Anda di halaman 1dari 74

BIMBINGAN TEKNIS

PENGEMBANGAN KURIKULUM KONDISI KHUSUS

M P N
5 PAGUYAMAN
PENGEMBANGAN KURIKULUM KONDISI
KHUSUS, PENGELOLAAN PTM TERBATAS
DAN ADAPTASI SOAL AKM

presentasi
BIODATA NARASUMBER

Nama Bobby A Gani,S.Si,M.Pd


TTL Gorontalo,19 September
1977
Jabatan Widyaiswara Ahli Muda
Instansi LPMP Gorontalo
Alamat Jl. Dr. Zainal Umar Sidiki, Desa
tunggulo, Tilong Kabila-Bone
bolango
Pendidikan S1 – Matematika/FMIPA – UI
S2 – Pendidikan Matematika –
UNG
email Akhtar1908@gmail.com
Bobby_gani@yahoo.com

Bobby Gani bg_190977 (+62) 853 4360 5010


PENGEMBANGAN
KURIKULUM KONDISI
KHUSUS, PENGELOLAAN
PTM TERBATAS DAN
ADAPTASI SOAL AKM
Oleh : Bobby Gani,S.Si,M.Pd

Widyaprada lpmp gorontalo


AGENDA PRESENTASI

• PENGELOLAAN (KTSP) KURIKULUM


KONDISI KHUSUS

• PENGELOLAAN PTM TERBATAS

• PERANCANGAN RPP

• ASESMEN KOMPETENSI MINIMAL


DEFINISI KURIKULUM TINGKAT SATUAN
PENDIDIKAN
(PERMENDIKBUD NOMOR 61 TAHUN 2014 Dan PERMENDIKBUD NO 35 TAHUN 2018)
KURIKULUM adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai
tujuan pendidikan tertentu.

KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-
masing satuan pendidikan. Pengembangan KTSP jenjang pendidikan dasar dan
menengah mengacu pada Standar Nasional Pendidikan, Kerangka Dasar dan Struktur
Kurikulum, dan Pedoman Implementasi Kurikulum. KTSP dikembangkan oleh satuan
pendidikan dengan melibatkan komite sekolah/madrasah, dan kemudian disahkan
oleh kepala dinas pendidikan atau kantor kementerian agama provinsi dan
kabupaten/kota sesuai dengan kewenangannya.
KOMPONEN KTSP
KOMPONEN KTSP KOMPONEN HASIL
Permendikbud no. 61/2014 DIVERSIFIKASI
Hasil Analisis Konteks berdasarkan keberagaman
potensi daerah, keberagaman satuan
pendidikan, dan keberagaman peserta didik
VISI, Misi, dan Tujuan
VISI, Misi, dan Tujuan Penguatannya pada kesesuaian dengan hasil
1
analisis konteks dan terlihat pencapaian karakter
peserta didik.
2 Muatan Kurikulum Muatan Kurikulum:
Penguatannya pada kegiatan intrakurikuler,
kokurikuler, ekstrakurikuler, dan pembiasaan,
keterkaitannya dengan hasil analisis konteks,
karakter, literasi dan numerasi.
Pengaturan Beban Belajar dan Beban Kerja
3 Pengaturan Beban Belajar dan sebagai Pendidik.
Beban Kerja sebagai Pendidik
Penguatannya pada beban belajar tidak hanya
untuk intrakurikuler, termasuk kokurikuler dan
ekstrakurikuler.
4 Kalender Pendidikan Kalender Pendidikan
ANALISIS KONTEKS Tujuan: Untuk mendapatkan
gambaran nyata tentang
ANALISIS KONTEKS kondisi dan situasi
DI SATUAN sekolah
PENDIDIKAN

Keragaman Keragaman Keragaman


Peserta Didik Satuan Potensi Daerah
Pendidikan

Analisis konteks terhadap Analisis konteks terhadap Analisis konteks lingkungan sekolah dan
terhadap peserta didik situasi internal sekolah kondisi masyarakat antara lain
berupa: antara lain meliputi: dilakukan terhadap:
• Bakat • Jenjang Pendidikan • potensi alam misalnya maritim, dataran
• Jenis Pendidikan dan pegunungan, pertambangan,
• Minat • Layanan tertentu: Satap,
• Kemampuan pertanian
Sekolah Alam, Sekolah
• Tingkat emosional, Berasrama, dll • sosial ekonomi misalnya industri
ketekunan, dan • Lokasi pertanian dan manufaktur, wisata,
kepercayaan diri • Sarpras kerajinan, dll
• Latar belakang sosial • Arah pengembangan sekolah • adat dan budaya tercermin dari
ekonomi beragamnya seni, tari, alat musik,
• Latar belakang budaya pakaian, bahasa, dan norma-norma
• Cita-cita yang berlaku di setiap suku dan daerah
• Arah pengembangan daerah
HASIL ANALISIS
KONTEKS
PROSES ANALISIS
KONTEKS
DI SATUAN HASIL ANALISIS
PENDIDIKAN

KARAKTERISTI
K/ KEKHASAN
SATUAN
PENDIDIKAN
Keragaman
Peserta Didik
Keragaman
Satuan
Pendidikan
Keragaman
Potensi Daerah
VISI, MISI, DAN
TUJUAN
1. Rumusan visi memuat:
a. cita-cita bersama dan mempromosikan nilai yang ada
secara ringkas, menarik perhatian, dan mudah diingat;
b. identitas lembagamya dan dengan jelas menyatukan esensi
organisasi;
c. titik temu dengan stakeholders dan memungkinkan
VISI kreativitas dan fleksibilitas; dan
d. inspirasi, motivasi, dan tantangan berprestasi.
2. Rumusan visi berdasarkan masukan dari segenap pihak dan
merupakan hasil keputusan rapat dewan guru, tenaga
kependidikan, dan steakholder lainnya, dan disosialisasikan
kepada warga satuan pendidikan.
3. Rumusan visi dapat ditinjau dan dirumuskan kembali secara
berkala.
VISI, MISI, DAN TUJUAN
1. Rumusan misi memuat:
a. upaya yang akan dilakukan untuk mewujudkan visi dan apa
yang akan diharapkan, serta gambaran identitas lembaganya;
b. kualitas layanan peserta didik dan mutu lulusan yang
merupakan arah dan tujuan yang akan dicapai dalam kurun
waktu tertentu;
c. pernyataan umum dan khusus yang berkaitan dengan
MISI program satuan Pendidikan;
d. dasar program pokok satuan Pendidikan; dan
e. keluwesan dan ruang gerak.
2. Rumusan misi berdasarkan masukan dari segenap pihak dan
merupakan hasil keputusan rapat dewan guru, tenaga
kependidikan, dan steakholder lainnya, dan disosialisasikan
kepada warga satuan pendidikan.
3. Rumusan dapat ditinjau dan dirumuskan kembali secara berkala.
VISI, MISI, DAN TUJUAN
1. Rumusan tujuan mengacu pada:
a. visi dan misi;
b. tujuan pendidikan nasional;
c. relevan dengan kebutuhan masyarakat; dan
d. standar kompetensi lulusan yang sudah ditetapkan oleh
satuan pendidikan dan pemerintah;
TUJUAN 2. Rumusan tujuan memuat tingkat kualitas karakter peserta
didik dan identitas lembaga (sesuai kekhasan satuan
pendidikan).
3. Rumusan tujuan mengakomodasi masukan dari segenap
pihak dan merupakan hasil keputusan rapat dewan guru,
tenaga kependidikan, dan steakholder lainnya, dan
disosialisasikan kepada warga satuan pendidikan.
4. Rumusan tujuan dapat ditinjau dan dirumuskan kembali
secara berkala.
MUATAN KURIKULUM

1. Intrakurikuler
2. Kokurikuler
3. Pembiasaan (menciptakan budaya
sekolah)
4. Ekstrakurikuler
5. Kriteria Ketuntasan Minimal
6. Kriteria kenaikan kelas dan kelulusan
7. Perencanaan Pembelajaran
MUATAN KURIKULUM

KEGIATAN • Struktur kurikulum mengacu pada peraturan yang berlaku.


INTRAKURIKULER • Muatan lokal ditetapkan oleh pemerintah daerah dan/atau
ditentukan sekolah berdasarkan hasil analisis konteks.
• Kegiatan intrakurikuler menumbuhkembangkan karakter dan
masyarakat belajar (Learning Community).
• Pengembangan literasi dan numerasi.
• Pengembaangan keterampilan 4 C.
• Pengelolaan pembelajaran mempertimbangkan hasil analisis
konteks.
• Fasilitasi sekolah terhadap pelaksanaan bimbingan konseling
(alokasi waktu dan pengadaan sarana pendukung).
https://cerdasberkarakter.kemdikbud.go.id/
MUATAN KURIKULUM

• Kegiatan yang dilaksanakan untuk penguatan, pendalaman,


KEGIATAN
dan/atau pengayaan kegiatan intrakuriler.
KOKURIKULER
• Pelaksanaan kegiatannya di luar jam pelajaran intrakurikuler
(termasuk waktu libur), dapat dilakukan di sekolah ataupun di
luar sekolah untuk menunjang pelaksanaan intrakurikuler.
• Kegiatan kokurikuler dikembangkan berdasarkan hasil analisis
konteks.
• Mengembangkan literasi dan numerasi.
• Kegiatan kokurikuler menumbuhkembangkan karakter dan
masyarakat belajar (Learning Community).
• Kokurikuler yang tercantum pada dokumen 1 KTSP berisi
https://www.liputan6.com/regional/
tentang gambaran umum tentang pengelolaan kokurikuler
read/4082870/foto-kepiawaian-siswa-
smp-sulap-limbah-jadi-karya-kreatif?
berupa deskripsi atau matriks.
page=3
MUATAN KURIKULUM

CONTOH MATRIKS KEGIATAN KOKURIKULER PADA DOKUMEN 1 KTSP

URAIAN
KEGIATAN KARAKTE PENANGGUN
NO KEGIATA MAPEL KELAS PENILAIAN
KOKURIKULER R G JAWAB
N
         
 1
         
 2
         
 3
MUATAN KURIKULUM

PEMBIASAAN
Berikut contoh kegiatan pembiasan yang dapat
dikembangkan sekolah:
N JENIS PEMBIASAAN KEGIATAN NILAI KARAKTER
o
1. Terprogram LDKS (Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa) Tanggun jawab, mandiri, gotong royong
GLS (Gerakan Literasi Siswa) Bernalar kritis
Pesantren Ramadhan Berakhlak Mulia

2. Rutin Upacara bendera Disiplin


Berdoa sebelum kegiatan Berakhlak mulia
Kunjungan perpustakaan Bernalar kritis

3. Spontan Budaya bersih Peduli lingkungan, gotong royong


Budaya rapi Disiplin
Budaya sehat

4. Keteladanan Perilaku Kepala Sekolah Percaya diri, amanah


Perilaku Guru Sopan santun, kolaborasi
Perilaku tenaga kependidikan Disiplin
Catatan:
Nilai Karakter disesuai dengan hasil analisis konteks, visi, misi, dan tujuan
sekolah
MUATAN KURIKULUM

KEGIATAN  Kegiatan yang dilaksanakan untuk mengembangkan bakat dan minat.


EKSTRAKURIKUL  Kegiatan ekstrakurikuler dapat ditentukan melalui angket bakat minat
ER peserta didik.
 Pelaksaannya di luar jam pelajaran intrakurikuler (termasuk waktu libur)
dilakukan di sekolah ataupun di luar sekolah.
 Kegiatan ekstrakurikuler dikembangkan berdasarkan hasil analisis
konteks.
 Mengembangkan literasi dan numerasi.
 Kegiatan ekstrakurikuler menumbuhkembangkan karakter dan masyarakat
belajar (Learning Community).
 Kegiatan ektrakurikuler yang tercantum pada dokumen 1 KTSP berisi
tentang gambaran umum tentang pengelolaan ektrakurikuler berupa
deskripsi atau matriks.
MUATAN KURIKULUM

CONTOH MATRIKS KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PADA DOKUMEN 1 KTSP

KEGIATAN CAPAIAN WAKT PEMBINA


NO KARAKTER PENILAIAN
EKTRAKURIKULER KOMPETENSI U / PELATIH
 1      
 2      

 3      

4
MUATAN KURIKULUM
PERENCANAA
N Perencanaan pembelajaran guru yang disusun adalah:
PEMBELAJARA 1. pemetaan kompetensi dasar;
N 2. perhitungan alokasi waktu berisi format jumlah minggu efektif dalam
satu tahun;
3. pogram tahunan, merupakan sebaran materi dalam satu tahun,
komponen yang terdapat semester, kegiatan pembelajaran, alokasi
waktu, dan keterangan;
4. distribusi alokasi waktu berisi format jumlah kegiatan yang dilakukan
dalam satu tahun;
5. silabus disusun dengan memuat komponen tujuan pembelajaran,
materi pembelajaran, alokasi waktu, dan penilaian;
6. RPP mengacu pada aturan dan panduan RPP yang berlaku; dan
7. perencanaan remedial dan pengayaan.

Catatan:
Pembelajaran mengembangkan nilai karakter, literasi,
numerasi, kecakapan abad 21, dan diharapkan menciptakan
masyarakat belajar.
PENGATURAN BEBAN BELAJAR

Beban belajar sebagaimana yang tertuang dalam struktur kurikulum


berdasarkan Permendikbud nomor 35 tahun 2018 perubahan atas
Permendikbud nomor 58 tahun 2014.
• Jumlah jam pelajaran per minggu 38 (tigu puluh delapan)
• Satu jam pelajaran beban belajar tatap muka adalah 40 (empat puluh) menit
(selama Pandemi Covid-19 dapat disesuaikan sesuai aturan pendukung ).
• Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri, paling banyak
50% dari waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan. 
• Satuan pendidikan dapat menambah beban belajar per minggu sesuai
dengan kebutuhan belajar peserta didik dan/atau kebutuhan akademik,
sosial, budaya, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta faktor lain yang
dianggap penting. Berdasarkan perhitungkan pemerintah, maksimal 2 (dua)
jam/minggu. 
https://nasional.tempo.co/ • Jumlah minggu belajar efektif dalam satu tahun minimal 36 minggu
(disesuaikan dengan kalender akademik)

Catatan:
Pengaturan Beban belajar kegiatan kokurikuler termasuk
pada struktur kurikulum dengan alokasi waktu sesuai KD
untuk kegiatan kokurikuler
MANAJEMEN KURIKULUM

Berikut contoh manajemen kurikulum yang dapat


dikembangkan sekolah:
Perencanaan Pelaksanaan Supervisi Monitoring dan
Evaluasi
1. Membentuk Tim 1. Pelaksanaan 1. Supervisi akademis 1. Manual Monev
penyusun KTSP, Tim intrakurikuler 2. Supervisi 2. Pelaksana Monev
Supervis, dan Tim 2. Pelaksanaan pengelolaan 3. Tindak lanjut hasil
Monev. kokurikuler kurikulum evaluasi
2. Menyusun rencana 3. Pelaksanaan 4. Rekomendasi hasil
dan jadwal kegiatan pembiasaan Monev untuk
3. Menyamakan 4. Pelaksanaan rencana tahun
persepsi tentang ekstrakurikuler berikutnya
KTSP
4. Menyusun draft KTSP
5. Sosialisasi draft
6. Finalisasi dan
Pengesahan KTSP
EVALUASI KURIKULUM
Evaluasi kurikulum terkait dengan dokumen perencanaan kurikulum,
pelaksanaan kurikulum, dan keberhasilan kurikulum. Evaluasi kurikulum
dilaksanakan setiap tahun berjalan, sesuai kebutuhan evaluasinnya.

• Evaluasi perencanaan kurikulum dilakukan


telaah dokumen kurikulum yang disusun
berdasarkan kebutuhan sekolah dan
EVALUASI kesesuaian dengan komponen kurikulum.
KURIKULU • Evaluasi pelaksanaan kurikulum menyangkut
M pelaksanaan kurikulum secara keseluruhan
berdasarkan KTSP
• Evaluasi keberhasilan kurikulum secara
keseluruhan berdasarkan tujuan KTSP 
PENGELOLAAN PTM TERBATAS
ARAH KEBIJ AKAN MERDEKA BELAJ AR
2020 - Is u ke -1 & ke -2
Guru dan sekolah lebih
merdeka dalam menilai
hasil belajar siswa
Bentuk ujian:
Tes tulis
USBN dan/atau
bentuk
diganti penilaian lain
ujian komprehensif • Tahun 2020 UN terakhir
(asesmen) —portofolio
dan
oleh penugasan(tug • Tahun2021, UN diubah
sekolah as kelompok, menjadi Asesmen
karyatulis,
dsb.) Kompetensi Minimum
dan Survei Karakter
3
RencanaPelaksanaanPembelajaran
(Isu ke-3)

4
IS U YANG BERKEMBANG

RP P HANYA MEREP OTKAN


SEBALIKNYA,
ADA YANG
RP P MRNGHABIS KAN
WAKTU BERPENDAPAT
BAHWA SIAP
RP P HANYA UNTUK
dengan RPP
KEP ENTINGAN atau
ADMINIS TRAS I
KELABAKAN
tanpa RPP?
RP P TIDAK P ENTING

6
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN
PENYERDEHANAAN RPP
POINT PENTING DALAM SURAT EDARAN NO. 14 TAHUN 2019

R P P M ERDEKA

BELAJAR
PENYUSUSNAN RPP 13 KOMPONEN YANG DIATUR SEKOLAH, KELOMPOK GURU RPP YANG TELAH
DALAM PERMENDIBUD 22 MAPEL, KKG/MGMP &
DILAKUKAN TAHUN 2016 YANG MENJADI INDIVIDU GURU SECARA
DIBUAT TETAP
DENGAN PRINSIP KOMPONEN INTI YAITU : BEBAS DAPAT MEMILIH, DIGUNAKAN DAN
TUJUAN PEMBELAJARAN, MEMBUAT, MENGGUNAKAN DAPAT PULA
EFEKTIF, EFISIEN LANGKAH LANGKAH DAM MENGEMBANGKAN DISESUAIKAN
DAN PEMBELAJARAN DAN FORMAT RPP SECARA
DENGAN POINT 1,2
PENILAIAN PEMBELAJARAN MANDIRI UNTUK SEBESAR
BERORIENTASI YANG WAJIB DILAKSANAKAN BESARNYA KEBERHASILAN DAN 3
SISWA GURU , KOMPONEN LAIN BELAJAR MANDIRI
SEBAGAI PELENGKAP
RPP
“ MERDEKA
BELAJAR”
Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP)
adalah rencana
kegiatan
pembelajaran tatap
muka untuk satu
pertemuan atau
lebih. (Lampiran
Permendikbud
Nomor 22 Tahun
2016 tentang Standar
Proses)
Apa itu RPP?
Bowo Sugiharto, AKM & RPP Minimal, 2020 39
RPP dikembangkan dari
silabus dan disusun
berdasarkan KD atau
Dokumen Acuan

subtema.
Pengembangan
RPP

40
Tujuan Penyusunan RPP

Penyusunan RPP

Untuk mengarahkan
kegiatan pembelajaran
peserta didik dalam
upaya mencapai
Kompetensi Dasar (KD).
41
Setiap pendidik pada satuan
Pendidikan berkewajiban
menyusun RPP secara lengkap
dan sistematis.
(Lampiran Permendikbud
Nomor 22 Tahun 2016)

KEWAJIBAN MENYUSUN RPP


42
RPP bukan tugas
Penyusunan RPP
administratif guru bukan merupakan
pekerjaan yang
bersifat
administratif,
melainkan bagian
dari tugas profesi
seorang guru
sebagaimana
tercantum pada
pasal 20 Undang-
Undang Nomor
14
tahun 2005 tentang
Guru dan Dosen.

Bowo Sugiharto, AKM & RPP Minimal, 2020 43


Mengapa harus
menyusun RPP?
Supaya pembelajaran
berlangsung secara interaktif,
inspiratif, menyenangkan,
menantang, efisien, memotivasi
peserta didik untuk
berpartisipasi aktif, serta
memberikan ruang yang cukup
bagi prakarsa, kreativitas, dan
kemandirian sesuai dengan
bakat, minat, dan
perkembangan fisik serta
psikologis peserta didik. 44
P ERLUKAH RP P ?

Richa rds
The y a re to
(1998)—The
s ucce s s with he lp us
s ha pe the RP P ,
which the me mba ntu
te a che r s ha pe , the
time , a nd RP P me mba ntu guru
conducts a guru me me ta ka n
le a rning we
le s s on is s ha re with Ke be rha s ila n me nyia pka n s truktur
ofte n thought s tude nts . me nga ja r pe mbe la ja ra n, pe mbe la ja r-
to de pe nd on (Woodworth, te rga ntung me nca ri a n s e ba ga i
the 2001, pa da pe me ca ha n ke ra ngka
e ffe ctive ne s s P la nning ke e fe ktifa n ma s a la h, da n untuk diikuti
with which le s s on a nd RP P . ke s ulita n- s e wa ktu
the le s s on cours e , CUP , ke s ulita n me nga ja r.
Wa s p.1)) s e be lum
. pla nne d me nga ja r.

7
Pertimbangan penyederhanaan RPP

Guru-guru sering diarahkan untuk


menulis RPP dengan sangat rinci
sehingga banyak menghabiskan
waktu yang seharusnya bisa lebih
difokuskan untuk mempersiapkan
dan mengevaluasi proses
pembelajaran itu sendiri.
• dilakukan dengan tepat dan
tidak menghabiskan
Efisien banyak waktu dan tenaga.

• dilakukan untuk mencapai


tujuan pembelajaran.
Efektif

• mempertimbangkan kesiapan,
ketertarikan, dan kebutuhan
Berorientasi
belajar murid di kelas.
pada murid

Prinsip penulisan
RPP 47
• Tidak ada persyaratan
jumlah halaman
Teknik Penulisan RPP • Tidak ada standar
baku untuk format
penulisan RPP. Guru
bebas membuat,
memilih,
mengembangkan, dan
menggunakan RPP
sesuai dengan prinsip
efisien, efektif, dan
berorientasi pada
murid.

Bowo Sugiharto, AKM & RPP Minimal, 2020 48


Format RPP
• Guru dapat tetap menggunakan
format RPP yang telah dibuatnya.
• Guru dapat pula memodifikasi
format RPP yang sudah dibuat
sesuai dengan prinsip efisien,
efektif, dan berorientasi kepada
murid

Bowo Sugiharto, AKM & RPP Minimal, 2020 49


KOMPONEN RPP

Replace with your own text


Permendikbud No 22 Th 2016 SE No 14 Th 2019
Identitas sekolah, Mata Pelajaran/tema-
subtema, Kelas/Semester, Materi Pokok;
1-5 Alokasi Waktu Komponen intinya adalah:

6 KI, KD, Indikator Pencapaian Kompetensi;


1. Tujuan Pembelajaran;
7 Tujuan Pembelajaran;

8 Materi Pembelajaran; 2. Langkah-langkah (kegiatan)


pembelajaran;
9 Metode Pembelajaran;
3. Penilaian Pembelajaran/
10 Media Pembelajaran; Assessment

11 Sumber Belajar;

12 Langkah-langkah pembelajaran;

13 Penilaian Hasil Pembelajaran


Contoh RPP di
Jepang

Bowo Sugiharto, AKM & RPP Minimal, 2020 51


LANGKAH
PENYUSUNAN
LANGKAH2 PENYUSUNAN RPP

Menetapkan Tujuan Pembelajaran

Menentukan Langkah Pembelajaran

Menentukan Penilaian Hasil Pembelajaran


Menetapkan Tujuan
Yang harus kita lakukan sebelum menetapkan
tujuan adalah:

A
Mengkaji KD

B Merumuskan IPK
A. Mengkaji KD (Kepmendikbud Nomor 719_P_2020)

Contoh: Kelas 6
Pembagian KD di Kelas 6
Matriks Pemetaan KD Semester 1
B. Indikator Pencapaian Kompetensi

Sebelum kita merumuskan IPK, kita lihat lagi Fungsinya


ya!

Fungsi indikator pencapaian kompetensi


antara lain sebagai pedoman dalam:
1. menetapkan tujuan pembelajaran
2. mengembangkan materi
pembelajaran atau bahan ajar
3. mendesain kegiatan pembelajaran
4. merancang dan melaksanakan
penilaian hasil belajar
Kelas 6 Tema 1, Sub Tema 1,
Merumuskan IPK PB 1

Melihat Pemetaan KD dalam 1 PB

Bagaimana merumuskan Indikatornya?


Kelas 6 Tema 1, Sub Tema 1,
Contoh Perumusan IPK (IPA) PB 1

IPA:
KD 3.1 Membandingkan cara KD 4.1 Menyajikan karya tentang
perkembangbiakan tumbuhan dan perkembangbiakan tumbuhan
hewan.
Membandingkan C4 (Menganalisis) Menyajikan C3 (Menerapkan)
Indikator: Indikator:
3.1.1 mengidentifikasi perkembangbiakan 4.1.1 membuat gambar perkembangbiakan
generatif pada tumbuhan generatif pada tumbuhan (struktur
bunga)
3.1.2 mengidentifikasi perkembangbiakan
Vegetatif pada tumbuhan 4.1.2 mempraktikkan salah satu contoh
perkembangbiakan generatif pada
3.1.3 mengidentifikasi perkembangbiakan tumbuhan
generatif pada hewan
4.1.3 melaporkan perkembangbiakan
3.1.4 mengidentifikasi perkembangbiakan generatif pada tumbuhan
Vegetatif pada hewan
4.1.4 mempraktikkan salah satu
3.1.5 Membandingkan cara perkembangbiakan vegetatif buatan
perkembangbiakan generatif dan pada tumbuhan
vegetatif pada tumbuhan
4.1.5 mempresentasikan salah satu cara
3.1.6 Membandingkan cara perkembangbiakan vegetative pada
perkembangbiakan generatif dan tumbuhan
vegetatif pada hewan
Contoh Tujuan Pembelajaran

TUJUAN PEMBELAJARAN Mengacu pada IPK


• Setelah mengamati tayangan video, siswa mampu mengidentifikasi
perkembangbiakan generatif pada tumbuhan melalui gambar yang
dibuatnya dengan benar.
KKO
• Setelah mengamati tayangan video, siswa mampu + Materi
mempraktikkan
satu contoh perkembangbiakan generatif pada tumbuhan dengan
salah

mandiri.
• Setelah membaca teks tentang ASEAN dan kehidupan sosial budayanya,
siswa mampu menyebutkan karakteristik geografis dan kehidupan sosial
budaya dari dua negara ASEAN dengan benar.
• Setelah berdiskusi, siswa mampu menulis Memuat:
laporan tentang perbedaan
sosial budaya dari dua negara terkait kondisiA (audience)
geografisnya dengan benar
melalui diagram Venn.
B (behavior)
• Setelah membaca teks, siswa mampu menemukan ide pokok dan
Cbentuk
informasi penting serta menyajikannya dalam (condition)
diagram dengan
mandiri.
D (degree)
• Setelah menemukan ide pokok dari bacaan, siswa mampu
mengembangkannya dengan menggunakan bahasanya sendiri secara
Langkah Pembelajaran
langkah-langkah pembelajaran sesuai dengan Permendikbud
No 22 Tahun 2016 dilakukan melalui tahapan:

A Pendahuluan

B Inti

C Penutup
Langkah Pembelajaran
langkah-langkah pembelajaran sesuai dengan Permendikbud
No 22 Tahun 2016 dilakukan melalui tahapan:

A Pendahuluan

BERISI AKTIFITAS GURU DALAM MENYIAPKAN PESERTA DIDIK SECARA


PSIKIS DAN FISIK UNTUK MENGIKUTI PROSES PEMBELAJARAN
Langkah Pembelajaran
langkah-langkah pembelajaran sesuai dengan Permendikbud
No 22 Tahun 2016 dilakukan melalui tahapan:

B Inti

BERISI AKTIFITAS SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN


UNTUK MENCAPAI KOMPETENSI DASAR DENGAN
MENGGUNAKAN METODE DAN MEDIA PEMBELAJARAN SERTA
SUMBER BELAJAR YANG DISESUAIKAN DENGAN
KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK DAN TUJUAN YANG AKAN
DICAPAI
Langkah Pembelajaran
langkah-langkah pembelajaran sesuai dengan Permendikbud
No 22 Tahun 2016 dilakukan melalui tahapan:

C Penutup

BERISI AKTIFITAS BERSAMA ANTARA GURU DAN SISWA DALAM MELAKUKAN


REFLEKSI UNTUK MENGEVALUASI SELURUH RANGKAIAN AKTIFITAS DAN HASIL-
HASIL YANG DIPEROLEH DARI PROSES PEMBELAJARAN YANG TELAH
BERLANGSUNG, MEMBERIKAN UMPAN BALIK TERHADAP PROSES DAN HASIL
PEMBELAJARAN, MELAKUKAN KEGIATAN TINDAK LANJUT
A. Kegiatan Pendahuluan

Dalam kegiatan pendahuluan, yang dilakukan


antara lain:
a) menyiapkan peserta didik secara psikis
dan fisik
b) memberi motivasi belajar
c) mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang
mengaitkan pengetahuan sebelumnya
d) menjelaskan tujuan pembelajaran yang
akan dicapai; dan
e) menyampaikan cakupan materi dan
penjelasan uraian kegiatan
B. Kegiatan Inti

Dalam kegiatan inti, memuat antara


lain:
a) model pembelajaran, metode
pembelajaran, media pembelajaran,
dan sumber belajar
b) kecakapan abad 21, yaitu Karakter,
Literasi, kompetensi 4C.
c) Pendekatan Saintifik (5 M)
B. Kegiatan Penutup

Dalam kegiatan penutup, guru bersama peserta


didik baik secara individual maupun
kelompok melakukan refleksi untuk:
a. mengevaluasi seluruh rangkaian aktivitas
pembelajaran dan hasil-hasil yang diperoleh;
b. memberikan umpan balik terhadap proses
dan hasil pembelajaran;
c. melakukan kegiatan tindak lanjut dalam
bentuk pemberian tugas, baik tugas
individual maupun kelompok; dan
d. menginformasikan rencana kegiatan
pembelajaran untuk pertemuan berikutnya.
Penilaian

A Sikap

B Pengetahuan

C Keterampilan
Upaya pembelajaran dalam masa Transisi New Nor-
mal (Pandemi Covid – 19)

1. Penentuan Moda Pembelajaran.


2. Siapkan sarana Prasarana
3. Siapkan perencanaan pembelajaran (RPP)
4. Siapkan tugas yang diberikan kepada siswa
5. Siapkan rancangan penilaian
Tahap-tahap Pembelajaran Tematik Terpadu di
Masa Covid 19

1. Menentukan tema.

2. Mendesain rencana pembelajaran.

a. Daring / Online
b. Luring./ Offline
c. Kombinasi

3. Melaksanakan Aktivitas Pembelajaran.

a. Sinkronus
b. Asinkronus.
CONTOH RPP
C. KEGIATAN PEMBELAJARAN
TERIMA KASIH
PENDIDIKAN BERMUTU
UNTUK SEMUA

Anda mungkin juga menyukai