Anda di halaman 1dari 10

TUGAS TATA LAKSANA PEMOTRETAN TR FEMUR

DAN TR HIP JOINT

NAMA : MONICA HARTA MULIA


NPM : 2110070140067
NAMA DOSEN : OKTAVIA PUSPITA
SARI,DIPL.RAD,S.SI,M.KES
ATA LAKSANA
Proyeksi PEMOTRETAN TR FEMUR
pemeriksaan Oss Femur
• AP (Anterior-Posterior)

PP = Posisi pasien supine


• PO = Aggota gerak bawah ekstensi dan diputar kedalam (Endorotasi) sehingga patella paralel terhadap
meja pemeriksaan, untuk membantu posisi tersebut sandbag diletakkan pada tiap-tiap tepi dari tungkai
bawah dan antara knee joint sampai masuk dalam kaset.
• Ukuran kaset = 30x40cm Vertikal
• CR = Vertikal tegak lurus terhadap kaset.
• CP = Pada pertengahan oss Femur
• FFD = 90 cm
• Luas lapangan kolimasi = Batas bawah Knee joint harus terlihat dan batas atas Hip joint harus terlihat
disesuaikan dengan klinis pasien.
Oss Femur dan knee joint

Kriteria Evaluasi :

•Mayoritas dari femur dan sendi yang terdekat dengan keadaan


patologis atau luka harus terlihat.
•Sendi lutut tidak dalam keadaan rotasi.
LATERAL

• PP = Pasien tiduran miring ke arah yang sakit


• PO = Lutut sisi yang sakit fleksi dan kaki yang lain lurus dibelakang, bagian bawah
panggul diganjal sandbag, dan Usahakan kedua sendi masuk dalam kaset.
• Ukuran kaset = 30x40 cm Vertikal.
• CR = Tegak lurus Vertikal
• CP = Pada pertengahan Oss Femur
• Marker = R/L Orientasi AP
Oss Femur, dan Knee Joint

Kriteria Evaluasi :
•Sebagian besar Femur dan kelainan dekat persendian masuk dalam radiograf.
•Permukaan Anterior dari condilus femur terlihat superposisi.
•Patella terlihat jelas dan celah antara femur dan patella harus terbuka
TATA LAKSANA PEMOTRETAN TR HIP JOINT
 Proyeksi pemeriksaan HIP Joint.

• . AP (Antero Posterior)

• PP (Posisi Pasien) = Pasien supine dengan kaki sedikit direnggangkan dan bila memungkinkan tungkai
bawah diputar ke dalam 30 derajat dan diimobilisasi pada posisi ini dengan mengganjal bagian lateral
ankle dengan bantal pasir.
• PO (Posisi Objek) = Posisi Pelvis harus simetris dengan kedua sisi berjarak sama terhadap meja
pemeriksaan.
• Ukuran kaset = 24x30cm Vertikal
• CR = Tegak lurus Vertikal
• CP = Pada garis tengah tubuh kurang lebih 2,5 cm diatas sympisis pubis/Columb Femuris
• FFD = 90 cm
• Luas lapangan = Dari Symphisis pubis sampai 1/3 Distal Femur
• Marker = R/L Orientasi AP
Kriteria gambaran : Tampak tulang Pubis, Crista
iliaca, ilium, Acetabulum, Femoral Head, Greater
Trochanter, Femoral Neck, Lesser Trochanter, dan
Body femur

Kriteria Evaluasi = 
•Tampak Tulang Pubis dan Ischi superposisi diatas sacrum dan coxigis
•Kedua Foramen obturatorium harus simetris.
•Ramus pubis dan ischi harus dekat dengan tengah-tengah radiograf.
•Sendi paha harus masuk.
2. LATERAL

• PP (Posisi Pasien) = Pasien tiduran dengan posisi recumbent seeing lateral dari femur
dan panggul menempel meja.
• PO (Posisi Objek) = Sendi panggul ditempelkan ditengah meja, Lutut sedikit ditekuk
(Fleksi), Tungkai sisi yang lain diluruskan, diletakkan dibelakang tungkai sisi yang
diperiksa dan diganjal dengan bantal.
• Ukuran kaset = 24x30cm Vertikal
• CR = Vertikal Tegak lurus terhadap kaset
• CP = Pada sendi tegak lurus pada tengah-tengah kaset.
• FFD = 90 cm
• Luas lapangan = dari Symphisis pubis sampai 1/3 distal femur.
• Marker = R/L Orientasi AP
Kriteria gambaran = Acetabulum, Femoral Head,
Femoral Neck, Lesser Trochanter, Ischial
tuberosity.

Kriteria Evaluasi = 
•Hip joint, Acetabulum dan head femoral harus tampak.
•Femoral Neck superposisi dengan trochanter mayor lebih
besar pada proyeksi ini

Anda mungkin juga menyukai