Anda di halaman 1dari 16

PENGAWASAN

1
PENGERTIAN
PENGAWASAN
Pengawasan (controlling) ialah mengamati dan
mengalokasikan dengan tepat penyimpangan -
penyimpangan yang terjadi.

Kegagalan suatu rencana atau aktivitas suatu


rencana atau aktivitas bersumber pada dua hal :
1. Akibat pengaruh di luar jangkauan manusia (force major).
2. Pelaku yang mengerjakannya tidak memenuhi persyaratan
yang diminta.

2
PRINSIP
1. Mencerminkan sifatPENGAWASAN
dari apa yang diawasi.
2. Dapat diketahui dengan segera penyimpangan
yang terjadi.
3. Luwes.
4. Mencerminkan pola organisasi.
5. Ekonomis.
6. Dapat mudah dipahami.
7. Dapat segera diadakan perbaikan.

3
4
JENIS PENGAWASAN
1. Pengawasan dari segi waktu.
Dilakukan secara preventif dan represif. Alat yang dipakai
untuk pengawasan ialah perencanaan dan budget, sedangkan
pengawasan secara represif menggunakan alat budget dan
laporan.
2. Pengawasan dari segi objek.
Pengawasan terhadap produksi, keuangan, aktivitas
karyawan dll,
3. Pengawasan dari segi subjek.
Pengawasan intern dan pengawasan ekstern.

5
LANJUT
• Dalam pelaksanaan pengawasan, diperlukan prinsip-prinsip sebagai
pedoman dalam menjalankan kegiatan tersebut. Herujito (2001: 242)
menyatakan bahwa ada 7 prinsip-prinsip pengawasan, yaitu :
• 1. Mencerminkan sifat dari apa yang diawasi.
• 2. Dapat diketahui dengan segera penyimpangan yang terjadi.
• 3. Luwes.
• 4. Mencerminkan pola organisasi.
• 5. Ekonomis.
• 6. Dapat mudah dipahami.
• 7. Dapat segera diadakan perbaikan.
LANJUT
Simbolon (2004) menyatakan bahwa hal prinsip pengawasan dapat diuraikan
sebagai berikut :

1. Pengawasan berorientasi kepada tujuan organisasi.


2. Pengawasan harus objektif, jujur dan mendahulukan kepentingan
umum daripada kepentingan pribadi.
3. Pengawasan harus berorientasi kepada kebenaran menurut
peraturan-peraturan yang berlaku (wetmatigheid), berorientasi
terhadap kebenaran atas prosedur yang telah ditetapkan
(rechmatigheid) dan berorientasi terhadap tujuan (manfaat) dalam
pelaksanaan pekerjaan (doelmatigheid).
4. Pengawasan harus menjamin daya dan hasil guna pekerjaan.
5. Pengawasan harus berdasarkan atas standar yang objektif, teliti
(accurate) dan tepat.
6. Pengawasan harus bersifat terus menerus (continue).
7. Hasil pengawasan harus dapat memberikan umpan balik (feed
back) terhadap perbaikan dan penyempurnaan dan kebijaksanaan
waktu yang akan datang.
PROSEDUR
PENGAWASAN
Observasi, pemeriksaan dan pemeriksaan kembali.
Pemberian contoh
Catatan dan laporan
Pembatasan wewenang
Menentukan peraturan-peraturan, perintah-perintah dan prosedur
Anggaran
Sensor
PRINSIP PENGGUNAAN
KUESIONER/INSTRUMEN PENGAWASAN
KUESIONER
(QUESTIONNAIRE)
• merupakan alat/teknik untuk pengumpulan
data yang dilakukan dengan cara mengajukan
seperangkat pertanyaan atau pernyataan
tertulis kepada responden untuk dijawabnya.
MANFAAT/KEGUNAAN
KUESIONER:
1. membantu petugas lapangan (interviewer) dalam
pengumpulan data tentang hal-hal yang perlu
ditanyakan kepada responden;
2. petugas lapangan bisa secara sistematis dan
berurutan dalam mengajukan pertanyaan;
3. pertanyaan yang diajukan kepada responden oleh
masing-masing petugas lapangan dapat
diseragamkan, sehingga data yang diperoleh bisa
diperbandingkan satu sama lainnya.
PRINSIP PENYUSUNAN
KUESIONER :
• Prinsip Penulisan Kuesioner
• Prinsip Pengukuran
• Prinsip Penampilan Fisik.
PRINSIP PENULISAN
KUESIONER
 Isi dan tujuan pertanyaan harus relevan;
 Bahasa yang digunakan mudah dipahami;
 Tipe / bentuk pertanyaan : terbuka/tertutup, positif/negatif ;
 Pertanyaan tidak boleh mendua (double barreled questions);
 Pertanyaan tidak menggiring responden;
 Tidak menanyakan hal-hal yang sudah lupa;
 Pertanyaan tidak panjang dan berbelit;
 Urutan pertanyaan dari hal yang umum menuju hal yang

• spesifik atau dari hal yang mudah menuju hal yang sulit;
• Gunakan teknik skala yang relevan , seperti :
 rating scale (graphic rating scales,
 itemized rating scale, comparative rating scale);
 attitude scale (likert scale, semantic differential).
PRINSIP PENGUKURAN :

• Sebagai instrumen pengawasan, maka


sebelum instrumen/kuesioner digunakan harus
diuji validitas dan reliabilitasnya terlebih dulu.
PRINSIP PENAMPILAN FISIK :

• Instrumen/Kuesioner perlu dirancang dan didesain


lebih menarik agar responden senang dan serius
dalam menjawab/mengisinya.
ASSALAMU’ALAIKUM WR.WBWR WB
Ass

Anda mungkin juga menyukai