
4 6.5 6.8 7.2 7.0 6,88 0,7 17 6.8 6.2 6.0 6.1 6,28 0,8
5 6.3 6.2 6.9 6.6 6,50 0,7 18 6.8 6.7 6.8 6.3 6,65 0,5
6 6.7 6.6 6.3 6.6 6,55 0,4 19 6.6 6.4 6.7 7.0 6,68 0,6
7 6.9 7.3 7.1 6.2 6,88 1,1 20 6.5 6.1 6.4 6.7 6,43 0,6
8 6.4 6.0 6.5 6.0 6,10 0,4 21 6.4 6.2 6.7 6.5 6,45 0,5
9 6.5 6.8 6.2 7.3 6,70 1,1 22 6.8 6.2 6.7 7.2 6,73 1
10 6.0 6.6 6.3 6.2 6,28 0,6 23 6.8 6.2 6.7 6.5 6,55 0,6
11 6.2 6.4 6.3 6.7 6,40 0,5 24 6.8 6.2 6.7 7.3 6,75 1,1
12 6.1 6.3 6.0 6.6 6,25 0,6 25 7.2 6.5 6.9 7.1 6,93 0,7
13 6.8 7.0 7.2 6.4 6,83 0,7 84,98
Rata-rata 3,40 0,368
Langkah Pengerjaan Kasus
Langkah Pengerjaan Kasus
Batas
kendali bawah :
LCL = x bar - A2R
LCL = 6,56 - 0,729(0,72) = 6,035
Peta kendali R (D4=2,282 dan D3= -)
Batas
kendali atas :
UCL = D4R
UCL = 2,282 (0,72) = 1,643
Langkah Pengerjaan Kasus
Garis pusat :
CL = R = 0,72
Batas kendali bawah :
LCL = D3R = 0
LCL
CL
UCL
UCL
CL
LCL
Date 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
x1 6,5 6,2 6 6,5 6,3 6,7 6,9 6,4 6,5 6 6,2 6,1 6,8 6,3 6,1 6,7 6,8 6,8 6,6 6,5 6,4 6,8 6,8 6,8 7,2
x2 6,2 6,1 6,6 6,8 6,2 6,6 7,3 6 6,8 6,6 6,4 6,3 7 6,8 6,6 6,2 6,2 6,7 6,4 6,1 6,2 6,2 6,2 6,2 6,5
x3 6,7 6,8 6,7 7,2 6,9 6,3 7,1 6,5 6,2 6,3 6,3 6 7,2 6,3 7 6,5 6 6,8 6,7 6,4 6,7 6,7 6,7 6,7 6,9
x4 6,7 7,1 6,9 7 6,6 6,6 6,2 6 7,3 6,2 6,7 6,6 6,4 6,7 7,3 6 6,1 6,3 7 6,7 6,5 7,2 6,5 7,3 7,1
SUM 26,1 26,2 26,2 27,5 26,0 26,2 27,5 24,9 26,8 25,1 25,6 25,0 27,4 26,1 27,0 25,4 25,1 26,6 26,7 25,7 25,8 26,9 26,2 27,0 27,7
X-bar 6,53 6,55 6,55 6,88 6,5 6,55 6,88 6,1 6,7 6,28 6,4 6,25 6,83 6,53 6,75 6,35 6,28 6,65 6,68 6,43 6,45 6,73 6,55 6,75 6,93
R-bar 0,5 1 0,9 0,7 0,7 0,4 1,1 0,4 1,1 0,6 0,5 0,6 0,7 0,5 1,2 0,7 0,8 0,5 0,6 0,6 0,5 1 0,6 1,1 0,7
Control Chart pH
Pupuk “SP-36”
7.0 UCL=7.085
Means
6.5 X=6.56
6.0 LCL=6.035
Subgroup 0 5 10 15 20 25
2
UCL=1.643
Ranges
1
R=0.72
0 LCL=0.000
Analisa Kasus
Peta kendal X :
Memantau perubahan suatu sebaran atau distribusi suatu
variabel asal dalam hal lokasinya (pemusatannya).
Apakah proses masih berada dalam batas-batas
pengendalian atau tidak.
Apakah rata-rata produk yang dihasilkan sesuai dengan
standar yang telah ditentukan.
Peta kendali R :
Memantau perubahan dalam hal spread-nya
(penyebarannya).
Memantau tingkat keakurasian/ketepatan proses yang
diukur dengan mencari range dari sampel yang diambil.
Langkah dalam pembuatan Peta X dan R
1 2.40 0.10
2 2.39 0.09
3 2.37 0.05
4 2.38 0.04
5 2.39 0.07
6 2.40 0.05
7 2.37 0.03
8 2.38 0.05
9 2.37 0.04
10 2.39 0.07
11 2.38 0.06
12 2.36 0.04
13 2.41 0.06
14 2.37 0.02
15 2.44 0.04
16 2.40 0.07
17 2.39 0.06
18 2.37 0.05
19 2.41 0.08
20 2.41 0.12
Jumlah 47.78 1.19
Rata-rata 2.39 0.06
X = (Σ X)/k = 47.78 / 20 = 2.39
R = (Σ R)/k = 1.19 / 20 = 0.06
Peta Kendali X :
CL = X = 2.39
UCL = X + (A2 * R) = 2.39 + (0.577*0.06) = 2.42
LCL = X - (A2 * R) = 2.39 – (0.577*0.06) = 2.36
Peta Kendali R
CL = R = 0.06
UCL = D4 * R = 2.114 * 0.06 = 0.12
LCL = D3 * R = 0 * 0.06 = 0
Perhitungan
Sampel
Pada Peta X ada Rata-rata Range
data yang out of
1 2.40 0.10
control, maka
2 2.39 0.09
data pada sampel 3 2.37 0.05
tersebut dibuang. 4 2.38 0.04
5 2.39 0.07
6 2.40 0.05
7 2.37 0.03
8 2.38 0.05
9 2.37 0.04
10 2.39 0.07
11 2.38 0.06
12 2.36 0.04
13 2.41 0.06
14 2.37 0.02
16 2.40 0.07
17 2.39 0.06
18 2.37 0.05
19 2.41 0.08
20 2.41 0.12
Jumlah 45.34 1.15
Rata-rata 2.386 0.0605
X = (Σ X)/k = 45.34 /19 = 2.386
R = (Σ R)/k = 1.15 /19 = 0.0605
Peta Kendali X :
CL = X = 2.386
UCL = X + (A2 * R) = 2.386 + (0.577*0.0605)
= 2.4209
LCL = X - (A2 * R) = 2.386 – (0.577*0.0605)
= 2.3511
Peta Kendali R
CL = R = 0.0605
UCL = D4 * R = 2.114 * 0.0605 = 0.1280
LCL = D3 * R = 0 * 0.06 = 0
Karena sudah tidak ada data yang out of control,
maka langkah selanjutnya adalah menghitung
kapabilitas proses.
Perhitungan Kapabilitas Proses :
S=
(
Nx
2
Xi
)
( 2
Xi
)
N
(N
1)
atau S = R/d2 = 0.0605/2.326 = 0.026
Cp = USL
=
LSL 2
.
452.
35
0.
641
6S 6(
0.026
)
USL X 2
.
452.
386
CPU = =
0.
820
3S 3(0
.026
)
CPL = X LSL= 2
.
3862
.
35
0.
461
3S 3(0
.026
)
(X i X )2
S = n 1
6. Hitung nilai rata-rata dari seluruh s, yaitu S yang
merupakan garis tengah dari peta kendali S,
7. Hitung batas kendali dari peta kendali x
UCL = x + 3. * S
C4* n
3
LCL = x – 3 . * Sdimana = A3
C4* n
C4* n
Sehingga :
UCL = x + (A3 * S)
LCL = x – (A3 * S)
8. Hitung batas kendali untuk peta kendali S :
3 * S (1 C 4) 3. (1 C4)
UCL =S dimana = B4 1
C4
C4
3 * S (1 C4) 3. (1C4)
LCL =S dimana = B3 C4
1
C4
Sehingga :
UCL = B4 * S
LCL = B3 * S
9. Plot data x dan S pada peta kendali x dan S
serta amati apakah data tersebut berada
dalam pengendalian atau diluar pengendalian.
Contoh :
Jumlah Observasi Hasil Pengukuran x S
1 20, 22, 21, 23, 22 21,60 1,14
2 19, 18, 22, 20, 20 19,80 1,48
3 25, 18, 20, 17, 22 20,40 3,21
p(1p)
LCL = p – 3 n
0
,076
(
1 0,076
)
= 0,076 – 3 = 0,036
50
Peta Kendali – C (C-chart)
Peta pengendali untuk banyaknya cacat dalam
satu unit produk. Suatu produk dikatakan cacat
(defective) jika produk tersebut tidak
memenuhi suatu syarat atau lebih. Setiap
kekurangan disebut defec. Setiap produk yang
cacat bisa saja terdapat lebih dari satu defec.
(yang diperhatikan banyaknya cacat, bukan
jumlah produk yang cacat).
Langkah-langkah pembuatan peta kendali - C :
1. Kumpulkan k = banyaknya subgrup yang akan
diinspeksi,
Usahakan k mencukupi jumlahnya antara k =
20–25 subgrup,
2. Hitung jumlah cacat setiap subgrup ( = C),
Contoh Soal :
PT. Asuransi Jasa sedang mengadakan
penelitian mengenai banyaknya kecelakaan yang
terjadi selama 1 bulan terakhir. Penelitian ini
digunakan untuk mendata penyebab-penyebab
kecelakaan agar lain kali kecelakaan bisa
dikurangi. Untuk itu dikumpulkan data
kecelakaan yang terjadi selama 30 hari terakhir,
sbb :
Hari Celaka (C) Hari Celaka (C)
1 5 16 2
2 1 17 1
3 0 18 0
4 6 19 0
5 3 20 1
6 2 21 2
7 3 22 4
8 4 23 1
9 5 24 3
10 1 25 2
11 2 26 0
12 2 27 1
13 3 28 2
14 0 29 3
15 5 30 1
c 65
C = =
k 30
= 2
,167
UCL = C + =
3 c 6,58
UCL = C - =
3 c
1,416
Peta Kendali – u (u-chart)
Peta kendali u relatif sama dengan peta kendali c.
Perbedaanya hanya terdapat pada peta kendali u
spesifikasi tempat dan waktu yang dipergunakan
tidak harus selalu sama, yang membedakan
dengan peta kendai c adalah besarnya unit
inspeksi perlu diidentifikasikan.
Rumus yang digunakan :
Ci
CL = U =
U banyaknya sampel
UCL = + 3 ni
U
LCL = - 3 ni
Keterangan :
Ui = ketidaksesuaian per unit setiap kali
observasi
Ci = banyaknya ketidaksesuaian setiap unit
produk
n = banyaknya sampel
Contoh Soal :
Suatu unit QC dari perusahaan lembaran baja ingin
mengadakan inspeksi pada lembaran-lembaran baja
yang diinspeksinya. Karena lembaran lem-barannya
panjang, maka ditetapkan pemeriksaan tiap 100 m2
lembaran baja. Pemeriksaan dilakukan untuk 25
gulungan baja.
Obs Ukuran sampel Jumlah Obs Ukuran Jumlah
(m2) cacat Sampel (m2) cacat
1 100 5 14 100 11
2 100 4 15 100 9
3 100 7 16 100 5
4 100 6 17 100 7
5 100 8 18 100 6
6 100 9 19 100 10
7 100 6 20 100 8
8 100 5 21 100 9
9 100 16 22 100 9
10 100 10 23 100 7
11 100 9 24 100 5
12 100 7 25 100 7
13 100 8 Jumlah 189
Penyelesaian ”:
CL = =
= = 7,56