Anda di halaman 1dari 66

BATUAN BEKU

Materi-3
SIKLUS BATUAN

Ada 3 Jenis Batuan :


1. Batuan Beku
2. Batuan Sedimen
3. Batuan Metamorf
BATUAN BEKU (IGNEOUS ROCKS)
• Batuan beku merupakan batuan
yang berasal dari hasil proses
pembekuan magma.
• igneous berasal dari kata ignis
yang berarti yang berarti api atau
pijar,karena magma merupakan
material silikat yang panas dan
pijar yang terdapat di dalam
bumi.
• Magma merupakan material silikat
yang sangat panas yang terdapat
di dalam bumi dengan temperatur
berkisar antara 600°C samapai
1500°C.
• Terdiri dari unsur O, Si, Al, Fe, Ca,
Mg, Na, K dan juga mengandung
senyawa H2O, CO2, serta beberapa
komponen gas H2S, HCl, CH4 dan
CO.
Elemental Abundances in Continental Crust
Element Simbol % Berat % Volume % Atom

Oksigen O 46,6 93,8 60,5


Silikon Si 27,7 0,9 20,5
Aluminium Al 8,1 0,8 6,2
Besi Fe 5,0 0,5 1,9
Kalsium Ca 3,6 1,0 1,9
Sodium Na 2,8 1,2 2,5
Potasium K 2,6 1,5 1,8
Magnesium Mg 2,1 0,3 1,4
Other elements 1,5 - 3,3
MAGMA
• Magma terdapat dalam rongga di
dalam bumi yang disebut dapur
magma (magma chamber).
• Karena magma relatif lebih ringan
dari batuan yang ada di sekitarnya ,
maka magma akan bergerak naik ke
atas.
• Gerakan dari magma ke atas ini
kadang-kadang di sertai oleh
tekanan yang besar dari magma itu
sendiri atau dari tekanan disekitar
dapur magma , yang menyebabkan
terjadinya erupsi gunung api.
• Erupsi gunung api ini kadang-
kadang hanya menghasilkan lelehan
lava atau disertai dengan letusan
yang hebat(eksplosif ).
Where Magmas Form

Riftings Subduction zones Hot spots


Batuan yang terbentuk akibat proses
pendinginan magma pada temperatur
tertentu, baik di bawah permukaan bumi
maupun diatas permukaan bumi akan
membentuk

1. Batuan beku Intrusi : Adalah batuan beku


yang terbentuk di bawah permukaan bumi,
sebagai akibat dari terobosan magma
terhadap batuan sekitarnya.
2. Batuan beku Lava : Adalah batuan beku
yang terbentuk sebagai akibat pendinginan
saat mengalir di permukaan bumi
KRISTALISASI MAGMA

• Karena magma merupakan cairan yang panas,


maka ion-ion yang menyusun magma akan
bergerak bebas tak beraturan.
• Sebaliknya pada saat magma mengalami
pendinginan, pergerakan ion-ion yang tidak
beraturan ini akan menurun, dan ion-ion akan
mulai mengatur dirinya menyusun bentuk yang
teratur. proses ini di sebut kristalisasi.
• Pada umumnya material yang menyusun magma
tidak membeku pada waktu yang bersamaan.
• Kecepatan pendinginan magma akan sangat
berpengaruh terhadap proses kristalisasi,
terutama pada ukuraan kristal.
• Apabila pendinginan magma berlangsung
dengan lambat, ion-ion mempunyai
kesempatan untuk mengembangkan dirinya,
sehingga akan menghasilkan bentuk kristal
yang besar.
• Sebaliknya pada pendingan yang cepat , ion-
ion tersebut tidak mempunyai kesempatan
untuk mengembangkan dirinya sehingga akan
menbentuk kristal yang kecil.
• Apabila pendinginan berlangsung sangat
cepat maka tidak ada kesempatan bagi ion
untuk menbentuk kristal, sehingga hasil
pembekuan nya akan menghasilkan atom
yang tidak beraturan (hablur), yang
dinamakan dengan mineral glass.
Mineral pembentuk batuan beku telah disusun oleh Bowen,
yang dikenal sebagai Bowen Series
Bowen’s reaction series
Bagaimana Bisa
Terjadi Perbedaan
Sifat Magma?
1. Diferensiasi Magma
• Adalah proses penurunan temperatur
magma yang terjadi secara perlahan yang
diikuti dengan terbentuknya mineral-
mineral seperti yang ditunjukkan dalam
deret reaksi Bowen.
• Proses pembentukan mineral akibat proses
diferensiasi magma dikenal juga sebagai
pembentuk Mineral Pembentuk Batuan
(Rock Forming Minerals).
a. Fraksinasi Magma
ialah pemisahan kristal dari larutan • Pada suhu 14000C terbentuk larutan
pada waktu terjadi pendinginan magma A dan komposisi Kristal mineral B
• Komposisi A’ = An 50 Ab 50
Komposisi B’ = An 80 Ab 20

• Pada suhu 13500C terbentuk larutan


C dan komposisi Kristal mineral D
• Komposisi C’ = An 30 Ab 70
• Komposisi D’ = An 70 Ab 30

• Pada suhu 12750C terbentuk larutan


E dan komposisi Kristal mineral F
• Komposisi E’ = An 10 Ab 90
• Komposisi F ’ = An 50 Ab 50

Pada suhu 14000C dan 12750c


terbentuk komposisi mineral dan
larutan yang sama. Dengan komposisi
An 50 Ab 50.
DIFERENSIASI MAGMA

b) Gravitational settling : ialah pengendapan kristal-


kristal oleh gaya gravitasinya, sehingga mineral yang
berat akan memperkaya bagian dasarnya (waduk
magma) dan posisinya berada dibawah mineral yang
lebih ringan.
DIFERENSIASI MAGMA

b) Liquid immisibility : ialah larutan magma yang mempunyai


suhu dan tekanan yang tinggi, pada suhu rendah akan pecah
menjadi fraksinasi larutan yang masing-masing membeku
membentuk batuan yang heterogen.
c) Vesiculation : ialah suatu proses dimana magma yang
mengandung CO2, SO2, H2O, sewaktu naik kepermukaan
membentuk gelembung-gelembung gas yang membawa serta
komponen volatile seperti sodium dan potassium.
2. ASSIMILASI MAGMA
• Adalah proses meleburnya batuan samping akibat naiknya
magma ke arah permukaan dan proses ini dapat menyebabkan
magma yang tadinya bersifat basa berubah menjadi asam
karena komposisi batuan sampingnya lebih bersifat asam.
• Apabila magma asalnya bersifat asam sedangkan batuan
sampingnya bersifat basa, maka batuan yang terbentuk
umumnya dicirikan oleh adanya Xenolite (Xenolite adalah
fragment batuan yang bersifat basa yang terdapat dalam
batuan asam).
• Pembentukan batuan yang berkomposisi ultrabasa, basa,
intermediate, dan asam dapat juga terjadi apabila magma asal
(magma basa) mengalami asimilasi dengan batuan
sampingnya.
Mineral Pembentuk
Batuan
Crystalline Igneous Rocks
Macam Mineral
1. Mineral Primer
Merupakan mineral penyusun batuan yang kehadirannya sangat
menentukan nama suatu batuan. Contoh : Olivin, Piroksen, Plagioklas,
Hornblende, Amfibol, Biotit, Kuarsa, dll.
2. Mineral Tambahan
Merupakan mineral yang umumnya tidak menentukan nama batuan.
Contoh :Apatit, Rutile, Sphene, dll.
3. Mineral Sekunder
Mineral hasil ubahan atau alterasi hidrothermal dari mineral asal, dan
sama sekali tidak dapat menentukan nama batuan. Contoh : Serpentin,
Khlorit, Thremolit, Aktinolit, Karbonat, Serisit, dll.
4. Mineral Feldspar
Merupakan kelompok mineral yang jenuh silika, terdiri dari :
• Kelompok Alkali Feldspar ( Adularia, Sanidin, Orthoklas,
Mikroklin, dan Anorthoklas).
• Kelompok Plagioklas ( Anortit, Bitownit, Labradorit, Andesin,
Oligoklas & Albit).

5. Mineral Feldspatoid
• Merupakan kelompok mineral yang terbentuk karena
kekurangan kadar / kandungan silika. Sumbernya adalah
magma yang tidak jenuh, terdiri atas : Nefelin, Leusit,
Sodalite, Kalsilit, Analsit, Haulin dan Noseat.
• Penambahan kadar silika akan mengubah Feldspatoid menjadi
Feldspar.
Contoh :
Nefelin + n SiO2 ----------> Albit
(Na Al Si04) + 2 SiO2 ----------> (Na Al Si3O8)
 
Leusit+ n SiO2 ----------> Orthoklas
(K Al Si2O6) + SiO2 -----------> (K Al Si3O8)
Tekstur Batuan Beku
Tekstur Batuan Beku
Tekstur didefinisikan sebagai keadaan atau
hubungan yang erat antar mineral dengan
mineral lainnya, sebagai bagian dari batuan,
dan antara mineral-mineral dengan massa
gelas yang membentuk massa dasar dari
batuan.

Tekstur batuan beku dapat dibagi menjadi :


1. Derajat Kristalisasi atau kristalinitas
2. Ukuran Butir
3. Hubungan antar butir atau kemas
SISTIMATIKA PENENTUAN TEKSTUR UMUM BATUAN BEKU

Tekstur

Kristallinita Ukuran Kemas


s Butir

• Holokristalin Ukuran Cox, W.T.G Heinric


Butir Price, Ekuigranular Inekuigranular
Hipokristalin Harte
• Mesokristalin Halus < 1mm <1 mm <1 mm
• Mesohialin Sedang 1 - 5 mm 1 - 5 mm 1 - 10mm
• Hipohialin Kasar >5mm 5 - 30 mm 10 - 30 mm • Idiomorfik Grn • Fenokris
• Holohialin
Sangat   >30 mm > 30 mm • Hipidiomorfik • Masa Dasar
kasar
Grn
• Alotriomorfik
Grn

Afanitik Fanerik
Kumolo Glomero
(Fenokris = 1) (Fenokris > 1)
A. Kristalinitas
• Kristalinitas adalah derajat kristalisasi dari suatu batuan beku pada
waktu terbentuknya batuan tersebut.
• Kristalinitas dalam fungsinya digunakan untuk menunjukkan
berapa banyak yang berbentuk kristal dan yang tidak berbentuk
kristal, selain itu juga dapat mencerminkan kecepatan pembekuan
magma.
• Apabila magma dalam pembekuannya berlangsung lambat maka
kristalnya kasar. Sedangkan jika pembekuannya berlangsung cepat
maka kristalnya akan halus, akan tetapi jika pendinginannya
berlangsung dengan cepat sekali maka kristalnya berbentuk amorf.
KRISTALINITAS / DERAJAT KRISTALISASI

Holokristalin
Dibentuk oleh 100
% kristal mineral

Kristal mineral
masa dasar gelas
Kristal mineral

Hipokristalin

• Dibentuk oleh dominasi


kristal mineral dan
sedikit hadir gelas

Kristal mineral
Masa dasar gelas

Mesokristalin
Mesohialin
Dibentuk oleh kehadiran
kristal mineral dan gelas
yang seimbang

Kristal mineral
Campuran masa dasar gelas
dengan kristal berukuran halus

Hipohialin
• Dibentuk oleh kehadiran
gelas yang dominan dan
sedikit kristal mineral

Kristal mineral
Holohialin

• Dibentuk oleh
kehadiran gelas
100%
B. Kemas / Relasi
• Didefinisikan sebagai hubungan antara kristal/mineral yang
satu dengan yang lain dalam suatu batuan.
• Equigranular, yaitu apabila secara relatif ukuran kristalnya
yang membentuk batuan berukuran seragam.
• Panidiomorfik granular, yaitu apabila sebagian besar mineral-mineralnya
terdiri dari mineral-mineral yang euhedral.
• Hipidiomorfik granular, yaitu apabila sebagian besar mineral-mineralnya
terdiri dari mineral-mineral yang subhedral.
• Allotriomorfik granular, yaitu apabila sebagian besar mineral-mineralnya
terdiri dari mineral-mineral yang anhedral.
• Inequigranular, yaitu apabila ukuran butir kristalnya sebagai
pembentuk batuan tidak seragam.
• Mineral yang besar disebut fenokris dan yang lain disebut massa dasar
atau matrik yang bisa berupa mineral atau gelas.
Kemas
Ekuigranular
Memiliki ukuran
dan bentuk butir
yang relatif
seragam
Masa dasar Fenokris

Kemas
Inekuigranular
Memiliki ukuran dan
bentuk butir yang
tidak seragam

Masa Dasar Ignimbrid / weldedtuff


Fenokris
TEKSTUR BATUAN BEKU

1. Porfiritik 2. Vitrofirik

Jika dijumpai fenokris Adalah tekstur porfiritik,


yang tertanam dalam dengan massa dasar
massa dasar atau matriks berupa gelas / amorf,
yang berupa kristal. Sehingga muncul istilah :
Sehingga muncul istilah : Kumolo vitrofirik atau
Kumolo porfiritik atau Glomero vitrofirik.
Glomero porfiritik.
Struktur Batuan Beku
Struktur Batuan Beku
Struktur adalah kenampakan batuan secara makro meliputi
kedudukan lapisan batuan ataupun kenampakan bentuk fisik yang
khas.
1. Struktur batuan beku ekstrusif
a) Masif, yaitu struktur yang memperlihatkan suatu masa batuan yang
terlihat seragam.
b) Sheeting joint, yaitu struktur batuan beku yang terlihat sebagai lapisan
c) Columnar joint, yaitu struktur yang memperlihatkan batuan terpisah
poligonal seperti batang pensil.
d) Pillow lava, yaitu struktur yang menyerupai bantal yang bergumpal-
gumpal. Hal ini diakibatkan proses pembekuan terjadi pada lingkungan
air.
e) Vesikular, yaitu struktur yang memperlihatkan lubang-lubang pada batuan
beku. Lubang ini terbentuk akibat pelepasan gas pada saat pembekuan.
f) Amigdaloidal, yaitu struktur vesikular yang kemudian terisi oleh mineral
lain seperti kalsit, kuarsa atau zeolit
Kekar Kolom
Bentukan kekar kolom merupakan hasil dari
pendinginan yang cepat dari suatu batuan
yang bersifat panas seperti lava, intrusi,
maupun batuan piroklastik

Struktur ini disebabkan pendinginan dan


penyusutan yang merata dalam magma dan
dicirikan oleh perkembangan empat, lima
atau enam sisi prisma, kemungkinan juga
dipotong oleh retakan melintang. Umumnya
terdapat pada batuan basalt, namun kadang-
kadang juga terdapat pada batuan beku
lainnya.

Kekar kolom ini tegak lurus terhadap


permukaan pendinginan. Sehingga pada sill
akan berdiri vertikal dan pada dike kurang
lebih horizontal.
Kekar Kolom
Colonnade dan Entablature
• Lapisan batuan yang
mempunyai struktur kolom
tersusun rapih secara reguler
disebut sebagai
“colonnade”.
• Lapisan dengan struktur
kolom irregular atau tidak
sempurna ini disebut
sebagai “entablature”.
• Oleh karena itu harus
dikenali apakah lapisan batu
kolom yang kita lihat itu
collonade atau entablature.
Sheeting Joint

Kekar lembar ini merupakan


ciri adanya gaya yang
disebabkan oleh beban di atas
masa lava tersebut pada saat
mengalir di permukaan
Lava Riolitis
• Umumnya terbentuk di
pusat kaldera atau depresi
Ignimbrit /
vulkanik, mengalir keluar
welded tuff
melalui runtuhan kaldera
setelah erupsi besar
menghasilkan ignimbrit
dan obsidian.
• Leleran lava riolit
merupakan leleran gelas
obsidian, endapannya
membentuk struktur
perlapisan obsidian.

Obsidian
Penampang leleran lava riolitis
Lava Bantal
Igneous Sill
Big Bend Nat’l Park, TX
Vesikuler
Jika dijumpai adanya
rongga-rongga bekas gas.

Amigdaloidal
Merupakan struktur
vesikuler yang telah terisi
oleh mineral-mineral
sekunder, seperti zeolit,
opal, kalsedon, kalsit, dll.
Pumisan atau Batuapung
• Merupakan struktur yang
tersusun oleh vesikuler yang
sangat intensif. Dengan
serat-serat yang sangat
halus.
• Bentuk vesikulernya lebih
tabular.
• Struktur ini terbentuk dari
silika gunungapi, dimana
seluruh kandungan gasnya
telah terlempar ke udara.
Skoria
• Merupakan pengembangan
dari struktur vesikuler yang
sangat intensif dengan serat-
serat yang lebih kasar jika
dibandingkan dengan
pumisan.
• Umumnya vesikulernya
berbentuk lebih membulat.
2. Struktur Batuan Beku Intrusif
• Batuan beku instrusif adalah batuan beku yang proses
pembekuannya berlangsung dibawah permukaan bumi.
berdasarkan kedudukannya terhadap perlapisan batuan yang
diterobosnya struktur tubuh batuan beku intrusif terbagi
menjadi dua yaitu konkordan dan diskordan.
A. Konkordan
• Tubuh batuan beku intrusif yang sejajar dengan perlapisan
disekitarnya.
B. Diskordan
• Tubuh batuan beku intrusif yang memotong perlapisan
batuan disekitarnya.
Konkordan
A. Sill
Tubuh batuan yang berupa lembaran dan sejajar dengan perlapisan
batuan disekitarnya.
B. Laccolith
Tubuh batuan beku yang berbentuk kubah (dome),
dimana perlapisan batuan yang asalnya datar
menjadi melengkung akibat penerobosan tubuh
batuan ini, sedangkan bagian dasarnya tetap datar.
Diameter laccolih berkisar dari 2 sampai 4 mil
dengan kedalaman ribuan meter.
C. Lopolith
Bentuk tubuh batuan yang merupakan kebalikan dari laccolith,
yaitu bentuk tubuh batuan yang cembung ke bawah. Lopolith
memiliki diameter yang lebih besar dari laccolith, yaitu puluhan
sampai ratusan kilometer dengan kedalaman ribuan meter.
Diskordan
A. Dike, yaitu tubuh batuan yang memotong perlapisan
disekitarnya dan memiliki bentuk tabular atau memanjang.
Ketebalannya dari beberapa sentimeter sampai puluhan
kilometer dengan panjang ratusan meter.
B. Batolith, yaitu tubuh batuan yang memiliki ukuran yang sangat besar
yaitu > 100 km2 dan membeku pada kedalaman yang besar.
C. Stock, yaitu tubuh batuan yang mirip dengan Batolith tetapi ukurannya
lebih kecil
Dikes and Sills
• Dikes: igneous
intrusions that cut
across layering, i.e.
discordant

• Sills: igneous
intrusions that
follow layering, i.e.
concordant
Laccoliths
Laccolith: a dome-like sill that bends the layers above it into a dome
shape
Non-Tabular Intrusions: Plutons
• Pluton: Irregular blob-shaped
discordant intrusions that range
in size from 10’s of m, to 100’s
of km

• Batholith: A pluton that is 100 km2


in surface exposure
• Stock: A pluton that is <100 km2 in
surface exposure
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai