Anda di halaman 1dari 42

DAMPAK PENERBITAN PSAK

(SYARIAH) BAGI INDUSTRI


PERBANKAN SYARIAH DI
INDONESIA
Oleh:
Hanawijaya
Direktur PT Bank Syariah Mandiri

Disampaikan pada seminar yang diselenggarakan oleh Masyarakat Ekonomi


Syariah dan PT Sigma Cipta Caraka pada tanggal 06 Desember 2007 di Financial
Hall, Graha Niaga Lt.2. Jl. Jend. Sudirman – Jakarta
Daftar isi
I. Apa yang Dimaksud Dengan “Syariah”?

II. Perbankan Syariah

III. Perkembangan Perbankan Syariah Pasca PSAK (syariah)


baru

2
Bab I
I. Apa yang Dimaksud Dengan “Syariah”?

II. Perbankan Syariah

III. Perkembangan Perbankan Syariah Pasca PSAK (syariah)


baru

3
I. Apa yang Dimaksud Dengan “Syariah”?

1 Syariah  Legal formal/ Fiqh/ Hukum

‫اِإل ْسالَ ُم‬


Islam

ُ‫ال َْع ِق ْي َدة‬ ‫اَأْل ْخالَ ُق‬ ُ‫الش ِر ْي َعة‬


َّ
Aqidah Akhlaq Syariah

4
I. Apa yang Dimaksud Dengan “Syariah”?
I.2 Asy-Syuura [42]: 13

ِ ِ ِ
‫وسى‬
َ ُ‫يم َوم‬ َ ْ‫ِّن الدِّي ِن مَ ا َوصَّى ب ِِه نُوحاً َوا لَّذي َْأو َحْينَا ِإلَي‬
َ ‫ك َو َما َوصَّْيَنا بِه ِْإبَر اه‬ َ ‫َش َرعَ لَكُم م‬
ِ‫وعِيسى َأ ْن َأقِيموا الدِّين و اَل َتَتفَ َّرقُوا فِيه‬
ََ ُ َ َ

“Dia mensyariatkan kepada kalian tentang agama, apa yang telah diwasiatkan-Nya
kepada Nuh dan apa yang telah kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah
Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan ‘Isa yaitu tegakkanlah agama dan jangan
kamu berpecah belah tentangnya.”

Al-Maaidah [5]: 48

ً‫لِ ُك ٍّل َج َعلْنَا ِمن ُك ْم ِشْر َعةً َو ِمْن َهاجا‬


“Untuk tiap-tiap (umat) di antara kamu Kami jadikan syir’ah (syariah) dan jalan yang …
terang.”
Syariah = ad-Din = al-Islam

5
I. Apa yang Dimaksud Dengan “Syariah”?

I.3 Keuangan Syariah = Keuangan Islami

a. Dasar dari muamalah adalah


‫اح ُة‬‫ب‬ ‫ِإْل‬ ‫ا‬ ِ َ‫اَأْلصل يِف الْمعامال‬
‫ت‬
“boleh” ََ َ َُ ُ ْ
Agama adalah akal
b.
‫الدِّيْ ُن ُه َو الْ َع ْق ُل‬
c. Tanya hati nuranimu
‫ض ِمْيَر َك‬ َ ‫َس ْل‬
d. Agama yang diturunkan vs
Agama yang tertanam ‫الدِّيْ ُن الْ ُمَنَّز ُل ِض ُّد الدِّيْ ِن الْ َم ْجُب ْو ِل‬

I.4 Keuangan Islami = Keuangan Bermotif Ketuhanan

6
I. Apa yang Dimaksud Dengan “Syariah”?

I.5 Sekelumit Perhatian Islam Terhadap Keuangan

Kata “maal” (harta) disebutkan di dalam Al-Quran:

