Anda di halaman 1dari 39

CHAPTER 14

“Learners with Physical Disabilities


and Other Health Impairments”
KELOMPOK 10
Siti Aisyah 201310230311041
Juwita Artika Putri 201310230311109
Tika Pratiwi 201310230311128
Rullita Aristya M. 201310230311165
Elis Suci Papita S. A 201310230311242
Definisi

 Anak dengan ketidakmampuan fisik atau keterbatasan fisik


merupakan seseorang yang memiliki kekurangan fisik atau
permasalahan kesehatan yang berkaitan dengan fisiknya,
sehingga mereka membutuhkan pelayanan khusus,
pelatihan, peralatan, bahan, atau fasilitas yang dapat
membantu mereka beradaptasi dengan lingkungan sekolah.
Terkadang mereka disebut juga sebagai “anak dengan
kebutuhan khusus” (Giardino, Kohrt, Arye, & Wells. 2000)
Karakteristik Disabilitas Fisik

 Memiliki keterbatasan lainnya pada beberapa


ketidakmampuan yang dialami
 Membutuhkan pendidikan dan pengajaran khusus
Kerusakan Neuromotor

 Disebabkan oleh luka pada otak atau kerusakan saraf


 Variasi luka pada otak nontraumatik :
 Berkurangnya oksigen pada otak, infeksi pada otak, keracunan pada
otak, tumor, gangguan metabolisme.
 Kerusakan pada otak disebabkan oleh penyebab luar yaitu trauma
setelah kelahiran.
Cerebral Palsy

Martin (2006) menjelaskan bahwa Cerebral Palsy merupakan


sebuah gangguan pada pergerakan dan pengambilan sikap. Hal
ini disebabkan oleh luka otak yang terjadi sebelum kelahiran,
selama kelahiran, atau selama tahun pertama kelahiran. Luka
yang merintangi kemampuan otak untuk mengontrol otot di tubuh
dengan baik. Otak mengabarkan otot kita bagaimana untuk
bergerak dan mengontrol tegangan pada otot. Dengan
ketidaksesuaian pesan yang datang dari otak, bayi dengan CP
memiliki kesulitan dalam melakukan pembelajaran dasar pada
kemampuan gerak seperti merangkak, duduk, atau berjalan.
Penyebab dan Tipe CP

Penyebab :
 Sebelum Kelahiran : infeksi yang turun menurun, penyakit kronis,
trauma fisik, keracunan zat yang dapat merusak otak dan janin.
 Selama Proses Kelahiran : cedera pada otak yang disebabkan
oleh ibu yang bekerja terlalu keras atau sulit pada saat proses
kelahiran.
 Kelahiran Prematur : panas tinggi, infeksi terkena racun. Dalam
jangka pendek terdapat kurangnya oksigen, pendarahan pada
otak.
Klasifikasi Tipe Pada Kerusakan
Neuromotor

 Spasticity : menunjuk pada kekakuan atau ketegangan otot dan


ketidakakuratan pergerakan yang sukarela.

 Choreoathetoid : kesulitan pemeliharaan keseimbangan.

 Atonic : kegagalan atau kekurangan pada bagian otot.


Hubungan Disabilitas dan Implikasi
pada Pendidikan

 Anak dengan CP akan mengalami kerusakan otak, rendahnya


kemampuan sensorik, fungsi kognitif, dan respon emosional.
 Tingkat kecerdasan anak dengan CP mulai dari RM hingga gifted,
namun tetap rendah dibandingkan anak normal lainnya.
 Sikap dalam menginterpretasi hasil tes tetap harus berhati-hati
karena lebih nyata ketika anak dengan CP memunculkan
emosinya.
Seizure Disorder (Epilepsy)
 Sekitar satu dari sepuluh anak-anak mengalami kejang pada
beberapa waktu, biasanya berhubungan dengan demam tinggi atau
penyakit serius (Weinsten, 2002).
 Penyakit yang merupakan gangguan otak yang tidak dipicu oleh
kuman dan virus, sehingga tidak dapat menular.
 Tidak dapat disembuhkan dalam jangka waktu tertentu dengan
sempurna dan dengan obat yang sempurna.
Dimensi Kejang
 Durasi: kejang bisa berlangsung hanya beberapa detik atau
beberapa menit.
 Frekuensi: kejang dapat terjadi dengan frekuensi setiap beberapa
menit atau hanya sekitar sekali setahun.
 Serangan: kejang berawal dari rangsangan tertentu yang
diidentifikasi atau tidak terkait dengan lingkungan, kemungkinan
benar-benar tak terduga atau didahului oleh sensasi internal tertentu.
 Gerakan: kejang dapat menyebabkan gerakan kejang yang utama
atau hanya gejala motorik minor (misalnya kedipan mata).
 Penyebab: kejang dapat disebabkan dari berbagai kondisi, termasuk
demam tinggi, peracunan, trauma, kurangnya oksigen saat
dilahirkan, cedera kepala, dan lain-lain; tapi pada banyak kasus,
penyebabnya tidak diketahui.
 Kontrol: kejang dikendalikan sepenuhnya oleh obat, sehingga
individu tidak memiliki kejang lagi, atau mungkin hanya sebagian
yang terkendalikan.
Gejala-gejala Epilepsi
 Gejala kejang parsial simplik – dimulai dengan muatan listrik yang
terjadi di bagian otak tertentu.
 Gejala kejang parsial kompleks – dimulai dengan hilangnya kontak
penderita dengan lingkungan (1 hingga 2 menitan).
 Gejala kejang petit mal/absence seizure – dimulai pada masa anak-
anak, biasanya sebelum anak berusia 5 tahun.
Implikasi Pendidikan
1. Guru pendidikan umum membantu menghilangkan kebodohan,
takhayul, dan prasangka terhadap orang-orang yang mengalami
kejang dan menyediakan cara menenangkan kejang.
2. Guru pendidikan khusus perlu dipersiapkan untuk mengelola
kejang pada siswa dengan cacat perkembangan berat. Seperti:
mencatat proses kejang pada anak, mengetahui jenis obat dan
efek samping yang mungkin terjadi.
Spina Bifida dan Cedera Tulang
Belakang
Spina bifida adalah cacat lahir
yang mana ditandai dengan
terbentuknya celah pada tulang
belakang bayi. Kelainan ini
dipicu oleh pembentukan tulang
belakang yang tidak sempurna
pada bayi selama dalam
kandungan.
Penyebab dan Faktor Risiko Spina Bifida

 Kekurangan asam folat


 Faktor keturunan
 Jenis kelamin – lebih sering dialami oleh bayi perempuan
 Obat-obatan tertentu – asam valproat dan carbamazepine
 Diabetes – kadar glukosa yang berlebih dapat mengganggu
perkembangan anak
 Obesitas
Pendidikan dan Implikasi Sosial

 Pihak sekolah memahami kondisi siswa dengan spina bifida, misal


anak yang mungkin direposisi secara berkala selama di sekolah.
 Menyediakan sarana dan prasarana untuk menunjang kebutuhan
siswa, seperti anak yang menggunakan tongkat atau kursi roda.
Gangguan Ortopedi dan
Musculoskeletal
Musculoskeletal disorders
adalah gangguan pada otot
skeletal yang disebabkan oleh
karena otot menerima beban
statis secara berulang dalam
jangka waktu yang lama.
Kondisi muskuloskeletal mempengaruhi anak-anak dan pemuda
yaitu:
 Distorfi otot adalah penyakit keturunan yang ditandai dengan
kelemahan progresif yang disebabkan oleh degenerasi serat otot.
 Juvenile rheumatoid arthritis adalah penyakit yang berpotensi
melemahkan di mana otot-otot dan sendi yang terkena dampak.
Faktor Penyebab

1. Peregangan otot yang berlebihan


2. Aktivitas berulang
3. Sikap kerja tidak alamiah
4. Penyebab kombinasi: umur, jenis kelamin, kebiasaan merokok,
kesegaran jasmani, kekuatan fisik, dan ukuran tubuh.
Pencegahan Cacat Fisik
 Mengemudi di bawah pengaruh alkohol, obat-obatan, dan
mendengarkan musik dengan suara kencang.
 Hindari kehamilan pada remaja
 Penuhi gizi yang cukup untuk ibu hamil
 Imunisasi terhadap penyakit untuk anak-anak
PELECEHAN TERHADAP ANAK-ANAK DAN REMAJA

ANAK DENGAN CACAT FISIK LEBIH MUDAH UNTUK


DIJADIKAN TARGET

LEBIH BANYAK MEMBUTUHKAN WAKTU, BIAYA DAN


ENERGI
Phenylketonuria (PKU)
 PKU sekarang dipahami sebagai gangguan metabolisme
bawaan atau kelainan genetika langka yang muncul sejak
lahir karena tubuh tidak bisa melerai fenilalanin.
 PKU disebabkan oleh mutasi genetika (25%)
 PKU dapat menyebabkan cacat intelektual yang terkait
dengan kerusakan otak jika tidak diobati sejak usia dini
 Pengobatan yang efektif untuk PKU adalah diet khusus
 Pada Ibu hamil juga harus memperhatikan pola makan
Karakteristik Psikologis dan Perilaku

• Anak dengan cacat fisik juga dapat


Prestasi berprestasi, tergantung dari faktor lingkungan
dan psikologis. Faktor tersebut yang
Akademik mempengaruhi hasil akademis anak dengan
cacat fisik.

• Anak dengan cacat fisik jarang hadir di


Hambata sekolah karena beberapa alasan, seperti
rawat inap, kunjungan ke dokter,
n persyaratan tidur-istirahat, dsb.
• Anak-anak dengan cacat fisik
memiliki beragam karakteristik
Karakteristi kepribadian. Kebanyakan dari
mereka responsif terhadap anak-
k anak yang non cacat.
Kepribadia • Bagaimana anak dengan cacat fisik
n dapat beradaptasi di lingkungannya
dan menyesuaikan diri dengan
anak-anak yang non cacat.
Reaksi Publik

Sikap masyarakat dapat Penolakan dan


memiliki pengaruh besar diskriminasi akan
pada bagaimana anak- membuat anak-anak
anak dengan cacat fisik dengan cacat fisik akan
melihat diri mereka dan mengalami ketakutan dan
peluang mereka untuk menarik diri dari
penyesuaian psikologis, lingkungan sekitar dan
pendidikan, dan enggan untuk mencoba
pekerjaan. menyesuaikan diri lagi.
Reaksi Anak dan Keluarga

Reaksi anak-anak dengan


cacat fisik terhadap diri Anak-anak merasa malu dan
sendiri adalah cerminan merasa bersalah terhadap
bagaimana orang lain dirinya sendiri.
melihat mereka.

Dukungan keluarga,
pengalaman sekolah,
perawatan medis, dan sikap
Keinginan untuk tidak
memiliki efek yang sangat
menjadi cacat.
signifikan pada kehidupan
anak dengan masalah
kesehatan kronis.
Perangkat Prostetik, Orthotik, dan Adaptif
untuk Keseharian

Adaptif adalah
Prostetik adalah Orthotik adalah
perangkat yang
pengganti perangkat yang
membantu para
buatan untuk meningkatkan
penyandang
bagian tubuh fungsi parsial
cacat untuk
yang hilang bagian tubuh
membantu
(tangan, kaki). seseorang.
kesehariannya.
Rencana Pendidikan

 Anak-anak usia tiga tahun membutuhkan pendidikan dan


layanan khusus, mereka adalah anak-anak dengan cacat
fisik. Anak-anak ini lebih memilih Individual Family Service
Plan (IFSP) daripada Individualized Education Program
(IEP). IFSP harus menentukan bagaimana keterlibatan
keluarga dalam intervensi serta layanan lainnya yang
tersedia.
 Dukungan lingkungan juga diperlukan untuk memberikan
harapan hidup yang lebih baik bagi anak-anak dengan
keterbatasan fisik yang kronis.
Tempat Pendidikan

Sekolah
Umum
- Memberikan alat bantu
untuk memungkinkan
Tergantung gerakan yang lebih
pada jenis dan fungsional
tingkat - Menyediakan tempat
untuk memudahkan
keparahan mobilitas mereka
kondisinya.
- Bantuan dari orang-
orang terdekat
Sekolah
Khusus
Tujuan dan Kurikulum Pendidikan

Ditentukan setelah adanya pertimbangan karakteristik fisik,


intelektual, sensorik, dan emosi yang dimiliki masing-masing
anak. Sehingga apa yang diperlukan harus disesuaikan
dengan kebutuhan masing-masing individu.

Keterampilan mobilitas (bergerak)

Keterampilan sehari-hari

Keterampilan sosial

Keterampilan kerja
Kebutuhan Mereka...

Anak-anak keterbatasan fisik perlu Individu keterbatasan fisik lebih


di ajarkan tentang keterampilan perlu mengeksplorasi kesempatan
perawatan diri yang paling dasar karis serta mampu
(misalnya: makan atau mempertimbagkan akomodasi
menggunakan baju sendiri. khusus untuk mendapatkan kinerja
lebih baik.

Memberikan pemahaman tentang


topik kehidupan atau kematian
yang memungkinkan bagi individu
dengan penyakit kronis atau
mematikan.
 Adanya kerja sama dengan disiplin lain untuk memberikan
bantuan penanganan yang lebih baik.

Terapis Fisik

Spesialis
Terapis Wicara-
Prosthetics dan
Bahasa
Orthotics

Psikolog
INTERVENSI DINI

Identifikasi dini

Fokus

Pengembangan
Komunikasi
PERAN GURU

Menangani

Memposisikan
TRANSISI

Remaj
a •

Merenungkan
Bereksperimen
• Sekolah • Dewasa • Hubungan Sosial
• Seksualitas

Bekerja
Perhatian:
Kepentingan Disabilitas Fisik
tidak akan
Individu, mempengaruhi
Kekuatan, pilihan
Tuntutan, pekerjaan
Aksesibilitas

Memilih Sebuah
Karir

Pelatihan dan
dukungan Sebagian dari
yang mereka tidak
pantas atau
diperlukan miskin dalam
(adanya perilaku sosial
Teknologi dan emosional
baru)
SOCIOSEXUALITY

• Dianggap tidak memiliki daya tarik


seks bagi siapa saja dan memiliki
Dulu sedikit atau tidak kemampuan
atau hak untuk berfungsi secara
seksual.

• Diakui bahwa penyandang cacat


memiliki hak atas pendidikan
kehidupan keluarga, termasuk
Sekarang pendidikan seks, dan berbagai
macam hubungan manusia,
termasuk ekspresi seksual.
TERIMA KASIH 
Pertanyaan
 Risma : Perbedaan epilepsi dengan Step, Spina Bifida hanya
menyerang fisik atau semuanya.
 Ninis : Makanan yang mengandung asam folat
 Defi : Peran guru bila ada siswa yang mengidap epilepsi
 Zahro : PKU termasuk gangguan metabolisme, seperti apa
gejala yg muncul pada fisik

Anda mungkin juga menyukai