Anda di halaman 1dari 9

KEDUDUKAN MASYARAKAT HUKUM

ADAT

MATERI KETUJUH
Adisty Revita
Daniel Christianto (3015210095)
Julian
Madarina (3015210217)
Videllito (3015210373)
INSTRUMEN HUKUM NASIONAL
ASAL- MUASAL HUKUM NASIONAL

Berbagai protes dari “native peoples” di dataran


Amerika Utara pada tahun 1950-an, memancing
reaksi ILO sebagai lembaga PBB yang bergerak
dalam isu perlindungan tenaga kerja. Karena
itu, ILO kemudian melakukan berbagai riset
lapangan, dan pada tahun 1957, ILO
mengeluarkanKonvensi No.107 dan
rekomendasi No.104 tentang “Perlindungan dan
Integrasi Penduduk Asli dan Masyarakat Suku”.
Pada tahun 1989, Konvensi tersebut
diperbaharui oleh ILO dengan Konvensi
No.169.
Realitas Sosial – Budaya
•Dari realitas sosial-budaya yang ada di
Indonesia, keberadaan entitas masyarakat
adat ternyata cukup beragam, serta
memperlihatkan dinamika perkembangan
yang bervariasi.
Entitas masyarakat adat dikelompokkan
dalam beberapa tipologi
Kelompok masyarakat lokal yang masih kukuh berpegang
pada prinsip “pertapa bumi”.
Kelompok masyarakat lokal yang masih ketat dalam
memelihara dan menerapkan adat istiadat, tapi masih
membuka ruang yang cukup bagi adanya hubungan
“komersil” dengan pihak luar.
Masyarakat adat yang hidupnya bergantung pada (hutan,
sungai, gunung, laut, dan lain-lain), dan mengembangkan
sistem pengelolaan sumberdaya alam yang unik, tetapi tidak
mengembangka adat yang ketat untuk perumahan maupun
pemilihan jenis tanaman jika dibandingkan dengan
masyarakat pada kelompok pertama dan kedua tadias
masyarakat adat yang hidup tergantung dari alam dan
Pengakuan Hukum
Dalam Undang-Undang Dasar 1945 (hasil
amandemen), pengakuan dan penghormatan terhadap
masyarakat adat, termaktub dalam pasal 18B ayat (2),
yaitu; “Negara mengakui dan menghormati kesatuan-
kesatuan masyarakat hukum adat beserta hak-hak
tradisionalnya sepanjang masih hidup dan sesuai
dengan perkembangan masyarakat dan prinsip
Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang diatur
dalam undang-undang”.
INSTRUMEN HUKUM INTERNASIONAL
 Hak masyarakat adat kurang mendapat pengakuan hukum formal, meskipun
dalam beberapa tahun terakhir beberapa negara telah mengesahkan undang-
undang untuk melindungi hak masyarakat adat atas sumber daya alam
.
 Atas hal ini International Labour Organization ( Konvensi ILO 1989,no
169 ) telah menetapkan beberapa hak masyarakat adat yang penting, seperti
free (kebebasan), informed consent (penjelasan dan persetujuan), consultion
(konsultasi) dan compensation (kompensasi).

The United Nations Declaration on the Rights of Indigenous People


(UNDRIP) merupakan dokumen penting bagi pengakuan dan
perlindungan hak-hak masyarakat adat di tingkat Internasional

 Istilah indigenous dalam Konvensi ILO 169 diadopsi oleh World Bank
dalam pelaksanaan proyek pendanaan pembangunan di sejumlah
negara, terutama di negara-negara ketiga seperti Amerika Latin,Asia
Pasifik dan Afrika.
Dinamika Hukum Pengakuan dan Perlindungan Hak Masyarakat Hukum
Adat

Konsep Dinamika Hukum, karena hukum mempunyai


dinamika yang dapat diketahui melalui penelusuran
pemikiran dan kebijakan yang terjadi pada masa lampau,
guna membenahi masa kini dan memprediksikan yang akan
terjadi ke depan.

Konsep Pengakuan dan Perlindungan, hukum adat


mengandung unsur-unsur pembentuknya, seperti adat
istiadat sebgai nilai-nilai yang melembaga dalam masyarakat
melalui perbuatan-perbuatan masyarakat, dan mengandung
norma yang berdasarkan kesepakatan bersama secara tidak
tertulis.
Hak Masyarakat Hukum Adat atas
Sumber Daya Alam dalam Hukum
Internasional

Konvensi ILO 169, merupakan instrumen hukum


internasional yang pertama mengikat secara hukum
yang mengatur tentang hak-hak masyarakat adat.

Konvensi ini dinyatakan bahwa pemerintah


mempunyai tanggung jawab untuk menyusun, dengan
patisipasi dari masyarakat hukum adat yang
bersangkutan , aksi yang terkoordinasi dan sistematis
untuk melindungi hak-hak dan menjamin dihormatinya
keutuhan mereka.
Kesimpulan
 Bahwa masyarakat adat kini semakin tidak diakui oleh banyak
negara, maka setiap pemerintah harus menghormati
kebudayaan nilai-nilai yang ada di dalam masyarakat adat.
UNDRIP merupaka salah satu instrumen Internasional utama
yang mengakui dan menjunjung tinggi hak-hak masyarakat
huku adat,.Konvensi ILO 169 juga mengatur berbagi hak
perlindungan bagi masyarakat adat, dengan penekanan khusus
pada hak masyarakat adat untuk berkonsultasi dan
berpartisipasi dalam membuat keputusan tentang kegiatan yang
mempengaruhi mereka. Jadi menurut kami pemerintah pusat
ataupun daerah harus lebih memastikan bahwa masyarakat
hukum adat mendapatkan perlindungan atas hak- hak mereka
dan menghilangkan diskriminasi terhadap masyarakat hukum
adat, serta melaksanakan undang-undang tentang perlindungan
terhadap masyarakat hukum adat secara efekif.

Anda mungkin juga menyukai