Anda di halaman 1dari 9

BAB V

KENDALA DALAM
PENGELOLAAN
LAHAN KERING

OLEH : HUSNI MUBARAK 19011014016


Lahan kering merupakan kondisi di mana evapotranspirasi melebihi
curah hujan, namun masih dimanfaatkan untuk penanaman secara
periodik. Lahan kering seringkali dicirikan dengan kelangkaan air, serta
dikaitkan dengan degradasi lahan. Faktor lain yang berkontribusi
terhadap lahan kering adalah peningkatan populasi penduduk, praktik
pertanian tanpa konservasi serta penggembalaan yang berlebihan
(Solowey et al., 2013).
Kendala dalam pengelolaan lahan kering

01 Kesuburan Tanah
02 Topografi

03 Ketersediaan air
04 Kendala Produksi
Kesuburan Tanah
Curah hujan yang rendah menyebabkan pencucian hara
pun relatif rendah. Pada lahan kering beriklim kering, kendala
utamanya adalah ketersediaan air yang terbatas yang
disebabkan oleh curah hujan rendah dan musim kemarau yang
Panjang sehingga penguapan yang terjadi pun lebih besar
daripada curah hujan. Akibatnya dapat menimbulkan
alkalinitas dan salinitas serta keseimbangan hara terganggu.
Lahan kering beriklim basah dengan curah hujan yang
tinggi akan menyebabkan terjadinya pencucian sebagian besar
kation/hara yang cukup intensif, selain itu unsur hara juga
banyak hilang karena erosi dan aliran permukaan yang tinggi,
sehingga kesuburan fisik-kimia tanah menjadi cukup rendah.
Kendala lahan kering beriklim basah yang paling dominan
adalah tingkat produktivitasnya yang rendah.
Topografi
Lahan kering iklim basah memiliki potensi erosi yang
cukup tinggi (lias) karena berlereng curam sehingga
cukup peka terhadap erosi, terutama bila diusahakan
untuk budidaya tanaman pangan semusim dengan
curah hujan yang tinggi.
Pada Lahan kering yang beriklim kering dengan curah
hujan tahunan yang rendah tetapi juga didominasi oleh
lahan yang berlereng, sehingga selain ketersediaan air
yang terbatas, potensi bahaya terjadinya erosi di
wilayah ini juga tinggi
Permasalahan Tanah
Berdasarkan (International Institute of Rural Reconstruction,
2002) Beberapa permasalahan tanah yang sering terjadi pada
lahan kering adalah
1. Aliran permukaan tinggi yang disebabkan oleh lereng,
infiltrasi yang rendah, air tanah yang buruk serta
pengerasan dan pemadatan tanah
2. Rendahnya kelembaban tanah yang disebabkan oleh
penutup tanah yang kurang, infiltrasi yang rendah serta
peningkatan aliran permukan dan evaporasi
3. Struktur tanah yang buruk, yang disebabkan oleh
rendahnya bahan organik, erosi yang pada permukaan
tanah serta pencucian unsur hara
4. Pengerasan dan pemadatan tanah yang disebabkan oleh
pengolahan tanah yang berlebihan serta ketidakstabilan
struktur tanah
Ketersediaan Air
Air yang terbatas pada lahan kering menyebabkan usaha
tani tidak dapat dilakukan sepanjang tahun dengan indeks
pertanaman. Terdapat dua hubungan yang penting antara Air dan
lahan yaitu:
1) air merupakan salah satu kendala bagi sistem produksi
pertanian akibat keterbatasan dan atau ketidak-seimbangan
yang sebarannya secara temporal dan spasial, dan sebaliknya
2) lahan kering adalah salah satu komponen pengendali dan
sekaligus penyangga sumberdaya air karena sebagain besar
lahan kering berada dalam kawasan DAS hulu (Las et al.,
2014).

Ketimpangan pasokan (supply) dan permintaan (demand)


air dalam ruang dan waktu menjadi salah satu kendala dalam
pengelolaan lahan kering untuk budidaya seperti budidaya padi,
palawija dan hortikultura di Indonesia.
Kendala Produksi
Batasan produksi pada lahan gersang meliputi kondisi
fisik lahan (kedalaman tanah relatif dangkal, horizon A dan
B yang sebagian hilang akibat erosi, lereng yang curam,
kekeringan, teknik konservasi yang lemah, dan sosial-
ekonomi (kekurangan modal untuk penerapan teknologi
yang dianjurkan serta tidak adanya bantuan berupa kredit
bagi petani untuk melaksanakan teknologi konservasi).
Dampak dari kendala fisik, teknologi dan sosial ekonomi
ini adalah menghasilkan produktivitas lahan yang rendah
(Idjudin & Marwanto, n.d.).
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai