Anda di halaman 1dari 13

Kabinet Ali Sastroamidjojo I

Nama :
1. Firdha A.K
2. Fiitriani
3. M. Faisal F
4. Nurmalia S
5. Tsaniya Z.F
Kelas : XII-MIA 3
Kabinet Ali Sastroamidjojo I, sering disebut Kabinet Ali-
Wongso atau Kabinet Ali-Wongso-Arifin, memerintah
pada periode 30 Juli 1953 - 12 Agustus 1955.
Proses lahirnya kabinet Ali
Sastroamidjoyo I
• Dikarenakan kabinet Wilopo lengser karena
harga ekspor dan import tidak seimbang maka
lahirlah Kabinet Ali Sastroamidjojo dari partai
Indonesia Raya (PIR)
• Melanjutkan program kabinet sebelum
nya,serta memperbaiki hubungan indonesia
belanda
• Menyelenggarakan pemilihan umum untuk
memilih anggota palemen dan anggota dewan
konstituante
Program Kabinet
I . DALAM NEGERI
1. Keuangan
• Memperbaharui politik mengembalikan keamanan sehingga memungkinkan
tindakan-tindakan yang tegas serta membangkitkan tenaga rakyat.
• Menyempurnakan hubungan antara alat-alat kekuasaan Negara.
2. Pemilihan Umum
• Segera melaksanakan Pemilihan Umum untuk konstituante dan DPR.
3. Kemakmuran dan Keuangan

Menitikberatkan politik pembangunan kepada segala usaha untuk
kepentingan rakyat jelata.
• Memperbaharui perundang-undangan agraria sesuai dengan kepentingan
petani dan rakyat kota.
• Mempercepat usaha penempatan bekas pejuang dan kaum pengangguran
terlantar dalam lapangan pembangunan.
• Memperbaiki pengawasan atas pemakaian uang negara.
4. Organisasi Negara
•Memperbaharui politik desentralisasi dengan jalan
menyempurnakan perundang-undangannya dan
mengusahakan pembentukan daerah otonomi ke
tingkat yang paling bawah.
•Menyusun aparatur Pemerintahan yang efisien serta
pembagian tenaga yang rasionil dengan
mengusahakan perbaikan taraf penghidupan
pegawai.
•Memberantas korupsi dan birokrasi.
5. Perburuhan
•Melengkapkan perundang-undangan perburuhan untuk
mencapai kembali kerja sebesar-besarnya.
6. Perundang-undangan
•Mempercepat terbentuknya perundang-undangan
nasional terutama di lapangan keamanan,
kemakmuran, keuangan dan kewarganegaraan.
II. IRIAN BARAT
Mengusahakan kembali Irian Barat ke dalam kekuasaan
wilayah Republik Indonesia secepat-cepatnya.
III. POLITIK LUAR NEGERI
• Menjalankan politik luar negeri yang bebas dan yang menuju
perdamaian dunia.
• Mengubah hubungan Indonesia-Belanda atas dasar Statuut
Uni menjadi hubungan Internasional biasa.
• Mempercepat peninjauan kembali lain-lain perjanjian KMB
 dan menghapuskan perjanjian-perjanjian yang merugikan
negara.
IV. KEBIJAKSANAAN PEMERINTAH
Mengusahakan penyelesaian segala perselisihan politik yang
tidak dapat diselesaikan dalam kabinet dengan menyerahkan
keputusannya kepada Parlemen.
Latar Belakang Jatuhnya Kabinet
Ali Sastroamidjojo 1
Peristiwa yang melatarbelakangi jatuhnya Kabinet ini
adalah masalah dalam angkatan darat. Masalah ini
menyangkut pengangkatan Bambang Utoyo sebagai KSAD
(Kepala Satff TNI AD) yang baru, dimana hal ini ditentang
oleh Zulkifli Lubis. Penentangan ini disebabkan karena Ia
menanggap bahwa jabatan itu harusnya diserahkan
padanya karena saat itu jabatanya adalah wakil
KSAD.Zulkifli akhirnya memboikot pelantikan bambang
Utoyo pada tanggal 27 Juni 1955 sehingga pelantikan
gagal dan hal ini telah menjatuhkan Kabinet Ali 1. 
Selain itu banyak masalah lain yang penyebab jatuhnya
kabinet Ali, misalnya  :

1. Tingkat korupsi yang memuncak, membuat perekonomian


menurun dan kepercayaan masyarakat merosot.

2. NU tidak puas dengan kerja kabinet (personel, ekonomi,


keamanan) dan didalamnya terdapat konflik antara NU dan
PNI. Sehingga pada tanggal 20 Juli NU mengutus menteri-
menterinya untuk mundur dari pemerintah. Hal ini diikuti
oleh partai lain. 

3. Adanya kelemahan Kabinet Ali mendorong Masyumi


untuk mengajukan mosi pada bulan Desember mengenai
kemunduran (ketidak percayaan kepada kebijakan
pemerintah). Sebagai imbalan atas perlindungan PNI, PKI
meredam kecaman-kecaman terhadap korupsi dan masalah
ekonomi. Adanya kesenjangan politik yang demikian
menimbulkan keretakan didalam kabinet .
Penyebab Sering Terjadinya
Pergantian Kabinet pada Masa
Demokrasi Liberal
Akibat kebjakan-kebijakan yang
dalam pandangan parlemen tidak
menguntungkan Indonesia dan
tidak mampu meredam
pemberontakan-pemberontakan di
daerah. Sementara
keberlangsungan pemerintah
sangat ditentukan oleh dukungan
parlemen.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai