1. Pendahuluan
2. Konsumsi : Consumer Bahaviour.
3. Produksi : Producer Behaviour
4. Pasar dan Harga dalam Ekonomi Islam
Pendahuluan
Aktivitas Ekonomi Mikro Islami sudah ada
semenjak zaman Rasulullah, SAW hal ini
dibuktikan dengan adanya aktivitas
perdagangan dan produksi serta interaksi
antara konsumen dan produsen, walaupun
masih dalam bentuk yang masih sederhana
(Q.S. Al-Baqarah-169)
SIKAP
2. Mengkonsumsi
Berdasarkan Kebutuhan
bukan Keinginan
SKALA PRIORITAS
Prioritas Pertama:
Kebutuhan Daruriyat
Prioritas Kedua:
Kebutuhan Hajjiyat
Prioritas Ketiga:
Kebutuhan Tahsiniyat
Islamic Consumer Behaviour Line
Skala Prioritas
Maksimum
Tahsiniyat
Optimum
Hajiyat
Halalan
ICB Line
Daruriyat
Tayyiban
Sederhana/ Berlebihan
Proporsional
Sikap
Teori Nilai Guna (Utility)
Dalam teori ekonomi kepuasan seseorang
dalam mengkonsumsi suatu barang
dinamakan utility atau nilai guna. Semakin
tinggi kepuasan maka utilitynya semakin
tinggi pula dan sebaliknya
Catatan:
Kebutuhan 1.Indeffrence curve
Barang kepuasan konsumen
muslim tidak hanya pada konsumsi
barang, tapi juga diwujudkan dalam
bentuk syukur-kegiatan sosial
2.Budget Line
garis anggaran untuk
konsumsi merupakan anggaran
20 yang sudah dikurangi hutang,
U3 zakat, tabungan dan sedekah.
U2
U1
2 Rasa syukur-
Kegiatan Sosial
Kriteria Konsumsi Islami
Konsumsi manusia terbatas
Tingkat Kepuasan tidak didasarkan kepada
jumlah yg dikonsumsi, tapi pada pilihan
kemaslahatan
Tidak akan mengkonsumsi barang-barang haram
Tidak memaksakan untuk belanja diluar
kemampuan
Tingkat kepuasan berhubungan dengan tingkat
syukurnya
PRILAKU PRODUKSI
Menurut Kahf kegiatan produksi dalam
perspektif Islam adalah
1. Halal
2. Memperhatikan Skala
Prioritas Barang yang
diproduksi
3. Memperhatikan Aspek
Sosial
SKALA PRIORITAS
PRODUKSI
Prioritas Pertama:
Barang Daruriyat
Prioritas Kedua:
Barang Hajjiyat
Prioritas Ketiga:
Barang Tahsiniyat
SIKAP
1. Memaksimalkan
Produktifitas
2. Membayar Zakat
Perniagaan
3. Efisiensi
4. Membayar upah pekerja
sesuai dengan haknya
5. Memperhatikan
Kerusakan Lingkungan
Faktor-faktor Produksi
Modal
Tenaga kerja
Tanah
Wirausaha
C, TR TR 1
TR VC 1
VC
C1
C
FC 1
FC
Q1 Q Q
23
PASAR DAN HARGA DLM EKONOMI
ISLAM
25
PASAR DALAM EKONOMI ISLAM
26
ETIKA TRANSAKSI DALAM PASAR
27
2. Larangan mengkonsumsi ribawi
3. Kejujuran dalam bertransaksi (bermuamalah)
4. Larangan Bai’Najasy
5. Larangan Talaqi al-Wafidain (menjemput penjual)/adanya
asymmetric information
Rasulullah bersabda : Janganlah kamu menjemput barang
dagangan, sehingga barang tersebut turun ke pasar (HR :
Muslim)
28
6. Larangan menjual barang yang belum sempurna
kepemilikannya
Rasulullah melarang seorang muslim dari menjual sesuatu
yang tidak dalam kekuasaan dan kepemilikannya (HR : Abu
daud, Hasan, Turmudzi)
7. Larangan Penimbunan Harta (Ikhtikar)
Rasulullah bersabda: Barang siapa melakukan ikhtikar, dengan bertujuan untuk
menaikkan harga atas kaum muslimin maka orang itu berdosa, dan mereka
telah bebas dari dzimmah.
29
Instrumen Investasi Dalam Pasar
Mudharabah
Yaitu kontrak bagi hasil (Profit-Loss Sharing) antara dua pihak atau
lebih dalam sebuah usaha ekonomi, dimana ada pihak yang
menjadi penanam modal (Rabbulmal) dan ada pihak yang
mengelola modal dengan keahliannya (Mudarrib)
Musyarakah
Yaitu kontrak bagi hasil (Profit-Loss Sharing) antara dua pihak atau
lebih dalam sebuah usaha ekonomi, dimana kedua pihak
tersebut dapat berkongsi modal dan keahlian, dan keduanya
aktif dalam pengelolaan usaha ekonomi.
Instrumen Jual-Beli Dalam Pasar
Murabahah
Yaitu suatu transaksi jual beli dimana pemilik modal (Rabbulmal) membeli
barang atas permintaan pengguna akhir yang kemudian membeli
secara kredit dari pemilik modal dengan harga mark-up.
Ijarah
Yaitu suatu kontrak sewa yang kemudian menjadi transaksi jual beli ketika
penyewa menggenapkan pembayaran pada akhir kontrak.
Instrumen Jual-Beli Dalam Pasar
Istisna
Yaitu Transaksi jual beli dimana pembeli menerima barang terlebih
dahulu dengan pembayaran yang tertunda.
Salam
Yaitu transaksi jual beli dimana penjual memberikan barang pada
pembeli pada masa yang akan datang dengan pembayaran
penuh terlebih dahulu.
Rahn
Yaitu transaksi menggunakan akad gadai, jika penggadai mampu
tidak mampu menebus barangnya dalam waktu yang telah
disepakati, maka barang tadi menjadi milik penerima gadai
PENETAPAN HARGA DALAM EKONOMI ISLAM
Larangan intervensi harga
Ada sebagian ulama fiqh yang melarang adanya intervensi
harga, diantaranya Ibnu Hazm dan Ibn-Al-Atsir.
Dasar :
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling
memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan
jalan perniagaan yang Berlaku dengan suka sama-suka di antara
kamu. dan janganlah kamu membunuh dirimu; Sesungguhnya Allah
adalah Maha Penyayang kepadamu.(Q.S Annisa: 29)
Hadist Nabi :
Sesungguhnya Allah-lah yang telah menetapkan Harga
Pada Hadist yang lain dinyatakan :
Allah-lah yang telah menaikkan dan menurunkan harga (Ibn Taimiyah, Al-
hisbah)
33
PEMBOLEHAN DAN KEWAJIBAN MELAKUKAN INTERVENSI HARGA
35
Kurva Intervensi Pasar
PASAR PERSAINGAN SEMPURNA,
OLIGOPOLI DAN MONOPOLI