Anda di halaman 1dari 10

ASAS HUKUM WARIS

NUR HIDAYANI ALIMUDDIN,SH.,MH


ASAS ASAS HUKUM WARIS
Keutamaan
Dalam surat wasiat menurut hukum waris perdata harus sesuai dengan asas
keutamaan. Jadi yang paling diutamakan adalah golongan I (istri/suami,
anak-anak dan keturunan) dibandingkan golongan II (orang tua dan saudara).
Golongan II tidak akan mewarisi selama masih ada golongan 
Penggantian
Menurut hukum waris perdata, seseorang dalam garis lurus (masih golongan
I) diperbolehkan menggantikan hak untuk menerima waris. Misal seorang
kakek memiliki 3 orang anak. Salah satu anaknya meninggal dunia, sebelum
si kakek meninggal. Kakek tersebut dapat mewariskan kepada cucunya.
ASAS ASAS HUKUM WARIS
Warisan Tak Terurus
Warisan yang tak terurus adalah warisan yang tiada yang menuntut atau
ditolak oleh seluruh ahli waris. Warisan yang tak terurus akan dikelola
oleh Balai harta peninggalan.

Hereditatis Petitio
Hereditatis Petitio adalah hak untuk mengajukan gugatan, guna
mempertahankan hak warisnya. Seseorang yang mengajukan
hereditatis petitio harus membuktikan dirinya adalah ahli waris.
ASAS ASAS HUKUM WARIS
Ahli Waris dan Pewaris Meninggal Bersamaan
Waris berdasarkan hukum waris perdata tidak dapat dilakukan
jika pewaris dan orang yang menerima waris meninggal pada
saat yang bersamaan. Contoh meninggal karena kecelakaan
lalu lintas.
MENINGGAL BERSAMAAN
Dalam Pasal 831 KUH Perdata menyatakan bahwa : Apabila
beberapa orang antara mana yang satu adalah untuk menjadi
waris yang lain, karena satu malapetaka yang sama, atau pada
satu hari, telah menemui ajalnya, dengan tak dapat diketahui
siapakah kiranya yang mati terlebih dahulu, maka dianggaplah
mereka telah meninggal dunia pada detik yang sama, dan
perpindahan warisan dari yang satu kepada yang lain taklah
berlangsung karenanya.
PENDAPAT UMUM TERKAIT PASAL 831
KUHPERDATA
Jika yang meninggal salah satunya berumur 15 tahun dan
yang lain lebih dari 15 tahun maka yang di anggap
meninggal terlebih dahulu adalah yang usianya kurang dari
15 tahun
Jika salah satu yang meningggal berumur lebih dari 60
tahun dan yang lain masih di bawah 60 tahun maka yang
di anggap meninggal terlebih dahulu adalah yang usianya
lebih dari 60 tahun
Mewaris langsung / Penganti
Mewaris langsung adalah orang mewaris dalam kedudukannya
sebagai ahli waris langsung karena diri sendiri ( UIT EIGEN
HOOFDE)
Mewaris tidak langsung / karena pergantian ( BIJ
PLAATSVERVULLING) UNTUK ORANG YANG SUDAH
MENINGGAL TERLEBIH DAHULU DARI PADA SI
PEWARIS
Penolakan Warisan
Pada dasarnya, menurut hukum perdata Barat, seseorang dapat menerima maupun
menolak warisan yang jatuh kepadanya, sebagaimana dikatakan dalam Pasal 1045 
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (“KUHPerdata”), yang berbunyi:
 
“Tiada seorang pun diwajibkan untuk menerima warisan yang jatuh ke tangannya.”
 
Dalam hal seseorang menolak warisan yang jatuh kepadanya, orang tersebut harus
menolaknya secara tegas, dengan suatu pernyataan yang dibuat di kepaniteraan
Pengadilan Negeri yang dalam daerah hukumnya warisan itu terbuka (Pasal 1057
KUHPer).
Penolakan Warisan
Penolakan warisan tidak dapat dilakukan hanya untuk sebagian harta
warisan, ini karena penolakan warisan tersebut mengakibatkan orang
tersebut dianggap tidak pernah menjadi ahli waris (Pasal 1058
KUHPer). Dengan dianggap tidak pernah menjadi ahli waris, maka
orang tersebut tidak berhak atas harta warisan.
Penolakan Warisan
Seseorang yang menolak warisan, dapat diminta untuk menerima warisan atas
permohonan kreditur dari orang yang menolak warisan tersebut. Akan tetapi,
permohonan menerima warisan tersebut hanya sebesar utang debitur saja, dan
penerimaan tersebut diwakilkan oleh kreditur, sebagaimana terdapat dalam Pasal
1061 KUHPer:
 
“Para kreditur yang dirugikan oleh debitur yang menolak warisannya, dapat
mengajukan permohonan kepada Hakim, supaya diberi kuasa untuk menerima
warisan itu atas nama dan sebagai pengganti debitur itu. Dalam hal itu,
penolakkan warisan itu hanya boleh dibatalkan demi kepentingan para kreditur
dan sampai sebesar piutang mereka, penolakkan itu sekali-kali tidak batal untuk
keuntungan ahli waris yang telah menolak warisan itu.”

Anda mungkin juga menyukai