0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
6 tayangan12 halaman
1. Sekte Salafi Wahabi melakukan berbagai kekejaman dan pembunuhan terhadap umat Islam sejak berdirinya, membunuh ribuan umat Islam di berbagai daerah seperti Karbala, Thaif, Mekkah, Madinah, dan Kuwait.
2. Mereka juga membakar kitab-kitab dan membunuh ratusan ulama yang tidak sejalan dengan ajaran mereka.
3. Sekte ini juga melarang umat Islam dari berbagai negara menuna
1. Sekte Salafi Wahabi melakukan berbagai kekejaman dan pembunuhan terhadap umat Islam sejak berdirinya, membunuh ribuan umat Islam di berbagai daerah seperti Karbala, Thaif, Mekkah, Madinah, dan Kuwait.
2. Mereka juga membakar kitab-kitab dan membunuh ratusan ulama yang tidak sejalan dengan ajaran mereka.
3. Sekte ini juga melarang umat Islam dari berbagai negara menuna
1. Sekte Salafi Wahabi melakukan berbagai kekejaman dan pembunuhan terhadap umat Islam sejak berdirinya, membunuh ribuan umat Islam di berbagai daerah seperti Karbala, Thaif, Mekkah, Madinah, dan Kuwait.
2. Mereka juga membakar kitab-kitab dan membunuh ratusan ulama yang tidak sejalan dengan ajaran mereka.
3. Sekte ini juga melarang umat Islam dari berbagai negara menuna
TRAGEDI KEKEJAMAN SALAFI WAHABI PENGAKUAN ATAS TRAGEDI YANG TERJADI • Dalam sejarah perjuangan wahabi, tidak satupun mereka melakukan perjuangan menentang orang-orang barat yang kala itu datang “menjajah” negara-negara muslim dan berupaya menghancurkan khilafah Islamiyah, turki utsmani. Sebaliknya, perjuangan mereka hanya dipenuhi air mata dan darah umat islam melalui berbagai penyerangan dan pembunuhan yang mereka lakukan. • Mereka akhirnya mengaku kenyataan-kenyataan bahwa sejarah salafi wahabi penuh dengan aksi kotor dan darah umat islam, mereka terpaksa mengakui karena tidak bisa mengelak dan terlalu sulit untuk ditutup tutupi. TRAGEDI YANG PERNAH TERJADI 1. MEMBUNUH RIBUAN UMAT ISLAM DI KARBALA Pada bulan dzul qa’dah tahun 1216 H/1802 M, selama kurun waktu 12 tahun ketika mereka menyerang dan menduduki kota Karbala. Pada waktu itu, putra tertua abdul al-aziz yang Bernama Saudi ibnu saud menyerang karbala dengan 12.000 pasukannya. Kurang lebih 5000 penduduk karbala terbunuh. Namun, versi dari salafi wahabi penyerangan ke karbala itu menimbulkan korban terbunuh sejumlah 2000 orang. 2. MEMBUNUH RIBUAN UMAT ISLAM DI THAIF Pada tahun 1217 H/1803 M, kaum wahabi menyerang dan memberangus kota Thaif. Di kota itu mereka membunuh ribuan penduduk sipil, termasuk wanita dan anak-anak yatim. Bahkan, menurut Muhammad Muhsin al-Amin, mereka turut menyembelih bayi yang masih di pangkuan ibunya dan wanita-wanita hamil, sehingga tiada seorang pun yang terlepas dari kekejaman wahabi. 3. MEMBUNUH RIBUAN UMAT ISLAM DI MEKKAH DAN MADINAH Setelah mereka merampas, merusak segala yang ada, membunuh orang-orang tak berdosa, dan melakukan keganasan yang tidak terkira terhadap umat islam, mereka melanjutkan kebrutalannya menuju Makkah. Ibnu Bisyr dalam kitabnya Unwan al-Majd fi Tarikh Najd, menguraikan bahwa pada bulan Muharram 1220 H/1805 M, wahabi di Makkah membunuh ribuan umat islam yang sedang menunaikan ibadah haji. Dalam cacatan lain disebutkan, pembunuhan bukan hanya terjadi pada jamaah haji, melainkan juga pada masyarakat sipil. 4. MEMBERANGUSKAN KOTA UYAINAH DAN MEMBUNUHI PENDUDUKNYA Pada tahun 1963H menyerang dan meporak-porandakan kampung asal Muhammad Ibnu Abdul Wahab itu, serta berhasil membunuh Utsman ibnu Hamad Ibnu mu'ammar saat dia sedang shalat di masjid nya pada hari Jumat. Bahkan Muhammad Ibnu Abdul Wahab menuduhnya kafir mereka belum puas dengan terbunuhnya Utsman Ibnu Hamad 5. MEMBUNUH RATUSAN UMAT ISLAM DI AHSAA DAN SEKITARNYA Membunuh Ratusan Umat Islam di Ahsaa dan Sekitarnya Ibnu Abdul Wahab memerintahkan agar orang-orang yang cenderung mengikuti dakwahnya diambil bai'atnya (sumpah setia), sedangkan orang-orang yang enggan mengikutinya wajib dibunuh dan harta peninggalannya dibagi-bagikan di antara mereka. Oleh karena itu, untuk mendapatkan bai'at dari penduduk kampung di Ahsaa dan sekitarnya, Wahabi telah menyerang dan membunuh sedikitnya 300 orang, serta merampas harta-harta mereka. Sejarah Wahabi tidak pernah lepas dari aksi-aksi kekerasan, baik doktrinal, kultural, maupun sosial. Dalam penaklukan jazirah Arab 1920-an saja, lebih dari 400 ribu umat Islam dibunuh, dieksekusi secara publik atau diamputasi, termasuk wanita dan anak-anak. Selain itu, kekayaan dan para wanita di daerah yang ditaklukan sering dibawa sebagai rampasan perang. Setelah itu, seperti biasa, Wahabi memaksakan ajarannya kepada semua muslim yang berada di daerah taklukannya. 6. MENGHANCURKAN KOTA RIYADH, MEMBUNUH, MERAMPAS HARTA PENDUDUKNYA, DAN MEMBAKAR KITAB-KITAB Menghancurkan Kota Riyad, Membunuh, Merampas Harta Penduduknya, dan Membakar Kitab-kitab Pada tahun 1187, Raja Abdul Aziz membawa pasukan yang cukup besar untuk menyerang Riyad. Di sana mereka tinggal beberapa hari, menghancurkan bangunan-bangunan, observatorium, menara, dan membunuh banyakpenduduk muslim dari kaum lelaki, perempuan, dan anak-anak.Mereka keluar dari kota Riyad dengan membawa hartarampasan penduduk untuk menutupi kebutuhan hidup parapengikut Muhammad ibnu Abdul Wahab dan tentara perang.Selain membunuh serta merampas kekayaan dan wanita,mereka juga menghancurkan kuburan dan peninggalan-peninggalan bersejarah; mengharamkan tawassul, isti'ânahdan istighatsah, syafa'at, tabarruk (mengambil berkah), dan ziarah kubur membakar buku-buku yang tidak sejalan. 7. PENYERANGAN KUWAIT Penyerangan KuwaitDi antara daerah-daerah yang diserang oleh Salafi Wahabi adalah Kuwait. Di sana mereka melakukan penyerangan, pembunuhan dan perampasan harta milik penduduk muslim yang mereka gelari sebagai orang-orang musyrik. Penyerangan Wahabi pertama terjadi pada tahun 1205 H/1790 M, lalu diikuti dengan penyerangan kedua tahun 1213 H/1798 M, dan penyerangan Kuwait ketiga terjadi pada tahun 1223 H/1808 M. Serangan yang ketiga ini bahkan sampai ke daerah al-Jahra. Dari penyerangan-penyerangan Salafi Wahabi ke Kuwait yang berkali-kali itu, jatuh korban tidak berdosa dari kalangan sipil dan ulama yang jumlahnya ribuan orang. 8. PEMBUNUHAN TERHADAP RATUSAN ULAMA YANG TAK SEPAHAM pembunuhan Wahabi terhadap ratusan ulama yang tidak sejalan dengan faham mereka, khususnya pada masa-masa awal kebangkitan Wahabi, baik itu di kota Thaif, Makah, Madinah, Ahsaa, Karbala, Yaman, maupun Syam. Peristiwa pembunuhan para ulama tersebut, diantaranya : 1. Syaikh Abdullah az-Zawawi, seorang ulama terkemuka pada masa itu sekaligus juga sebagai mufti Makah al-Mukarramah bermazhab Syafi'i. Ia telah mati membunuh Wahabi secara kejam di depan rumahnya dengan cara disembelih. 2. Abdullah Abu al-Khair, seorang qadhi (hakim). 3. Syaikh Ja'far asy-Syaibi dan beberapa ulama Islam lainnya. Beliau mati dibunuh oleh komandan bala tentera Wahabi dengan cara sadis dan kejam. Semua peristiwa kekejaman dan sadis di atas terjadi pada 1217 H/1802 M.40 Silakan rujuk fakta sejarah kekejaman Wahabi tersebut dalam kitab sejarah yang objektif berjudul al-Aurâq al- Baghdâdiyyah fi al-Hawâditsi an- Najdiyyah karya ilmuan sejarah ternama, as-Said Ibrahim Ar-Rawi Ar-Rifa’i. 4. Pembantaian juga terjadi terhadap ratusan ulama Ahlussunnah, para sayyid dan keturunan Rasulullah Saw., baik di Thaif, Madinah, Ahsa, maupun di Qatif. Ulama-ulama dari kabilah Muthair juga tewas. Mereka memotong kepalanya, dan Meletakkannya di atas makanan. 9. MELARANG DAN MENGHALANGI UMAT ISLAM DARI MENUNAIKAN IBADAH HAJI Makah dan Madinah adalah milik umat Islam. Siapa pun dia, selagi muslim, berhak untuk mengunjungi kedua tempat tersebut. Namun tidak demikian kenyataannya. Pada tahun 1959, Kerajaan Saudi melarang umat Islam Syiria untuk berhaji. Begitu juga dengan persembahan kiswah (penutup Ka'bah) dari masyarakat Mesir, mereka menolaknya mentah- mentah. Bahkan pada tahun itu, mereka juga tidak mengizinkan umat Islam asal Mesir untuk menunaikan ibadah haji kecuali dengan harga tinggi dan mata uang tertentu yang sulit didapatkan.