Anda di halaman 1dari 13

Pengujian Rata-rata

Satu dan Dua Populasi


Contoh Kasus
 Seorang mahasiswa S2 sedang menyusun tesis. Judul tesisnya adalah
“Efektifitas Discovery Learning ditinjau dari Keterampilan Berfikir
Sains Siswa SMA”
 Untuk keperluan penelitiannya tersebut ia telah memilih 1 kelas
secara acak dari 6 kelas X di SMA Jaya. Diperoleh kelas X B sebagai
sampel penelitian.
 Setelah pembelajaran topik Keanekaragaman Hayati selesai
dilaksanakan, mahasiswa tersebut memberikan tes Keterampilan
Berfikir Sains (KBS) kepada siswa kelas X B tersebut.
 Bagaimana ia harus menganalisis data hasil tes yang ia peroleh?
Tergantung apa kriteria efektif yang digunakan?

Misalkan kriterianya adalah: Discovery Learning dikatakan


efektif jika rata-rata skor KBS siswa lebih dari 75.

Apa hipotesis peneliti?


Apa hipotesis statistikanya?
Langkah-langkah Pengujian Hipotesis
1. Tuliskan hipotesis nol dan alternatipnya
2. Tentukan taraf signifikansi α. Pada umumnya α sebesar
1% sd. 5%
3. Tentukan Statistik ujinya.
Pilihan Statistik Ujinya kalau tidak z ya t. Kapan
menggunakan z dan kapan menggunakan t?
4. Tentukan kriteria keputusannya.
• Ho ditolak jika….

5. Diketahui:………………………..
6. Kesimpulan: …………………………..
• Secara umum:

Ada 3 kemungkinan pasangan hipotesis nol dan alternatip, yaitu:


• Ada 2 pilihan statistik uji, yaitu:
• Bagaimana jika kritera efektifnya tidak demikian?
• Misal kriteria efektifnya adalah:
a) Setelah pembelajaran terdapat peningkatan skor KBS yang
signifikan dibandingkan sebelum pembelajaran
b) Rata-rata skor KBS siswa yang belajar menggunakan Discovery
Learning lebih tinggi dibandingkan rata-rata skor KBS siswa
yang belajar secara konvensional
c) Lebih dari 75% siswa yang memperoleh skor KBS minimal pada
katagori baik, yaitu minimal 70
a) Rata-rata sesudah > rata-rata sebelum
b) Rata-rata kelas eksperimen > rata-rata kelas control
c) Proposi (persentase) yang termasuk kategori minimal baik > 75%

a) Perlu pretest – postest


b) Perlu kelas control
c) Kriteria baik

Anda mungkin juga menyukai