Anda di halaman 1dari 12

KESELAMATAN PASIEN

DAN PROSEDUR
INVANSIF
 
Pengertian
◦ Patient safety didefinisikan sebagai upaya menghindari, mencegah dan memperbaiki hasil yang
merugikan pasien atau cidera akibat dari proses perawatan kesehatan (US National Patient Safety
Foundation,1999). Cooper et al (2000) telah mendefenisikan bahwa “patient safety as the avoidance,
prevention, and amelioration of adverse outcomes or injuries stemming from the processes of
healthcare.” Pengertian ini maksudnya bahwa patient safety merupakan penghindaran, pencegahan,
dan perbaikan dari kejadian yang tidak diharapkan atau mengatasi cedera-cedera dari proses pelayanan
kesehatan. Patient safety melibatkan sistem operasional dan sistem pelayanan yang meminimalkan
kemungkinan kejadian adverse event/ error dan memaksimalkan langkah-langkah penanganan bila
error telah terjadi. Sistem ini mencegah terjadinya cedera yg disebabkan oleh kesalahan akibat
melaksanakan suatu tindakan atau tdk mengambil tindakan yang seharusnya diambil (KKP-
RS(Solusi live-saving keselamatan pasien rumah sakit).
Tujuan
1. Identify patients correctly (mengidentifikasi pasien secara benar)
2. Improve effective communication (meningkatkan komunikasi yang efektif)
3. Improve the safety of high-alert medications (meningkatkan keamanan dari pengobatan risiko tinggi)
4. Eliminate wrong-site, wrong-patient, wrong procedure surgery(mengeliminasi kesalahan penempatan, kesalahan pengenalan pasien,
kesalahan prosedur operasi)
5. Reduce the risk of health care-associated infections (mengurangi risiko infeksi yang berhubungan dengan pelayanan
kesehatan
6. Reduce the risk of patient harm from falls (mengurangi risiko pasien terluka karena jatuh
Prinsip
1. Kesadaran (Awareness) tentang nilai keselamatan pasien Rumah sakit
2. Komitmen memberikan pelayanan kesehatan berorientasi patient safety
3. Kemanpuan Mengidentifikasi faktor risiko penyebab insiden terkait patient safety
4. Kepatuhan Pelaporan insiden terkait patient safety
5. Kemampuan Berkomunikasi yang efektif dengan pasien tentang faktor risiko penyebab insiden terkait patient
safety
6. Kemampuan Mengindentifikasi akar masalah penyebab insiden terkait patient safety
7. Kemampuan Memanfaatkan informasi tentang kejadian yang terjadadi untuk mencegah kejadian berulang
PENGARUH FAKTOR LINGKUNGAN DAN
MANUSIA PADA KESELAMATAN PASIEN

1. Pengaruh Faktor Lingkungan Pada Keselamatan Pasien


a. Penerangan
◦Pencahayaan merupakan salah satu faktor penting dalam perancangan ruang. Ruang yang
telah dirancang tidak dapat memenuhi fungsinya dengan baik apabila tidak disediakan akses
pencahayaan. Pencahayaan di dalam ruang memungkinkan orang yang menempatinya dapat
melihat benda-benda. Tanpa dapat melihat benda-benda dengan jelas maka aktivitas di dalam
ruang akan terganggu. Sebaliknya, cahaya yang terlalu terang juga dapat mengganggu
penglihatan.
a. Kebisingan
◦Salah satu bentuk polusi adalah kebisingan (noise) yang tidak dikehendaki oleh telinga
kita. Kebisingan tidak dikehendaki karena dalam jangka panjang dapat mengganggu ketenangan.
Ada 3 aspek yang menentukan kualitas bunyi yang dapat menentukan tingkat gangguan
terhadap manusia, yaitu:
1) Lama bunyi itu terdengar. Bila terlalu lama dapat menyebabkan ketulian (deafness).
2) Intensitas biasanya diukur dengan satuan desibel (dB), menunjukkan besarnya arus energi per satuan luar.
3) Frekuensi suara (Hz), menunjukkan jumlah gelombang suara yang sampai ke telinga kita per detiknya
a. Suhu Udara
◦ Tubuh manusia akan selalu berusaha mempertahankan kondisi normal sistem tubuh dengan menyesuaikan diri terhadap
perubahanperubahan yang terjadi di luar tubuh. Tetapi kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan temperatur ruang adalah
jika perubahan temperatur luar tubuh tidak melebihi 20% untuk kondisi panas dan 35% untuk kondisi dingin. Tubuh manusia bisa
menyesuaikan diri karena kemampuannya untuk melakukan proses konveksi, radiasi dan penguapan jika terjadi kekurangan
atau kelebihan panas yang membebaninya.
a. Siklus Udara (Ventilation)
◦ Udara disekitar kita mengandung sekitar 21% oksigen, 0,03% karbondioksida, dan 0,9% campuran gas-gas lain. Kotornya
udara disekitar kita dapat mempengaruhi kesehatan tubuh dan mempercepat proses kelelahan. Sirkulasi udara akan menggantikan
udara kotor dengan udara yang bersih. Agar sirkulasi terjaga dengan baik, dapat ditempuh dengan memberi ventilasi yang cukup
(lewat jendela), dapat juga dengan meletakkan tanaman untuk menyediakan kebutuhan akan oksigen yang cukup.
a. Bau-Bauan
◦ Adanya bau-bauan yang dipertimbangkan sebagai “polusi” akan dapat mengganggu konsentrasi pekerja. Temperatur
dan kelembaban adalah dua faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi kepekaan penciuman. Pemakaian air conditioning
yang tepat adalah salah satu cara yang dapat digunakan untuk menghilangkan bau-bauan yang mengganggu sekitar tempat
kerja.
a. Getaran Mekanis
◦ Getaran mekanis merupakan getaran–getaran yang ditimbulkan oleh peralatan mekanis yang sebagian dari getaran
tersebut sampai ke tubuh dan dapat menimbulkan akibat– akibat yang tidak diinginkan pada tubuh kita. Besarnya getaran
ini ditentukan oleh intensitas, frekuensi getaran dan lamanya getaran itu berlangsung. Sedangkan anggota tubuh manusia
juga memiliki frekuensi alami apabila frekuensi ini beresonansi dengan frekuensi getaran akan menimbulkan gangguan.
Gangguan–gangguan tersebut diantaranya, mempengaruhi konsentrasi, mempercepat kelelahan, gangguan pada anggota tubuh.
Pengaruh Faktor Manusia Pada Keselamatan Pasien
Pentingnya Faktor Manusia pada Keselamatan Pasien
a. Human factor memeriksa hubungan antara manusia dan sistem dan bagaimana mereka berinteraksi dengan berfokus
pada peningkatan efisiensi, kreativitas, produktivitas dan kepuasan pekerjaan, dengan tujuan meminimalkan kesalahan.
b. Pengetahuan yang Diperlukan
◦ Istilah human factor atau ergonomik umumnya digunakan mendeskripsikan interaksi antara tiga aspek
saling berhubungan: individu di tempat kerja, tugas yang dibebankan untuk individu tersebut, dan tempat
kerjanya.
a. Hubungan Antara Human Factor Dengan Keslamatan Pasien
◦ Dua faktor dengan dampak paling banyak adalah kelelahan dan stress. Ada bukti ilmiah kuat yang
menghubungkan kelelahan dan penurunan kinerja sehingga menjadikan factor risiko dalam keselamatan
pasien.
CARA UNTUK MENINGKATKAN
KESELAMATAN PASIEN
Selanjutnya Pasal 8 Peraturan Menteri Kesehatan tersebut diatas mewajibkan setiap Rumah Sakit untuk
mengupayakan pemenuhanSasaran Keselamatan Pasien yang meliputi tercapainya 6 (enam) hal
sebagai berikut:
1. Ketepatan identifikasi pasien
2. Peningkatan komunikasi yang efektif
3. Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai (high-allert)
4. Kepastian tepat-lokasi, tepat-prosedur, tepat pasien operasi
5. Pengurangan risiko infeksi tekait pelayanan kesehatan
6. Pengurangan risiko pasien jatuh
PENYEBAB TERJADINYA ADVERSE
EVENTS TERKAIT PROSEDUR INVASIF
Penyebab Adverse Event Berhubungan Dengan Diagnosa, Pemeriksaan, Pemberiaan Obat:
1. Diagnosa, Tidak menerapkan pemeriksaan yang tidak sesuai
2. Pemeriksaan, Menggunakan cara pemeriksaan yang sudah tidak dipakai atau bertindak atas hasil
pemeriksaan atau observasi
3. Pemberiaan obat
a. Kesalahan pada prosedur pengobatan
b. Pelakasanaan terapi yang salah
c. Metode penggunaan obat yang salah
d. Keterlambatan dalam merespon hasil pemeriksaan asuhan yang tidak layak.
e. Kesalahan komunikasi
RISIKO DAN HAZARD DALAM IMPLEMENTASI
ASUHAN
Untuk membantu klien dari masalah status kesehatan yang dihadapi ke status kesehatan yang lebih baik yang menggambarkan criteria hasil yang diharapkan. Tujuan
dari pelaksanaan adalah membantu klien mencapai tujuan yang telah ditetapkan, mencakup peningkatan kesehatan, pencegahan, penyakit, pemulihan kesehatan
dan memfasilitasi koping.
◦ Metode implementasi keperawatan :
a. Membantu dalam aktivitas kehidupan sehari-hari.
b. Konseling
c. Penyuluhan
d. Memberikan asuhan keperawatan langsung.
e. Kompensasi untuk reaksi yang merugikan.
f. Teknik tepat dalam memberikan perawatan dan menyiapkan klien untuk procedure.
g. Mencapai tujuan perawatan
h. Mengawasi dan mengevaluasi kerja dari anggota staf lain
i. Terdapat juga beberapa upaya pencegahan lain, antara lain : pelayanan kesehatan kerja diselenggarakan secara paripurna, terdiri dari pelayanan promotive,
preventive, kurative dan rehabilitative yang dilaksanakan dalam suatu system yang terpadu.

Anda mungkin juga menyukai