Anda di halaman 1dari 9

Wanita Sebagai Dewasa

Masa Kehamilan
1. Masa Kehamilan
a. Teori Rubin
Menekan pada pencapaian peran sebagai ibu, untuk mencapai peran ini
seorang wanita memerlukan proses belajar melalui serangkaian aktivitas atau
latihan. Dengan demikian, seorang wanita terutama calon ibu dapat
mempelajari peran yang akan di alaminya kelak sehingga ia mampu beradaptasi
dengan perubahan-perubahan yang terjadi khususnya perubahan psikologis
dalam kehamilan dan setelah persalinan
b. Teori Ramona T.Mercer
Teori ini lebih menekan pada stress antepartum (sebelum melahirkan) dalam
pencapaiaan peran ibu, marcer membagi teorinya menjadi dua pokok bahasan:
1. Efek stress Antepartum
2. Pencapaian peran ibu
Masa Persalinan
a. Adat kebiasaan melahirkan
Peristiwa kelahiran itu bukan hanya merupakan proses yang
fisiologis belaka, akan tetapi banyak pula diwarnai
komponen-komponen psikologis. Jika seandainya kelahiran
itu cuma fisiologis saja sifatnya, dan kondisi organisnya juga
normal, maka pasti proses berlangsungnya akan sama saja di
mana-mana dan pada setiap wanita, serta tidak akan
mempunyai banyak variasi. Sedang pada kenyataannya,
aktivitas melahirkan bayi ini cukup bervariasi. Dari yang amat
mudah dan lancar sampai pada yang sangat sukar, baik itu
normal maupun abnormal dengan operasi SC dan lain-lain.
b. Emosi pada saat hamil dan proses melahirkan
Dengan hadirnya janin di dalam rahim, maka hal
itu akan mempengaruhi emosi si ibu. Apabila
pengaruh emosi ibu tidak didukung oleh
lingkungan keluarga yang harmonis ataupun
lingkungan tempat tinggal yang kondusif, maka
hal ini akan mengakibatkan stres pada ibu hamil.
Faktor-faktor somatik (somatogenik)
a.Neroanatomi
b.Nerofisiologi
c.Nerokimia
d.Tingkat kematangan dan perkembangan organik
2. Faktor-faktor psikologik ( psikogenik) :
e.Interaksi ibu –anak : normal (rasa percaya dan rasa aman) atau abnormal
f. kekurangan, distorsi dan keadaan yang terputus (perasaan tak percaya dan
kebimbangan.
g.Peranan ayah
h.Persaingan antara saudara kandung
i. Inteligensi
j. hubungan dalam keluarga, pekerjaan, permainan dan masyarakat
k.kehilangan yang mengakibatkan kecemasan, depresi, rasa malu atau rasa salah
l. Konsep dini : pengertian identitas diri sendiri lawan peranan yang tidak
menentu
m.Pola adaptasi dan pembelaan sebagai reaksi terhadap bahaya
n.Tingkat perkembangan emosi
d. Kegelisahan dan ketakutan menjelang kelahiran
Menjelang kelahiran bayi, ibu sering kali merasa gelisah dan takut
terhadap proses persalinan yang akan dihadapinya.
1. Perasaan takut mati
Kendati kelahiran merupakan proses alami, selalu saja ada
kemungkinan ibu akan mengalami berbagai gangguan, misalnya
perdarahan atau kesakitan yang hebat.
2. Trauma kelahiran
Trauma ini dapat dialami oleh ibu dan bayi .
• pada bayi, akan muncul perasaan takut karena harus terpisah
dari rahim ibunya.
• Pada ibu, akan muncul ketakutan terhadap trauma genital,
takut tidak mampu menjaga keselamatan bayinya, atau tidak
mampu untuk merawat bayinya.
e. Reaksi wanita hypermaskuline dalam menghadapi
kelahiran
Wanita hipermaskulin memiliki sifat yang aktif dan
kejantanan. Pada wanita ini,sejak awal kehamilan
dihadapkan pada perasaan enggan untuk melahirkan tetapi
dia ingin memiliki anak. Dia menganggap anak dapat
menghambat pekerjaan dan kariernya. Kehidupan emosional
pada wanita hipermaskulin selalu diikuti perasaan bahwa dia
sangat berharap dan mendambakan anak tetapi ada konflik
batin bahwa dia juga tidak suka mendapatkan keturunan
akibatnya dapat timbul ketidakpercayaan diri pada wanita
tersebut, bahkan dapat mengalami gangguan saraf seperti
sakit kepala hebat pada satu sisi saja atau migraine.
f. Reaksi wanita total pasif dalam menghadapi kelahiran
• Wanita total pasif adalah kebalikan dari hiperaktif, dia
tidak terlalu peduli dan mempunyai sifat pasif yang
sangat ekstrim. Pada saat kehamilan, wanita ini bahkan
tidak menyadari apa yang dia alami. Dia merasa tidak
bertanggungjawab pada keadaan dirinya dan apapun
yang terjadi pada dirinya. Dia hanya merasa di dalam
perutnya kebetulan ada janin dan kebetulan perutnya
yang ditempati janin itu untuk akhirnya nanti dilahirkan.
Dia menganggap bahwa dia tidak bertaggung jawab atas
semua ini karena yang harus bertanggung jawab untuk
proses kelahiran nanti adalah para dokter atau tenaga
kesehatan yang menolongnya.

Anda mungkin juga menyukai