Anda di halaman 1dari 11

212021273 212021262 212021265

G N
R A
O M
U E
P .
Febiana Martha M.Hafiz
Kusuma Cindy Olifia Oktariansyah
Daftar isi
PENGERTIAN SHOLAT SUNNAH
SHOLAT SUNNAH RAWATIB
& GHAIRU RAWATIB

SHOLAT YANG TIDAK DI SUNNAHKAN


BERJAMAAH
PENGERTIAN
SHOLAT
SUNNAH
Sholat sunah adalah beragam jenis sholat yang dianjurkan untuk dikerjakan, akan tetapi
tidak diwajibkan. Seorang muslim tidak berdosa ketika tidak melaksanakan sholat sunah,
sedangkan melaksanakannya berarti memperoleh pahala. Di antara sekian banyak sholat
sunnah, ada yang ditekankan untuk Dikerjakan dengan berjamaah, ada yang dikerjakan
secara munfarīd (sendirian), Dan ada yang bisa dikerjakan secara berjamaah atau
munfarīd.

A.) Sholat Sunnah Berjamaah


sholat-sholat yang bisa dierjakan secara berjamaaah antara lain:

1. Sholat Idul Fitri


2. Sholat Idul Adha
3. Sholat Kusuf (sholat gerhana matahari)
4. Sholat Khusuf (sholat gerhana bulan)
5. Sholat Istisqa (sholat memohon hujan)

menu
B.) Sholat Sunnah Munfarid (sendirian)
sholat adalah sholat yang dikerjakan secara individu atau sendiri. Adapun sholat
sunnah yang dilaksanakan secara munfarid sebagai berikut:

1. Sholat Rawatib
sholat rawatib ini terbagi menjadi dua macam yaitu:
a. Sholat Rawatib Mu`akkad (sholat rawatib yang sangat dianjurkan)
b. Sholat Rawatib Ghairu Mua`kad (sholat rawatib yang cukup di anjurkan).
2. Sholat Tahiyyatul masjid
3. Sholat Istikharah

menu
C.) Sholat Sunnah Berjamaah atau Munfarīd
Beberapa śalat sunnah berikut ini boleh dilaksanakan secara Berjama’ah atau secara
munfarīd. Adapun Sholat sunnah yang dimaksud adalah :

1. Sholat Tarawih
2. Sholat Witir
3. Sholat Duha
4. Sholat Tahajjud
5. Sholat Tasbih

menu
SHOLAT SUNNAH RAWATIB
GHAIRU RAWATIB

A.) Sholat Sunnah Rawatib


Salat Rawatib adalah salat sunah yang dilakukan sebelum atau sesudah salat lima waktu. Salat
yang dilakukan sebelumnya disebut salat qabliyah, sedangkan yang dilakukan sesudahnya disebut salat
ba’diyah. Salat sunah rawatib ini terbagi dua bagian, yaitu sunah muakkad dan sunah ghairu
muakkad. Salat sunah rawatib berfungsi sebagai penyempurna jika terjadi kekurangan dalam salat
fardu seseorang. Salat fardu sendiri hukumnya wajib bagi muslim. Salat fardu ini pula yang menjadi
amalan pertama yang dihisab dalam Hari Perhitungan. Oleh karenanya, menunaikan salat sunah
rawatib sangat dianjurkan.

menu
Kemudian, ada dua jenis shalat rawatib yang bisa dilaksanakan sehari-
hari untuk mengiringi sholat fardhu, yaitu shalat “sunnah muakkad”
dan shalat “sunnah ghairu muakkad”.
1.Shalat Sunnah Rawatib Muakkad
Sholat sunnah rawatib “muakkad” adalah sebuah ibadah
tambahan dengan kemuliaan yang sangat besar bagi Allah Subhana
Huwa Taala dan akan mendatangkan pahala yang besar dari Allah
Subhana Huwa Taala apabila kita menjalaninya.

2.Shalat Sunnah Rawatib Ghairu Muakad


Sedangkan untuk Shalat sunnah rawatib “ghairu muakkad”
adalah ibadah tambahan yang memiliki kemuliaan tersendiri juga,
namun tidak sebesar dari shalat sunnah muakkad.
B.) Sholat Sunnah Ghairu Rawatib
Yang termasuk ke dalam shalat sunnah rawatib ghairu muakkad
adalah 2 rakaat sebelum zuhur (qobliyah zuhur), 2 rakaat setelah
zuhur (bakdiyah zuhur), 2 atau 4 rakaat sebelum ashar (qobliyah
ashar), 2 rakaat sebelum magrib (qobliyah maghrib), dan 2 rakaat
sebelum isya (qobliyah isya).
SHALAT SUNNAH YANG TIDAK DI
ANJURKAN BERJAMAAH

Ada dua macam shalat, yakni shalat wajib dan shalat sunnah. Shalat wajib yakni shalat lima waktu yang wajib
dikerjakan setiap Muslim yang telah memenuhi syarat. Sedangkan shalat sunnah adalah shalat yang dianjurkan bagi
setiap Muslim untuk mengerjakannya, namun tidak berdosa bila meninggalkannya.
Shalat sunnah ada banyak kategori. Dalam mendirikannya, ada yang disunnahkan dengan berjamaah dan ada juga
yang justru dianjurkan tidak berjamaah. Berikut ini di antara shalat sunnah yang tidak dianjurkan mengerjakannya
dengan tidak berjamaah:
1. Sholat Sunnah Rawatib
2. Sholat Sunnah Witir
3. Sholat Sunnah Dhuha
4. Sholat Tahiyatul Masjid
5. Sholat Sunnah Istikharah
THANK YOU FOR
YOUR ATTENTION

Anda mungkin juga menyukai