Anda di halaman 1dari 12

SEJARAH BERDARAH

SEKTE SALAFI WAHABI


TRAGEDI KEKEJAMAN SALAFI WAHABI
PENGAKUAN ATAS TRAGEDI YANG
TERJADI
• Dalam sejarah perjuangan wahabi, tidak satupun mereka melakukan
perjuangan menentang orang-orang barat yang kala itu datang
“menjajah” negara-negara muslim dan berupaya menghancurkan
khilafah Islamiyah, turki utsmani. Sebaliknya, perjuangan mereka
hanya dipenuhi air mata dan darah umat islam melalui berbagai
penyerangan dan pembunuhan yang mereka lakukan.
• Mereka akhirnya mengaku kenyataan-kenyataan bahwa sejarah salafi
wahabi penuh dengan aksi kotor dan darah umat islam, mereka
terpaksa mengakui karena tidak bisa mengelak dan terlalu sulit untuk
ditutup tutupi.
TRAGEDI YANG PERNAH TERJADI
1. MEMBUNUH RIBUAN UMAT ISLAM DI KARBALA
Pada bulan dzul qa’dah tahun 1216 H/1802 M, selama kurun waktu 12
tahun ketika mereka menyerang dan menduduki kota Karbala. Pada
waktu itu, putra tertua abdul al-aziz yang Bernama Saudi ibnu saud
menyerang karbala dengan 12.000 pasukannya. Kurang lebih 5000
penduduk karbala terbunuh. Namun, versi dari salafi wahabi
penyerangan ke karbala itu menimbulkan korban terbunuh sejumlah
2000 orang.
2. MEMBUNUH RIBUAN UMAT ISLAM DI THAIF
Pada tahun 1217 H/1803 M, kaum wahabi menyerang dan
memberangus kota Thaif. Di kota itu mereka membunuh ribuan
penduduk sipil, termasuk wanita dan anak-anak yatim. Bahkan,
menurut Muhammad Muhsin al-Amin, mereka turut menyembelih bayi
yang masih di pangkuan ibunya dan wanita-wanita hamil, sehingga
tiada seorang pun yang terlepas dari kekejaman wahabi.
3. MEMBUNUH RIBUAN UMAT ISLAM DI MEKKAH DAN MADINAH
Setelah mereka merampas, merusak segala yang ada, membunuh
orang-orang tak berdosa, dan melakukan keganasan yang tidak terkira
terhadap umat islam, mereka melanjutkan kebrutalannya menuju
Makkah. Ibnu Bisyr dalam kitabnya Unwan al-Majd fi Tarikh Najd,
menguraikan bahwa pada bulan Muharram 1220 H/1805 M, wahabi di
Makkah membunuh ribuan umat islam yang sedang menunaikan
ibadah haji. Dalam cacatan lain disebutkan, pembunuhan bukan hanya
terjadi pada jamaah haji, melainkan juga pada masyarakat sipil.
4. MEMBERANGUSKAN KOTA UYAINAH DAN MEMBUNUHI
PENDUDUKNYA
Pada tahun 1963H menyerang dan meporak-porandakan kampung asal
Muhammad Ibnu Abdul Wahab itu, serta berhasil membunuh Utsman
ibnu Hamad Ibnu mu'ammar saat dia sedang shalat di masjid nya pada
hari Jumat. Bahkan Muhammad Ibnu Abdul Wahab menuduhnya kafir
mereka belum puas dengan terbunuhnya Utsman Ibnu Hamad
5. MEMBUNUH RATUSAN UMAT ISLAM DI AHSAA DAN SEKITARNYA
Membunuh Ratusan Umat Islam di Ahsaa dan Sekitarnya Ibnu Abdul Wahab
memerintahkan agar orang-orang yang cenderung mengikuti dakwahnya diambil
bai'atnya (sumpah setia), sedangkan orang-orang yang enggan mengikutinya wajib
dibunuh dan harta peninggalannya dibagi-bagikan di antara mereka. Oleh karena itu,
untuk mendapatkan bai'at dari penduduk kampung di Ahsaa dan sekitarnya, Wahabi
telah menyerang dan membunuh sedikitnya 300 orang, serta merampas harta-harta
mereka. Sejarah Wahabi tidak pernah lepas dari aksi-aksi kekerasan, baik doktrinal,
kultural, maupun sosial. Dalam penaklukan jazirah Arab 1920-an saja, lebih dari 400
ribu umat Islam dibunuh, dieksekusi secara publik atau diamputasi, termasuk wanita
dan anak-anak. Selain itu, kekayaan dan para wanita di daerah yang ditaklukan sering
dibawa sebagai rampasan perang. Setelah itu, seperti biasa, Wahabi memaksakan
ajarannya kepada semua muslim yang berada di daerah taklukannya.
6. MENGHANCURKAN KOTA RIYADH, MEMBUNUH, MERAMPAS HARTA
PENDUDUKNYA, DAN MEMBAKAR KITAB-KITAB
Menghancurkan Kota Riyad, Membunuh, Merampas Harta Penduduknya, dan
Membakar Kitab-kitab Pada tahun 1187, Raja Abdul Aziz membawa pasukan yang
cukup besar untuk menyerang Riyad. Di sana mereka tinggal beberapa hari,
menghancurkan bangunan-bangunan, observatorium, menara, dan membunuh
banyakpenduduk muslim dari kaum lelaki, perempuan, dan anak-anak.Mereka keluar
dari kota Riyad dengan membawa hartarampasan penduduk untuk menutupi
kebutuhan hidup parapengikut Muhammad ibnu Abdul Wahab dan tentara
perang.Selain membunuh serta merampas kekayaan dan wanita,mereka juga
menghancurkan kuburan dan peninggalan-peninggalan bersejarah; mengharamkan
tawassul, isti'ânahdan istighatsah, syafa'at, tabarruk (mengambil berkah), dan ziarah
kubur membakar buku-buku yang tidak sejalan.
7. PENYERANGAN KUWAIT
Penyerangan KuwaitDi antara daerah-daerah yang diserang oleh Salafi
Wahabi adalah Kuwait. Di sana mereka melakukan penyerangan,
pembunuhan dan perampasan harta milik penduduk muslim yang
mereka gelari sebagai orang-orang musyrik. Penyerangan Wahabi
pertama terjadi pada tahun 1205 H/1790 M, lalu diikuti dengan
penyerangan kedua tahun 1213 H/1798 M, dan penyerangan Kuwait
ketiga terjadi pada tahun 1223 H/1808 M. Serangan yang ketiga ini
bahkan sampai ke daerah al-Jahra. Dari penyerangan-penyerangan Salafi
Wahabi ke Kuwait yang berkali-kali itu, jatuh korban tidak berdosa dari
kalangan sipil dan ulama yang jumlahnya ribuan orang.
8. PEMBUNUHAN TERHADAP RATUSAN ULAMA YANG TAK SEPAHAM
pembunuhan Wahabi terhadap ratusan ulama yang tidak sejalan
dengan faham mereka, khususnya pada masa-masa awal kebangkitan
Wahabi, baik itu di kota Thaif, Makah, Madinah, Ahsaa, Karbala, Yaman,
maupun Syam. Peristiwa pembunuhan para ulama tersebut,
diantaranya :
1. Syaikh Abdullah az-Zawawi, seorang ulama terkemuka pada masa itu
sekaligus juga sebagai mufti Makah al-Mukarramah bermazhab Syafi'i.
Ia telah mati membunuh Wahabi secara kejam di depan rumahnya
dengan cara disembelih.
2. Abdullah Abu al-Khair, seorang qadhi (hakim).
3. Syaikh Ja'far asy-Syaibi dan beberapa ulama Islam lainnya. Beliau mati
dibunuh oleh komandan bala tentera Wahabi dengan cara sadis dan kejam.
Semua peristiwa kekejaman dan sadis di atas terjadi pada 1217 H/1802
M.40 Silakan rujuk fakta sejarah kekejaman Wahabi tersebut dalam kitab
sejarah yang objektif berjudul al-Aurâq al- Baghdâdiyyah fi al-Hawâditsi an-
Najdiyyah karya ilmuan sejarah ternama, as-Said Ibrahim Ar-Rawi Ar-Rifa’i.
4. Pembantaian juga terjadi terhadap ratusan ulama Ahlussunnah, para
sayyid dan keturunan Rasulullah Saw., baik di Thaif, Madinah, Ahsa, maupun
di Qatif. Ulama-ulama dari kabilah Muthair juga tewas. Mereka memotong
kepalanya, dan Meletakkannya di atas makanan.
9. MELARANG DAN MENGHALANGI UMAT ISLAM DARI MENUNAIKAN
IBADAH HAJI
Makah dan Madinah adalah milik umat Islam. Siapa pun dia, selagi
muslim, berhak untuk mengunjungi kedua tempat tersebut. Namun tidak
demikian kenyataannya. Pada tahun 1959, Kerajaan Saudi melarang umat
Islam Syiria untuk berhaji. Begitu juga dengan persembahan kiswah
(penutup Ka'bah) dari masyarakat Mesir, mereka menolaknya mentah-
mentah. Bahkan pada tahun itu, mereka juga tidak mengizinkan umat
Islam asal Mesir untuk menunaikan ibadah haji kecuali dengan harga
tinggi dan mata uang tertentu yang sulit didapatkan.

Anda mungkin juga menyukai