64acd Diklat Spesifikasi Div. 7a - Juni 2017
64acd Diklat Spesifikasi Div. 7a - Juni 2017
DAN
PEKERJAAN JALAN BETON
JUNI 2017
Ekonomis
Estetika
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
Umur rencana jembatan standar 50 tahun dan 100
tahun untuk jembatan penting atau pada ruas penting
(tol )
Material beton:
Lantai : Beton 30 MPa
Bangunan atas : Beton30 MPa (minimal)
Bangunan bawah : Beton 25 MPa (termasuk untuk isian
tiang pancang) Bore pile Beton 30 MPa
SEMEN
AIR
AGREGAT KASAR
AGREGAT HALUS
ADMIXTURE (bahan kimia)
BAHAN TAMBAH (fly ash, pozzolan)
Suhu Beton =
0,1 Suhu Pasta semen +
0,3 Suhu air +
0,6 Suhu agregat
• Semen tipe IA (Semen Portland tipe I dengan air-entraining agent ), IIA (Semen
Portland tipe II dengan air-entraining agent), IIIA (Semen Porgtland tipe III dengan
air-entraining agent), PPC (Portland Pozzolan Cement), dan PCC (Portland
Composite Cement) dapat digunakan apabila diizinkan oleh Direksi Pekerjaaan.
Apabila hal tersebut diizinkan, maka Penyedia Jasa harus mengajukan kembali
rancangan campuran beton sesuai dengan merek semen yang digunakan.
• Di dalam satu proyek hanya dapat digunakan satu merek semen, kecuali jika
diizinkan oleh Direksi Pekerjaan. Apabila hal tersebut diizinkan, maka Penyedia Jasa
harus mengajukan kembali rancangan campuran beton sesuai dengan merek
semen yang digunakan.
SEMEN TYPE II
( Semen tahan sulfat sedang )
SEMEN TYPE V
( Semen tahan sulfat tinggi )
BLENDED CEMENT
( Semen yang dicampur dengan pozzolan )
Dapat menjadi pengganti type II & V
PENGENDALIAN MUTU Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
SEMEN
200 20%
Admixtures mengontrol
konsistensi dan durabilitas
37
Semen
Proses hidrasi (Setelah ditambah air):
Pore area CSH
Quantity short-fibrously
CSH
long-fibrously
stiffening
Menjadi Kaku hardening
Mengeras
39
Beton – Bahan Tambah (Additive)
Penggunaan bahan tambah :
40
Beton – Bahan tambahan
Introduction
Terms
Hydraulic Materials
Materials which harden in, and with water, and are afterwards
water insoluble.
Cement / Hydraulic lime
41
Concrete - Additions
Introduction
Definisi
Material pozzolan
Merupakan bentuk produk hidrasi, tetapi dalam kondisi adanya of Ca(OH)2
(hydrated lime).
Micro silica / Fly ash
42
Bahan Tambahan
Latent Hydraulic Pozzolanic - Micro-silica
- Slag, Fly-ash (high Ca) - Fly-ash (low Ca)
43
Beton – Bahan Tambahan
Mineral Materials
KEUNTUNGAN
Meningkatkan durabilitas, terutama terhadap serangan sulfate
Menurunkan panas pada saat terjadinya hidrasi
Mengurangi biaya dalam campuran beton
KERUGIAN
Pembentukan kuat tekan awal yang lebih rendah
Seringkali rpduk beton segar tidak stabil kecuali adanya rancangan
campuran yang baik (betul).
45
Beton – Bahan Tambahan
Mineral Materials
Fly ash
KEUNTUNGAN
Meningkatkan workability (pumping /compacting)
Mengurangi susut dan panas hidrasi
Meningkatkan ketahanan terhadap serangan kimia.
KERUGIAN
Peningkatan kekuatan yang rendah
47
Beton – Bahan Tambahan
Mineral Materials
Micro Silica
KEUNTUNGAN
Meningkatkan durabilitas dan kuat tekan ultimit.
Mengurangi segregasi dan stabilitas campuran beton segar yang lebih baik
Densiti yang lebih baik
KERUGIAN
Kebutuhan air yang lebih banyak
Terbatasnya ketersediaan
Memerlukan curing yang benar.
