Anda di halaman 1dari 22

1.

Diska Laila Astiningrum (P1337430118077)

2. Nur Anisa Mahardika Ayu (P1337430118065)


3. Nadzif Nafis (P1337430118046)
4. Intan Larasati (P1337430118070)
5. Nurita Azka Fauziah (P1337330118067)
6. Syakina Adinda Faschya (P1337430118081)
7. Nurnaningsih (P1337430118054)
8. Kurniawan Ghina Aji (P1337430118014)
9. Hanung Tyas Kridho (P1337430118016)
Pelvimetri adalah pemeriksaan radiografi
dengan menggunakan sinar – x  dan untuk
mengetahui ukuran dan bentuk panggul ibu dan
kepala janin. Melalui pemeriksaan ini dapat
dipastikan proses melahirkan  yang terbaik bagi si
ibu dan si  bayi.
Tulang panggul terdiri dari 3 jenis yaitu:
1)os coxae (os ilium, os ischium, os pubis)
2) os sacrum
3) os coccigeus

Tulang-tulang tersebut satu sama lain saling


berhubungan. Os illium merupakan tulang
terbesar dengan permukaan anterior berbentuk
konkaf yang disebut fossa iliaka. Bagian atasnya
disebut Krista iliaka. Ujung-ujungnya disebut
spina iliaka anterior superior dan spina illiaka
posterior superior.
Secara fungsional panggul terdiri atas 2 bagian
yang terdiri dari pelvis mayor dan pelvis minor.
Pelvis mayor adalah bagian pelvis diatas linea
terminalis yang tidak banyak pentingnya dalam
obstetric. Yang lebih penting adalah pelvis minor,
dibatasi oleh pintu atas panggul(inlet) dan pintu
bawah panggul (outlet). Pelvis
minor berbentuk
saluran yang
Mempunyai
sumbu lengkung
ke depan (sumbu
carus).
Pintu atas panggul (PAP) merupakan suatu bidang yang dibatasi
disebelah posterior oleh promontorium, di lateral oleh linea terminalis dan di
anterior oleh pinggir atas simpisis. Pada panggul ginekoid PAP hampir bundar,
kecuali di daerah promontorium agak masuk sedikit. Ukuran ukuran pintu atas
panggul : 

Diameter anteroposterior yang diukur dari promontorium sampai ke tengah


permukaan posterior simpisis. Disebut juga conjugate obstetrika.
Konjugata diagonalis yaitu jarak tepi bawah simfisis sampai ke promontorium,
yang dapat diukur dengan memasukan jari tengah dan telunjuk ke dalam vagina
dan mencoba meraba promontorium. Pada panggul normal tidak teraba dengan
jari yang panjangnya 12 cm.
Konjugata vera yaitu jarak tepi atas simfisis dengan promontorium didapat
dengan mengurangi konjugata diagonalis dengan 1,5 cm 
Diameter tranversa adalah jarak terjauh garis lintang PAP, biasanya 12,5-13 cm
Diameter oblique adalah garis persilangan konjugata vera dengan diameter
tranversa ke artikulasio sakroiliaka.
Ruang panggul merupakan saluran diantara PAP dan
Pintu bawah panggul (PBP). Dinding anterior sekitar 4 cm
terdiri atas os pubis dengan simpisisnya. Dinding
posterior dibentuk oleh ossakrum dan os koksigis,
sepanjang ±12 cm. Karena itu ruang panggul berbentuk
saluran dengan sumbu melengkung ke depan.
Batas pintu bawah panggul adalah setinggi spina
ischiadika. Jarak antara kedua spina ini disebut diameter
bispinosum adalah sekitar 9,5-10 cm. PBP berbentuk segi
empat panjang disebelah anterior dibatasi oleh arkus
pubis, dilateral oleh tuber ischii. Dan di posterior oleh os
koksigis dan ligamentum sakrotuberosum. Pada panggul
normal besar sudut (arkus pubis ) adalah ± 90 derajat .
Jika kurang dari 90 derajat , lahirnya kepala janin lebih
sulit karena kepala memerlukan labih banyak tempat ke
posterior.  
Menurut Caldwell-Moloy panggul terdiri dari :
 Jenis ginekoid: ditemukan pada 45% wanita. Panjang diameter
anteroposterior hamper sama dengan transversa
 Jenis android: Bentuk PAP hamper segitiga. Pada umumnya pada
pria. Diameter anteroposterior hamper sama panjangnya dengan
diameter tranversa, tetapi diameter tranversa dekat dengan
sacrum. Bagian dorsal PAP gepeng, bagian ventral menyempit ke
muka. Ditemukan pada 15% wanita 
 Jenis anthropoid: bentuk PAP agak lonjong seperti telur,
ditemukan pada 35 % wanita. Jenis panggul ini diameter
anteroposterior lebih besar daripada diameter tranversa 
 Jenis platipelloid: ditemukan pada 5 % wanita . diameter transversa
lebih besar dapirada diameter anteroposterior.
1) Trauma pelvis
2) Conginetal abnormal pada pelvis
3) Poliomyelitis ( radang akut pada sumsum tulang
belakang )
4) Antenal ( persalinan letak sungsang )
5) Postpartum setelah section caesaria ,persalinan yang
sulit dengan forceps atau kematian prenatal
( menegaskan adanya kehamilan / kehamilan ganda)
6) Kesulitan persalinan
7) Persalinan mid forceps ( dengan obat perangsang )
8) Kematian janin yang tidak dapat diterangkan.
9) Suspect adanya CPD ( cephalo pelvic disproportion ),
keadaan dimana kepala fetus lebihbesar dari rongga
pelvic.
Pemeriksaan pelvimetri ini dilakukan pada usia kehamilan
34 – 36 minggu dan sebaiknya dikerjakan dalam waktu 2
minggu terakhir sebelum persalinan.
1. Pesawat rontgen
2. Aksesoris ( kaset dan film berukuran 35 x 35 cm dan 35 x
43 cmserta perlengkapan lainnya ).
3. Meja khusus pelvimetri
4. Marker dan alat tulis untuk memberi tanda
5. Water pass
6. Thomas plate
7. Penggaris cm
8. Penggaris colccher – sussman
9. Automatic processing
Disesuaikan dengan jenis pesawat yang dipakai, posisi penderita, besar penderita
dan jenis kaset yang dipakai, salah satu teknik pemeriksaan yang dipakai dalam
pelvimetri adalah :
METHODE MODIFIKASI THOMS
Pengukuran pelvimetri pada metode ini diperlukan dua posisi yaitu lateral dan
inlet (supero inferior).
Menurut Thoms dan Wilson bahwa jarak yang ditetapkan pada masing-masing
posisi harus sama , agar nilai terhadap pembesaran relative dari dua bayangan akan
tetap dan kesalahan dapat diperkecil akibat sinat X yang divergen. Pada pembuatan
secara tehnik ini diidentifikasi penentuan level titik anterior pada simpisis pubis
dapat ditetapkan ketelitian sampai 1 cm. sedang penentuan titik posterior menjadi
persoalan dalam penentuan titik secara tepat pada intervertebrae lumbal IV dan V.
Penelitian Thoms membuktikan bahwa penentuan titik posterior ini dapat berbeda 4
cm dalam pengukuran dan menimbulkan bias 0,2-0,3 cm.. bila pengukuran Thoms
dilakukan secara baik, maka metode ini mempunyai ketepatan sampai dengan 2 mm.
Posisi inlet

Posisi lateral
 Pada tubuh penderita ditetapkan titik pada permukaan anterior berjarak 1 cm dibawah batas
atas simpisis pubis, dan satu titik pada bagian belakang punggung antara intervertebrae IV dan
V
 Penderita diletakan diatas meja roentgen dan diusahakan bidang sagitalis media pasien tepat
pada garis tengah unit meja pelvimeter dan posisi pasien bersandar.
 Dengan menggunakan kaliper pengukur jarak , disisi kaliper dibuat sejajar dengan meja yang
ditunjukan oleh bayangan udara pada tengah kaca kaliper- diukur jarak bidang imajinasi PAP
yang terbentuk oleh kaliper sejajar dengan film
 Dilakukan ekposisi pertama dengan posisi setengah duduk yaitu bidang atas panggul yang
diukur tetap sejajar dengan film. Tahan nafas diakhir inspirasi pada waktu eksposisi.
 Ketinggian skala sentimeter Thoms (Thoms pale) yang berjarak tiap titik 1 cm diatur dan
ditempatkan pada meja pelvimeter sesuai dengan ketinggian ukuran yang didapat sebelumnya.
 Pada ekposisi yang kedua penderita bergeser sedang film dan tabung tetap pada posisi semula
 Sentralisasi : dengan sinar vertical dibidang sagitalis media ke titik 2,5 inci belakang simpisis
 Jarak FFD : 36 inchi (90 cm)
 Ukuran film : 12 x 12 inchi (30 x 30 cm)
Penderita berdiri dimuka diafragma potter Bucky yang vertical.
Dapat dalam posisis lateral kanan atau kiri. Diusahakan agar
panggul bersentuhan dengan bidang vertical dan posisi lengan
menyilang ke atas
Dengan menggunakan pengukur jarak diusahakan agar posisi
lipatan tengah gluteal dan lipatan tengah labia dama jauhnya dari
meja.
Ekposisi pertama dibuat setelah penderita tahan nafas diakhir
inspirasi
Skala sentimeter Thoms diukur sesuai jarak yang didapat dan
ditempatkan pada meja pelvimeter
Pada ekposisi kedua penderita bergeser, sedang film dan tabung
tetap pada posisi semula.
Pada pembuatan foto yang baik ,maka pada posisi
lateral harus tampak dengan jelas batas atas dan
bawah simpisis pubis, acetabelum, spina ischiadica,
tuberositas ischiadika, vertebrae lumbal bawah dan
permukaan anterior sacrum, arcus sacroischiadika.
Kaput femoris kiri dan kanan harus superposisi satu
dengan yang lain. Sedang posisi inlet tampak
pandangan aksial PAP, spina ischiadica dan dinding
pintu bawah panggul serta titik hitam dari proyeksi
skala sentimeter Thoms.

Anda mungkin juga menyukai