MKP-Bab 4
MKP-Bab 4
JANGKA PANJANG
• Planning horizon
Penting bagi pihak manajemen perusahaan
untuk berpikir tentang masa yang akan datang
berdasarkan dimensi waktu, yaitu jangka pendek
dan jangka panjang.
• Aggregation
Dalam menyusun rencana keuangan, semua
proyek dan investasi yang akan dilakukan
perusahaan digabungkan untuk menentukan
jumlah investasi yang diperlukan.
Tujuan Perencanaan Keuangan
• Examining interactions
Rencana keuangan harus merancang suatu hubungan yang eksplisit
antara berbagai usulan investasi untuk aktivitas operasi perusahaan
yang berbeda-beda dan alternatif pendanaan yang tersedia bagi
perusahaan.
• Exploring options
Rencana keuangan memberikan peluang bagi perusahaan untuk
mengembangkan, menganalisis, dan membandingkan berbagai
skenario yang berbeda-beda secara konsisten.
• Avoiding surprises
Perencanaan keuangan harus mengidentifikasi apa dampak yang
mungkin terjadi terhadap perusahaan jika terjadi keadaan yang
berbeda dengan yang diasumsikan.
• Ensuring feasibility and internal consistency
Perencanaan keuangan tidak hanya mampu menjelaskan keterkaitan
antara berbagai tujuan yang berbeda, tetapi juga mengupayakan
adanya penyatuan struktur untuk rekonsiliasi tujuan dan sasaran
yang berbeda-beda.
Model-Model Perencanaan Keuangan
Kebanyakan model perencanaan keuangan membutuhkan sejumlah asumsi tentang masa
yang akan datang. Berdasarkan asumsi tersebut, suatu model menghasilkan nilai
prediksi dari sejumlah variabel yang lain.
• Sales forecast.
Hampir semua rencana keuangan dimulai dari rencana penjualan, terutama pada
perusahaan yang menghadapi kendala di bidang pemasaran
• Pro forma statements.
Suatu rencana keuangan akan terdiri atas ramalan neraca, laporan laba rugi, dan
laporan arus kas.
• Asset requirment.
Rencana keuangan mendiskripsikan proyeksi pengeluaran modal. Proyeksi neraca
paling tidak berisi tentang perubahan total aktiva tetap dan modal kerja bersih
• Fianancial requirment.
Rencana keuangan akan memuat kebutuhan pendanaan yang diperlukan. Bagian dari
rencana ini akan membahas tentang kebijakan dividen sebagai bagian dari keputusan
pendanaan intern, dan kebijakan utang sebagai salah satu sumber dana yang berasal
dari luar perusahaan.
• Plug
Merupakan sumber yang dirancang dari pendanaan eksternal yang diperlukan
berhubung ada kekurangan atau kelebihan dalam pendanaan, sehingga neraca
perusahaan menjadi seimbang
• Economic assumption.
Rencana harus menyatakan secara eksplisit asumsi kondisi ekonomi yang
dipakai dasar dalam penyusunan rencana tersebut
Contoh Model Perencanaan Keuangan Sederhana
• Penjualan Rp1.200.000
• Biaya 960.000
------------------
• Laba bersih Rp 240.000
==========
Perencana keuangan mengasumsikan semua variabel berubah 20%,
sehingga pro forma neraca menjadi:
• Penjualan Rp1.000.000
• Biaya ( 800.000)
---------------------
• Laba kena pajak Rp 200.000
• Pajak (34%) ( 68.000)
--------------------
• Laba bersih Rp 132.000
=========
Dividen Rp44.000
Laba ditahan 88.000
Perusahaan HANOMAN telah memprediksi pada tahun yang
akan datang akan terjadi kenaikan penjualan sebesar 25%.
=========
• Sebagai akibat dari asumsi bahwa persentase biaya adalah tetap
terhadap penjualan, maka profit marjin juga akan tetap, yaitu profit
marjin tahun berjalan adalah Rp132.000/Rp1.000.000 = 13,2% dan
profit marjin berdasarkan pro forma laporan laba rugi adalah
Rp165.000/Rp1.250.000 = 13,2%.
• Jika perusahaan mempunyai kebijakan dividend payout ratio yang tetap, yaitu
Rp44.000/Rp132.000 = 33,33%, maka rasio laba ditahan terhadap laba bersih
adalah Rp88.000/Rp132.000 = 66,67%.
• Rasio laba ditahan terhadap laba bersih disebut retention ratio atau plowback
ratio.
• Dengan asumsi dividend payout ratio tetap, maka proyeksi dividen dan laba
ditahan akan menjadi:
Aktiva Pasiva
---------------------------------------------------------------------------------------------
Tahun berjalan Perubahan Tahun berjalan Perubahan
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Aktiva lancar Utang lancar
Kas Rp200.000 Rp 40.000 Utang dagang Rp 375.000 Rp 75.000
Piutang 550.000 110.000 Utang wesel 100.000 0
Persediaan 750.000 150.000
-------------- ----------- --------------- -----------
Total aktv. Lancar Rp1.500.000 Rp300.000 Total utang lancar Rp 475.000 Rp 75.000
Aktiva tetap Utang jk. panjang Rp 800.000 0
Peralatan mesin
neto Rp2.250.000 Rp450.000 Modal
Saham Rp 800.000 0
Laba ditahan
1.110.000 Rp110.000
----------------- ---------------
Total modal Rp1.910.000 Rp110.000
-------------- ------------ ------------- ------------
Total Aktiva Rp3.750.000 Rp750.000 Total Utg&Modal Rp3.185.000 Rp185.000
========== ======== ========= =========
Penjualan Rp500.000
Biaya ( 400.000)
-------------------
Laba kena pajak Rp100.000
Pajak (34%) ( 34.000)
------------------
Dividen Rp22.000
Laba ditahan 44.000
Perusahaan GUGUS Neraca
---------------------------------------------------------------------------
Aktiva Pasiva
------------------------------------------------------------------------------------
Rp %Penjualan Rp %Penjualan
---------------------------------------------------------------------------------------------
Aktiva lancar 200.000 40% Total utang 250.000 n/a
Aktiva tetapNeto 300.000 60% Modal sendiri 250.000 n/a
----------- --------- ---------- ---------
Total utang
Total Aktiva 500.000 100% dan modal 500.000 n/a
======== ======= ======= ======
Perusahaan GUGUS Pro Forma Laporan Laba Rugi dengan asumsi
pertumbuhan 20%
---------------------------------------------------------------------------------------------
Proyeksi KenaikanTambahan Kebutuhan Proyeksi
Pertumbuhan Aktiva yang Laba Pendanaan Rasio
Penjualan (%) Dibutuhkan Ditahan Eksternal D/E
---------------------------------------------------------------------------------------------
0 Rp 0 Rp44.000 - Rp44.000 0,70
5 25.000 46.200 - 21.200 0,77
10 50.000 48.400 1.6000,84
15 75.000 50.600 24.400 0,91
20 100.000 52.800 47.200 0,98
25 125.000 55.000 70.000 1,05
---------------------------------------------------------------------------------------------
Pertumbuhan dan Kebutuhan Pendanaan Perusahaan GUGUS
100
EFN > 0
75
Tambahan Laba
Ditahan yang
50 Diproyeksikan
EFN < 0
25
Pertumbuhan
penjualan (%)
5 10 15
Kebijakan Pendanaan dan Pertumbuhan
• Pertumbuhan internal
ROA x b
Tingkat pertumbuhan internal = ----------------
1 – ROA x b
ROE x b
• Sustainable growth rate = -------------------
1 – ROE x b
0,264 x 0,6667
• Sustainable growth rate = ------------------------- =21,36%
perusahaan GUGUS 1 – 0,264 x 0,6667
Faktor-faktor penentu pertumbuhan
ROE = Profit margin x Total asset turnover x Equity multiplier