Anda di halaman 1dari 32

PSIKOLOGI WASIT JURI

PENCAK SILAT
MASALAH ATAU KENDALA APA
YANG SERING DIHADAPI WASIT JURI
PENCAK SILAT
Masalah :

1. Tidak percaya diri

2. Adanya intervensi/tekanan

3. Hubungan bathin

4. Kurang menguasai ilmu

5. Adanya Gratifikasi
PSIKOLOGI

Ilmu yang mempelajari perilaku dan kejiwaan


manusia sebagai mahluk sosial dan proses
interaksinya dengan makhluk lainnya (Colleman
Griffith)

Psikologi olahraga

Perilaku dan kejiwaan manusia dalam aktivitas


olahraga
I. Pengantar
Profesi Wasit - Juri Pencak Silat:

Penuh tantangan, menyenangkan,


menjanjikan, menggoda.

Rasa frustasi, menyalah gunakan,


tidak dihargai.
Penting Sekali:

Pendekatan mental/psikologis
yang baik terhadap profesinya
(mindset, konsentrasi, kendali emosi, percaya diri)

Di samping:
Kemampuan secara fisik
(kebugaran, teknis, mekanisme gerak, keterampilan visual)
MENGAPA ?
Sama seperti para atlet dan offisial, Wasit Juri
Pencak Silat juga menghadapi banyak tekanan
dan gejolak emosi di dalam menjalankan
profesinya
Tujuan
Mental Training Bagi Wasit Juri PENCAK SILAT

1. Menggambarkan kualitas & keterampilan psikologis yg harus dimiliki


2. Menumbuhkan kesadaran akan pentingnya latihan-latihan psikologis
3. Mengajarkan beberapa keterampilan psikologis seperti relaksasi,
konsentrasi, kepercayaan diri, komunikasi, & Penentuan sasaran
4. MEMBUKTIKAN BAHWA KETERAMPILAN PSIKOLOGIK YANG DIMILIKI
AKAN SANGAT MEMBANTU PENAMPILAN SERTA MENUMBUHKAN
KEGEMBIRAAN & KECINTAAN YANG LEBIH BESAR TERHADAP
PROFESI SEBAGAI WASIT - JURI PENCAK SILAT
Peranan Wasit Juri

1. Salah satu PERAN yang KOMPLEKS & sulit


2. Kesalahan & kekurangan mudah dipublikasikan
3. Terbuka terhadap kritikan publik
4. Penampilan wasit/juri yang baik biasanya tidak
dilihat/dipedulikan
Tugas Utama Wasit Juri
Memastikan bahwa pertandingan berlangsung sesuai
dengan peraturan pertandingan Pencak Silat, serta
mengutamakan keselamatan atlit

Lebih spesifik lagi

1. Pertandingan berjalan di dalam konteks peraturan


permainan/pertandingan
2. Sesedikit mungkin intervensi, menghindari dirinya menjadi pusat
perhatian
3. Tunjukkan perhatian kepada para atlet
4. Ciptakan atmosfir pertandingan yang nyaman
Karakteristik sebagai Wasit - Juri
Pencak Silat yang Baik
 Integritas (kejujuran, ketulusan)
 Ketenangan sikap
 Percaya diri
 Hubungan yang baik
 Konsistensi
 Ketegasan
 Judgment

 Selalu termotivasi & menyenangi job nya


Wasit sebagai Pemimpin

2. kemampuan
1. memimpin
Pengetahuan

3.
Communication
7. Wasit sebagai
kebersamaan pemimpin
4.Fisik
yang khas
6. Memahami
Peraturan 5. Perilaku
Pertandingan yang khas

Produced by the International Federation


Referee and Jury Pencak Silat
PERSIAPAN SEBELUM
PERTANDINGAN

Secara FISIK sebelum pertandingan


(nutrisi, istirahat, kekuatan, stamina,
daya tahan kardiovaskuler,
kelentukan, pemanasan)
Secara PSIKOLOGIS
Rutinitas mental harus dijadikan kebiasaan

Kepekaan perasaan dan emosi


(Perubahan situasi pertandingan, sikap sebagai Wasit/ Juri,
menyatu dengan pertandingan yang berlangsung)

Visualisasi

(membayangkan penampilan yang baik, membantu agar fokus,


lebih mampu berkonsentrasi, menjauhkan pikiran yang tidak
relevan, menanamkan hasil penampilan yang positif )
Selektif dalam memusatkan
perhatian Strategi
pertandingan.

