Anda di halaman 1dari 13

PENGUKURAN STATUS

HIDRASI ATLET
Oleh :
Dina Setiawati, S.Gz, M.Gz
PRODI DIII GIZI TASIKMALAYA
HIDRASI DEHIDRASI
Keseimbangan cairan kurangnya cairan di dalam tubuh karena
dalam tubuh yang jumlah yang keluar lebih besar dari jumlah
menjamin fungsi yang masuk
metabolisme sel tubuh

Hiponatremia, Hipoglikemia,
Hipokalemia  merasa mual,
pusing, lelah dan menurunnya
konsentrasi selama atau setelah
latihan maupun pertandingan
 Menurut WHO, kebutuhan air untuk usia 14-18 tahun, laki-laki 3,3 L/hari dan
perempuan 2,3 L/hari.
 Berdasarkan AKG 2019 diketahui bahwa kebutuhan air bagi dewasa (>18 th)
laki-laki 2500 ml sedangkan bagi perempuan 2350 ml.
Akibat Dehidrasi

 Rasa haus, hilangnya nafsu makan, menurunnya urinasi, pusing, lemah, sakit
otot, meningkatnya denyut nadi dan respirasi, gangguan penampakan fisik
dan pengaturan temperatur.
 Atlet kehilangan kira-kira 2 gelas (1/2kg) keringat setiap 300 kalori dari
pengaruh panas,atau menguap (Clark,1996).
 Kehilangan 4% air tubuh mengakibatkan otot kehilangan kekuatan dan
ketahanan. Saat kehilangan 10-12% air, tubuh dapat mengalami koma bahkan
juga kematian (Wardlaw Hampl, 2007).
Tingkatan dehidrasi

 Dehidrasi ringan, yaitu bila kehilangan cairan 5% dari berat badan


 Dehidrasi sedang, yaitu bila kehilangan cairan 5 – 10% dari berat badan
 Dehidrasi berat, yaitu bila kehilangan cairan lebih 10% dari berat badan
Tingkatan dehidrasi:

 Heat Disorder yaitu kumpulan gejala yang berhubungan dengan kenaikan


suhu tubuh, antisipasi dengan cukup minum saja.
 Heat Stress mengakibatkan kekurangan cairan tubuh, seperti : exhaustion,
terasa panas dan tidak nyaman, karena dehidrasi, tekanan darah turun,
menurun tingkat konsentrasi, ada beberapa yang disertai halusinasi ringan.
 Heat Cramps adalah spasme otot (kejang otot) yang menyebabkan gejala
pusing dan mual, disebabkan cairan dengan elektrolit yang rendah, masuk ke
dalam otot, akibatnya banyak cairan tubuh keluar melalui keringat,
sedangkan penggantinya hanya air tanpa elektrolit yang mencukupi.
 Heat Stroke disebabkan kegagalan bekerja susunan syaraf pusat. Minum biasa
tanpa elektrolit dalam mengatur pengeluaran keringat, suhu tubuh dapat
mencapai 40º C.
Hal-hal yang dapat dilakukan untuk mencegah heat stroke adalah :

 Minumlah minimal 2 (dua) gelas air putih atau minuman rendah gula 15 menit sebelum
melakukan aktivitas. Air yang dipilih sebaiknya yang mengandung 6% gula (untuk 100 ml
air tambahkan 1 sendok teh madu atau 5 gram gula pasir).
 Jangan minum soft drink seperti minuman bersoda dan lain lain karena mengandung
glukosa dan maltodekstrin yang justru menghambat penyerapan air yang dikonsumsi.
 Saat tiba di lokasi tujuan disarankan minum air dengan gula 7% (untuk 200 ml air :
tambahkan 3 sendok teh madu atau 15 gram gula) ditambah sejumput garam. Minumlah
air dengan potasium tinggi jika aktivitas cukup lama dapat menggunakan oralit atau
cairan isotonik.
 Minuman energi biasanya minuman suplemen yang mengandung konsentrat gula sebesar
7% (artinya 7 gram gula untuk 100 ml air). Tapi ini bervariasi tergantung mereknya.
Lihatlah komposisinya untuk mengetahui apakah gula yang ada sesuai dengan aktivitas
dan latihan olah raga, apakah perlu dicampur dengan air putih atau tidak (agar
konsentrasi gula tidak terlalu pekat).
Jadwal minum seseorang yang melakukan latihan:

 Satu jam sebelum latihan, minum air 400 – 600 ml


 Selama latihan, minum air 100 – 200 ml setiap 10 atau 15 menit
 Setelah latihan, minum air yang mengandung mineral Sodium dan Potasium,
sebagai pengganti kehilangan mineral selama pengeluaran keringat
 Cairan yang lebih baik adalah cairan yang suhunya 8 – 13 oC, mengandung gula
dibawah 2,5% dan sedikit hipotonik
Akibat Kekurangan Cairan

Kekurangan Cairan Akibat

1% dari berat tubuh Prestasi menurun

3 – 5% dari berat tubuh Fungsi sirkulasi terganggu

25% dari berat tubuh kematian


Identifikasi Status Hidrasi pada Atlet

1. Pengukuran Tingkat Konsumsi Cairan


 Menggunakan food recall atau food record dengan menanyakan atau mencatat asupan cairan pada atlet.
 Koversi asupan cairan dari makanan menggunakan rumus (Hardinsyah dan Briawan, 1994) :

KGij = (BJ/100) x Gij x (BDD/100)


Keterangan :
Kgij = kandungan air dalam bahan makanan
BJ = berat makanan yang dikonsumsi (gram)
Gij = kandungan air dalam 100 gram BDD bahan makanan
BDD = bagian bahan makanan yang dapat dimakan

Data konsumsi air dibandingkan dengan kebutuhan air pada atlet periode latihan yang dihitung dari kebutuhan
harian sesuai dengan AKG sesuai usianya dan ditambah durasi latihan dengan penambahan 200ml setiap 15 menit
waktu latihan.
2. Pemeriksaan warna urin

 jika seseorang terhidrasi dengan baik maka warna urin akan semakin jernih
dan transparan
 Warna urin memungkinkan atlet untuk menilai status hidrasi mereka sendiri,
idealnya urin berwarna kuning pucat sesuai dengan keadaan hidrasi optimal
TINGKAT WARNA URIN SEBAGAI INDIKATOR TUBUH
KEKURANGAN CAIRAN
THANKS FOR YOUR
ATTENTION

Anda mungkin juga menyukai