Anda di halaman 1dari 31

PERGERAKAN DAN PELAKSANAAN

DALAM MANAJEMEN
KEPERAWATAN

Zahalim, S.Kep.,Ns.,M.Kep.
• Pergerakan adalah suatu tindakan untuk
mengusahakan agar semua anggota kelompok
berusaha mencapai sasaran sesuai dengan
perencanaan manajerial dan usaha-usaha
organisasi.
Fungsi Penggerakan
• Fungsi penggerakan adalah aktivitas
manajemen yang mendorong anggota dalam
tim untuk dapat menjalankan perannya sesuai
tugas dan kewenangannya.
• Penggerakan staf harus didasari kemampuan
memimpin/leadership, mengarahkan,
memotivasi, mendelegasikan tugas,
melaksanakan supervisi dan mengelola konflik.
• Directing/pengarahan
Merupakan kegiatan manajemen yang
menggunakan proses interpersonal agar
tujuan organisassi dapat tercapai.

Pengarahan yang efektif akan meningkatkan


kontribusi staf dalam mencapai tujuan dan
meningkatkan harmonisasi antara pimpinan
dan staf.
Tiga elemen dalam pengarahan :
• Komunikasi
• Kepemimpinan
• Motivasi
Aplikasi dalam pengelolaan dan pelayanan keperawatan
• Ners sebagai pengelola asuhan keperawatan harus
memerankan fungsi pengarahan dalam kontek
pengarahan kepada pasien agar tujuan asuhan
keperawatan yang telah disusun sesuai asesmen
keperawatan dapat tercapai.
• Sebagai Pemimpin, Ners harus memiliki kemampun
komunikasi yang efektif sehingga dapat, memotivasi
pasien dan keluarga untuk dapat bekerjasama dalam
mencapai tujuan perawatan.
• Ners mengelola pelayanan keperawatan sesuai tugas dan
kewenangannya.
• Saat pengelolaan pelayanan di level pengelolaan tim dalam
asuhan keperawatan, maka ners adalah pemimpin dalam tim
sesuai metode penugasan keperawatan.
• Ners sebagai leader akan memberikan contoh, mengarahkan
asuhan keperawatan sesuai tujuan keperawatan yang telah
ditetapkan kepada anggota tim/perawat pelaksanaan.
• Dalam Proses pengarahan diperlukan kemampuan
komunikasi efektif antar tim keperawatan dan profesi
lainnya.
• Delegasi
Delegasi adalah memberikan sebagian atau
keseluruhan tugas sesuai kompetensi dan
kewenangan staf untuk periode tertentu.
• Delegasi tidak hanya sekedar memberikan
tugas tetapi ada unsur untuk membangun
capacity building dan pengarahan.
Unsur dalam delegasi: 5 W + 1 H
a) Who: Delegator dan delegate, baik delegator dan delegate
harus sesuai kewenangan dan kompetensinya
b) Why; alasan dilaksanakan delegasi
c) What: materi yg didelegasikan harus jelas, singkat dan
tahapannya jelas
d) When: jelas waktu tanggal, bulan , tahun dan jam. Dicatat
waktu dilaksanakan delegasi serta delegasi harus dilaksanakan
kapan
e) Where: tempat pendelegasian maupun dimana delegasi harus
dikerjakan
f) How: bagaimana melaksanakan instruksi dan hal yang
didelegasikan
• Delegasi sangat erat dengan kewenangan,
dalam PMK 26 Tahun 2019 disampaikan
perbedaan kewenangan perawat profesi dan
vokasi.
• Pasal 17 Dalam menjalankan tugas sebagai pemberi Asuhan Keperawatan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 huruf a di bidang upaya kesehatan
perorangan, Perawat berwenang:
a. melakukan pengkajian Keperawatan secara holistik;
b. menetapkan diagnosis Keperawatan;
c. merencanakan tindakan Keperawatan;
d. melaksanakan tindakan Keperawatan;
e. mengevaluasi hasil tindakan Keperawatan;
f. melakukan rujukan;
g. memberikan tindakan pada keadaan gawat darurat sesuai dengan
kompetensi;
h. memberikan konsultasi Keperawatan dan berkolaborasi dengan dokter;
i. melakukan penyuluhan kesehatan dan konseling; dan
j. melakukan penatalaksanaan pemberian obat kepada Klien sesuai dengan
resep tenaga medis atau obat bebas dan obat bebas terbatas
• Pasal 18
(1) Dalam menjalankan tugas sebagai pemberi Asuhan
Keperawatan di bidang upaya kesehatan perorangan, Perawat
Profesi memiliki wewenang sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 17 huruf a sampai dengan huruf j.
(2) Dalam melakukan pengkajian Keperawatan secara holistik
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 huruf a, Perawat
Profesi melakukan pengkajian dasar dan lanjutan secara
menyeluruh.
(3) Dalam menetapkan diagnosis Keperawatan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 17 huruf b, Perawat Profesi berwenang
menegakkan diagnosis Keperawatan.
• Pasal 19
(1) Dalam menjalankan tugas sebagai pemberi Asuhan
Keperawatan di bidang upaya
kesehatan perorangan, Perawat Vokasi memiliki
wewenang sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 17 huruf a, huruf d, huruf e, huruf g, dan huruf i
kecuali konseling.
(2) Dalam melakukan pengkajian Keperawatan secara holistik
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 huruf a, Perawat
Vokasi melakukan pengkajian dasar secara menyeluruh.
• Aplikasi delegasi sebagai pengelola asuhan dan
pelayanan keperawatan

Ners mengelola pelayanan keperawatan sesuai tugas


dan kewenangannya. Ners adalah pemimpin
pelaksanaan penugasan keperawatan. Sebagai
perwujudan Asuhan Berpusat pada Pasien, maka
setiap tahapan proses keperawatan dari mulai
asesmen, penetapan diagnosis, perencanaan,
implementasi dan evaluasi sesuai kebutuhan pasien
serta melibatkan pasien dan keluarga.
Lanjutan...
• Pada tahap implementasi sebagai upaya pelibatan pasien dan
keluarga maka dilaksanakan edukasi perawatan, dan setelah
dilaksanakan edukasi maka ada tindakan yang didelegasikan
kepada pasien dan keluarga sesuai dengan ketentuan.
• Delegasi kepada keluarga contohnya memantau intake dan
output, dengan mencatat berapa gelas minum air dan urin
ditampung untuk diukur.
• Delegasi kepada pasien dan keluarga merupakan pelibatan
pasien dan juga upaya memandirikan pasien dan keluarga.
• Sesuai prinsip delegasi, implementasinya harus memenuhi
unsur 5W+1H
• Pelaksanaan delegasi dalam pelayanan contohnya
dalam pengorganisasian tim.
• Ners adalah leader akan mendelegasikan rencana
keperawatan kepada perawat pelaksana.
• Disamping sebagai delegator, Ners juga dapat
menerima delegasi dari kepala ruangan misalnya
dalam memimpin timbang terima, memimpin tim
di ruangan saat kepala ruangan mempunyai tugas
yang lain.
• Motivasi
Motivasi merupakan bagian tidak terpisahkan dalam
penggerakan.
• Motivasi internal adalah berasal dari individu dan motivasi
eksternal berasal dari luar individu misalnya organisasi.
• Disamping terdapat hirarki tingkatan motivasi, dan
pendekatan motivasi yang sering digunakan adalah hierarki
Maslow. Agar dapat melaksanakan fungsi menggerakan
maka Ners wajib melaksanakan pengkajian motivasi dari
individu pasien dalam kontek pengelolaan asuhan pasien
ataupun motivasi staf dalam konteks pelayanan keperawatan.
Aplikasi motivasi dalam pengelolaan asuhan keperawatan

• Ners harus menggerakan/melibatkan asuhan dalam pengelolaan


asuhan keperawatan dengan menggali dan memanfaatkan
motivasi internal pasien.
• Dalam pemberian asuhan keperawatan perhatikan tahapan
kebutuhan Maslow ini dan sebagai Ners mendorong dari
eksternal agar dapat mencapai kebutuhan. Misalnya untuk
mendorong pasien untuk patuh menghabiskan
makanan maka kita kaji dulu kebutuhan pasien terkait kebutuhan
fisiologi, kebutuhan akan rasa nyaman, dukungan keluarga,
pendidikan yang akan memotivasi untuk terlibat dalam asuhan.
• Komunikasi
Alat untuk menggerakan baik pasien maupun staf
adalah komunikasi. Komunikasi dalam
menggerakan menggunakan pendekatan
komunikasi Efektif. Komunikasi meliputi:
a. Komunikasi efektif antar perawat
b. komunikasi efektif perawat dengan profesi lainnya
c. komunikasi efektif perawat dengan pasien dan
keluarga
• Pelaksanaan fungsi Actuating adalah untuk mencapai
tujuan pengelolaan dan dilaksanakan dalam beberapa
kegiatan yang kegiatan tersebut mempersyaratkan
komunikasi efektif.
• Beberapa kegiatan yang mempersyaratkan komunikasi
efektif adalah komunikasi per telepon, timbang terima,
transfer pasien ke antar ruang dan di luar rumah sakit,
sedangkan komunikasi dengan pasien dapat berupa
komunikasi saat melaksanakan asuhan keperawatan.
• Beberapa metode komunikasi efektif yang sering
digunakan adalah ISOBAR, ISBAR dan SBAR
• ISOBAR terdiri dari I (identify untuk mengidentifikasi
pasien), S (Situation menyampaikan keluhan dan
kondisi terkini pasien), O (Observation yaitu
mengobservasi keadaan pasien), B (Background
menjelaskan penyebab masalah pasien/ riwayat
penyakit), A (Assessment yaitu penilaian terhadap
kondisi pasien untuk membuat rencana tindakan
perawatan ) R (Recommendation yaitu saran
tindakan yang akan dilakukan dan untuk
mengkonfirmasi informasi yang disampaikan).
• ISBAR terdiri dari I, introduction dimana menjelaskan
individu/perawat yang menyampaikan komunikasi (jelaskan
nama dan gelar serta dari rumah sakit apa), serta identitas
pasien (Nama, Dx. Medis), S (Situation menyampaikan
keluhan dan kondisi terkini pasien), B (Background
menjelaskan penyebab masalah pasien atau yang
melatarbelakangi kondisi saat ini), A (Assesment yaitu state
of the problem penilaian terhadap kondisi pasien untuk
membuat rencana tindakan perawatan ) R (Recommendation
yaitu saran tindakan yang akan dilakukan dan untuk
mengkonfirmasi informasi yang disampaikan).
• SBAR terdiri dari S ( sebelum menyampaikan Nama Ners
yang menyampaikan tanggung jawabnya sebagai
pengelola pasien, nama RS dan identitas pasien. Situation
menyampaikan keluhan dan kondisi terkini pasien), B
(Background menjelaskan penyebab masalah pasien atau
yang melatarbelakangi kondisi saat ini), A (Assesment
yaitu state of the problem penilaian
terhadap kondisi pasien untuk membuat rencana tindakan
perawatan ) R (Recommendation yaitu saran tindakan
yang akan dilakukan dan untuk mengkonfirmasi informasi
yang disampaikan).
• Komunikasi saat mendelegasikan baik per-
telpon, serah terima maupun transfer hal yang
diperhatikan juga proses read back dan
confirmation.
• istilah Tulis Lengkap, Baca Ulang dan
Konfirmasi (TULBAKON) digunakan untuk
menghindarkan kesalahan misalnya kesalahan
terhadap obat.
• Komunikasi dengan pasien dan keluarga
menggunakan prinsip terapeutik dan komunikasi
efektif, dimana komunikasi dengan pasien dan
keluarga meliputi tahap pra interaksi, interaksi
dan terminasi.
• Komunikasi dengan pasien dan keluarga merupakan
bagian directing perawat kepada pasien sehingga
pasien dan keluarga berpartisipasi dalam asuhan dan
mencapai tujuan asuhan keperawatan.
• Supervisi
Supervisi merupakan kegiatan memberikan
arahan, contoh, motivasi dan arahan dalam
pelaksanaan kegiatan sesuai tujuan yang telah
ditetapkan. Supervisi tidak hanya sekedar
mengevaluasi tetapi lebih diarahkan pada
proses menggerakan dan mengarahkan.
• Jenis supervisi secara pelaksanaannya:
a. secara langsung/concurrent
b. Secara tidak langsung melalui dokumen rekam medis atau data
sekunder yang lainnya
Dalam kontek pengelolaan asuhan keperawatan, Ners
melaksanakan supervisi pada tim perawat yang dibawahnya dalam
mengelola asuhan keperawatan dengan bersama merumuskan
diagnosis keperawatan berdasarkan pengkajian, mendelegasikan
rencana keperawatan dan melaksanakan supervisi asuhan dengan
memberikan contoh asuhan, terlibat langsung dalam asuhan,
mengarahkan dan memberikan contoh yang benar apabila terjadi
ketidaksesuaian dalam implementasi.
• Pengelolaan Konflik

Konflik didefinisikan sebagai perbedaan internal atau eksternal


yang diakibatkan oleh perbedaan ide, nilai, atau perasaan antara
dua orang atau lebih.
• Ners sebagai pemimpin harus mampu membantu memutuskan
masalah/ perbedaan serta membuat perbedaan ini sebagai upaya
membangun tim.
• Konflik bisa terlaksana dalam proses asuhan maupun konflik
dengan perawat saat melaksanakan asuhan keperawatan.
Pengelolaan konflik yang baik akan
membantu fungsi penggerakan.
• Jenis resolusi konflik:
a. Kompromi; resolusi umumnya dimulai dengan masing-
masing individu yang berkonflik menyampaikan keinginan,
pendapat, tujuan masing-masing dan kemudian
dikompromikan untuk mengakomodir dari masing-masing
individu. Sering disebut win-win solution
b. Competing; keinginan, pendapat, tujuan masing-masing
dan kemudian dicari mana yang lebih sesuai/dapat
diterima, sehingga sering disebut win-loss. Resolusi ini
sering menimbulkan ketidaknyamanan pada sisi yang loss
Lanjutan...
c. Accommodating/kolaborasi; keinginan, pendapat, tujuan
masing-masing dan kemudian diakomodasi dua belah pihak
untuk mendapatkan suatu solusi yang lebih baik
d. smoothing; mengakomodasi kedua belah pihak, nanti
umumnya belum menghasil resolusi yang aktual
e. Menghindar: penyelesaian konflik dengan mencoba tidak
menyelesaikan/mengabaikan dahulu, teknik menghindar ini
juga bisa dilaksanakan pada langkah pertama saat kondisi
masih tidak kondusif, setelah kondisi kondusif bisa dilanjutkan
dengan teknik kompromi atau juga kolaborasi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai