Socioentrepreneur’s mindset Tika Annisa Lestari Koeswandi S.S., MM Last week’s Review:
Kewirausahaan sosiaL = Kewirausahaan sosial adalah
tentang bagaimana menerapkan pendekatan yang praktis, inovatif, dan berkelanjutan untuk memberikan dampak positif pada masyarakat, khususnya masyarakat kelas ekonomi bawah dan yang terpinggirkan. Kewirausahaan sosial biasanya bertujuan untuk mengatasi masalah-masalah ekonomi atau sosial. 4 Aspek yang membangun dalam kewirausahaan sosial • Kewirausahaan sosial, menurut Paul C Light (2008) terbangun dari empat aspek yaitu: • (1) Kewirausahaan, • (2) Ide/gagasan • (3) Peluang/kesempatan • (4) Mobilisasi SDM dan • (5) Organisasi. 1. Kewirausahaan • Ciputra (2009:19) menggambarkan kewirausahaan sebagai semangat untuk (1) Menciptakan peluang, (2) melakukan inovasi produk dan (3) berani mengambil resiko yang terukur. Artinya, kewirausahaan dianggap sebagai sebuah pola pikir atau asumsi yang mendasari tingkah laku. • Karakteristik & mind set seorang pengusaha & non pengusaha tidak sama. • MacGrath & McMillan (2000:3) menjelaskan bahwa wirausaha memiliki lima karakteristik umum yaitu: (1) Mereka sangat bersemangat dalam mencari peluangpeluang baru, (2) Mereka berusaha memanfaatkan peluang dengan disiplin yang kuat, (3) Mereka hanya mengejar peluang terbaik dan menghindari berlelah-lelah mengejar setiap alternatif, (4) Fokus pada eksekusi atu tindakan dan (5) membangkitkan dan mengikat energi setiap orang di wilayahnya. 2. Ide/gagasan • Drayton (2002, dalam Light 2008:110) menyatakan bahwa tidak akan ada satu wirausaha pun yang tanpa sebuah gagasan yang sangat kuat & inofavatif mampu mengubah sebuah system yang berlaku dimasyarakat. • Artinya, wirausaha yang visoner memiliki kekuatan untuk menciptakan pola baru / perbaikan dalam system perekonomian & kesejahteraan di masyarakat. • Ide atau gagasa yang diciptakan oleh para socioentrepreneurs biasanya dimulai dari unsur inovatif dan kejelian dalam melihat peluang perbaikan bagi mereka yang kurang beruntung dan potensi perbaikan bagi yang terkena masalah sosial. • Sehingga perbedaannya dengan kewirausahaan biasa adalah gagasan yang berusaha diciptakan di ranah ini bertujuan untuk kebermanfaatan sosial, seperti pemenuhan kaum marjinal, mereka yang kurang beruntung maupun yang kurang memiliki akses-akses kesejahteraan. 3. Peluang • Light (2008:120) menyatakan bahwa peluang mungkin merupakan terminologi yang paling membingungkan dalam pembelajaran kewirausahaan sosial, karena peluang sulit untuk dilihat dan juga tidak mudah untuk dieksploitasi. Peluang, kadang hanya terbersit di kepala wirausaha sosial, yang belum tentu dipahami oleh orang lain. • Upaya menemukan atau mengenali peluang adalah tentang cara-cara baru atau berbeda dalam menciptakan atau mempertahankan nilai- nilai social (social value). Jelasnya misi yang pegang oleh organisasi adalah sesuatu yang fundamental untuk meningkatkan terciptanya peluang yang berpotensi mendorong kesuksesan organisasi (Dess, 2001:43). • Caranya? Harus ada perencanaan strategis sebagai sumber umum bagi upaya pengenalan peluang. Berikut table Opportunity Assesment Model. 4. Mobilisasi SDM • Tujuan: untuk memaksimalkan SDM yang ada. Right man at the right place • Berikut ini adalah beberapa tahapan dalam mobilisasi sumber daya (Dess, dkk, 2001:63) • 1. Mendefinisikan kemampuan-kemampuan / Kapabilitas yang dibutuhkan untuk sukses • 2. Membedahnya dalam struktur operasi • 3. Mengembangkan model ekonomi • 4. Mengolah sumber-sumber yang dibutuhkan 5. Organisasi • sebuah gerakan kewirausahaan sosial dapat diwadahi oleh berbagai jenis/bentuk organisasi. Artinya, tidak terpatok pada satu bentuk khusus, sepanjang bentuk/badan usaha tersebut mampu Any questions? Thank You and have a nice day • Sumber buku : 1) Social Entrepreneurship: Practice & Theory 2) Kewirausahaan Sosial: merevolusi pola pikir & menginisiasi pembangunan kontemporer
• Penulis : 1) Ryszard Praszkier; Andrzej Nowak 2) Hery Wibowo, Soni