Raynaldo Sembiring
Yogyakarta, 2020
#1
Pendahuluan
ICEL • 2020
Omnibus Law diperlukan untuk mempercepat penerbitan regulasi
yang mendorong kecepatan investasi
– pernyataan Presiden dan jajaran menterinya
representatif.
Menguntungkan dari segi biaya dan waktu Kurang memperhatikan detail dari norma yang diatur
Mengatasi konflik antar peraturan perundangan Proses pembuatan cenderung tertutup dan sangat cepat
ICEL • 2020
The Omgevingswet (enacted 2016, effective
2021)
- Form:
from 26 laws => 1
(e.g. Spatial Planning Act, Environmental Act,
Building Act, etc.)
- Procedure:
Environmental vision
One stop shop
Less investigation
Fewer permits
Digitalised process
ICEL • 2020
Peraturan berbasis CENDERUNG SUBJEKTIF DAN
MUDAH DIPERDEBATKAN
risiko dalam OL risk apetite siapa yang menjadi acuan?
CLK berisiko tidak
dapat diterapkan MEMERLUKAN SANGAT BANYAK
DATA
dengan baik di
inventarisasi LH dan KLHS sudah siap?
Indonesia
ADA RISIKO YANG TERESKALASI
dianggap risiko kecil lalu berubah menjadi besar
karena tidak pernah diawasi
ICEL • 2020
Tanpa Izin Lingkungan, tetap
mempertahankan SKKLH
2 ICEL • 2020
Kewenangan penerbitan izin lingkungan
Mengganti Izin di daerah ditarik ke pusat dengan
Lingkungan dengan mekanisme persetujuan
Persetujuan dan
Kapasitas pemerintah pusat
Implikasinya
Potensi perubahan izin sebagai pencegahan menjadi
terhadap persetujuan administratif (mengulang PP OSS)
pengawasan
Kewenangan pengawasan ditarik ke pusat
ICEL • 2020
Perubahan Kriteria dampak penting menjadi sangat
terhadap AMDAL umum
ICEL • 2020
Penegakan Hukum 3
Lingkungan
ICEL • 2020
BEBERAPA MASALAH SEKTORAL
MINERBA
Ketentuan Pasal OL CK Halaman Catatan
Pasal 30 angka 14 mengenai 146 Ketentuan mengenai kewajiban memiliki Izin Lingkungan,
perubahan terhadap Pasal 45 kesesuaian RTRW, dan kesesuaian perkebunan sebelum
UU Perkebunan mendapatkan IUP, dihapus
Pasal 37 angka 3 mengenai 187 Batas minimum 30% luas kawasan hutan yang harus
perubahan terhadap Pasal 18 dipertahankan untuk setiap DAS dan/atau pulau dihapus.
UU Kehutanan
Pasal 37 angka 4 mengenai 188 Ketentuan perubahan peruntukan kawasan hutan yang
perubahan terhadap Pasal 19 strategis tidak lagi membutuhkan persetujuan dari DPR,
UU Kehutanan cukup diubah dengan PP saja.
Pasal 37 angka 16 mengenai 191 Pemegang izin tidak lagi bertanggung jawab terhadap
perubahan terhadap Pasal 49 kebakaran hutan yang terjadi di areal kerjanya, hanya
UU Kehutanan sebatas diwajibkan melakukan upaya pencegahan dan
pengendalian kebakaran hutan di areal kerjanya saja.
Pasal 38 angka 9 mengenai 205 Ketentuan pembentukan Lembaga Pemberantasan
perubahan terhadap Pasal 54 Perusakan Hutan yang ditujukan untuk memberantas
UU P3H korporasi nakal dihapus.
TERIMA KASIH