Bentuk Singular: 25 kali


Bentuk Plural: 57 kali

7
I. Apa yang Dimaksud Dengan “Syariah”?

I.5 Sekelumit Perhatian Islam Terhadap Keuangan (lanjutan)

Kata “maal” (harta) disebutkan di dalam Al-Quran:


SURAT AN- NISA 5
Janganlah kamu berikan harta-hartamu - yang Allah telah jadikan sebagai tulung
punggung bagi kehidupanmu - kepada orang-orang bodoh
SURAT AN- NISA 9
Hendaklah orang-orang khawatir seandainya mereka meninggalkan keturunan
setelahnnya dalam keadaan lemah
SURAT AT TAUBAH: 28
Dan ketahuliah sesungguhnya anak-anak kalian dan harta-harta kalian adalah fitnah

SURAT AL ANFAAL : 60
Maka siapkanlah oleh kalian kekuatan yang kalian sesuai dgn kemampuan dari
kekuatan (ekonomi)
8
I. Apa yang Dimaksud Dengan “Syariah”?

I.5 Sekelumit Perhatian Islam Terhadap Keuangan

Nabi berkata:
Sebaik-baik harta adalah harta yang berada di tangan
orang yang shalih

9
I. Apa yang Dimaksud Dengan “Syariah”?

I.6 Nilai-nilai Islam yang Ditawarkan

Bank Syariah

Nilai-nilai Universal
Kebutuhan Pasar
Islam
• Keadilan
• Kemitraan
• Keterbukaan
• Universalitas
• Kesesuaian dengan syariah Customer

10
I. Apa yang Dimaksud Dengan “Syariah”?

I.6 Nilai-nilai Islam yang Ditawarkan (lanjutan)


1. Prinsip Keadilan:
Imbalan atas dasar bagi hasil/ margin keuntungan yang ditetapkan atas
kesepakatan bersama antara Bank dan nasabah. Bank tidak boleh mendzolimi
nasabah dengan menetapkan bagi hasil/ margin secara sepihak, demikian pula
sebaliknya dengan nasabah.
2. Prinsip Kemitraan:
Nasabah penyimpan dana, pengguna dana dan Bank memiliki hak, kewajiban,
beban terhadap resiko dan keuntungan yang berimbang. Saling menguntungkan
dan tidak ada eksploitasi.
3. Prinsip Universalitas:
Tidak mengenal issue suku, agama, ras dan golongan
4. Prinsip Transparansi:
Adanya prinsip keterbukaan antara bank dan nasabah dalam penetapan margin
atau bagi hasil. Tidak ada asymetric informasi.

Bank Syariah yang berbasis underlying assets sejalan dengan sektor riil, sehingga
Fokus pembiayaannya bersifat produktif dan dapat menyeimbangkan sektor
Keuangan dengan sektor riil.

11
Bab II
I. Apa yang Dimaksud Dengan “Syariah”?

II. Perbankan Syariah

III. Perkembangan Perbankan Syariah Pasca PSAK (syariah)


baru

12
II. Perbankan Syariah: Para Pelaku
3 BANK UMUM SYARIAH = 410 Kantor
246 kantor Bank Syariah Mandiri Jumlah outlet BSM 23 Okt. 07: 57 KC, 63 KCP/UPS, 64 KK, 42 KLS dan 28 PP
152 kantor Bank Muamalat Indonesia
12 kantor Bank Syariah Mega Indonesia
BPD DIY
23 UNIT USAHA SYARIAH = 190 Kantor BPD Sulsel
BTN, BPD NTB BPD Sumbar
2 kantor Bank IFI BPD Kalbar
50 kantor Bank Negara Indonesia BPD Sumsel
7 kantor BPD Jabar
44 kantor Bank Rakyat Indonesia BPD Kaltim

11 kantor Bank Danamon BPD DKI, BPD Riau, BPD


Kalsel, Niaga, BPD Sumut,
7 kantor Bank Bukopin BPD Aceh, Permata
3 kantor Bank Internasional Indonesia 24
2 kantor HSBC, Ltd
7 kantor Bank DKI BSMI 20
4 kantor BPD Riau BII 19
3 kantor BPD Kalsel HSBC

8 kantor Bank Niaga 15


3 kantor BPD Sumut
IFI BRI
4 kantor BPD Aceh 8
BNI DANAMON
11 kantor Bank Permata BPD Jabar BUKOPIN
6
12 kantor Bank Tabungan Negara BMI
2 kantor BPD NTB BSM 3 3 3 3 3 3
2 kantor BPD Kalbar 2 2 2 2 2
2 kantor BPD Sumsel
2 kantor BPD Kaltim
2 kantor BPD DIY 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 Jul-07
2 kantor BPD Sulsel
# Bank Umum Syariah # Unit Usaha Syariah
2 kantor BPD Sumbar
2 kantor BPD JAwa Timur 13
107 BPRS = 107 Kantor
II. Perbankan Syariah: Pertumbuhan Bisnis

CAGR*
Details 30.14
Agt-07 29.90

Sharia Banking Funding 50.23% 26.72 26.64


Financing 47.21% 23.69
23.23 23.31
Total Asset 44.49% 20.67
20.88 20.45
Conventional Funding 9.17%
Banking
Financing 15.82% 15.58
15.23
Total Asset 7.37% 15.21
11.72
*) Compound Annual Growth Rate
11.33

7.94 5.76
4.09 5.56
2.73 3.28
1.79
2.05 2.92
1.27
1.03 1.81

2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 Jul-07 Agt-07


Asset Financing Funding
In Trillion Rp

14
II. Perbankan Syariah: Peningkatan Pangsa Pasar di Indonesia

1,66% 1,66%
1,58%
1,42%

1,20%

0,65%

0,37%
0,25%

2001 2002 2003 2004 2005 2006 Jul-07 Agt-07

Sumber: Direktorat Perbankan Syariah - Bank Indonesia, Agustus 2007

15
II. Perbankan Syariah: Market Share Perbankan Syariah
terhadap Perbankan Umum

TOTAL BANKS vs
SHARIA BANKING
TOTAL BANKS

IDR billion Nominal Market Share

ASSETS 1,801,094 29,900 1.66%

FUNDING 1,379,211 23,232 1.68%

FINANCING 871,987 23,687 2.72%

LDR (FDR) 63.22% 101.96%

Source: Directorate of Sharia Banking-Bank Indonesia, July 2007

Perkembangan Market Share


Perbankan Syariah 1,58%
1,66% 1,66%

Market share perbankan syariah relatif masih 1,42%

kecil dibandingkan dengan perbankan 1,20%

konvensional, namun terus mengalami


0,65%
kenaikan 0,37%
0,25%

2001 2002 2003 2004 2005 2006 Jul-07 Agt-07

16
II. Perbankan Syariah Pesatnya Pertumbuhan
Market Share Industri

Sumber: McKinsey, World Islamic Banking Conference, Competitiveness Report, 2005-2006

17
II. Perbankan Syariah Perkembangan FDR

TOTAL BANK BANK SYARIAH

64.16% 105.70%

Source: Directorate of Sharia Banking-Bank Indonesia, Aug 2007

TAHUN
DETAIL
2003 2004 2005 2006 Agt-07

FDR PERBANKAN SYARIAH 96.56% 96.64% 97.76% 98.90% 105.70%

Bukti bahwa bank syariah memiliki


peranan lebih besar dalam menggerakkan
sektor riil

18
II. Perbankan Syariah SMEs Porftolio & Growth

Porsi dan nominal pembiayaan UMKM di


perbankan syariah terus meningkat

19
II. Perbankan Syariah SMEs Porftolio & Growth (in BSM)

Porsi UMKM (<10M) terus meningkat

5.000

4.500

4.000

3.500

3.000

2.500
2.000

1.500

1.000

500

0
Jan-06 Feb-06 Mar-06 Apr-06 May-06 Jun-06 Jul-06 Agt-06 Sep-06 Oct-06 Nov-06 Dec-06 Jan-07 Feb-07 Mar-07 Apr-07 May-07 Jun-07 Jul-07 Agt-07 Sep-07

Korporasi (>10M) Non-Korporasi (<10M)

Porsi pembiayaan UMKM (<10M) di BSM


terus membesar dari bulan ke bulan di
tahun 2006 & 2007.

20
II. Perbankan Syariah SMEs Porftolio & Growth (in BSM)

Porsi UMKM (<10M) terus meningkat

100%

90%

80%

70%

60%

50%
40%

30%

20%

10%

0%
Jan-06 Feb-06 Mar-06 Apr-06 May-06 Jun-06 Jul-06 Agt-06 Sep-06 Oct-06 Nov-06 Dec-06 Jan-07 Feb-07 Mar-07 Apr-07 May-07 Jun-07 Jul-07 Agt-07 Sep-07

Korporasi (>10M) Non-Korporasi (<10M)

Porsi pembiayaan UMKM (<10M) di BSM


terus membesar dari bulan ke bulan di
tahun 2006 & 2007.

21
II. Perbankan Syariah SMEs Porftolio & Growth
Detail in BSM

Perkembangan Portofolio UMKM di BSM

PORTOFOLIO Des - 2005 Des - 2006 Sept - 2007

(s.d. 100 jt) MIKRO (%) 16.90% 15.56% 15.22%

(100jt s.d. 2M) KECIL (%) 28.64% 38.12% 39.97%

(2M s.d. 10M) MENENGAH (%) 54.46% 46.32% 44.81%

TOTAL (juta rupiah) 1.912.920 3.168.470 4.587.373

Porsi pembiayaan segmen kecil meningkat


lebih cepat.
Namun, porsi terbesar masih di segmen
menengah

22
II. Perbankan Syariah Peran Secara Umum

THE BENEFITS GIVEN BY SHARIA BANKING IN A RECENT YEARS

1. High LDR (FDR)  Keberpihakan pada sektor riil

2. Bigger Portion of SME’s  Keberpihakan pada sektor UMKM

Will it continue?
23
Bab III
I. Apa yang Dimaksud Dengan “Syariah”?

II. Perbankan Syariah

III. Perkembangan Perbankan Syariah Pasca PSAK (syariah)


baru

24
III. Perkembangan Perbankan Syariah Pasca PSAK (syariah) baru

III.1 List PSAK (syariah) Baru

1. Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan


Keuangan Syariah
2. PSAK 101: Penyajian Laporan Keuangan Syariah
3. PSAK 102: Akuntansi Murabahah
4. PSAK 103: Akuntansi Salam
5. PSAK 104: Akuntansi Istishna
6. PSAK 105: Akuntansi Mudharabah, dan
7. PSAK 106: Akuntansi Musyarakah

PSAK (syariah) Baru tersebut harus diberlakukan


mulai 1 Januari 2008

25
III. Perkembangan Perbankan Syariah Pasca PSAK (syariah) baru

III.2 Pendekatan PSAK (syariah) Baru

Untuk mencapai tujuannya Laporan keuangan disusun atas dasar Accrual Basis,
sedangkan dalam penghitungan pendapatan untuk tujuan pembagian hasil usaha
menggunakan dasar kas.

1. Pengakuan Pendapatan atas murabahah tangguh:


• Diakui pada saat penyerahan aset
• Diakui secara proporsional
• Diakui pada saat seluruh piutang berhasil ditagih
2. Pengakuan Beban Bagi hasil dihitung atas dasar kas yang diterima

Treatment pendapatan dan beban tidak menggunakan


pendekatan yang sepadan, sehingga pengaitan biaya
dan pendapatan (matching of cost with revenue) tidak
tercapai, terutama untuk type murabahah tangguh
dengan risiko relatif kecil

26
III. Perkembangan Perbankan Syariah Pasca PSAK (syariah) baru

III.3 Pengakuan Pendapatan Murabahah

PSAK No.102 Waktu Risiko Pengakuan

Pengakuan Keuntungan < 1 tahun All Saat Transaksi

> 1 tahun Relatif Kecil Saat Transaksi

Relatif Besar Proporsional

Cukup Besar Saat Lunas

Treatment tersebut dapat membebani back office


bank, di mana hal tersebut tidak dialami oleh bank-
bank konvensional

27
III. Perkembangan Perbankan Syariah Pasca PSAK (syariah) baru

III.3 Pengakuan Pendapatan Murabahah

PSAK No.102

Waktu Risiko Komentar

< 1 tahun All Keuntungan seluruhnya diakui pada P&L


pada saat penyerahan Barang secara akrual
basis. Neraca menyajikan Piutang murabahah
> 1 tahun Relatif Kecil Sebesar gross (harga perolehan ditambah
margin) (Par.22). Niilai margin yang
ditangguhkan nol (0).
Relatif Besar

• Terjadi Penggelembungan Aset dan Revenue


Cukup Besar
• Pangsa pasar Bank Syariah menggelembung secara semu
• Deposan (Investor) tidak diuntungkan dengan kanaikan
pendapatan bank, karena bagi hasil dihitung secara kas
basis
• Pajak badan yang dibayar menjadi lebih besar, sedangakan
pendapatan belum diterima oleh Bank (baru diakui)
• Kemampuan penyaluran dana menurun akibat LDR yang
menggelembung semu.
28
III. Perkembangan Perbankan Syariah Pasca PSAK (syariah) baru

III.3 Pengakuan Pendapatan Murabahah

PSAK No.102

Waktu Risiko Komentar

< 1 tahun All Berikan peluang pada bank


untuk menganggap semua pembiayaan
yang memenuhi 5Cs sebagai pembiayaan
> 1 tahun Relatif Kecil yang memiliki risiko relatif kecil

Berikan peluang pada Bank untuk mengakui


Relatif Besar Keuntungan secara konservative dengan
Mengakui keuntungan murabahah secara
Amortise Sepanjang periode akad dengan
Cukup Besar metoda anuitas

Diharapkan, PAPSI dapat mengakomodir dua hal


tersebut diatas

29
III. Perkembangan Perbankan Syariah Pasca PSAK (syariah) baru

III.3 Pengakuan Pendapatan Murabahah

PSAK No.102

Waktu Risiko Komentar

< 1 tahun All

> 1 tahun Relatif Kecil

Relatif Besar
Hanya berfokus pada aset, dengan
melupakan sisi liabilitas
Cukup Besar

30
Proporsional Versus Anuitas
Gross Revenue
Murabahah Gross Revenue Musyarakah,
Proporsional, berubah stabill 21% p.a
dari bulan ke bulan
Limit Pembiayaan 100,000,000
e.r 21% GROSS REVENUE
Jangka Waktu Angsuran 24 bulan Gabungan dari dua
Grace Periode 0 bulan PROPORSIONAL gross revenue tersebut
MURABAHAH PROP. MUSYARAKAH TOTAL GROSS REVENUE adalah Total Gross
Bulan Ke- O/S ERR O/S ERR O/S ERR
100,000,000 - 100,000,000
Revenue (GR) seperti
1 95,833,333 12% 4,166,667 21% 100,000,000 12% ini.
2 91,666,667 12% 8,333,333 21% 100,000,000 13%
3 87,500,000 13% 12,500,000 21% 100,000,000 13%
4 83,333,333 13% 16,666,667 21% 100,000,000 14%
5 79,166,667 14% 20,833,333 21% 100,000,000 15% ERR berbeda dari bulan
6
7
75,000,000
70,833,333
15%
16%
25,000,000
29,166,667
21%
21%
100,000,000
100,000,000
16%
17%
ke bulan
8 66,666,667 16% 33,333,333 21% 100,000,000 18%
9 62,500,000 17% 37,500,000 21% 100,000,000 19%
10 58,333,333 19% 41,666,667 21% 100,000,000 20%
11 54,166,667 20% 45,833,333 21% 100,000,000 20% Total Gross Revenue
12 50,000,000 22% 50,000,000 21% 100,000,000 21%
13 45,833,333 23% 54,166,667 21% 100,000,000 22% dihitung dengan cara:
14 41,666,667 25% 58,333,333 21% 100,000,000 23%
15 37,500,000 28% 62,500,000 21% 100,000,000 24%
16 33,333,333 31% 66,666,667 21% 100,000,000 25% GR = (ERR mrbh prop x
17 29,166,667 35% 70,833,333 21% 100,000,000 26%
18 25,000,000 40% 75,000,000 21% 100,000,000 27% sisa pokok mrbh prop /
19
20
20,833,333
16,666,667
47%
56%
79,166,667
83,333,333
21%
21%
100,000,000
100,000,000
27%
28%
total pembiayaan) +
21 12,500,000 70% 87,500,000 21% 100,000,000 29% (ERR musy x sisa pokok
22 8,333,333 93% 91,666,667 21% 100,000,000 30%
23 4,166,667 140% 95,833,333 21% 100,000,000 31% musy / total pembiayaan)
24 0 280% 100,000,000 21% 100,000,000 32%

Baki Debet bertahan di Rp 100 jt


31
PERBANDINGAN ANTARA GROSS REVENUE DENGAN SISTEM
PROPORSIONAL DAN TANPA PROPORSIONAL/ANUITAS
GROSS REVENUE
Bulan Ke- ANUITAS PROPORSIONAL

1 21% 12%
2 21% 13% Gross Revenue ini
3 21% 13% merupakan OBJEK
4 21% 14%
5 21% 15% BAGI HASIL untuk
6 21% 16% para deposan
7 21% 17%
8 21% 18%
9 21% 19%
10 21% 20%
11 21% 20%
12 21% 21% Gross Revenue
13
14
21%
21%
22%
23%
Terus Berubah !!!
15 21% 24%
16 21% 25%
17 21% 26% Bank yang menerapkan sistem proporsional memiliki REVENUE
18 21% 27% yang berbeda dari waktu ke waktu, tidak stabil. sedangkan bank
19 21% 27% yang tidak menerapkan sistem proporsional, dan hanya menerapkan
20 21% 28% sistem anuitas, memiliki revenue yang stabil
21 21% 29%
22 21% 30%
23 21% 31%
24 21% 32%
Lalu apa efeknya bagi Deposan?
32
Untuk mempermudah pemahaman, asumsikan bahwa
di bank kita hanya ada satu deposan, dan dari bulan
ke bulan berganti deposan, saldo dana pihak
Limit Pembiayaan ke tiga
100,000,000.00
e.r 21%
tidak berubah dari
Jangkawaktu ke waktu 24 bulan
Waktu Angsuran
Grace Periode 0 bulan
Deposan akan
GROSS REVENUE Memperoleh bagi
Bulan Ke- ANU PROP BAGI HASIL DEPOSAN Hasil sbb:
SKENARIO ANUITAS SKENARIO PROPORSIONAL
Nisbah 54% 54%
1 21% 12% Deposan A 945,000.00 524,825.15 BH = saldo x nisbah x GR/12
2 21% 13% Deposan B 945,000.00 564,200.15
3 21% 13% Deposan C 945,000.00 603,575.15
4 21% 14% Deposan D 945,000.00 642,950.15 Contoh di bulan ke 10,

BERBEDA DAN TIDAK ADIL


5 21% 15% Deposan E 945,000.00 682,325.15 BH = 100jt x 54% x (22%/12)
6 21% 16% Deposan F 945,000.00 721,700.15 = 879.200,15
7 21% 17% Deposan G 945,000.00 761,075.15

TETAP DAN ADIL


8 21% 18% Deposan H 945,000.00 800,450.15
9 21% 19% Deposan I 945,000.00 839,825.15
10 21% 20% Deposan J 945,000.00 879,200.15
11 21% 20% Deposan K 945,000.00 918,575.15
12 21% 21% Deposan L 945,000.00 957,950.15
13 21% 22% Deposan M 945,000.00 997,325.15
14 21% 23% Deposan N 945,000.00 1,036,700.15 Bandingkan dengan
15 21% 24% Deposan O 945,000.00 1,076,075.15 deposan lainnya,
16 21% 25% Deposan P 945,000.00 1,115,450.15 misalnya DEPOSAN W
17 21% 26% Deposan Q 945,000.00 1,154,825.15
18 21% 27% Deposan R 945,000.00 1,194,200.15
19 21% 27% Deposan S 945,000.00 1,233,575.15
20 21% 28% Deposan T 945,000.00 1,272,950.15
21 21% 29% Deposan U 945,000.00 1,312,325.15 Hasilnya Berbeda..!!!
22 21% 30% Deposan V 945,000.00 1,351,700.15
23 21% 31% Deposan W 945,000.00 1,391,075.15
24 21% 32% Deposan X 945,000.00 1,430,450.15

33
ADAKAH MANFAAT BAGI DEBITUR ?

Limit Pembiayaan 100,000,000.00

ANGSURAN DEBITUR e.r


Jangka Waktu Angsuran
21%
24 bulan
Grace Periode 0 bulan

ANUITAS PROPORSIONAL PERBEDAAN U DEBITUR ?


Bulan Ke- Total Angsuran Total Angsuran

1 5,138,565.10 5,138,565.10 -
-
ZERO
ZERO
Tidak ada perbedaan
2 5,138,565.10 5,138,565.10
3 5,138,565.10 5,138,565.10 - ZERO kewajiban debitur
4 5,138,565.10 5,138,565.10 - ZERO
5 5,138,565.10 5,138,565.10 - ZERO
6 5,138,565.10 5,138,565.10 - ZERO
7 5,138,565.10 5,138,565.10 - ZERO
8 5,138,565.10 5,138,565.10 - ZERO
9 5,138,565.10 5,138,565.10 - ZERO
10 5,138,565.10 5,138,565.10 - ZERO
11 5,138,565.10 5,138,565.10 - ZERO
12 5,138,565.10 5,138,565.10 - ZERO
13 5,138,565.10 5,138,565.10 - ZERO
14
15
5,138,565.10
5,138,565.10
5,138,565.10
5,138,565.10
-
-
ZERO
ZERO
Simulasi MS Excell
16 5,138,565.10 5,138,565.10 - ZERO
17 5,138,565.10 5,138,565.10 - ZERO
18
19
5,138,565.10
5,138,565.10
5,138,565.10
5,138,565.10
-
-
ZERO
ZERO
KLIK Evaluasi
20
21
22
5,138,565.10
5,138,565.10
5,138,565.10
5,138,565.10
5,138,565.10
5,138,565.10
-
-
-
ZERO
ZERO
ZERO
Proporsional.xls
23
24
5,138,565.10
5,138,565.10
5,138,565.10
5,138,565.10
-
-
ZERO
ZERO DI SINI
123,325,562.30 123,325,562.30 - ZERO

34
311.112 1.388.889 Angsuran Secara Proporsional
Margin Pokok Bagi Hasil Nasabah DPK
Mis: tab. 50%
Sisa Pokok
t1 50 jt
R1 = 7,46% r = 3,74%
t2
d
t3 s
t
.
.
.

R28 = 29,87%
t28 12,5 jt
r = 14,94%

tn nol
3,74% 14,94% R

R = Return (perbandingan antara margin dgn sisa angsuran pokok) t1 t28 35


Angsuran Secara Annuitas

Bagi Hasil Nasabah DPK


Sisa Pokok Mis: tab. 50%
Margin Pokok
t1 50 jt
t1= 568,071.60 R = 13.63% r = 6,82%
t2
t3 d
s
t
.
.
.

t28 t28= 164,352.88 14,4 jt


R = 13,63% r = 6,82%

tn
nol 0% 6,82%
36
PROPORSIONAL VS ANNUITAS

Bagi Hasil Nasabah DPK Bagi Hasil Nasabah DPK


Mis: tab. 50% Mis: tab. 50%

r = 3,74% r = 6,82%

r = 6,82%
r = 14,94%

3,74% 14,94% 0% 6,82%


t1 t28 37
III. Perkembangan Perbankan Syariah Pasca PSAK (syariah) baru

III.3 Pengakuan Pendapatan Murabahah

PSAK No.102

Waktu Risiko Komentar

< 1 tahun All

> 1 tahun Relatif Kecil

Relatif Besar
Hanya berfokus pada aset, dengan
melupakan sisi liabilitas
Cukup Besar

38
III. Perkembangan Perbankan Syariah Pasca PSAK (syariah) baru

III.4 Pengakuan Pendapatan Istishna

PSAK No.104

Komentar

Metode Persentae Penyelesaian


Selisih nilai akad dan nilai tunai diakui secara
proporsional sesuai paragraf 24-25 PSAK 102

Metoda Akad Selesai

Diharapkan, PAPSI dapat mengakomodir


Pengakuan keuntungan untuk Istishna dan
Salam secara konsisten dengan murabahah,
yaitu mengakui keuntungan istishna dan salam
dengan berbasis risiko

39
III. Perkembangan Perbankan Syariah Pasca PSAK (syariah) baru

III.5 Akuntansi Mudharabah dan Musyarakah

Akun Laba Rugi Objek Bagi Hasil yang Diperbolehkan

Penjualan

Harga Pokok Penjualan

Laba Kotor Gross Profit Margin Sharing

Beban

Laba/Rugi Bersih Profit or Loss Sharing

SISI AKTIVA
•Bank kesulitan dalam mengukur kebenaran harga pokok penjualan (gross profit margin sharing) dan
beban-beban lain (Profit Loss Sharing)
•Kemungkinan Moral Hazard oleh debitur pada pengakuan harga pokok dan beban
•Pada saat ini Pajak menghitung PPN berdasarkan Revenue karena simplifikasi perhitungan

SISI PASIVA
•Untuk perbankan tidak memungkinkan, mengingat objek bagi hasil (harga pokok penjualannya) adalah
40
bagi hasil itu sendiri, sehingga akan terjadi looping dalam penghitungannya.
III. Perkembangan Perbankan Syariah Pasca PSAK (syariah) baru

III.6 Saran PSAK (syariah) Baru


5,00%

SHARIA BANKING GROWTH CHALLENGE


95,00
%

Sharia Banking Banking

New Barrier

Agar PSAK Syariah yang baru tidak menjadi barrier baru bagi perkembangan perbankan
syariah, maka diharapkan agar:

1. Memberi peluang, melalui PAPSI, bagi bank syariah untuk:


• menentukan sendiri kadar risikonya dan
• PAPSI Revisi mengatur secara khusus agar perlakuan akuntansi sesuai dengan praktik
akuntansi perbankan secara umum
2. Mengakomodir kepentingan deposan/sisi liabilitas
3. Tidak menimbulkan beban transaksional yang terlalu tinggi, khususnya bagi back office
bank. 41
Terima Kasih

42

Anda mungkin juga menyukai