49
Beton – Bahan Tambahan
Mineral Materials
Limestone powder
Sebagai bahan pengisi (filler) dan dihasilkan dari gridning batuan
kapur tertentu
50
Beton – Bahan Tambahan
Mineral Materials
Limestone powder
KEUNTUNGAN
Biasanya untuk mendapatkan daya ikat yang lebih baik di dalam
beton
Seolah-olah bahan tambahan untuk beton, tetapi sebenarnya
merupakan bahan tambahan kehalusan untuk agregat
Mudah didapat
KERUGIAN
Sangat tergantung pada jenis kualitas bahan baku dan prosesnya.
Tidak ada reaksi tambahan dalam pembentukan kekuatan beton.
51
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
BAHAN - AIR
• Air yang digunakan untuk campuran, perawatan, atau pemakaian lainnya
harus bersih, dan bebas dari bahan yang merugikan seperti minyak, garam,
asam, basa, gula atau organik.
• Air harus diuji sesuai dengan; dan harus memenuhi ketentuan dalam SNI 03-
6817-2002 tentang Metode pengujian mutu air untuk digunakan dalam
beton.
• Apabila timbul keragu-raguan atas mutu air yang diusulkan dan karena
sesuatu sebab pengujian air seperti di atas tidak dapat dilakukan, maka harus
diadakan perbandingan pengujian kuat tekan mortar semen dan pasir standar
dengan memakai air yang diusulkan dan dengan memakai air murni hasil
sulingan.
• Air yang diusulkan (bukan air yang dapat diminum) dapat digunakan apabila
kuat tekan mortar dengan air tersebut pada umur 7 (tujuh) hari dan 28 (dua
puluh delapan) hari mempunyai kuat tekan minimum 90% dari kuat tekan
mortar dengan air suling untuk periode umur yang sama.
• Air yang diketahui dapat diminum dapat digunakan.
• pH
• Rasa
• Bau
• Bahan tersuspensi
• Bahan padat
• Kadar minyak
• Bikarbonat
• Ion sulfat
• Ion khlor
• Ion Magnesium
FM (Finenes Modulus) :
Retained # 4,8,16,30,50 dan 100
dibagi 100
Koreksi Mix dengan FM
FM >2,70 < , per 0,20 = +/- 1,0%
AGREGAT KASAR
AGREGAT KASAR
Butiran 5.0 - 20,0mm
Bersih dan bergradasi
Keras
Rounded Bentuk kubikal
Angular /
sub-angular
Pengaruh batu
Elongation Elongation &
Flakiness
Flakiness dalam mix
SP. GRAVITY & ABSORPTION
Dry aggregate
OF AGGREGATE
Bulk Sp. Gravity = WA / VB
Keterangan :
WA = Berat Kering
WB = Berat SSD
VA = Volume absolut
VB = Volume + void
Berat B (WB)
Volume B (VB) SSD = Saturated Surface Dry
Ir. Lanny Hidayat, MSi
TOTAL AIR
DI DALAM BETON
Water
- Sieve analysis
- Sp. Gravity & Absorption Agregat Kasar:
- Sand Equivalent
- Organic Impurities - Sieve analysis
- Clay Lump - Sp. Gravity & Absorption
- Silt Content - Flakiness & Elongation
- Soundness - Abrasion
- Bulk Density - Soundness
- Bulk Density
Pengujian & Specification
Bahan Beton
Agregat Halus
Specification
1. Grading ASTM-C33 Spec. F/Aggr.
2. Sp. gravity of F/Aggr. ASTM-C128 2.50 – 3.00 gr/cc
3. Sand Equivalent. ASTM-D2419 > 65 %
4. Organic Impurities. ASTM-C40 <#3
5. Clay Lump ASTM-C142 < 1,0 %
6. Unit Weight. ASTM-C29 > 1,40 kg/ltr
Pengujian & Specification
Bahan Beton
Agregat Kasar
Specification
1. Grading ASTM-C33 Spec. C/Aggr.
2. Sp. gravity of F/Aggr. ASTM-C127 2.50 – 3.00 gr/cc
3. Abrasion ASTM-C131 < 35 %
4. Elongation Index BS 812 < 15 %
5. Flakiness Index BS 812 < 15 %
6. Unit Weight. ASTM-C29 > 1,40 kg/ltr
KETENTUAN MUTU AGREGAT
Kotoran organik max. Standar warna < no. 3 Setting time bton, perkembangan kekuatan,
durability
Berat jenis minimum 2,5 2,5 Mutu agregat, workability, kekuatan beton
Peresapan, max 5% 2,5 % Berat jenis, mutu agregat, kekuatan beton
Berat isi, kg/dm3, min 1,2 1,2 Mutu bahan, berat jenis, perhitungan volume,
kekuatan beton
Gumpalan lempung, 3% 2% Bonding, keperluan air, pemakaian semen,
mudah pecah, max kekuatan beton
Partikel ringan, max 1% 1% Pemeability, kekuatan, durability
Butiran pipih dan - 20 % Workability, kuat tekan, kuat lentur
panjang, max
Definisi
BS EN206-1, DIN 1045, EN 480, ASTM C 494 dan standar lain yang
mendefinisikan admixtures, dapat didefinisikan sebagai berikut:
72
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
Tipe Admixture – ASTM C-494
Description Type A Type B Type C Type D Type E Type F Type G
Water Retarding Accelerator (A+B) (A+C) High Range (B+F)
Reducing Water Rdc
Water Content 95 - - 95 95 88 88
Max., % of control
Water Reduction 5 - - 5 5 12 12
75
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
PENAKARAN BAHAN
• Alat penggetar harus vertikal hingga dapat penetrasi sampai 10 cm dari dasar
beton
• Pemadatan harus selesai sebelum terjadi pengikatan awal (initial setting)
• Menjadikan beton lebih tahan terhadap aus karena lalu lintas dan lebih kedap
air
• Reaksi kimia pada beton terjadi pada pengikatan dan pengerasan beton
tergantung pada pengadaan airnya, sehingga perlu adanya jaminan bahwa air
masih tertahan atau jenuh untuk memungkinkan kelanjutan reaksi kimia
Untuk Jumlah Hasil Uji Minimum 20 Untuk Jumlah Hasil Uji Minimum 30
Jumlah hasil Uji Faktor Modifikasi Jumlah hasil Uji Faktor Modifikasi
- - 10 1,36
- - 11 1,31
- - 12 1,27
- - 13 1,24
- - 14 1,21
- - 15 1,18
- - 16 1,16
- - 17 1,14
8 1,37 18 1,12
9 1,29 19 1,11
10 1,23 20 1,09
11 1,19 21 1,08
12 1,15 22 1,07
13 1,12 23 1,06
14 1,10 24 1,05
15 1,07 25 1,04
16 1,06 26 1,03
17 1,04 27 1,02
18 1,03 28 1,02
19 1,01 29 1,01
20 1 30 1
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
Statistical Analysis
Concrete Strength
Number of specimen n Proportion falling below-
Strength : Mean strength savrg Lower control level : k value
Max. strength smax. 1 in 6 16 % 1,00
Min. strength smin. 1 in 10 10 % 1,28
Range 100( smax.- smin ) 1 in 20 5% 1,64
savrg 1 in 25
1 in 33
4%
3%
1,75
1,88
S( Xarrg - X ) + S( X – Xavrg ) 1 in 40 2,5 % 1,96
Mean Deviation n 1 in 50 2% 2,05
Standard Deviation S S( X – Xavrg )² 1 in 100 1% 2,33
n-1
Coef.of Variation for different
Coeff. of Variation V 100 S / Xavrg standard percent
Probability Calculation t(n–1) ( Xavrg – R ) / S Description Field Lab.
Excelent below 3 below 2
Probability to get s> R Very Good 3-4 2-3
Good 4-5 3-4
Characteristic of Strength sbk = sbm – k (S) Fair 5-6 4-5
R = Specified Strength Poor Above 6 Above 5
Target Strength of Concrete
Mix-Design
Tetap
• Umur 7 hari harus mempunyai • Slump 50-75 mm
kuat lentur ≥ 80% FS 7 hari
• Lot 30 m3 – 2 pasang (7 hari dan
• Lean concrete pada 28 hari kuat 28 hari)
tekan 80-110 kg/cm2
• Jika FS ≤ 90% syarat core 4
benda uji
n m 3