Anda di halaman 1dari 17

RESISTENSI ANTIBIOTIK

“Vancomycin Resistant Enterococcus


faecium (VRE) Vertebral Osteomyelitis
After Uneventful Spinal Surgery: A Case
Report And Literature Review”

Eugenia Clarisa Giastini Kerans 168115093


Rosa Malinda 168115105
Clementia Nova 168115158
Kasus
Pasien wanita italia ras
Sebelumnya, pasien
kaukasian berumur 55 tahun
mengalami infeksi saluran
mengalami demam dan Low Riwayat penyakit pasien yaitu
kemih beberapa kali dan Sensitif terhadap vancomycin,
Back Pain (LBP) selama 1 hipertensi dan coronary artery
kultur urin yang dihasilkan gentamycin dan ampicillin.
bulan terakhir dibawa ke disease (CAD).
adalah isolasi enterococcus
departemen bedah pada bulan
spp.
April 2015.

Riwayat operasi pasien


Pemeriksaan fisik
mengungkapkan pasien telah
menunjukkan pasien Pasien diambil cairan
menjalani dekompresi terbuka Melakukan pemeriksaan
mengalami demam (38.9 °C) serebrospinal melalui lumbal
dan perleburan 360° sejak 8 laboratorium
dan radikular L3-L4-L5 kiri dan dianalisis.
bulan sebelum masuk ke
mengalami hipoestesia
dalam unit bedah.

Pemeriksaan mikroskopik Kultur bakteri lebih lanjut CT-Scan Lumbar


kultur bakteri aerob dan dilakukan terkait bakteri yang menunjukkan tulang
anaerob seperti uji acid-fast relevan dengan situasi area mengalami remodelling sel
bacillus (AFB) dan kultur geografis (Rickettsia conorii, profil kortikal somatik
fungal menunjukkan hasil Brucella spp.) menunjukkan konsisten disertai adanya
yang negatif. hasil yang negatif. proses inflamasi.
Cont’
Infeksi tampaknya telah Hasil kultur sampel urin,
MRI pada lumbar sacral
mencapai sekrup pada darah dan cairan
tract menunjukkan
badan L-4 dan L-5 serta menunjukan hasil yang
osteomyelitis.
daerah paravertebral kiri, negatif.

Pasien mendapatkan terapi


Selama 18 hari dirawat di
cefuroxime (140
rumah sakit, pasien kemudian dilakukan kultur
mg/kg/hari) dan
mengalami febrile (39.4 °C) pada urin dan darah.
vancomycin (2 g/hari)
tanpa manifestasi klinis Enterococcus faecium
secara intravena untuk
sepsis atau infeksi lain yang diisolasi dari kultur urin.
susp.vertebral
dicurigai.
osteomyelitis.

Hasilnya menunjukkan Pasien diberi rifampicin


Enterococcus faecium dan daptomycin untuk
resisten terhadap ampicillin sensitif terhadap rifampin, kemungkinan infeksi
dan vancomycin serta daptomycin, tygeciclyne sistemik Enterococcus
aminoglikosida dengan dan linezolid. faecium. Strain yang sama
tingkat resistensi yang diisolasi dari rectal/dubur
cukup tinggi pasien dengan cara swab.

Pasien mengalami demam


terus menerus pada hari Oleh karena itu, operasi
berikutnya. Hal ini memicu lumbar dilakukan,
tim neurosurgical dan instrumentasi dihapus dan
infeksi untuk menyusun debridemen dilakukan.
strategi operasi.
Cont’
Berdasarkan kultur disk biopsi Setelah keluar dari rumah
teridentifikasi Enterococcus sakit, pasien diberikan terapi
faecium.Isolat menunjukkan oral antibiotik selama 6 bulan.
profil yang sama dengan strain Pasien diresepkan linezolid,
yang diisolasi dari kultur urin. rifampicin dan doxycyclin.

Setelah 6 bulan pengobatan, Pada follow up terakhir pasien,


Pemeriksaan MRI pemeriksaan neurologis
menunjukkan penyakit menunjukkan tidak ada
inflamasi pasien mengalami masalah, tidak ditemukan
kemajuan yang baik. defisit sensori atau motorik.

Analisis E. faecium yang Newposterior fiksasi


diisolasi dari biopsi disc, rectal transpedicle untuk
swab dan urin dilakukan memperbaiki ketidakstabilan
dengan amplifikasi PCR segmental lumbar
menunjukkan adanya gen direkomendasikan kepada
VanA. pasien tetapi pasien menolak.
Epidemiologi
Vancomycin-Resistant Enterococcus (VRE) pertamakali ditemukan pada
isolat klinis di Prancis dan Inggris pada tahun 1986.

Pada tahun berikutnya, VRE ditemukan di Amerika Serikat. VRE di Eropa


muncul pada setting komunitas akibat transmisi produk makanan hewan
yang terpapar penggunaan antibiotik glikopeptida avoparcin sebagai
promotor pertumbuhan ternak ke manusia.

Sedangkan di Amerika Serikat, penyebaran VRE umumnya terjadi di


setting Rumah Sakit akibat meningkatnya penggunaan vancomycin.
Penyebarannya terjadi secara cepat di Amerika pada tahun 1990-an, diikuti
dengan Eropa pada tahun 2000-an kemudian menyebar ke seluruh dunia.

Cont’
Pada tahun 2002, ancaman infeksi dan kolonisasi VRE semakin meningkat.

E.Faecium menunjukkan lebih resisten serta penyebab terbesar terjadinya


VRE. Kebanyakan kolonisasi VRE terjadi di saluran pencernaan tapi dapat
ditemukan di kulit, saluran genitourinari dan rongga mulut. Di antara
bakteri enterococci, E.Faecalis merupakan penyebab infeksi paling umum.
Akan tetapi, E.Faecium lebih resisten terhadap antibiotik.

Sejak tahun 1989 hingga 1993, CDC melaporkan infeksi enterococci karena
VRE meningkat dari 0.3% hingga 7.9%. Peningkatan hingga mencapai 34
kali lipat umumnya terjadi di ICU meskipun peningkatannya juga dapat
terjadi di non-ICU. Infeksi atau kolonisasi rumah sakit yang dilaporkan
yaitu isolat dengan gen VanA dan VanB.
Mekanisme Kerja Vankomisin
Vankomisin bersifat bakterisidal dengan menghambat biosintesis
dinding sel. Secara khusus, vankomisin mencegah penggabungan
N-acetylmuramic acid (NAM) - dan N-asetilglukosamin (NAG)
subunit -peptide dari yang dimasukkan ke dalam matriks
peptidoglikan; yang membentuk komponen struktural utama dari
dinding sel Gram-positif. Molekul hidrofilik besar mampu
membentuk interaksi ikatan hidrogen dengan terminal gugus D-
Alanyl-D-alanin dari NAM / NAG-peptida. Ini pengikatan
vankomisin ke D-Ala-D-Ala mencegah penggabungan GNB /
subunit NAG-peptida ke dalam matriks peptidoglikan. Selain itu,
vankomisin mengubah bakteri-sel membran permeabilitas dan
sintesis RNA.
Mekanisme Resistensi
Resistensi terhadap vankomisin muncul karena
adanya operon yang mengkodekan enzim untuk
sintesis dari prekursor afinitas rendah, di mana C-
terminal residu D-Ala digantikan oleh d-laktat (D-
Lac) atau d- serin (d-Ser), demikian memodifikasi
target vancomyin-terikat; dan untuk penghapusan
prekursor dengan afinitas tinggi yang biasanya
dihasilkan oleh host, kemudian menghapus sel
target yang terikat pada vankomisin
Cont’
Van A adalah jenis yang paling
ditemui pada resistensi golongan
glikosida. Prototype elemen resisten
tipe Van-A awalnya ditemukan pada
plasmid Enterococcus faecium yang
diisolasi, merupakan sebuah
transposon 11-kb. Van-A
mengenkoding 9 polipeptida yang
menentukan berbagai grup
fungsional : transposisi (ORF1 dan
ORF2), regulasi ekspresi gen
resisten (VanR dan VanS), sintesis
D-Ala-D-Lac desipeptida
(Courvalin, 2005).
Analisis Kasus
1. Target Patogen Target Patogen (Kultur Bakteri,
Terapi Empiris dan Terapi Definitif)
Riwayat Kesehatan : Pasien
Pasien masuk ke unit bedah dengan
mengalami infeksi saluran kemih
pemeriksaan fisik menunjukkan Kultur bakteri lebih lanjut
beberapa kali dan kultur urin yang
Kultur Bakteri yang dilakukan pasien demam. Pasien melakukan dilakukan terkait bakteri yang
dihasilkan adalah isolat
pasien sebelum mendapatkan kultur bakteri aerob dan anaerob relevan dengan situasi area geografis
enterococcus spp. Bakteri sensitif
cefuroxime dan vancomycin : seperti uji acid-fast bacillus (AFB) (Rickettsia conorii, Brucella spp.)
terhadap vancomycin, gentamycin
dan kultur fungal menunjukkan menunjukkan hasil yang negatif.
dan ampicillin (MIC untuk
hasil yang negatif.
ampicillin < 64 g/ml).

Kultur urin dilakukan. Kemudian


isolat Enterococcus Faecium
ditemukan. Enterococcus faecium
Kultur Bakteri yang dilakukan
Hasil kultur urin, darah dan cairan Terapi Empiris : Cefuroxime dan resisten terhadap ampicillin,
pasien setelah mendapatkan
negatif. Vancomycin vankomisin dan golongan
cefuroxime dan vancomycin :
aminoglikosida namun sensitif
terhadap rifampin, daptomycin,
tygeciclyne dan linezolid.

Strain Enterococcus faecium yang


sama diisolasi dari rectal/dubur Analisis PCR ditemukan gen VanA
Terapi definitif : rifampicin dan pasien dengan cara swab. Setelah pada isolat bakteri Enterococcus
Terapi Definitif : oral antibiotik
daptomycin untuk kemungkinan pasien operasi tulang belakang faecium. Hal ini sesuai dengan
selama 6 bulan. Pasien diresepkan
infeksi sistemik Enterococcus kemudian dilakukan kultur disk epidemiologi yang diketahui isolat
linezolid, rifampicin dan doxycyclin.
faecium biopsi dan didapatkan strain yang yang ditemukan pada infeksi VRE
sama dengan strain pada kultur urin Rumah Sakit yaitu VanA dan VanB.
yaitu Enterococcus faecium.
Cont’
Strategi Operasi
Strategi operasi melibatkan tim neurosurgical dan
infeksi untuk secara multidisiplin menyusun strategi
operasi.
Pencegahan dan Pengendalian VRE
Pencegahan dan Pengendalian Transmisi
Nosokomial VRE
• Penyembuhan VRE pada rumah sakit tidak sulit
dilakukan apabila kolonisasi atau infeksi VRE hanya
terjadi pada beberapa pasien atau terbatas pada
salah satu bangsal tunggal saja. Apabila VRE telah
menyebar ke beberapa bangsal atau masyarakat
secara endemik maka pemberantasannya akan
menjadi lebih sulit dan membutuhkan biaya yang
lebih besar. Pengendalian VRE diperlukan usaha
kolaboratif, institusi secara luas dan multidisiplin.
Pencegahan dan Pengendalian Transmisi VRE di
Rumah Sakit Menginformasikan pada staff
klinis mengenai kebijakan
Membuat sistem untuk
memantau proses yang tepat
rumah sakit untuk pasien
Memberitahu staff rumah dan jumlah kejadian/insiden
yang terinfeksi VRE sehingga
sakit apabila terdeteksi VRE serta tingkat kepatuhan
upaya pengendalian VRE
adanya VRE terhadap kesadaran dalam
dapat segera dilakukan serta
isolasi VRE dan mencuci
menerapkan prosedur yang
tangan.
sesuai untuk infeksi VRE.

Tindakan isolasi untuk


mencegah transmisi dari Lepaskan sarung tangan dan
pasien ke pasien : pakaian sebelum
Pakailah sarung tangan
Menempatkan pasien VRE meninggalkan ruangan pasien
(bersih, sarung tangan tak
terinfeksi atau terkolonisasi di dan segera mencuci tangan
steril yang memadai)
kamar pribadi atau di kamar dengan sabun antiseptik atau
yang sama dengan pasien lain agen antiseptik tanpa air.
yang memiliki VRE,

Mendedikasikan penggunaan
item noncritical (misalnya,
stetoskop,
sphygmomanometer, atau
termometer rektal) untuk
pasien tunggal atau kelompok
pasien yang terinfeksi atau
terkolonisasi VRE .
Cont’
Mendapatkan hasil dari kultur feses
Menerapkan kebijakan yang untuk
atau rektal swab dari teman sekamar
memutuskan kapan pasien yang
pasien yang baru ditemukan terinfeksi
terinfeksi atau terkolonisasi VRE bisa
atau terkolonisasi VRE untuk
dilepaskan dari isolasi.
menentukan status kolonisasi.

Membangun sistem untuk menandai


departemen kesehatan setempat dan
record pasien yang terinfeksi atau
negara harus dimintai pendapat ketika
dikolonisasi sehingga mereka dapat
mengembangkan rencana mengenai
segera diidentifikasi dan ditempatkan
Pemulangan pasien yang terinfeksi
pada tempat isolasi ketika kembali ke
VRE.
rumah sakit.
Daftar Pustaka
CDC, 2001, Recommendations for Preventing the Spread of
Vancomycin Resistance Recommendations of the Hospital
Infection Control Practices Advisory Committee (HICPAC),
https://www.cdc.gov/mmwr/preview/mmwrhtml/00039349.ht
m
diakses pada tanggal 27 Maret 2016
Courvalin, P., 2005, Vancomycin Resistance in Gram-Positive
Cocci, Infection Disease Society of America, Paris, 2006;
42:S25–34.
Guli, C., et al., 2016, Vancomycin Resistant Enterococcus
faecium (VRE) Vertebral Osteomyelitis After Uneventful Spinal
Surgery : A Case Report and Literature Review, Elsevier B. V.,
Italia, pp. 12-17.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai