KEDUDUKAN KONTRAK :
1. Kontrak yang ditandatangani sebelum
berlakunya UU No. 22/2001 tentang
Migas (berdasarkan UU No. 8/1971
tentang Pertamina);
2. Kontrak yang ditandatangani setelah
berlakunya UU No. 22/2001
DASAR HUKUM PANAS BUMI
7. Peralihan Hak Setelah melunasi Royalti dan Point of export (85 : 15)%
memenuhi kewajiban lain untuk Minyak dan (70 : 30)
untuk Gas
8. Dasar Pembagian Hasil penjualan produksi Migas yang diproduksi
Secara Umum Keringanan Perpajakan dalam
Perjanjian Kontrak Karya Diatur pada:
Dasar Hukum Pelaksanaan
Pemberian Fasilitas Pertambangan (1)
Pelaksanaan pemberian fasilitas kepabeanan terhadap kegiatan usaha
pertambangan mineral dan batubara dapat didasarkan pada peraturan
perundang-undangan sbb:
1.UU No.4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara
BAB XVII (Pendapatan Negara & Daerah) -- Pasal 128
Kewajiban Pemegang IUP atau IUPK untuk membayar pendapatan negara
(penerimaan pajak & PNBP) dan pendapatan daerah
UU Pertamina UU Migas
Kegiatan Tidak memisahkan kegiatan Memisahkan Kegiatan hulu dan hilir
Hulu dan Hilir Migas (Pertamina (Regulator : Dep ESDM, implementator/
berkedudukan sebagai regulator pengawasan pelaksanaan kontrak hulu :
dan operator) BPMIGAS, pengawasan pelaksanaan :
BPH MIGAS)
20
TINJAUAN UMUM – lanjutan
• Pembiayaan operasional dan resiko sepenuhnya
ditanggung oleh Kontraktor.
• Apabila masa eksplorasi berhasil, Kontraktor akan
menyerahkan Plan of Development (POD) kepada
BPMIGAS. Bila disetujui, POD menjadi dasar
pengembangan komersial dan dapat diberlakukannya
Cost Recovery.
21
TINJAUAN UMUM – lanjutan
• Apabila masa eksplorasi tidak berhasil (tidak ada pengembangan
komersial), maka tidak akan ada Cost Recovery.
• Seluruh peralatan yang dibeli dan ada di dalam permukaan akan
menjadi milik Pemerintah.
• Kontraktor menerima bagian dari gross production (15% minyak dan
30% gas) setelah First Tranche Petroleum (FTP) dan Cost
Recovery, dengan tunduk pada UU Perpajakan Indonesia.
• Kontraktor diperbolehkan untuk bekerja sama dengan pihak lain
atau mengganti pihak kerja samanya, dengan tunduk pada
persetujuan SKKMIGAS dan Pemerintah.
• Pengembalian biaya operasional hanya terbatas pada produksi
yang timbul dari wilayah kerja yang bersangkutan yang telah
memiliki persetujuan POD.
22
TINJAUAN UMUM (lanjutan)
• Kontraktor wajib untuk memenuhi work program dengan minimum
jumlah pengeluaran (Work Program and Budget / “WP&B”)
• Kontraktor diwajibkan untuk memenuhi kebutuhan minyak dalam
negeri (Domestic Market Obligation / “DMO”).
• Kontraktor wajib membayar pajak-pajak (PPs/PPh dan PBDR/PPh
Psl. 26), namun dibebaskan dari pajak-pajak dan pungutan lainnya
(PBB, PPN dan PDRD).
• Suatu badan usaha atau bentuk usaha tetap hanya dapat memiliki
satu wilayah kerja (Ring Fencing).
• Wilayah kerja harus dikembalikan kepada Pemerintah secara
bertahap.
23
KEGIATAN MIGAS … (1)
USAHA INTI
EKSPLORASI PENGOLAHAN
EKSPLOITASI PENGANGKUTAN
PENYIMPANAN
NIAGA
KEGIATAN MIGAS … (2)
USAHA PENUNJANG
MIGAS
INDUSTRI MATERIAL
JASA KONSTRUKSI JASA NON KONSTRUKSI DAN PABRIKASI
PERALATAN MIGAS