AP A KA H S E M U A T A N A M A N

N J A D I P A K A N D O M B A
BISA ME BELAJAR ONLINE #13
SINATRIA FARM
PAKAN YANG BAIK

•MENGANDUNG NUTRISI LENGKAP YANG

DIBUTUHKAN TERNAK
•PALATABILITAS TINGGI/DISUKAI TERNAK
•TIDAK MENGANDUNG UNSUR YANG MERUGIKAN
KUALITAS PAKAN TURUN?

•KESALAHAN DALAM PROSES PAKAN

•KESALAHAN DALAM PENYIMPANAN
•MENGANDUNG ZAT ANTI KUALITAS
 KESALAHAN DALAM PROSES PAKAN
•WAKTU PANEN YANG TIDAK TEPAT
•KESALAHAN DALAM PERLAKUAN FISIK PAKAN
PENGGILINGAN TERLALU HALUS
PENUMPUKAN PAKAN BASAH TERLALU LAMA
PENGERINGAN PAKAN KURANG SEMPURNA/TERLALU LAMA
PENURUNAN KUALITAS KARENA PENYIMPANAN

• KADAR AIR BAHAN PAKAN. SNI MENETAPKAN ANGKA IDEAL PENYIMPANAN

BAHAN PAKAN TERNAK TIDAK MELEBIHI 14%. MAKIN TINGGI KADAR AIR
MAKIN CEPAT RUSAK, BERJAMUR MAUPUN MEMBUSUK
• KERUSAKAN KIMIA SEPERTI BAHAN ADITIF YANG DISIMPAN TIDAK SESUAI
ANJURAN SEHINGGA MENGAKIBATKAN KERUSAKAN KIMIAWI
• KERUSAKAN BIOLOGIS SEPERTI BERKURANGNYA KADAR NUTRISI BAHAN
PAKAN KARENA SERANGAN HAMA TIKUS, KUTU, SERANGGA ATAU LAINNYA
PENURUNAN KUALITAS KARENA PENYIMPANAN

• KERUSAKAN MIKROBIOLOGIS YAKNI KERUSAKAN YANG DISEBABKAN OLEH

MIKROORGANISME SEPERTI JAMUR SEHINGGA BAHAN PAKAN MENJADI
BERACUN
• KERUSAKAN KARENA FAKTOR LINGKUNGAN. KONDISI GUDANG PENYIMPANAN
YANG LEMBAB DAN KOTOR AKAN MENINGKATKAN KADAR AIR BAHAN PAKAN.
TEMPAT PENYIMPANAN HARUS DIPASTIKAN AMAN, TIDAK BOCOR, TIDAK
TAMPIAS SAAT HUJAN, DIALASI PALET, DAN DIJAUHKAN DARI HAMA. HINDARI
KEMASAN YANG RUSAK
• KERUSAKAN KARENA WAKTU SIMPAN. PENYIMPANAN YANG TERLALU LAMA
AKAN MENURUNKAN KUALITAS BAIK KARENA TERJADINYA MIGRASI UAP AIR,
PERUBAHAN KOMPOSISI KIMIA MAUPUN KARENA SERANGAN HAMA
PENURUNAN KUALITAS KARENA PENYIMPANAN
• KERUSAKAN KARENA TIDAK ADANYA PENATAAN BAHAN PAKAN DI GUDANG. MANAJEMEN
GUDANG : FIFO (FIRST IN FIRST OUT), BERIKAN JARAK ANTAR TUMPUKAN, MEMBUAT LAYOUT
YANG MEMUDAHKAN DALAM PENCARIAN DAN PENGAMBILAN, SUHU 25-35 OC, KELEMBABAN
TIDAK LEBIH DARI 70%, SIRKULASI UDARA BAIK, MEMILIKI PENANGKAL HAMA
• KERUSAKAN KARENA TIDAK ADANYA PENGECEKAN SECARA BERKALA TERHADAP KONDISI
FISIK MAUPUN KIMIAWI BAHAN PAKAN DAPAT MENGAKIBATKAN PENURUNAN PERFORMAN
TERNAK KARENA KUALITAS BAHAN PAKAN YANG TIDAK TERPANTAU DENGAN BAIK
• MEMBIARKAN BAHAN YANG RUSAK TETAP DI GUDANG PENYIMPANAN
ANTI KUALITAS
FAKTOR PEMBATAS PAKAN ATAU ANTI KUALITAS BERUPA
ZAT ANTI NUTRISI YAKNI ZAT YANG TERKANDUNG DALAM
BAHAN PAKAN YANG MENGGANGGU BERFUNGSINYA
NUTRISI BAIK PADA PROSES PENCERNAAN MAUPUN SAAT
ABSORPSI
TANIN
• ADALAH SENYAWA METABOLIT SEKUNDER SEKUNDER YANG MENGIKAT PROTEIN. DALAM JUMLAH KECIL
SAMPAI SEDANG BAIK UNTUK TERNAK KARENA DAPAT MENINGKATKAN EFISIENSI PENGGUNAAN
PROTEIN PADA RANSUM, MEMPERCEPAT PERTUMBUHAN, MENINGKATKAN FERTILITAS,
MENINGKATKAN PRODUKSI SUSU, MENCEGAH KEMBUNG.
• AKAN TETAPI PENGGUNAAN BAHAN PAKAN MENGANDUNG TANNIN DALAM JUMLAH BESAR PADA
RANSUM DAPAT MENGAKIBATKAN RACUN BAGI MIKROBIA RUMEN, PENDARAHAN PADA SALURAN
PENCERNAAN, NEKROSIS HATI, KERUSAKAN GINJAL.
• TOLERANSI TANNIN PADA RANSUM ADALAH KURANG DARI 1% BK
• UNTUK MENGURANGI KADAR TANNIN DALAM BAHAN PAKAN ADALAH DENGAN DIKERINGKAN KARENA
TANNIN LARUT DALAM AIR, BISA JUGA DENGAN TEKNIK AMONIASI, MAUPUN FERMENTASI
MENGGUNAKAN JAMUR.
• SENYAWA TANNIN TERDAPAT PADA KALIANDRA (CALLIANDRA CALOTHYRSUS), LAMTORO (LEUCAENA
LEUCOCEPHALA), AKASIA (ACACIA MANGIUM), MAHONI (SWIETENIA MAHAGONY), DAN HARENDONG
(CLIDEMIA HIRTA)
SAPONIN

• ADALAH SENYAWA METABOLIT SEKUNDER TANAMAN YANG MEMILIKI

KARAKTERISTIK MENGHASILKAN BUSA/SABUN. EFEK NEGATIF PADA
RUMINANSIA DAPAT MENGAKIBATKAN KEMBUNG. AKAN TETAPI MEMILIKI
DAMPAK POSITIF DAPAT MENINGKATKAN EFISIENSI PENCERNAAN PROTEIN
DENGAN MENINGKATNYA KONSENTRASI PROTEIN BYPASS.
• SAPONIN TERDAPAT PADA DAUN KEMBANG SEPATU (HIBISCUS ROSA
SINENSIS), ALFALFA
ASAM OKSALAT
• SEJUMLAH TANAMAN MENGAKUMULASI OKSALAT DALAM KONSENTRASI TINGGI. OKSALAT
AKAN MENGIKAT KALSIUM, FOSFOR, MAGNESIUM SEHINGGA TERJADI MOBILISASI MINERAL
DARI TULANG YANG MENGAKIBATKAN TULANG CACAT. PADA HEWAN RUMINANSIA JARANG
TERPENGARUH AKAN TETAPI KONSUMSI PAKAN MENGENDUNG OKSALAT SECARA
BERKEPANJANGAN DAPAT MENGAKIBATKAN HIPOCALCEMIA/ KEKURANGAN KALSIUM
• BEBERAPA TANAMAN MENGANDUNG OKSALAT : MORINGA OLEIFERA (DAUN KELOR), DAUN
SINGKONG, BETA VULGARIS (AKAR BIT), NELUMBIUM NELUMBO (BATANG TERATAI), MUSA
SAPIENTUM (PISANG RAJA), SAYURAN, KOL, RUMPUT NAPIER, JERAMI PADI, ECENG GONDOK
(EICHHORNIA CRASSIPES)
GLUKOSIDA SIANOGENIK
• HCN ATAU ASAM SIANIDA ADALAH HASIL HIDROLISIS DARI GLUKOSIDA SIANOGENIK. TANAMAN YANG
MENGANDUNG HCN CONTOHNYA ADALAH SINGKONG YANG MENCAPAI 1 GR / KG BERAT BASAH.
TANAMAN SINGKONG YANG MASIH MUDA MEMILIKI KANDUNGAN HCN LEBIH TINGGI DARIPADA YANG
TUA.
• TANAMAN LAIN YANG MENGANDUNG GLUKOSIDA SIANOGENIK ADALAH UBI JALAR, SORGUM, BAMBU
MUDA, DAUN BAMBU, TEBU, BIJI ALMOND, DAN BIJI KARET.
• HCN BERSIFAT RACUN. KADAR HCN 2-4 MG /KG BOBOT BADAN SAPI/DOMBA DAPAT MENGAKIBATKAN
KEMATIAN. SEJUMLAH TEKNIK PENGOLAHAN YANG DAPAT SECARA EFEKTIF MENURUNKAN KADAR
SIANIDA ADALAH PENGERINGAN, PEREBUSAN, PERENDAMAN, PENGUPASAN KULIT, EKSTRAKSI PATI,
DAN FERMENTASI (SILASE)
MIMOSIN
• ADALAH ASAM AMINO BUKAN PROTEIN. LAMTORO (LEUCAENA LEUCOCEPHALA) MERUPAKAN HIJAUAN
KHAS YANG TINGGI AKAN KANDUNGAN MIMOSIN. KANDUNGAN MIMOSIN BERBEDA ANTARA DAUN
YANG MUDA DAN DAUN TUA; UMUMNYA DAUN MUDA MENGANDUNG MIMOSIN DENGAN
KONSENTRASI YANG LEBIH TINGGI. DAUN TUA MENGANDUNG 1–2% MIMOSIN, SEDANGKAN DAUN
MUDA MENGANDUNG 3–5% MIMOSIN. BAHKAN PADA DAUN YANG SANGAT MUDA, KANDUNGAN
MIMOSIN DAPAT MENCAPAI 12%, SEDANGKAN BIJI LAMTORO MENGANDUNG 2–5% MIMOSIN.
(PROSENTASE BASIS BK)
• KONSUMSI MIMOSIN PADA KONSENTRASI YANG TINGGI DAPAT MENYEBABKAN RONTOKNYA RAMBUT,
GANGGUAN REPRODUKSI, KERUSAKAN SEL EPITEL, MENURUNKAN KONSUMSI PAKAN, DAN BAHKAN
MENYEBABKAN KEMATIAN
NITRAT
• NITRAT (YANG DAPAT DIREDUKSI MENJADI NITRIT) TERDAPAT DALAM RUMPUT, BAYAM, SORGHUM.
DALAM KONSENTRASI TINGGI AKAN DISERAP DARAH BERGABUNG DENGAN HAEMOGLOBIN
MEMBENTUK METHEMOGLOBIN. KONDISI INI MENYEBABKAN KERACUNAN NITRAT.
• KERACUNAN NITRAT TERJADI KETIKA HEWAN MEMAKAN BAHAN MAKANAN HIJAUAN DENGAN
KANDUNGAN NO3 - TINGGI. PENYEBAB PALING UMUM DARI KANDUNGAN NO3 - TINGGI DALAM
JARINGAN HIJAUAN DISEBABKAN OLEH PEMAKAIAN PUPUK YANG TERLALU TINGGI, KONDISI
KEKERINGAN, KERUSAKAN JARINGAN TANAMAN, INTENSITAS CAHAYA RENDAH YANG MENGURANGI
AKTIVITAS FOTOSINTESIS
• PENCEGAHAN KERACUNAN DENGAN PEMBERIAN MINUM DAN KARBOHIDRAT YANG CUKUP PADA
TERNAK DAN PENGOLAHAN LAHAN YANG TEPAT.
• SEDANGKAN PENANGANAN KERACUNAN DENGAN METHYLENE BLUE.
GOSIPOL

• ADALAH SENYAWA FENOLIK YANG TERDAPAT PADA BIJI KAPAS (GOSSIPOL SP).
MENYEBABKAN KERUSAKAN HATI, BERKURANGNYA LEUKOSIT KHUSUSNYA
LIMFOSIT.
• PENCEGAHAN DENGAN PENANGANAN PRODUK KAPAS DENGAN PANAS DAN
TEKANAN DALAM PENGOLAHANNYA
ALKALOID
• KANDUNGAN ALKALOID DALAM DAUN ATAU BUAH SEGAR DITANDAI DENGAN
ADANYA RASA PAHIT. RASA PAHIT TERSEBUT DISEBABKAN OLEH ZAT ALKALOID
QUININ. ALKALOID BANYAK TERDAPAT PADA PAKIS, LUMUT, DAN TANAMAN
RENDAH. PAKAN YANG TERKONTAMINASI SAAT MERUMPUT DAPAT
MENGAKIBATKAN TERNAK KERACUNAN DENGAN INDIKASI KEJANG, ABORSI
HINGGA KEMATIAN