Anda di halaman 1dari 17

Pengaruh Kualitas Kehidupan Sekolah

(Quality of School Life) terhadap Disiplin


pada Siswa SMA Negeri 4 Kota
Pematangsiantar

Larissa Butarbutar
181301130

Departemen Psikologi Pendidikan


Fakultas Psikologi
01
BAB I
Pendahuluan
Latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan penelitian, dan manfaat
penelitian
Latar belakang masalah
Pendidikan sebagai tempat tercipatanya sumber
daya manusia yang berkualitas, mandiri dan
kompetitif dalam menghadapi tantangan global
yang semakin maju.

Pendidikan sekolah adalah dasar


perkembangan pengetahuan yang
diperoleh siswa selain pendidikan dari
keluarga maupun lingkungan
masyarakat.

Sekolah diharapkan untuk membuat


peraturan yang yang tidak memberatkan
siswa dan menciptakan hubungan yang baik
dengan siswa. Hal ini menjadi salah satu
penentu sikap siswa selama di sekolah.
Kepuasan siswa merupakan suatu sikap positif
siswa terhadap pelayanan proses belajar
mengajar yang dilaksanakan oleh guru dan
sekolah karena adanya kesesuaian antara apa
yang diharapkan dan dibutuhkan dengan
kenyataan yang diterima.

Kepuasan siswa dapat digambarkan oleh sikap


siswa selama berada di sekolah. Sikap siswa
terhadap keseluruhan komponen sekolah
kemungkinan dibentuk oleh kualitas kehidupan
sekolah atau quality of school life

Kepuasan siswa bergantung pada cara pandang dan harapan


mereka terhadap sekolah yang dipengaruhi oleh kebutuhan akan
pendidikan untuk dapat berprestasi serta melanjutkan
keperguruan tinggi, pengalaman-pengalaman yang dirasakan
oleh siswa-siswa lain atas kualitas layanan sekolah, pencapaian-
pencapaian yang diraih oleh sekolah (Sopiatin, 2010). Fakta-
fakta yang ditemukan disekolah
Berdasarkan survey terhadap 43 siswa SMA Negeri 4
Pematangsiantar
Dimensi umum (hal yang tidak
Hasil survey (dimensi spesifik)
menyenangkan di sekolah)

33 siswa (guru membantu mereka dalam “Kadang kala guru bersikap tidak
menyelesaikan tugas sekolah), 38 siswa adil pada beberapa siswa, Ada
Aspek teacher (guru bersikap ramah saat dikelas), dan 37 guru yang suka berbicara kasar
siswa (guru mau menerima pendapat dari kepada murid”
siswanya)

“Terlalu banyak motivasi sampai


42 siswa (sudah memiliki persiapan yang
anak-anak sering bosan dan lelah
matang untuk masa depan mereka), 40
dibarisan karena banyak nya
Aspek siswa (guru/sekolah memberikan motivasi
motivasi menurut saya motivasi
opportunity dan arahan kepada mereka), 38 siswa
bisa-bisa saja namun harus tetap
(guru memberikan nilai yang sepantasnya
melihat kondisi”
bagi mereka)

20 siswa (yakin mendapatkan prestasi di


Aspek sekolah) dan 31 siswa (yakin dengan
achievement tugas-tugas yang mereka kerjakan)
Berdasarkan survey terhadap 43 siswa SMA Negeri 4
Pematangsiantar

Dimensi umum (hal yang tidak


Hasil survey (dimensi spesifik)
menyenangkan di sekolah

“Senioritas disini terlalu


berlebihan. kakak senior yang
terlalu sinis terhadap adik
kelasnya, dan merasa paling
36 siswa (memiliki teman-teman yang
berkuasa sehingga
baik di sekolah), 34 siswa (memiliki
Aspek menimbulkan koneksi yang
teman-teman yang ramah disekolah) ,
social canggung dan terbatas,
dan 42 siswa (dapat bergaul dengan
integration Terkadang ada teman yang
teman-teman yang berbeda suku, ras
ketika diajak berkontribusi
dan agama)
dalam berpendapat dia tidak
mau berpendapat dan hanya
menjawab terserah saja”

“Sistem pembelajaran yang


18 siswa (tugas sekolah selalu menarik),
masih membosankan, beberapa
Aspek dan 25 (belajar merupakan hal yang
guru menjelaskan dengan
adventure menyenangkan)
tehnik yang agak monoton dan
membosankan”
Kualitas kehidupan sekolah memiliki peranan penting dalam menumbuhkan
pandangan dan perasaan positif siswa saat berada di sekolah. Dengan pandangan
dan perasaan yang positif itulah yang bisa membuat para siswa mampu berperilaku
sesuai dengan aturan atau norma yang berlaku di lingkungan sekolah. Aturan dan
norma sekolah dibuat sebagai pedoman untuk berperilaku disiplin.

Hasil survey

Ada beberapa peraturan yang berlaku di SMA Negeri 4 yaitu: kegiatan apel pagi yang
dilakukan setiap hari, kewajiban bagi siswa untuk memilih dan mengikuti organisasi,
Peraturan
penampilan yang harus sesuai dengan dengan aturan dari sekolah (model rambut 121
untuk siswa laki-laki).

“BK langsung menggunting celananya, kalau siswa laki-laki yang rambutnya panjang juga
di gunting …Jika ada yang melanggar peraturan langsung dibawa ke kantor BK dan
Hukuman panggilan orangtua. Tapi ini berlaku untuk yang berulangkali dinasehati tapi gak mau nurut
juga, ga disiplin”

Berdasarkan hasil survey pada 43 siswa SMA Negeri 4 Pematangsiantar ditemukan


sebanyak 37 siswa merasa sudah melakukan kedisiplinan yang baik dan sebanyak 9
orang merasa netral terhadap kedisiplinan yang dilakukannya.
SMA Negeri 4 Melakukan upaya untuk mempertahankan
Pematangsiantar sebagai predikat yang ada sebagai tanggungjawab
sekolah yang berprestasi akan pandangan masyarakat terhadap sekolah
dan favorit tersebut

Salah satu hal yang bisa dilakukan adalah


Penegakan disiplin dengan
penegakan disiplin disekolah, karena
membuat aturan dan tata
disiplin sebagai salah satu kunci sekolah
tertib
yang bermutu

Penilaian positif Penilaian negatif

Kedisiplinan
Penelitian Nada
Penelitian Liliana
Febriani, Prasetyo Budi
dan Nabila
Widodo, dan Ika Febrian
terhadap siswa
Kristiana terhadap siswa
kelas 11 MAN
moving class pada siswa
Insan Cendekia
kelas XII SMAN 3
Sambas
Semarang
Hasil penelitian sebelumnya

Penelitian Nugroho
(2019) terhadap Hasil penelitian lain dari
siswa akselerasi Yuliyantika (2020)
terhadap siswa SMA
Bhakti Yasa Singaraja
Rumusan Masalah Tujuan Penelitian
apakah ada pengaruh mengetahui apakah
kualitas kehidupan ada pengaruh
sekolah (Quality of kualitas kehidupan
School Life) terhadap sekolah (quality of
disiplin pada siswa school life)
SMA Negeri 4 terhadap disiplin
Pematangsiantar? pada siswa SMA
Negeri 4
Pematangsiantar

Manfaat
Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
02
BAB II
Landasan Teori
Defenisi variabel, aspek-aspek variabel,
faktor-faktor yang mempengaruhi
variabel, siswa SMA, dan dinamika
variabel
Kualitas Kehidupan Sekolah
(Quality of School Life)
Defenisi Aspek-aspek Faktor-faktor yang
memperngaruhi
Batten dan William Dalam dimensi umum:
• kepuasan siswa secara • Satisfaction with
menjelaskan kualitas umum terhadap
kehidupan sekolah school atau reaksi
sekolahnya umum siswa
sebagai sebuah • perasaan negatif siswa
penilaian siswa yang terhadap sekolah.
terhadap kehidupan
• Commitment to
dipengaruhi oleh sekolahnya.
dimensi-dimensi dari Dimensi spesifik berisi: classwork atau
sekolah. Dimensi- teacher (hubungan guru- minat siswa dalam
dimensi tersebut siswa), opportunity tugas kelas.
(peluang menghadapi masa • Reactions to
mencakup tujuh depan), achievement
dimensi, yang terdiri teachers
(perasaan berprestasi di
dari 2 dimensi umum sekolah), social integration
dan 5 dimensi spesifik. (integrasi sosial), adventure
(petualangan dalam
pembelajaran).
Displin

Defenisi Aspek-aspek Faktor-faktor yang


memperngaruhi
Menurut Hurlock
• Peraturan
disiplin berasal dari • Faktor internal
• Hukuman
kata discipline, artinya • Faktor eksternal
• Penghargaan
seseorang yang belajar
• Konsistensi
atau secara sukarela
mengikuti seorang
pemimpin. Disiplin
berasal dari kata yang
sama dengan
“disciple” yakni Siswa SMA
seseorang yang belajar Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, siswa
dari atau secara diartikan sebagai seorang individu yang sedang
sukarela mengikuti mengikuti pendidikan pada jenjang tertentu,
seorang pemimpin. terutama pada tingkat sekolah dasar hingga
menengah atas.
03
BAB III
Metode Penelitian
Jenis penelitian, identifikasi variabel,
defenisi operasional, populasi dan sampel,
teknik pengumpulan data, validitas dan
reliabilitas, dan metode analisis data
Jenis Penelitian
Menggunakan metode penelitian kuantitatif.
Desain penelitian yang digunakan adalah
penelitian korelasional
Identifikasi Variabel
.
variabel bebas ---- kualitas kehidupan
sekolah (quality of school life)
variabel terikat ---- disiplin
Defenisi Operasional
1. Kualitas Kehidupan Sekolah
(Quality of School Life)
2. Disiplin
Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
siswa-siswi SMA Negeri 4 Pematangsiantar.
Probability sampling yang digunakan dalam
penelitian ini adalah cluster sampling.
sampel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah 2 kelas dari masing-masing kelas X,
XI dan XII.
Teknik Pengumpulan Data
. Validitas dan Reliabilitas
Menggunakan skala sikap model likert
dengan pilihan jawaban, yaitu Sangat Uji validitas yang digunakan
Setuju (SS), Setuju (S), Netral (N), Tidak dalam penelitian ini adalah
Setuju (TS), Sangat Tidak Setuju (STS). validitas isi (content validity).

Pengujian reliabilitas pada skala


ini menggunakan koefisien
Instrumen Penelitian reliabilitas Alpha Cronbach
• Dalam instrumen kualitas kehidupan sekolah,
penelitian ini menggunakan skala yang
berdasarkan aspek pada teori Batten dan
William. Metode Analisis data
• Dalam instrumen disiplin, penelitian ini
menggunakan skala yang aitem-aitemnya
mengacu pada aspek disiplin yang Penelitian ini menggunakan statistik
dikemukakan oleh Hurlock (1999) inferensial yang dilakukan dengan mencari
ada tidaknya hubungan/korelasi secara
signifikan antara 2 variabel.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai