Anda di halaman 1dari 12

Nama : Yunita M.

Br Sembiring
Npm : 2005030142
Kelas : 2B22
Matkul : Pembelajaran Olahraga
AZAS PENDIDIKAN
PENJASKES
Apa itu Pendidikan jasmani ?

Pendidikan jasmani adalah salah mata pelajaran di sekolah


yang merupakan media pendorong perkembangan
keterampilan motorik, kemampuan fisik, pengetahuan, sikap
sportifitas, pembiasaan pola hidup sehat dan pembentukan
karakter (mental, emosional, spiritual dan sosial) dalam
rangka mencapai tujuan sistem pendidikan Nasional.
1. Pengertian Azas Pendidikan Penjaskes

Azas adalah prinsip-prinsip tentang cara menyampaikan materi


pelajaran agar dipahami dan dimiliki olah para siswa .
Ada beberapa azas yang harus diketahui dalam pembelajaran Penjaskes :

a. azas motivasi
Proses belajar merupakan suatu proses perubahan perilaku berkat pengalaman
dan Latihan. Perilaku ini terjadi karena adanya dorongan-dorongan dari apa
yang dipikirkan, dipercayai, dan dirasakan oleh pelaku belajar. Dorongan-
dorongan inilah yang disebut motivasi. Usaha untuk membangkitkan motivasi
belajar pada diri dapat ditempuh dengan berbagai cara pendekatan, antara
lainnya dengan memberi angka, hadiah, sering memberi ulangann, pujian dan
lainnya.

 Contoh penerapannya dalam proses belajar mengajar :


Menilai keterampilan siswa secara wajar dan adil.
b. Azas aktivitas
Azas aktivitas adalah azas untuk mengaktifkan fisik dan psikis siswa yang
sedang belajar. Tujuan yang diharapkan adalah untuk menguasai keterampilan
gerak melalui Latihan atau perbuatan yang nyata secara berulang-ulang.

 Contoh penerapannya dalam proses belajar mengajar :


Menghubungkan bahan pelajaran dan alat-alat yang sesuai dengan kemampuan
siswa.
c. Azas individualitas
Kelas atau sekolah merupakan tempat berkumpulnya siswa yang mempunyai
latar belakang kemampuan, keterampilan, pengetahuan, dan sikap yang
berbeda-beda. Dengan adanya keberagaman latar belakang siswa itu, maka
dalam proses belajar mengajar Pendidikan jasmani perlu menerapkan azas
individualitas.

 Contoh penerapannya dalam proses belajar mengajar :


Guru mengadakan semacam pemusatan Latihan bagi siswa yang masih rendah
keterampilan dan geraknya, sehingga mereka dapat mengejar ketinggalannya.
d. Azas peragaan
Dalam proses belajar mengajar Pendidikan jasmani, azas ini memungkinkan
siswa lebih cepat memahami suatu gerak yang diajarkan. Bentuk peragaan
dapat bersifat langsung, misalnya siswa dibawa untuk melihat suatu
pertandingan olahraga tertentu yang sesuai dengan bahan pelajaran yang
sedang diajarkan. Jadi siswa dapat mengamati langsung konsep-konsep gerak
dan teknis operasionalnya di lapangan secara nyata, sehingga akan
menjadikan suatu pengalaman yang berharga bagi siswa yang bersangkutan.
Selain peragaan secara langsung dapat juga melalui gambar, bagan, foto, film
dan lainnya.

 Contoh penerapannya dalam proses belajar mengajar :


Guru memperagakan konsep gerak yang benar dan sesuai dengan gambar
yang ada, sesuai dengan materi yang sedang dipelajari.
e. Azas apresiasi
Azas apresiasi berhubungan dengan cara menyampaikan pelajaran, yakni
menghubungkan dengan apa yang telah dikuasai siswa. Yang dimaksud dengan
apresiasi adalah menyatukan dan mengasimilasikan suatu pengamatan
berdasarkan pengalaman yang dimiliki dan dengan demikian dapat memahami
dan menafsirkannya. Untuk memahami sampai sejauh mana bahan pelajaran yang
akan diajarkan sudah dimiliki atau dikuasai siswa, guru dapat mengajukan
beberapa pertanyaan mengenai bahan pelajaran itu.
f. Azas sosialisasi atau Kerjasama
Azas ini dapat meningkatkan motivasi belajar menyadari kekurangan-
kekurangan yang ada dalam diri peserta yang bekerja sama, dan dalam masalah
belajar dapat dipecahkan Bersama oleh kelompok yang bekerja sama dalam
proses belajarnya.

 Contoh penerapannya dalam proses belajar mengajar :


Guru menjelaskan bahwa pada hari libur yang akan dating, sekolah akan
mengadakan pertandingan antar kelas untuk mengisi kegiatan ekstrakurikuler.
Cabang-cabang yang dipertandingkan adalah bola voli, senam, dan kesegaran
jasmani.
g. Azas pengulangan
Untuk memperoleh keterampilan gerak yang baik diperlukan Latihan-Latihan
yang berulang-ulang secara sistematis, sehingga pemahaman konsep-konsep
gerak akan menetap dalam ingatan siswa dan timbul suatu otomatisasi
keterampilan gerak yang dipelajarinya.

 Contoh penerapannya dalam proses belajar mengajar :


Guru menugaskan kepada siswa agar melakukan setiap Gerakan yang telah
dipelajari, misalnya siswa melakukan Teknik pas bola voli sambil
berpasangan sebanyak 10 kali.

h. Azas evaluasi
Evaluasi sangat erat hubungannya dengan tujuan karena dengan evaluasi
dapat diketahui apakah tujuan itu dapat atau telah tercapai oleh siswa.
Thanks gais !

Anda mungkin juga menyukai