(analisis kekuatan dan kelemahan


sejujur-jujurnya, amati dan pelajari
sebelumnya atlet/tim yang akan
bertanding, situasi dan kondisi
arena pertandingan, hindari untuk
meantisipasi keputusan tertentu)
WASIT JURI
 Karakteristik / karakter
atlet
 Simulasi mewasitinya
(mis: visualisasi momen-
MOMEN pertandingan)
 Menyadari perbandingan
postur tubuh dengan atlet
yang diwasiti (postur tubuh
yg ‘kecil’ bukan hambatan)
KOMUNIKASI
Agar bisa berkomunikasi dengan efektif

1. Keputusan untuk menyampaikan pesan


2. Menerjemahkan pikiran ke dalam pesan yang kongkrit
3. Penyampaian pesan
4. Menerima pesan dari sumber terpercaya
5. Kemauan untuk menerima pesan
6. Merespon dengan elegan
KOMUNIKASI NON-VERBAL

1. Bahasa Tubuh
(mencerminkan penampilan secara fisik, postur, sentuhan,
ekspresi muka, pesan/sinyal tertentu)

Ketenangan dan kendali-diri SANGAt penting (INGAT


LATIHAN RELAKSASI & PERNAFASAN)
2. Jarak
3. Paralanguage (menyangkut komponen vokal)
Perlu diperhatikan: pengendalian suara (keras, pelan,
intonasi), bicara cepat/lambat
Dengan siapa saja berkomunikasi?

 Pemain
 Pelatih
 Managertim
 Penggemar

komunikasi sifatnya dua arah, oleh KARENA ITU Selalu


tunjukkan kesediaan untuk berkomunikasi dan mau
mendengarkan orang lain
LATIHAN KETERAMPILAN MENTAL
UNTUK WASIT JURI
 Kepercayaan diri
Karakteristik wasit juri yang percaya diri:
 mampu berkonsentrasi
 mampu mengendalikan diri
 mampu menetapkan sasaran
 ketekunan dalam profesinya
 Motivasi
 Relaksasi
 Konsentrasi
 Visualisasi

SEMUA KETERAMPILAN MENTAL TERSEBUT PERLU DILATIH


secara rutin… !!!!!

CATATAN : PERLU BUAT LOG BOOK


KESAN PERCAYA DIRI YANG KUAT:

 Sikap / Gerak-gerik
 Bahasa tubuh
 Posisi
 “Humor” yang tepat
 Vokal
Emosi, Empati Wasit JURI ???

Komitmen, keteguhan hati wasit yang menghayati


betul peraturan pertandingan/permainan dengan
menyampingkan segala perasaannya bisa
memberikan hasil pertandingan yang berbeda dan
tida diperkirakan sebelumnya
Kualitas mental sebagai wasit/juri: self-confidence,
perseverance, optimism, ketenangan di bawah
tekanan, focusing, concentration, emotional control,
determination
Proses Pengembangan Diri

 Merupakan harapan/keinginan
 Bermula dari pengenalan diri
(+/-)
 Nilai-nilai social masyarakat
Kehidupan tidak selalu berjalan sesuai keinginan. Banyak
persoalan yang harus dihadapi manusia, baik pada usia
belia, dewasa, maupun di usia lanjut. Permasalahan
tersebut seringkali tidak terselesaikan lebih dikarenakan
masalah mental, seperti merasa tidak mampu, lelah
berupaya, putus asa, bahkan adakalanya berujung pada
kasus bunuh diri.

Ironisnya, hakekat manusia dilahirkan ke dunia adalah


sebagai Sang Pemenang. Namun untuk tetap bertahan
dan berkembang memang diperlukan kemampuan mental
yang prima.
Sang Pemenang dibentuk melalui mekanisme seleksi
alam yang kompleks dan berkesinambungan. Banyak
nama besar tidak lahir dalam suatu kemudahan namun
mampu mencapai keunggulan. Mereka menempuh
masa suka-duka, jatuh-bangun, dan tak putus
berjuang untuk meraih kesuksesan sejati.

Pada dasarnya setiap permasalahan yang kita hadapi


merupakan “adversary”, sebuah situasi yang tidak
mendukung dan harus diselesaikan. Kemampuan untuk
menghadapi dan menyelesaikan adversary ini disebut
sebaga “adversary mental”, yaitu mentalitas yang ditandai
dengan adanya Ketangguhan, Ketahanan, dan Fleksibilitas. 
Mental pemenang juga harus dilandasi kesabaran,
keiklasan dan membuang jauh prasangka-prasangka
buruk tentang kekuatiran terpuruk. 
Karena disetiap permasalahan hidup sejatinya ada solusi
yg terbaik yg bisa diraih. 

Dari permasalahan hidup yg dirasa berat dan menemukan


solusi terbaik dan bisa mengubah hidup menjadi lebih baik
atau berkualitas.

Mari miliki mental pemenang untuk mencapai kepribadian


luhur yang sesuai dengan jati diri paripurna (insan kamil)
dan meraih keberhasilan serta kebahagiaan.
SETIAP MANUSIA DILAHIRKAN SEBAGAI PEMENANG

Human
Fertilization Champion
being

Evolve
Power
Survive
 Kata-kata bijak Thomas Alva Edison, penemu lampu
pijar.
 Saya tidak pernah gagal. Saya hanya menemukan 10.000 cara yang tidak
tepat.
 Tidak ada yang dapat menggantikan kerja keras. 
 Segala sesuatu yang tidak menjual, saya tidak ingin menciptakannya.
Penjualan adalah bukti dari kegunaan. Dan kegunaan adalah bukti dari
keberhasilan. 
 Hanya karena sesuatu tidak berjalan sesuai dengan yang anda recanakan,
tidak berarti bahwa hal tersebut sia-sia. 
 Untuk berhasil menemukannya, anda perlu imajinasi yang baik serta
setumpuk sampah (ide gila). 
 Pada saat aku secara penuh memutuskan sesuatu, hasil tersebut
merupakan hal yang berharga untuk kulakukan serta mencoba percobaan
demi percobaan hingga hal itu terwujud. 
 Kejeniusan adalah 1% inspirasi dan 99% keringat. 
 Kata-kata bijak Thomas Alva Edison, penemu lampu

pijar.
Banyak sekali kegagalan dalam hidup adalah mereka yang tidak
menyadari betapa dekatnya mereka dengan keberhasilan ketika
mereka menyerah. 
 Apabila kita semua melakukan hal sesuai kemampuan, kita benar-benar
akan mengejutkan diri kita sendiri. 
 Hampir semua orang yang mengembangkan ide karyanya hingga ke titik
yang tampak tidak memungkinkan lagi, lalu kemudian merasa putus
asa. Hal tersebut bukanlah tempat untuk berkecil hati. 
 Alasan mengapa banyak orang tidak mengenali peluang adalah karena
umumnya peluang muncul seolah-olah nampak seperti upaya keras. 
 Tak ada aturan disini. Kita tengah mencobanya untuk mencapai
sesuatu. 
 Ketidakpuasan adalah kebutuhan pertama dalam kemajuan. 
Thank you!
Any questions?
Semoga Bermanfaaat ……

Masa Depan Olah Raga Dan Kemajuan Bangsa Indonesia


Menjadi Tanggung Jawab Kita Bersama.

Anda mungkin juga menyukai